PERAN LURAH DALAM PENYALURAN DANA PNPM (STUDI KASUS KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA III MEDAN.

(1)

PERAN LURAH DALAM PENYALURAN DANA PNPM

(STUDI KASUS KELURAHAN TEGAL

SARI MANDALA III MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MERTA IRMAWATI BUTAR-BUTAR NIM. 3123111047

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Merta ButarButar. NIM : 3123111047 “Peran Lurah Dalam Penyaluran Dana PNPM Mandiri (Studi Kasus Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan”

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perkotaan adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan. PNPM-Mandiri Perkotaan menganut tiga aspek penting yaitu pemberdayaan ekonomi, pemberdayaan sosial atau masyarakat serta perlindungan lingkungan. Lurah merupakan pemimpin tertinggi di Kelurahan yang memiliki andil Besar dalam terselenggaranya PNPM Mandiri Perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peran Lurah dalam penyaluran dana PNPM Mandiri Perkotaan (Studi Kasus Kelurahan Tegal sari Mandala III Medan). Adapun metode yang digunakan penulis adalah metode Deskriptif Kualitatif yaitu suatu metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan. Jumlah populasi dan penelitian ini adalah 2 responden (Kepala Kelurahan/ Lurah 1 Orang Tim Panitia PNPM Mandiri, karena jumlah populasi kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah seluruh jumlah populasi yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas PNPM Mandiri Perkotaan Di Kelurahan Tegal SariMandala III Medan dalam bidang pembangunan sudah berjalan efektif. Namun dalam bidang Pemberdayaan Sosial kurang maksimal. Namun secara keseluruhan penyalurannya sudah berjalan maksimal, keterlibatan Lurah Dalam program PNPM juga sudah berperan aktif. KATA KUNCI: Kelurahan, PNPM (Program Nasional Pemberdayaan


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatnya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan tepat waktunya.

Penyelaesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugasakhir dalam menyelesaikan perkuliahan S-1 di jurusan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan fakultas ilmu sosial universitasnegeri medan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan skripsi ini mungkin masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dari segi isinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini, serta menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan FIS Universitas Negeri Medan beserta Bapak Pembantu Dekan I, II, III.

3. Ibu Dr. Reh Bungana. P.A,S.H, M.Hum Selaku Ketua Jurursan PP-Kn. 4. Bapak Arief Whyudi S.H, M,H selaku sekertaris jurusan PP-Kn.


(6)

5. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H selaku dosen pembimbing skripsi yang telah penuh kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk bimbingan, serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan ini.

6. Bapak Dr, Deny Setiawan, M.Si, Ibu Dr. Reh Bungana.P.A,S.H,M.Hum dan Ibu Yulia Ivana, S.sos, M,Si selaku dosen penguji penulis.

7. Ibu Dra. Rosnah Siregar, S.H, M.Si selaku Kepala Lab PP-Kn.

8. Lurah Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan Bapak Zainal beserta staf dan pegawai Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan.

9. Aparat PNPM Mandiri Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan Bapak Saswito S.H.

10. Teristimewa kepada kedua orang tuaku Ayahanda Manahan Butar-Butar dan Ibunda Nurhaya Manurung yang telah memberikandoa, dukungan baik moril dan material selama penuis menjalani studi di bangku kuliah.

11. Adik saya Eko Pratama Butar-Butar, Tua Sandoz P. Butar-Butar Dan Marco Roy P. Butar-Butar yang telah memberikan doa dan semangat kepada penulis dalam menyelasaikan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan Stambuk 2012 : Melina Simanjuntak, Nurfadhillah Jambak dan buat rekan-rekan seluruh mahasiswa PP-Kn yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu.

13. Semua keluarga yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan doanya hingga terselesainya skripsi ini.

14. Teman-teman PPLT di SMA Negeri 1 Silaen Tobasa : Romi Sembiring, Yuni Sinulingga, Renova Sitorus, Binsar Morido, Immanuel dan teman-teman yang


(7)

v

lainnya yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Dan semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata penulis ucapkan banyak terimakasih dan berharap semoga skripsi ini bermamfaat bagi kita semua dan menjadi bahan dan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis

Merta I. ButarButar 3123111047


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Indentifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II ... 8

BAB II ... 8

KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. KERANGKA TEORITIS ... 8

1. Pengertian Peran ... 8

2. Pengertian Lurah ... 9

a) Sekertaris kelurahan ... 10

b) Seksi Pemerintahan ... 11

c) Seksi Pembangunan ... 11

d) Seksi Umum ... 11

e) Kepala Lingkungan ... 12

3. Pengertian PNPM ... 13

a) Visi dan misi PNPM ... 14

b) Tujuan PNPM ... 16

c) Keluaran Program ... 17

d) Prinsip Dasar PNPM Mandiri Sebagai Berikut ... 17


(9)

vii

g) Pendanaan PNPM Mandiri ... 19

h) Mekanisme Pecairan Dana ... 19

i) Proses Pemeberdayaan Masyarakat ... 20

Proses pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan sebagai berikut: ... 20

j) Pelaku-pelaku yang berperan dalam PNPM ... 21

B. KERANGKA BERFIKIR ... 24

C. HIPOTESIS ... 26

BAB III ... 28

METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Lokasi Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel ... 29

1. Populasi ... 29

2. Sampel... 29

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 30

1. Variabel Penelitian ... 30

2. Defenisi operasional ... 31

3. Teknik Pengumpulan Data ... 32

a) Observasi ... 32

b) Wawancara ... 33

c) Dokumentasi ... 33

D. Teknik analisis data ... 33

BAB IV ... 34

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 34

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34

1.2 Visi Dan Misi Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ... 34

a) Visi Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ... 35

b) Misi Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ... 35

B. Hasil Penelitian ... 36

1. Peran Lurah Dalam Penyaluran Dana PNPM Di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan. ... 37

1.1 Keterlibatan Lurah Dalam Pembangunan Di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Yang Berasal Dari PNPM Mandiri Perkotaan ... 43


(10)

1.2 Keterlibatan Lurah Dalam Penyaluran Dana Bantuan Sosial Kepada

Masyarakat ... 47

2. Hambatan-Hambatan Yang Dialamai Dalam Penyaluran Dana PNPM- Mandiri Perkotaan Di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan. ... 51

B. PEMBAHASAN ... 55

BAB V ... 59

KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

KESIMPULAN ... 59

SARAN ... 61 DAFTAR PUSTAKA ... DAFTAR WAWANCARA ... DOKUMENTASI ... RIWAYAT HIDUP PENULIS ...


(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Wawancaera Lampiran II : Nota Tugas

Lamipran III : Surat Penelitian Dari Jurusan

Lampiran IV : Surat Ijin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Lampiran V : Suratpenelitian Dari Balitbang

Lampiran VI : Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian Lampiran VII : Surat Keteranganperpustakaan Jurusan Ppkn Lampiran VIII : Surat Keterangan Perpustakaan Unimed

Lampiran IX : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan Lampiran X : Pernyataan Keaslian Tulisan


(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembangunan pada dasarnya bertujuan menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Karena hasil dari pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat secara adil dan merata. Namun pada realitanya pembangunan yang sudah berjalan saat ini secara keseluruhan belum dapat dinikmati oleh sebagian rakyat Indonesia. Sehingga, menimbulkan berbagai permasalahan diantaranya kemiskinan, yang salah komponen menurunnya kesejahteran masyarakat.

Permasalahan kemiskinan dan pembangunan yang cukup kompleks ini membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal.

Yuni (2008:2:vol 1) mengatakan bahwa Masalah kemis-kinan di perkotaan merupakan masalah laten dan kompleks yang implikasi sosial dan kebudayaannya bukan hanya melibatkan dan mewujudkan berbagai masalah sosial yang ada di kota yang bersangkutan saja atau menjadi masalah orang miskin di kota tersebut, tetapi juga melibatkan masalah-masalah sosial yang ada di perdesaan”.

Salah satu cara yang ditempuh mengatasi kemiskinan adalah memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu meningkatkan komunitas pedesaan, sehingga mampu mengenali potensi-potensi


(13)

2

yang ada, mendayagunakan secara optimal untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama serta berpartisipasi dalam pemeliharaan lingkungan hidup dan konservasi sumber daya alam. Keikutsertaan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan serta pengembangan hasil-hasil pembangunan merupakan salah satu kunci dari setiap upaya pembangunan, sebab pembangunan tanpa partisipasi masyarakat hanya menimbulkan ketergantungan masyarakat sehingga mereka menjadi obyek dalam proses pembangunan.

Menurut Abdullah (2006:57) Konsep pemberdayaan diartikan sebagai proses melepaskan situasi atau keadaan tertekan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, kehilangan, atau ketiadaan otoritas, keterpinggiran, ketersisihan, kebangktan, dari kekalahan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kelemahan/powerless. Dengan diberdayakan diharapkan dapat memberikan energi dan kekuatan baru untuk dapat mereposisi status lemah menjadi setara dan sejajar dengan status yang diharapkan

Didaerah kelurahan ada banyak program pemberdayaan dalam upaya menanggulangi kemiskinan dan memajukan pembangunan di kelurahan antara lain program P2KP, penyaluran dana BLT dan Raskin. Indikator yang dipakai untuk menentukan rakyat miskin berpatokan pada kriteria yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten dalam hal ini Bagian Dinas Statistik antara lain : (1):penggunaan air minum; (2) pakaian; (3) penggunaan bahan bakar; (4) kebutuhan makan; (5) tipe rumah; (6) jenis jamban;(7) jenis lantai; (8) konsumsi daging; (9) luas lantai(10) pendidikan; (11) dan penerangan.


(14)

Dari kesebelas indikator diatas maka pemerintah (Lurah) menentukan siapa saja masayarakat yang berhak mendapatkan bantuan miskin( bantuan dari kelurahan). Misalnya ada bantuan Raskin, BLT, P2KP, dan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri). Dalam hal ini penulis secara khusus membahas tentang PNPM (Program nasional Pemberdayaan Masyarakat).

PEMKOT Medan (2013:20) Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang terdiri dari PNPM Nasional Serta PNPM wilayah Khusus dan desa tertinggal PNPM adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun 2007. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuh kembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan.

DIRJEN Pemberdayaan Masyrakat dan Desa (2008:1)) Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat terutama


(15)

4

masyarakat miskin yang ditumbuh kembangkan sehingga mereka bukan lagi obyek melainkan sebagai subyek penanggulangan kemiskinan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan) adalah kelanjutan dari Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan. Program ini berupaya menyiapkan landasan kemandirian masyarakat berupa lembaga kepemimpinan masyarakat yang representatif, mengakar dan kondusif bagi perkembangan modal sosial (social

capital) masyarakat di masa mendatang serta menyiapkan program masyarakat

jangka menengah dalam penanggulangan kemiskinan yang menjadi pengikat dalam kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat.

Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya merupakan proses untuk membuat masyarakat menjadi berdaya. Setiap anggota masyarakat dalam sebuah komunitas sebenarnya memiliki potensi, gagasan serta kemampuan untuk membawa dirinya dan komunitasnya untuk menuju ke arah yang lebih baik, namun potensi itu terkadang tidak bisa berkembang disebabkan faktor-faktor tertentu. Untuk menggerakkan kembali kemandirian masyarakat dalam pembangunan di komunitasnya, maka diperlukan dorongan-dorongan atau gagasan awal untuk menyadarkan kembali peran dan posisinya dalam kerangka untuk membangun masyarakat madani. Proses penyadaran masyarakat tersebut dilakukan melalui konsepkonsep pengembangan kapasitas. Pengembangan


(16)

kapasitas masyarakat adalah bentuk dari upaya pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat agar dapat berperan serta aktif dalam menjalankan pembangunan secara mandiri dan berkelanjutan.

Kebijakan pemerintah melalui program PNPM Mandiri Perkotaan merupakan salah satu upaya memberikan solusi untuk menanggulangi kemiskinan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III dengan sasaran 15 Kepala Lingkungan yang menempatkan masyarakat sebagai obyek dan sekaligus sebagai subjek pembangunan untuk selanjutnya masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai kemanusiaan, memiliki rasa peduli dan semangat partisipatif yang utuh dan menyeluruh dalam berbagai sektor dan proses pembangunan.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Peran Lurah dalam penyaluran dana PNPM di Kelurahan tegal Sari Mandala III Medan.

2) Peran Lurah dalam menanggulangi kemiskinan di kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan.

3) Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penyaluran dana PNPM di Kelurahan Tegal Sari Mnadala III Medan.

4) Kesadaran masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam kebijakan yang dilakukan pemerintah.

5) Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat tetap banyak berada di angka kemiskinan.


(17)

6

C. Batasan Masalah

Melihat banyaknya masalah yang dapat muncul dari penelitian ini dan mengingat keterbatasan penulis, maka penulis membuat pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu:

1) Peran Lurah Dalam Penyaluran Dana PNPM di Kelurahan Tegal Sari Mandala III.

2) Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penyaluran dana PNPM di Kelurahan Tegal Sari Mnadala III Medan.

D.Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang ada, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana Peran Lurah Dalam Penyaluran Dana PNPM di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ?

2) Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan penyaluran dana PNPM di Kelurahan tegal Sari Mandala III Medan ?

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui peran Lurah dalam penyaluran dana PNPM di kelurahan tegal sari mandala III.

2) Untuk mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi dalam proses pelaksanaan penyaluran dana di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan.


(18)

3) Untuk mengetahui bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri perkotaan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III.

F. Manfaat Penelitian

Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagi penulis, sebagai pengalaman dan masukan guna meningkatkan wawasan dan pemahaman tentang Peran Lurah dalam penyaluran Dana PNPM.

2) Bagi Instansi sebagai bahan masukan bagi pihak Lurah dalam penyaluran dana PNPM di Kelurahan Tegal Sari Mandala III sehingga diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III.


(19)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepala Kelurahan (Lurah) adalah pejabat yang bertanggungjawab kepada pejabat yang berwenang yang mengangkatnya melalui Camat. Seorang Lurah pada dasarnya dilarang melakukan tindakan/kegiatan-kegiatan atau melalaikan tindakan yang menjadi kewajiban yang merupakan kepentingan negara, pemerintah daerah dan masyarakat di Kelurahan.Lurah merupakan salah satu pelaku yang berperan dalam PNPM Mandiri Perkotaan. PNPM Mandiri Perkotaan merupakan kegiatan yang didanai secara bersama-sama antara Pemerintah Pusat (Dana Urusan Bersama) dan Pemerintah Kabupaten (Dana Daerah Urusan Bersama). Pada pelaksanaan tahun anggaran 2010 Dana Daerah Urusan Bersama baru dianggarkan dalam APBD Perubahan, sehingga pencairannya dilaksanakan pada bulan Desember, menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam pelaksanaan dilapangan baik anggaran yang bersumber dari APBD maupun dari APBN. Lurah adalah sebagai pembina dan pengendalian secara kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan. Bersama badan permusyawaratan masyarakat (atau sebutan lainnya) menyusun peraturan yang relevan dan mendukung terjadinya proses pelembagaan prinsip dan prosedur PNPM Mandiri Perkotaan sebagai pola pembangunan partisipatif serta pengembangan dan pelestarian aset PNPM Mandiri Pedesaan yang telah ada di desa. Khusus dalam Keterlibatan Lurah dalam Penyaluran Dana PNPM ini sudah berperan aktif/baik itu terlihat dari


(20)

adanya koordinasi yang baik antara Lurah dengan Aparat PNPM mengenai program yang sedang dijalankan selain itu dalam program pengenalan PNPM Mandiri Perkotaan kepada masyarakat Lurah sudah berperan aktif dengan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat.namun sayangnya keterlibatan masyarakat dalam progran PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ini memberikan efek terhadap kurang berhasilnya program ini

2. PNPM Mandiri di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan sudah ada sejak tahun 2007. Yang dilaksanakan dalam bentuk pembangunan misalnya pengadaan air bersih, pembangunan drainase, jalan setapak dan talud sebagai penangkal terjadinya banjir, dan pembangunan MCK dan bantuan dana pinjam bergulir kepada warga masyarakat kelurahan Tegal sari mandala III Medan.Dengan adanya pembangunan yang berasal dari perencanaan masyarakat akan mendorong terwujudnya kelompok peduli yang akan menjaga kualitas kegiatan tersebut. Disamping itu, manfaat yang dirasakan jikalau proses pembangunan berasal dari aspirasi warga akan berpotensi pada pengurangan kemiskinan dalam wilayah tersebut.Keterlibatan Lurah dalam Penyaluran Dana PNPM ini sudah berperan aktif/baik itu terlihat dari adanya koordinasi yang baik antara Lurah dengan Aparat PNPM mengenai program yang sedang dijalankan selain itu dalam program pengenalan PNPM Mandiri Perkotaan kepada masyarakat Lurah sudah berperan aktif. Namun sayangnya keterlibatan masyarakat dalam progran PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan


(21)

61

Tegal Sari Mandala III Medan ini kurang aktif sehingga menyebabkan Program PNPM Mandiri Perkotaan di KelurahanTegal Sari Mandala III Medan tidak berjalan baik sepenuhnya.

SARAN

Dari pembahasan diatas maka diambil saran sebagaiberikut:

1. Sebaiknya di Kelurahan Tegal Sari Manadala III Medan ini diadakan sosialisasi yang lebih sering lagi kepada masyarakat seputar PNPM Mandiri Perkotaan, agar masyarakat lebih mengetahui apa itu Program PNPM Mandiri Perkotaan dan masyarakat ikut berperan aktif dalam setiap prosesnya.

2. Pemerintah melalui kementerian terkait dapat mengatasi sejumlah hambatan yang dialami oleh penyaluran dana desa yang telah masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dan agar tidak lagi terjadi terlambatnya anggaran dana yang dapat menghambatnya program PNPM baik itu di pembangunan infrastrukturnya dan bidang sosial kepada masyarakat seperti usaha simpan pinjam yang dilakukan kepada masyarakat.

3. Pemerintah sebaiknya lebih menerapkan transparansi di dalam penyaluran dana PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan agar terjalin kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah. Sehingga masyarakat dapat menunjukkan respon yang positif apabila ada kegiatan/program dari pemerintah.

4. Penerima pinjaman dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri hendaknya meningkatkan kesadaran, kemauan, tanggung jawab yang tinggi


(22)

terhadap pengelolaan modal yang dipinjamkan sehingga berdampak dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

5. Dan kepada pihak PNPM Mandiri agar dapat meratakan pematauan dan pengawasan terhadap peminjam dana bergulir agar kegaiatan PNPM Mandiri ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat digulirkan kembali. Dan kepada Pihak PNPM Mandiri Perkotaan Di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ini agar dapat menearpkan sanksi yang tegas kepada masyarakat agar dana pinjaman bergulir dapat dingunakan secara tepat dan efektif.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Burhanuddin, 2006. Menanti Kemakmuran Negeri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Adisasmita Raharjo, 2006. Pembangunan Pedesaan Dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Adisasmita Raharjo, 2013. Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Bungin Burhan, 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif:Jakarta: PT Raja

Grafindo Perkasa.

Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, 2008. Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa.

Saragi Tumpal, 2004, Otonomi Masyarakat Desa. Yogyakarta: IRE Press

Sarbaguna S Boy, 2009. Pembangunan Masyarakat Desa. Jakarta: Sagung Seto. Sumaryadi Nyoman I, 2010. Sosilogi Pemerintah. Bogor: Ghalia Indonesia. Surayin, 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya Usman sunyoto, 2004. Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Undang-Undang Otonomi Daerah, 2015. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015. Surabaya Pustaka Buana.

Undang-Undang otonomi daerah, 2015. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9tahun 2015 Beserta Penjelasannya. Surabaya: Pustaka Buana. Profil PNPM Mandiri Perkotaan Kota Medan, 2013. Sekilas PNPM Mandiri

Perkotaan Kota Medan. Medan: PEMKOT Medan Skripsi

Anita Sri.(2012). Peran Lurah Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Membayar PBB Di Kelurahan Kemenangan Tani Kevamatan Medan Tuntungan. Skripsi FIS UNIMED. Tidak Diterbitkan.


(24)

Jurnal

Kristiniati rahayu. (2014). Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (Pnpm-Mp) Di Desa Bligo Kabupaten Sidoarjo. JKMP. Volume .No 2 Sumiyati Intan.(2013). Implementasi program nasional pemberdayaan

masyarakat (PNPM) Mandiri di Desa Sesayap Hilir Kabupaten Tana Hidung (Studi Kasus desa sepala dayung dan sesayap. Ejournal pemerintahan integratif. Volume 1. No 1.

Tika A.Y. Fauziah, Imam Hanafi, Riyanto.(2008). Implementasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Pnpm) Mandiri Perkotaan Di Kecamatan Batu Kota Batu). Jurnal Administrasi Publik. Volume 1. No 2.


(1)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepala Kelurahan (Lurah) adalah pejabat yang bertanggungjawab kepada pejabat yang berwenang yang mengangkatnya melalui Camat. Seorang Lurah pada dasarnya dilarang melakukan tindakan/kegiatan-kegiatan atau melalaikan tindakan yang menjadi kewajiban yang merupakan kepentingan negara, pemerintah daerah dan masyarakat di Kelurahan.Lurah merupakan salah satu pelaku yang berperan dalam PNPM Mandiri Perkotaan. PNPM Mandiri Perkotaan merupakan kegiatan yang didanai secara bersama-sama antara Pemerintah Pusat (Dana Urusan Bersama) dan Pemerintah Kabupaten (Dana Daerah Urusan Bersama). Pada pelaksanaan tahun anggaran 2010 Dana Daerah Urusan Bersama baru dianggarkan dalam APBD Perubahan, sehingga pencairannya dilaksanakan pada bulan Desember, menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam pelaksanaan dilapangan baik anggaran yang bersumber dari APBD maupun dari APBN. Lurah adalah sebagai pembina dan pengendalian secara kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan. Bersama badan permusyawaratan masyarakat (atau sebutan lainnya) menyusun peraturan yang relevan dan mendukung terjadinya proses pelembagaan prinsip dan prosedur PNPM Mandiri Perkotaan sebagai pola pembangunan partisipatif serta pengembangan dan pelestarian aset PNPM Mandiri Pedesaan yang telah ada di desa. Khusus dalam Keterlibatan Lurah dalam Penyaluran Dana PNPM ini sudah berperan aktif/baik itu terlihat dari


(2)

60

adanya koordinasi yang baik antara Lurah dengan Aparat PNPM mengenai program yang sedang dijalankan selain itu dalam program pengenalan PNPM Mandiri Perkotaan kepada masyarakat Lurah sudah berperan aktif dengan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat.namun sayangnya keterlibatan masyarakat dalam progran PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ini memberikan efek terhadap kurang berhasilnya program ini

2. PNPM Mandiri di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan sudah ada sejak tahun 2007. Yang dilaksanakan dalam bentuk pembangunan misalnya pengadaan air bersih, pembangunan drainase, jalan setapak dan talud sebagai penangkal terjadinya banjir, dan pembangunan MCK dan bantuan dana pinjam bergulir kepada warga masyarakat kelurahan Tegal sari mandala III Medan.Dengan adanya pembangunan yang berasal dari perencanaan masyarakat akan mendorong terwujudnya kelompok peduli yang akan menjaga kualitas kegiatan tersebut. Disamping itu, manfaat yang dirasakan jikalau proses pembangunan berasal dari aspirasi warga akan berpotensi pada pengurangan kemiskinan dalam wilayah tersebut.Keterlibatan Lurah dalam Penyaluran Dana PNPM ini sudah berperan aktif/baik itu terlihat dari adanya koordinasi yang baik antara Lurah dengan Aparat PNPM mengenai program yang sedang dijalankan selain itu dalam program pengenalan PNPM Mandiri Perkotaan kepada masyarakat Lurah sudah berperan aktif. Namun sayangnya keterlibatan masyarakat dalam progran PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan


(3)

Tegal Sari Mandala III Medan ini kurang aktif sehingga menyebabkan Program PNPM Mandiri Perkotaan di KelurahanTegal Sari Mandala III Medan tidak berjalan baik sepenuhnya.

SARAN

Dari pembahasan diatas maka diambil saran sebagaiberikut:

1. Sebaiknya di Kelurahan Tegal Sari Manadala III Medan ini diadakan sosialisasi yang lebih sering lagi kepada masyarakat seputar PNPM Mandiri Perkotaan, agar masyarakat lebih mengetahui apa itu Program PNPM Mandiri Perkotaan dan masyarakat ikut berperan aktif dalam setiap prosesnya.

2. Pemerintah melalui kementerian terkait dapat mengatasi sejumlah hambatan yang dialami oleh penyaluran dana desa yang telah masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dan agar tidak lagi terjadi terlambatnya anggaran dana yang dapat menghambatnya program PNPM baik itu di pembangunan infrastrukturnya dan bidang sosial kepada masyarakat seperti usaha simpan pinjam yang dilakukan kepada masyarakat.

3. Pemerintah sebaiknya lebih menerapkan transparansi di dalam penyaluran dana PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan agar terjalin kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah. Sehingga masyarakat dapat menunjukkan respon yang positif apabila ada kegiatan/program dari pemerintah.

4. Penerima pinjaman dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri hendaknya meningkatkan kesadaran, kemauan, tanggung jawab yang tinggi


(4)

62

terhadap pengelolaan modal yang dipinjamkan sehingga berdampak dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

5. Dan kepada pihak PNPM Mandiri agar dapat meratakan pematauan dan pengawasan terhadap peminjam dana bergulir agar kegaiatan PNPM Mandiri ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat digulirkan kembali. Dan kepada Pihak PNPM Mandiri Perkotaan Di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Medan ini agar dapat menearpkan sanksi yang tegas kepada masyarakat agar dana pinjaman bergulir dapat dingunakan secara tepat dan efektif.


(5)

Adisasmita Raharjo, 2006. Pembangunan Pedesaan Dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Adisasmita Raharjo, 2013. Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Bungin Burhan, 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif:Jakarta: PT Raja

Grafindo Perkasa.

Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, 2008. Petunjuk Teknis Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa.

Saragi Tumpal, 2004, Otonomi Masyarakat Desa. Yogyakarta: IRE Press

Sarbaguna S Boy, 2009. Pembangunan Masyarakat Desa. Jakarta: Sagung Seto. Sumaryadi Nyoman I, 2010. Sosilogi Pemerintah. Bogor: Ghalia Indonesia. Surayin, 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya Usman sunyoto, 2004. Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Undang-Undang Otonomi Daerah, 2015. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015. Surabaya Pustaka Buana.

Undang-Undang otonomi daerah, 2015. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9tahun 2015 Beserta Penjelasannya. Surabaya: Pustaka Buana. Profil PNPM Mandiri Perkotaan Kota Medan, 2013. Sekilas PNPM Mandiri

Perkotaan Kota Medan. Medan: PEMKOT Medan Skripsi

Anita Sri.(2012). Peran Lurah Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Untuk Membayar PBB Di Kelurahan Kemenangan Tani Kevamatan Medan Tuntungan. Skripsi FIS UNIMED. Tidak Diterbitkan.


(6)

Siringo-Ringo Natalia Eva.(2012). Peran Kepala Desa Dalam Mensosialisasikan Pemungutan Pajak Bumi Bangunan Kepada Masyarakat Di Desa Panjang Kecamatan Talawi Batu Bara. Skripsi FIS UNIMED. Tidak Diterbitkan

Jurnal

Kristiniati rahayu. (2014). Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (Pnpm-Mp) Di Desa Bligo Kabupaten Sidoarjo. JKMP. Volume .No 2 Sumiyati Intan.(2013). Implementasi program nasional pemberdayaan

masyarakat (PNPM) Mandiri di Desa Sesayap Hilir Kabupaten Tana Hidung (Studi Kasus desa sepala dayung dan sesayap. Ejournal pemerintahan integratif. Volume 1. No 1.

Tika A.Y. Fauziah, Imam Hanafi, Riyanto.(2008). Implementasi Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Pnpm) Mandiri Perkotaan Di Kecamatan Batu Kota Batu). Jurnal Administrasi Publik. Volume 1. No 2.


Dokumen yang terkait

EVALUASI PENYALURAN DANA PNPM MANDIRI PERDESAAN TAHUN 2009 (Studi Kasus Bidang Simpan Pinjam untuk kelompok Perempuan di Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember)

0 3 7

EVALUASI PENYALURAN DANA PNPM MANDIRI PERDESAAN TAHUN 2009 (Studi Kasus Bidang Simpan Pinjam untuk kelompok Perempuan di Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember)

0 4 7

KEPEMIMPINAN LURAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PEMERINTAH KELURAHAN DI WILAYAH KECAMATAN PULOGADUNG JAKARTA TIMUR

1 9 1

MODEL PEMBELAJARAN MAGANG (STUDI DI HOME INDUSTRI LOGAM KELURAHAN RANDUGUNTING KECAMATAN TEGAL SELATAN KOTA TEGAL)

8 63 178

EVALUASI SIMPAN PINJAM LEMBAGA PNPM MANDIRI PERDESAAN UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN (STUDI KASUS DI KABUPATEN BANYUMAS)

0 0 11

KOORDINASI LURAH DENGAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DALAM PEMBANGUNAN DI KELURAHAN GUNTUNG KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG

0 0 10

PERAN LURAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN (DI KELURAHAN MALUHU KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Heru Arnanda

0 0 9

PENGELOLAAN DANA PNPM MANDIRI PEDESAAN DI KELURAHAN WARU KECAMATAN WARU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA (Studi Tentang Program Dana Bergulir Simpan Pinjam Untuk Perempuan SPP) Min Anwar Rasyid1 Abstrak - View of PENGELOLAAN DANA PNPM MANDIRI PEDESAAN DI KEL

0 0 15

PERAN DAKTILOSKOPI DALAM MENGUNGKAPKAN KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN (STUDI KASUS DI WILAYAH HUKUM POLRES SRAGEN)

0 0 81

GAMBARAN PERILAKU IBU TENTANG PENANGANAN AWAL DIARE DALAM MENCEGAH TERJADINYA DEHIDRASI PADA BALITA DI KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA III KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2012 SKRIPSI

0 0 14