ii
bentuk-bentuk dakwaan subsidair dalam tindak pidana penggelapan dengan nomor perkara 356Pid.B2013PN.Mdo.
1.4.2. Manfaat Praktis Sebagai masukan bagi Penuntut Umum agar lebih cermat dan teliti memilih pasal yang
didakwakan terhadap perbuatan terdakwa tindak pidana penggelapan dalam nomor perkara 356Pid.B2013PN.Mdo.
1.5. Metode Penelitan Metode penelitian merupakan cara menemukan atau memperoleh atau menjalankan suatu
kegiatan untuk memperoleh hasil yang konkrit. Penggunaan metode penelitian hukum dalam penulisan skripsi ini adalah untuk menggali, mengolah dan merumuskan bahan-bahan hukum
yang diperoleh sehingga mendapat kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode yang tepat diharapkan dapat memberikan alur pemikiran yang runtun dalam usaha
pencapaian pengkajian. 1.5.1. Tipe Penelitian
Penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian hukum, yaitu suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna
menjawab isu hukum yang dihadapi. Hal ini sesuai dengan karakter perspektif ilmu hukum.
6
Tipe penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis normatif Legal Research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji berbagai aturan hukum yang bersifat formil
seperti undang-undang, peraturan-peraturan serta literatur yang berisi konsep-konsep teoritis yang kemudian dihubungkan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi
ini.
7
1.5.2. Pendekatan Masalah
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat dipergunakan untuk mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu hukum yang akan diteliti. Penjelasan atas pendekatan-
pendekatan tersebut adalah:
6
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2010, hlm. 35.
7
Ibid., hlm. 29.
ii
1. Pendekatan undang-undang statute approach, dimana pendekatan ini dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang
menjadi objek pembahsan.
8
2. Pendekatan kasus case approach, dalam menggunakan pendekatan kasus yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah ratio decidendi, yaitu alasan-alasan hukum yang digunakan
oleh hakim untuk sampai pada putusannya. Pendekatan kasus bukanlah merujuk pada diktum putusan pengadilan, melainkan merujuk kepada ratio decidendi.
9
3. Pendekatan historis historical approach, pendekatan historis dilakukan dalam kerangka pelacakan sejarah lembaga hukum dari waktu ke waktu. Pendekatan ini sangat membantu
peneliti untuk memahami filosofi dari aturan hukum dari waktu ke waktu. Di samping itu, melalui pendekatan demikian peneliti juga dapat memahami perubahan dan perkembang
filosofi yang melandasi aturan hukum tersebut.
10
4. Pendekatan perbandingan comparative approach, pendekatan perbandingan dilakukan dengan mengadakan studi perbandingan hukum. Menurut gutteridge, perbandingan hukum
merupakan suatu metode studi dan penelitian hukum. Studi perbandingan hukum merupakan kegiatan untuk membandingkan hukum suatu negara dengan hukum negara lain atau hukum
dari suatu waktu tertentu dengan hukum dari waktu yang lain. Selain itu juga membandingkan suatu putusan pengadilan yang satu dengan putusan pengadilan lainnya
untuk masalah yang sama.
11
5. Pendekatan konseptual conceptual approach, pendekatan ini berdasar pada pandangan- pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum. Dengan
mempelajari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin di dalam ilmu hukum, peneliti akan menemukan ide-ide yang melahirkan pengertian-pengertian hukum, konsep-konsep hukum,
asas-asas hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi.
12
Pendekatan yang digunakan oleh Penulis adalah pendekatan undang-undang statute approach, karena undang-undang dan regulasi merupakan landasan Penulis untuk menjawab isu
hukum. Serta pendekatan konseptual conceptual approach , karena menjadi bahan
argumentasi penulis untuk menjawab isu hukum.
8
Ibid., hlm. 93.
9
Ibid., hlm.119.
10
Ibid., hlm.126.
11
Ibid., hlm.132.
12
Ibid.
ii
1.5.3. Bahan Hukum