Evaluasi Pemberian Ekstrak Kunyit Curcuma Longa Linn. Pada Pakan Terhadap Enzim Pencernaan Dan Kinerja Pertumbuhan Ikan Gurame Osphronemus Gouramy.

EVALUASI PEMBERIAN EKSTRAK KUNYIT Curcuma
longa Linn. PADA PAKAN TERHADAP ENZIM
PENCERNAAN DAN KINERJA PERTUMBUHAN
IKAN GURAME Osphronemus gouramy

PUTRI PRATAMANINGRUM ARIFIN

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Evaluasi Pemberian
Ekstrak Kunyit Curcuma longa Linn. pada Pakan terhadap Enzim Pencernaan dan
Kinerja Pertumbuhan Ikan Gurame Osphronemus gouramy adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015
Putri Pratamaningrum Arifin
NIM C151130051

RINGKASAN
PUTRI PRATAMANINGRUM ARIFIN. Evaluasi Pemberian Ekstrak
Kunyit Curcuma longa Linn. pada Pakan terhadap Enzim Pencernaan dan Kinerja
Pertumbuhan Ikan Gurame Osphronemus gouramy. Dibimbing oleh MIA
SETIAWATI dan NUR BAMBANG PRIYO UTOMO.
Ikan gurame (Osphronemus gouramy) memiliki pertumbuhan yang relatif
lambat. Salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ikan gurame yaitu
dengan memberikan bahan tambahan (feed additive) pada pakan dapat
meningkatkan kecernaan. Salah satu bahan tambahan yang diketahui dapat
meningkatkan kecernaan adalah kunyit. Kunyit memiliki zat aktif kurkumin yang
merangsang dinding kantung empedu untuk mengeluarkan cairan empedu dan
minyak atsiri mencegah keluarnya asam lambung yang berlebihan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pemberian ekstrak kunyit dengan dosis

yang berbeda pada pakan yang dapat mempengaruhi enzim pencernaan dan
kinerja pertumbuhan ikan gurame.
Ekstrak kunyit dicampurkan ke dalam pakan dengan 4 dosis yaitu: 0%
(kontrol), 0,05%, 0,1%, dan 0,15%. Ikan gurame (4,20±0,08 g) dipelihara dalam
12 akuarium (50 x 40 x 35 cm) dengan kepadatan 10 ekor/40 L selama 60 hari.
Ikan dipelihara menggunakan sistem resirkulasi top filter dan diberi pakan secara
at satiation sebanyak 2 kali sehari pada pukul 08.00 dan 16.00 WIB. Parameter uji
yang diamati yaitu aktivitas enzim pencernaan (enzim amilase, enzim protease
dan enzim lipase), jumlah konsumsi pakan, laju pertumbuhan harian, efisiensi
pakan, kelangsungan hidup, retensi protein, retensi lemak, indeks hepatosomatik
(IHS), kadar lemak hati, kadar glikogen hati dan biokimia darah (glukosa,
kolesterol dan trigliserida). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Data kinerja
pertumbuhan dan parameter hati dianalisis secara statistik dengan ANOVA (oneway analysis of variance) menggunakan program SPSS 17.0. Parameter yang
berbeda nyata (P0,05). Sebagai kesimpulan bahwa
pemberian ekstrak kunyit 0,15% pada pakan dapat mempengaruhi enzim amilase,
enzim protease dan enzim lipase tetapi tidak mempengaruhi kinerja pertumbuhan
ikan gurame.
Kata kunci: Osphronemus gouramy, Curcuma longa Linn, enzim pencernaan,
kinerja pertumbuhan


SUMMARY
PUTRI PRATAMANINGRUM ARIFIN. Evaluation of the Addition of
Turmeric Curcuma longa Linn. Extract in Diet for Digestive Enzymes and
Growth Performance of Gouramy Osphronemus gouramy. Supervised by MIA
SETIAWATI and NUR BAMBANG PRIYO UTOMO.
Gouramy (Osphronemus gouramy) has a relatively slow growth. One way
to increase the growth of gouramy is to provide additional materials (feed
additives) in feed can increase digestibility. One of the additives that are known to
increase the digestibility is turmeric. Turmeric has the active substance curcumin
which stimulates the gall bladder wall to secrete bile and essential oils to prevent
excessive stomach acid secretion. This study aimed to evaluate the turmeric
extract with different dose in the feed that can affect digestive enzymes and
growth performance of gouramy.
The turmeric extract mixed into the diet with 4 doses i.e: 0% (control);
0.05%; 0.10%; and 0.15%. Fishes (4.20±0.08 g) were reared in 12 aquariums
(50x40x35 cm) with density of 10 fishes in 40 L for 60 days. Fishes were reared
with recirculating system using top filter and fed at satiation two times daily at
08.00 and 16.00 WIB. Some parameters were measured including digestive
enzymes (amylase, protease and lipase), feeding consumption, spesific growth

rate, feed efficiency, survival rate, protein retention, lipid retention, hepatosomatic
index (HSI), lipid content of liver, glycogen content of liver and blood
biochemistry (glucose, cholesterol and triglycerides). Experimental design was set
according to completely randomized design with 4 treatments and 3 replications.
Data growth performance and liver parameters were statistically analyzed by
ANOVA (one-way analysis of variance) using SPSS 17.0. Parameters that
significant (P0.05). As a conclusion that turmeric extract
0.15% in the feed was affected amylase, protease and lipase enzymes but was not
affect the growth performance of gouramy.
Keywords: Osphronemus gouramy, Curcuma longa Linn, digestive enzymes,
growth performance

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

EVALUASI PEMBERIAN EKSTRAK KUNYIT Curcuma
longa Linn. PADA PAKAN TERHADAP ENZIM
PENCERNAAN DAN KINERJA PERTUMBUHAN
IKAN GURAME Osphronemus gouramy

PUTRI PRATAMANINGRUM ARIFIN

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Akuakultur

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015


Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr Dinamella Wahjuningrum, SSi MSi

Judul Tesis

Nama

NIM

: Evaluasi Pemberian Ekstrak Kunyit Curcuma longa Linn. pada
Pakan terhadap Enzim Pencernaan dan Kinerja Pertumbuhan lkan
Gurame Osphronemus gouramy
: Puhi Pratamaningrum Arifin
: C151130051

Disetujtri oleh
Komisi Pembimbing

Ketua

Anggota


Diketahui oleh

Ketua Prograrn Studi

Ilmu Akuakultur

q4Dr Ir Widanarni, MSi

Tanggal Ujian: 25 Agustus 2015

ranggalLulus:

07 SEP 1015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul Evaluasi Pemberian Ekstrak Kunyit Curcuma longa linn. pada Pakan
terhadap Enzim Pencernaan dan Kinerja Pertumbuhan Ikan Gurame Osphronemus

gouramy pada Program Studi Ilmu Akuakultur, Program Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr Ir Mia Setiawati,
M.Si dan Bapak Dr Ir Nur Bambang Priyo Utomo, M.Si selaku dosen
pembimbing atas waktu, tuntunan, masukan, kesabaran, nasehat, serta semangat
yang telah diberikan hingga tesis ini dapat diselesaikan. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr Dinamella Wahjuningrum, S.Si M.Si
sebagai dosen penguji luar komisi dan Bapak Dr Ir Eddy Supriyono, M.Sc sebagai
komisi program studi yang telah memberikan saran dalam ujian sidang tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada orangtua tercinta, Bapak Ir
Arifin dan Ibu Ir Suprihatin, MT yang telah tulus mendoakan, memberi kasih
sayang serta semangat agar tidak mudah menyerah dan fokus dalam
menyelesaikan studi. Teman hidupku Fiqih Nuruddin Al Walii, S.Si atas doa,
semangat, cinta dan kasih sayang yang tulus selama ini.
Terimakasih juga kepada Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) atas penyediaan
Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN) sehingga penulis
dapat menempuh program magister di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor.
Terimakasih kepada rekan-rekan yang telah membantu serta memberikan

masukan dan ide yang membangun, Mba Retno, Bapak Wasjan, Didi Humaedi
Yusuf, S.Si, Abung Maruli S, S.Pi, Febrina Rolin, S.Pi, Hilma Putri Fidyandini,
S.Pi, Kurnia Faturrohman, S.Pi, Wildan Nurussalam, S.Pi, Andre Rachmat S, S.Pi
serta teman-teman mahasiswa Program Studi Ilmu Akuakultur Angkatan 2013
atas kebersamaan dan motivasinya selama menempuh studi.
Akhir kata, semoga karya ilmiah ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu
pengetahuan umumnya dan perikanan khususnya.

Bogor, Agustus 2015
Putri Pratamaningrum Arifin

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi


1  PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian







2  METODE
Pembuatan Ekstrak Kunyit
Pakan Uji
Pemeliharaan Ikan
Parameter yang Diamati
Analisis Data





3
4
7

3  HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan



10 

4  SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

12 
12 
12 

DAFTAR PUSTAKA

12 

LAMPIRAN

15

RIWAYAT HIDUP

27

DAFTAR TABEL
1 Hasil uji proksimat pakan uji (% bobot kering)
2 Enzim pencernaan ikan gurame yang diberi pakan perlakuan ekstrak
kunyit
3 Kadar air, lemak dan glikogen hati serta indeks hepatosomatik (IHS)
ikan gurame
4 Jumlah konsumsi pakan (JKP), efisiensi pakan (EP), retensi protein
(RP), retensi lemak (RL), laju pertumbuhan harian (LPH) dan tingkat
kelangsungan hidup (TKH)




10 

DAFTAR LAMPIRAN
1 ANOVA dan Uji-Tukey kadar air hati ikan gurame yang diberi
perlakuan
2 ANOVA dan Uji-Tukey kadar lemak hati ikan gurame yang diberi
perlakuan
3 ANOVA dan Uji-Tukey kadar glikogen hati ikan gurame yang diberi
perlakuan
4 ANOVA dan Uji-Tukey IHS ikan gurame yang diberi perlakuan
5 ANOVA dan Uji-Tukey jumlah konsumsi pakan ikan gurame yang
diberi perlakuan
6 ANOVA dan Uji-Tukey efisiensi pakan ikan gurame yang diberi
perlakuan
7 ANOVA dan Uji-Tukey retensi protein ikan gurame yang diberi
perlakuan
8 ANOVA dan Uji-Tukey retensi lemak ikan gurame yang diberi
perlakuan
9 ANOVA dan Uji-Tukey laju pertumbuhan harian ikan gurame yang
diberi perlakuan
10 Prosedur analisis proksimat

15 
16 
17 
18 
19 
20 
21 
22 
23 
24 

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan gurame (Osphronemus gouramy) sebagai ikan konsumsi
pertumbuhannya relatif lambat dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya,
namun banyak dibudidayakan karena banyak yang menyukainya. Salah satu
upaya untuk memacu laju pertumbuhan ikan gurame yaitu membuat komposisi
pakan yang sesuai dan memberikan bahan tambahan (feed additive) dalam pakan
yang dapat meningkatkan kecernaan (Yandes et al. 2003). Hal ini dilakukan agar
masa pemeliharaan ikan gurame dari benih hingga ukuran konsumsi dapat lebih
cepat dari biasanya. Enzim pencernaan merupakan indikator yang baik untuk
menentukan daya cerna, karena aktivitas enzim yang tinggi mengindikasikan ikan
secara fisiologis siap memproses pakan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Handayani et al. (2008), aktivitas enzim protease, amilase dan lipase
meningkat pada ikan gurame diberi pakan kadar protein 33% dan kadar
karbohidrat 36% selama 60 hari yaitu 7 U/mL, 80 U/mL dan 0,13 U/mL.
Salah satu alternatif bahan tambahan alami yang potensial dapat digunakan
sebagai peningkat kecernaan adalah kunyit (Curcuma longa) (Darwis et al. 1991).
Kunyit merupakan jenis tanaman penghasil rimpang kunyit yang dapat tumbuh
subur di Indonesia. Kandungan kimia kunyit antara lain: minyak atsiri (volatil oil)
1–3%, seskuiterpen alcohol, turmeron, zingiberen, protein 8%, karbohidrat 30%,
lemak 3%, dan sisanya terdiri dari vitamin C, garam-garam mineral seperti zat
besi, fosfor, dan magnesium (Asai and Miyasawa 2001). Kunyit juga mengandung
senyawa kurkumin 9,61% (Sinurat et al. 2009). Menurut Darwis et al. (1991),
pemberian kunyit meningkatkan kecernaan zat-zat makanan dalam saluran
pencernaan, karena kurkumin dapat merangsang dinding kantung empedu untuk
mengeluarkan cairan empedu dan minyak atsiri mencegah keluarnya asam
lambung yang berlebihan. Empedu mengandung sejumlah garam sebagai hasil
dari pencampuran antara natrium dan kalium dengan asam-asam empedu.
Berdasarkan penelitian Rojtinnakorn et al. (2012) ekstrak kunyit dengan dosis 3%
dapat meningkatkan aktivitas enzim pencernaan yang meliputi enzim amilase 27
U/mg protein, enzim lipase 2,01 U/mg protein, dan enzim tripsin 32 U/mg protein
pada ikan sand goby (Oxyeleotris marmoratus). Penelitian lain juga menunjukkan
bahwa penambahan larutan kunyit sebanyak 0,75% dapat meningkatkan rata-rata
pertumbuhan bobot badan sebesar 130 g/ekor pada ikan lele dumbo (Clarias
gariepinus) (Estriyani 2013). Pada udang vannamei (Litopenaeus vannamei),
penggunaan ekstrak kunyit sebesar 1,5% dapat meningkatkan kelangsungan hidup
sebesar 74% setelah di uji tantang dengan Vibrio spp. (Lawhavinit et al. 2011).
Penelitian dengan memanfaatkan kunyit sebagai penambah peningkat
kecernaan pada ikan gurame belum dilakukan. Berdasarkan hal itu, penelitian
dengan menambahkan ekstrak kunyit dalam pakan sesuai dengan kebutuhan
nutrisi ikan untuk meningkatkan enzim pencernaan dan pertumbuhan pada ikan
gurame perlu dilakukan.

2
Perumusan Masalah
Budidaya ikan gurame sering mengalami kendala yaitu pertumbuhan yang
relatif lambat. Kendala tersebut perlu diatasi dengan cara membuat komposisi
pakan sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan gurame serta penambahan bahan
alami yang dapat meningkatkan pertumbuhan ikan gurame. Salah satu bahan
potensial yang dapat diaplikasikan untuk memicu pertumbuhan ikan gurame
adalah ekstrak kunyit.
Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang berfungsi sebagai
kolagogum (menstimulasi dinding kantung empedu yang berperan dalam
pemecahan lemak), hipolipidemik (menurunkan kandungan kolesterol darah),
hepatoprotektor (melindungi hati dari zat toksik), dan melancarkan sirkulasi
darah. Kunyit diketahui dapat meningkatkan pencernaan zat-zat makanan dalam
saluran pencernaan, karena adanya senyawa kurkumin yang dapat merangsang
dinding kantung empedu untuk mengeluarkan cairan empedu dan kandungan
minyak atsiri pada kunyit dapat mencegah keluarnya asam lambung yang
berlebihan.
Selama ini penelitian dengan memanfaatkan kunyit lebih banyak
digunakan sebagai anti-mikrobial, sementara pemanfaatan kunyit sebagai
peningkat nafsu makan pada ikan belum banyak yang diteliti. Oleh karena itu,
pemanfaatan kunyit sebagai feed additive untuk meningkatkan enzim pencernaan
dan pertumbuhan pada ikan terutama pada ikan gurame.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian ekstrak kunyit
dengan dosis 0,05%, 0,1% dan 0,15% pada pakan yang dapat mempengaruhi
enzim pencernaan dan kinerja pertumbuhan ikan gurame.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
pembudidaya ikan tentang khasiat ekstrak kunyit pada pakan ikan gurame
sehingga dapat membantu para pembudidaya untuk meningkatkan produksinya.

2 METODE PENELITIAN
Pembuatan Ekstrak Kunyit
Rimpang kunyit yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Balai
Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika (BALITTRO) Cimanggu, Bogor. Kunyit
yang akan digunakan dibersihkan dahulu dari kotoran menggunakan air dan
dikeringkan. Kunyit yang sudah kering kemudian dihaluskan hingga menjadi
serbuk atau tepung. Pembuatan ekstrak kunyit dilakukan dengan metode maserasi
menggunakan ethanol 95% sebagai pelarut. Hasil yang didapat berupa larutan

3
ekstrak kunyit kental. Ekstrak kental dilakukan analisis kandungan bahan aktif
yaitu minyak atsiri dan kurkumin. Hasil yang diperoleh kandungan minyak atsiri
1,35% dan kurkumin 25,84%.
Pakan Uji
Pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan buatan dengan
kandungan protein 31,00%±1,05. Ekstrak kunyit (0%, 0,05%, 0,1% dan 0,15%)
dicampurkan kedalam pakan secara repelleting. Pakan buatan ditepungkan
terlebih dahulu, selanjutnya ekstrak kunyit yang telah dilarutkan dengan ethanol
(10 ml/kg pakan) dan minyak ikan (5 g/kg pakan) ditambahkan ke dalam pakan
sesuai dosis setiap perlakuan. Selain itu pakan juga ditambahkan vitamin C
sebanyak 0,5 g/kg pakan. Kemudian pakan dicetak menjadi pellet dan selanjutkan
dikeringkan dalam oven bersuhu 30 0C selama 24 jam. Pakan uji yang telah
selesai dibuat, dilakukan analisis proksimat menurut AOAC (1990) untuk
mengetahui kadar nutrient yang terkandung di dalamnya. Hasil proksimat pakan
uji dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Kandungan
Nutrient (%)

Hasil uji proksimat pakan uji (% bobot kering)
Perlakuan/ pemberian ekstrak kunyit (%)

P1(0)
P2(0,05)
P3(0,1)
P4(0,15)
32,36
30,36
30,00
31,26
Protein
8,35
8,38
8,66
8,33
Lemak
8,85
8,38
9,20
9,57
Abu
4,68
8,11
7,44
10,15
Serat Kasar
35,86
31,67
35,14
30,31
BETN1
406,81
379,26
397,42
371,94
GE (kkal/kg)2
12,57
12,64
12,71
12,28
C/P rasio
Ket:
1
BETN
= Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen
2
GE
= Gross Energy protein 5,6 kkal/g, lemak 9,4 kkal/g, karbohidrat/BETN 4,1
kkal/g (Watanabe 1988)

Pemeliharaan Ikan
Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan gurame (Osphronemus
gouramy) yang berasal dari pembudidaya di daerah Ciomas, Bogor. Benih yang
digunakan berukuran 4,20±0,08 g sebanyak 120 ekor. Ikan gurame diaklimatisasi
terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan pada 1 bak tandon selama 7 hari.
Pemeliharaan ikan gurame menggunakan 12 akuarium yang dilengkapi dengan
top filter dan aerasi. Akuarium yang digunakan berukuran 50x40x35 cm dengan
volume 40 L/akuarium dan padat tebar 10 ekor/40 L. Waktu pemeliharaan selama
60 hari dan diberi pakan secara at satiation sebanyak dua kali sehari, yaitu pada
pukul 08.00 dan 16.00 WIB. Jumlah pakan yang diberikan dicatat untuk
mengetahui konsumsi pakan ikan dan jika terdapat pakan yang tidak dimakan,
maka diambil dan dikeringkan untuk dimasukkan dalam perhitungan.
Selama pemeliharaan, kualitas air dijaga dalam kisaran yang layak untuk
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan gurame yaitu dengan suhu berkisar

4
29–30 °C, kandungan oksigen terlarut berkisar 4,75-5,8 mg/L, pH berkisar 5,447,35 dan TAN berkisar 0,25-0,94 mg/L. Kualitas air dijaga dengan cara
melakukan penyiponan setiap hari, serta melakukan pergantian air sebanyak 25%
setiap 4 hari sekali. Pengukuran suhu air dilakukan 2 kali sehari, yaitu pada pagi
dan sore hari, sedangkan pengukuran pH, oksigen terlarut, dan total ammonia
nitrogen (TAN) dilakukan tiga kali selama pemeliharaan yaitu pada awal
pemeliharaan, hari ke 20 dan hari ke 40.
Penimbangan biomassa ikan gurame dilakukan pada awal (hari ke-0),
tengah (hari ke-30) dan akhir (hari ke-60) pemeliharaan. Pengambilan darah ikan
gurame dilakukan pada akhir penelitian yang akan digunakan untuk pengamatan
biokimia darah (kolesterol, trigliserida dan glukosa). Setelah darah ikan gurame
diambil, kemudian ikan gurame dibedah dan diambil organ hatinya yang akan
digunakan untuk pengamatan Indeks Hepatosomatik (HIS), kadar air, kadar lemak
dan kadar glikogen. Selain diambil organ hati, pada saat pembedahan organ usus
juga diambil untuk dilakukan analisa enzim pencernaan yang meliputi enzim
protease berdasarkan metode Bergmeyer et al. (1983), amilase berdasarkan
metode Worthington (1993) dan lipase berdasarkan metode Borlongan (1990).
Analisis proksimat tubuh ikan gurame meliputi kandungan protein, kandungan
lemak, BETN (Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen), kandungan abu, serat kasar, dan
kandungan air.

Parameter yang Diamati

Enzim pencernaan
Enzim pencernaan yang diukur meliputi enzim protease, amilase dan
lipase. Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai enzim adalah sebagai
berikut:
U/ml =

x faktor pengencer x T

Keterangan:
U
= nilai dalam international unit per menit
OD
= absorbansi
T
= waktu inkubasi

Jumlah konsumsi pakan
Jumlah konsumsi pakan dihitung dengan cara bobot pakan awal
dikurangkan dengan bobot sisa pakan.
Laju pertumbuhan harian
Laju pertumbuhan harian ikan gurame dihitung berdasarkan persamaan
berikut:
α

=[

t

wt

wo

-1] x 100

5
Keterangan:
α
= Laju pertumbuhan harian (%)
Wt
= Bobot rata-rata ikan ke-t (g)
Wo
= Bobot rata-rata ikan ke-0 (g)
t
= Lama pemeliharaan (hari)
Efisiensi pakan
Efisiensi pakan ikan gurame dihitung menggunakan persamaan sebagai
berikut (Takeuchi 1988):
Wt Wd
Wo
EP
=
x 100
F
Keterangan:
EP
= Efisiensi pakan (%)
Wt
= Biomassa ikan pada akhir pemeliharaan (g)
= Biomassa ikan pada awal pemeliharaan (g)
W0
Wd
= Biomassa ikan yang mati selama pemeliharaan (g)
F
= Jumlah pakan yang diberikan selama penelitian (g)

Kelangsungan hidup
Tingkat kelangsungan hidup ikan gurame dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut:
N 
TKH   t  x 100
 N0 
Keterangan :
TKH = tingkat kelangsungan hidup (%)
Nt = jumlah ikan pada akhir pengamatan
No = jumlah ikan pada awal pengamatan
Retensi protein
Retensi protein didapatkan melalui analisis proksimat protein tubuh ikan
gurame pada awal dan akhir penelitian. Rumus perhitungan retensi protein adalah
sebagai berikut (Takeuchi 1988):
F I
RP
=
x 100
P
Keterangan:
RP
= Retensi protein (%)
F
= Jumlah protein ikan pada akhir pemeliharaan (g)
I
= Jumlah protein ikan pada awal pemeliharaan (g)
P
= Jumlah protein yang dikonsumsi ikan (g)
Retensi lemak
Retensi lemak didapatkan melalui analisis proksimat lemak tubuh ikan
gurame pada awal dan akhir penelitian. Rumus perhitungan retensi lemak adalah
sebagai berikut (Takeuchi 1988):

6
RL

=

F I
L

x 100

Keterangan:
RL
= Retensi lemak (%)
F
= Jumlah lemak ikan pada akhir pemeliharaan (g)
I
= Jumlah lemak ikan pada awal pemeliharaan (g)
P
= Jumlah lemak yang dikonsumsi ikan (g)
Pengamatan Organ Hati
Indeks Hepatosomatik (IHS)
Keadaan organ hati sebelum dan sesudah diberi pakan perlakuan dilihat
melalui hepatosomatik indeks (IHS). Rumus yang digunakan untuk menghitung
hepatosomatik indeks adalah sebagai berikut:
IHS

=

Bobot organ hati g

Bobot tubuh ikan uji g

x 100

Lemak hati
Kadar lemak hati didapatkan melalui analisis proksimat dengan metode
Folch pada akhir penelitian. Prosedur analisis proksimat kadar lemak hati dapat
dilihat pada Lampiran 10.
Glikogen hati
Pengukuran glikogen hati ikan gurame dilakukan pada akhir penelitian.
Rumus perhitungan glikogen hati adalah sebagai berikut (Takeuchi 1988):
G = (AbsSp/AbsSt) x GSt
Keterangan :
G
= Glukosa sampel (mg/100mL)
AbsSp = Absorbans sampel
AbsSt = Absorbans standar
Gst
= Kadar glukosa standar (mg/100mL)
Pengamatan Biokimia Darah
Glukosa darah
Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh
ekstrak kunyit dalam menurunkan kadar glukosa darah ikan gurame. Kadar
glukosa darah diukur dengan metode uji enzimatik kolorimetri menggunakan uji
GLUCOSE liquicolor (Human mbH Jerman). Rumus yang digunakan untuk
menghitung kadar glukosa darah adalah sebagai berikut:

GD =

Au x Cs
As

7
Keterangan:
GD
= Kandungan glukosa darah (mg/100mL)
Au
= Absorbansi sampel
Cs
= Konsentrasi standar
As
= Absorbansi standar
Kolesterol
Pengukuran kolestrol dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan ekstrak
kunyit dalam menurunkan kandungan kolesterol di dalam darah ikan gurame.
Pengukuran kolesterol dilakukan menggunakan metode CHOD-PAP (enzymatic
colorimetric test for cholesterol with lipid clearing factor) dengan kit
CHOLESTEROL liquicolor (Human mbH Jerman). Rumus yang digunakan untuk
menghitung kandungan kolesterol adalah sebagai berikut:

K

Au x Cs

=

As

Keterangan:
K
= Kandungan kolesterol (mg/dL)
Au
= Absorbansi sampel
Cs
= Konsentrasi standar kolesterol
As
= Absorbansi standar kolesterol
Trigliserida
Pengukuran trigliserida dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan ekstrak
kunyit dalam menurunkan kandungan trigliserida di dalam darah ikan uji.
Pengukuran trigliserida dilakukan menggunakan metode CHOD-PAP (enzymatic
colorimetric test for triglyserida with lipid clearing factor) dengan kit
TRIGLYSERIDA liquicolormono (Human mbH Jerman). Rumus yang digunakan
untuk menghitung kandungan trigliserida adalah sebagai berikut:
TG = Au x CsAs
Keterangan:
TG = Kandungan trigliserida (mg/dL)
Au = Absorbansi sampel
Cs = Konsentrasi standar trigliserida
As = Absorbansi standar trigliserida
Analisis Data
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4
perlakuan dan 3 ulangan. Parameter hati dan kinerja pertumbuhan diuji secara
statistik. Data yang diperoleh ditabulasi dengan program MS. Office Excel 2007
dan untuk uji ANOVA dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Perlakuan
yang berbeda nyata akan diuji lanjut dengan uji lanjut Tukey. Pengamatan

8
parameter enzim pencernaan, biokimia darah dan kualitas air dianalisis secara
deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel.
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil penelitian ekstrak kunyit yang diberikan pada ikan gurame selama
60 hari dapat dilihat pada enzim pencernaan yang meliputi enzim amilase,
protease dan lipase. Enzim amilase, protease dan lipase pada ikan gurame yang
mengkonsumsi pakan mengandung ekstrak kunyit dengan dosis 0%, 0,05%, 0,1%
dan 0,15% disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Enzim pencernaan ikan gurame yang diberi pakan perlakuan ekstrak
kunyit
Parameter
Enzim amilase
(U/mg substrat)
Enzim protease
(mU/mg substrat)
Enzim lipase
(U/mg substrat)

P1 (0)
0,901±0,140

Perlakuan/penambahan ekstrak kunyit (%)
P2(0,05)
P3(0,1)
P4(0,15)
0,341±0,106
0,366±0,151
0,974±0,109

9,411±1,413

5,981±0,735

10,170±0,579

5,933±0,920

0,247±0,088

0,125±0,021

0,204±0,051

0,121±0,042

Pemberian ekstrak kunyit pada pakan dapat mempengaruhi enzim amilase,
protease dan lipase pada ikan gurame. Enzim lipase pada ikan gurame mengalami
penurunan dari 0,247 U/mg substrat menjadi 0,121 U/mg substrat pada pemberian
ekstrak kunyit dengan dosis 0,15%.
Pengukuran kadar biokimia darah yang meliputi kolesterol, trigliserida dan
glukosadarah ikan gurame yang diberi pakan perlakuan ekstrak kunyit disajikan
pada Gambar 1.

9

Gambar 1 Kadar biokimia darah ikan gurame yang diberi pakan perlakuan ekstrak
kunyit
Gambar 1 menunjukkan respon biokimia darah (kolesterol, trigliserida dan
glukosa) ikan gurame yang diberi pakan ekstrak kunyit dengan dosis 0-0,15%
pada pakan. Kadar kolesterol darah ikan gurame mengalami peningkatan pada
dosis pakan ekstrak kunyit 0,10% apabila dibandingkan dengan kontrol yaitu
244,521 mg/dL menjadi 293,887 mg/dL. Sedangkan kadar trigliserida mencapai
puncak pada dosis pakan ekstrak kunyit 0,15% yaitu sebesar 212,227 mg/dL.
Kadar glukosa darah antar perlakuan hampir sama yang mencapai nilai tertinggi
sebesar 67,078 mg/dL pada dosis 0,15%.
Parameter hati yang diamati dalam penelitian ini meliputi kadar air, lemak,
glikogen serta indeks hepatosomatik (IHS) ikan gurame dapat dilihat pada Tabel 3
dan Lampiran 1.
Tabel 3 Kadar air, lemak dan glikogen hati serta indeks hepatosomatik (IHS)
ikan gurame pada perlakuan yang berbeda
Parameter
(%)
Kadar air
Lemak
Glikogen
IHS

P1(0)
74,66 ± 0,26a
2,64 ± 0,11a
0,04 ± 0,01b
1,00 ± 0,07b

Perlakuan/penambahan ekstrak kunyit (%)
P2(0,05)
P3(0,1)
P4(0,15)
72,32 ± 0,94b
71,16 ± 1,02b
71,87 ± 0,35b
2,80 ± 0,25a
2,38 ± 0,23a
2,64 ± 0,16a
b
b
0,08 ± 0,04
0,04 ± 0,01
0,15 ± 0,03a
0,97 ± 0,02b
0,97 ± 0,05b
1,15 ± 0,05a

Keterangan: Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan pengaruh perlakuan yang
berbeda nyata (P

Dokumen yang terkait

Penapisan Bakteri Penghasil Enzim Amilase dari Usus Ikan Gurame (Osphronemus gouramy)

8 84 40

Pengaruh Pemberian Enzim Papain dalam Pakan Buatan terhadap Pemanfaatan Protein dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.)

0 10 81

Pengaruh Kadar Karbohidrat Pakan Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Gurame ( Osphronemus gouramy Lacepede) Ukuran 70-80 g

1 13 142

Studi Efisiensi Pemanfaatan Karbohidrat Pakan Bagi Pertumbuhan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.) Sejalan Dengan Perubahan Enzim Pencernaan dan Insulin

3 17 224

Pengaruh tingkat pemberian maggot terhadap pertumbuhan dan efisiensi pemberian pakan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy)

0 12 45

Evaluasi Pemanfaatan Tepung Kunyit Curcuma Longa Linn. Dalam Pakan Terhadap Enzim Pencernaan Dan Kinerja Pertumbuhan Ikan Mas

1 14 47

Pengaruh Pemberian Enzim Papain dalam Pakan Buatan terhadap Pemanfaatan Protein dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac)

0 5 71

Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) yang diberi Pakan Mengandung Probiotik.

0 0 1

Enzim pencernaan dan kinerja pertumbuhan ikan mas, Cyprinus carpio Linnaeus, 1758) yang diberi pakan dengan penambahan tepung kunyit Curcuma longa Linn. | Putri | Jurnal Iktiologi Indonesia 1 SM

0 0 1

Masyarakat Iktiologi Indonesia Evaluasi pemberian ekstrak kunyit Curcuma longa Linn. pada pakan terhadap biokimia darah dan kinerja pertumbuhan ikan gurame Osphronemus goramy Lacepède, 1801

0 0 10