Kajian Program Pengembangan Inseminasi Buatan dan Desentralisasi Balai Inseminasi Buatan di Indonesia
KAJIAN PROGRAM PENGEMBANGAN INSEMINASX
BUATAN DAN DESENTRALISASI BALAX INSEMINASI
BUATAN DI INDONESIA
SKRIFSI
GRACE ISABELLA
B01497132
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
Grace Isabella. B01497132. Kajian Program i'engembangan Inscminasi Buatan
dan Desentralisasi Balai Inscminasi Buatan Di Indonesia. Dibawah bimbingan
R. Kurnia Achjadi.
RINGKASAN
Inseminasi Buatan atau IB merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
produktivitas ternak. Namun pelaksanaannya masih belum optimal. Hal ini
disebabkan karena Balai Inseminasi Buatan ( BIB ) masih terpusat pada daerah
tertentl' seperti BIB Lembang di Jawa Barat dan BIB Singosari di Jawa Timur.
Pemerintah mengadakan program pengembangan IB dan desentralisasi BIB untuk
membantu masyarakat meningkatkan produktivitas ternaknya. Program ini juga
dilatarbelakangi oleh adanya program kecukupan daging tahun 2005.
Program ini mempunyai beberapa tahapan yaitu pengiriman sapi pejantan
(Bull) dan peralatan IB ke daerah, penyusunan dan pengiriman form kuesioner ke
daerah. Pengiriman form bertujuan untuk melihat apakah daerah tersebut telah siap
untuk mendukung program pengembangan IB dan desentralisasi BIB.
Dari 19 daerah yang berpartisipasi dalam program ini, Bengkulu dan
Lampung merupakan daerah yang paling sedikit dalam menjawab kuesioner yang
diberikan. Hal ini dimungkinkan daerah daerah tersebut belum siap ikut dalam
program pengembangan IB dan descntralisasi BIB di Indonesia.
BUATAN DAN DESENTRALISASI BALAX INSEMINASI
BUATAN DI INDONESIA
SKRIFSI
GRACE ISABELLA
B01497132
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
Grace Isabella. B01497132. Kajian Program i'engembangan Inscminasi Buatan
dan Desentralisasi Balai Inscminasi Buatan Di Indonesia. Dibawah bimbingan
R. Kurnia Achjadi.
RINGKASAN
Inseminasi Buatan atau IB merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
produktivitas ternak. Namun pelaksanaannya masih belum optimal. Hal ini
disebabkan karena Balai Inseminasi Buatan ( BIB ) masih terpusat pada daerah
tertentl' seperti BIB Lembang di Jawa Barat dan BIB Singosari di Jawa Timur.
Pemerintah mengadakan program pengembangan IB dan desentralisasi BIB untuk
membantu masyarakat meningkatkan produktivitas ternaknya. Program ini juga
dilatarbelakangi oleh adanya program kecukupan daging tahun 2005.
Program ini mempunyai beberapa tahapan yaitu pengiriman sapi pejantan
(Bull) dan peralatan IB ke daerah, penyusunan dan pengiriman form kuesioner ke
daerah. Pengiriman form bertujuan untuk melihat apakah daerah tersebut telah siap
untuk mendukung program pengembangan IB dan desentralisasi BIB.
Dari 19 daerah yang berpartisipasi dalam program ini, Bengkulu dan
Lampung merupakan daerah yang paling sedikit dalam menjawab kuesioner yang
diberikan. Hal ini dimungkinkan daerah daerah tersebut belum siap ikut dalam
program pengembangan IB dan descntralisasi BIB di Indonesia.