Ragam Jenis Dan Fluktuasi Populasi Simulium (Diptera Simuliidae) Di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur
RAGAM JENIS DAN FLUKTUASI POPULASI SIMULIUM
(Diptera: Simuliidae) DI KABUPATEN KUPANG NUSA
TENGGARA TIMUR
JULIANTY ALMET
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Ragam Jenis dan
Fluktuasi Populasi Simulium (Diptera: Simuliidae) di Kabupaten Kupang Nusa
Tenggara Timur adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015
Julianty Almet
NIM B252120081
RINGKASAN
JULIANTY ALMET. Ragam Jenis dan Fluktuasi Populasi Simulium (Diptera:
Simuliidae) di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Dibimbing oleh UPIK
KESUMAWATI HADI, SUSI SOVIANA.
Lalat hitam (Simuliidae) adalah satu di antara kelompok paling penting dari
serangga penggigit, karena kebiasan mengisap darah dan kemampuan untuk
menularkan/menyebarkan parasit patogen. Informasi mengenai spesies lalat ini
khususnya yang berhubungan dengan aspek taksonomi dan ekologinya di
Indonesia, tidak cukup tersedia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengeksplorasi ragam jenis lalat hitam di Indonesia sehingga dapat menjadi
sumber informasi yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
jenis-jenis lalat Simulium pada lokasi air terjun Oenesu dan Oehala, mempelajari
habitat larva Simulium; dan aktivitas mengisap darah lalat Simulium pada ternak
besar.
Penelitian dilakukan di lokasi penelitian Oenesu Kabupaten Kupang Barat
dan di Oehala Kabupaten Timor Tengah Selatan. Adapun metode yang
dilakukan terdiri atas 3 tahapan yaitu tahap pertama koleksi dan identifikasi
Simulium pradewasa di sepanjang air terjun berdasarkan ketinggian tempat.
Tahap kedua berupa pengukuran karakteristik habitat larva Simulium seminggu
sekali yang dilakukan bersamaan dengan pengambilan Simulium pradewasa.
Tahap ketiga melakukan koleksi lalat Simulium dewasa di peternakan
sapi/kandang ternak, menggunakan perangkap cahaya (light trap) dari pukul
18.00-06.00 dengan frekuensi pengambilan dua minggu sekali selama 3 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 spesies Simulium yang
teridentifikasi di lokasi penelitian Oenesu, adalah S. (Simulium) timorense
(75.59%), S. (Gompostilbia) sundaicum (18.76%), S. (Wallacellum) sp (3.71%),
S. (Nevermania) aureohirtum (1.93%). Sementara itu, terdapat 3 spesies larva
Simulium yang ditemukan di Oehala yaitu, S. (S.) timorense (46.5%), S. (G.)
sundaicum (43.1%), S. (N.) aureohirtum (10.2%). Berdasarkan karakteristik
habitat larva berupa: suhu, pH, kecepatan arus dan keberadaan naungan. Lokasi
air terjun Oenesu tergolong sesuai untuk perkembangan larva Simulium.
S. (S.) timorense memiliki populasi tertinggi pada area T1 (±1200 mdpl)
dan T4 (1165 mdpl) dengan jumlah masing-masing 840 dan 689 larva.
Berdasarkan uji BNT populasi S. (S.) timorense dan S. (N.) aureohirtum pada
setiap area pengamatan (T1-T4) tidak berbeda secara signifikan (P>0.05),
sedangkan S. (G.) sundaicum dan S. (Wallacelum) sp pada area T1 dan T2 tidak
berbeda signifikan ( P˃ 0.05), sedangkan pada area T3 dan T4 menunjukkan
berbeda nyata (P0.05); while
at T3 and T4 showed real difference (P3); Sedang (1≤H≤3); Rendah (H
(Diptera: Simuliidae) DI KABUPATEN KUPANG NUSA
TENGGARA TIMUR
JULIANTY ALMET
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Ragam Jenis dan
Fluktuasi Populasi Simulium (Diptera: Simuliidae) di Kabupaten Kupang Nusa
Tenggara Timur adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015
Julianty Almet
NIM B252120081
RINGKASAN
JULIANTY ALMET. Ragam Jenis dan Fluktuasi Populasi Simulium (Diptera:
Simuliidae) di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Dibimbing oleh UPIK
KESUMAWATI HADI, SUSI SOVIANA.
Lalat hitam (Simuliidae) adalah satu di antara kelompok paling penting dari
serangga penggigit, karena kebiasan mengisap darah dan kemampuan untuk
menularkan/menyebarkan parasit patogen. Informasi mengenai spesies lalat ini
khususnya yang berhubungan dengan aspek taksonomi dan ekologinya di
Indonesia, tidak cukup tersedia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengeksplorasi ragam jenis lalat hitam di Indonesia sehingga dapat menjadi
sumber informasi yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
jenis-jenis lalat Simulium pada lokasi air terjun Oenesu dan Oehala, mempelajari
habitat larva Simulium; dan aktivitas mengisap darah lalat Simulium pada ternak
besar.
Penelitian dilakukan di lokasi penelitian Oenesu Kabupaten Kupang Barat
dan di Oehala Kabupaten Timor Tengah Selatan. Adapun metode yang
dilakukan terdiri atas 3 tahapan yaitu tahap pertama koleksi dan identifikasi
Simulium pradewasa di sepanjang air terjun berdasarkan ketinggian tempat.
Tahap kedua berupa pengukuran karakteristik habitat larva Simulium seminggu
sekali yang dilakukan bersamaan dengan pengambilan Simulium pradewasa.
Tahap ketiga melakukan koleksi lalat Simulium dewasa di peternakan
sapi/kandang ternak, menggunakan perangkap cahaya (light trap) dari pukul
18.00-06.00 dengan frekuensi pengambilan dua minggu sekali selama 3 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 spesies Simulium yang
teridentifikasi di lokasi penelitian Oenesu, adalah S. (Simulium) timorense
(75.59%), S. (Gompostilbia) sundaicum (18.76%), S. (Wallacellum) sp (3.71%),
S. (Nevermania) aureohirtum (1.93%). Sementara itu, terdapat 3 spesies larva
Simulium yang ditemukan di Oehala yaitu, S. (S.) timorense (46.5%), S. (G.)
sundaicum (43.1%), S. (N.) aureohirtum (10.2%). Berdasarkan karakteristik
habitat larva berupa: suhu, pH, kecepatan arus dan keberadaan naungan. Lokasi
air terjun Oenesu tergolong sesuai untuk perkembangan larva Simulium.
S. (S.) timorense memiliki populasi tertinggi pada area T1 (±1200 mdpl)
dan T4 (1165 mdpl) dengan jumlah masing-masing 840 dan 689 larva.
Berdasarkan uji BNT populasi S. (S.) timorense dan S. (N.) aureohirtum pada
setiap area pengamatan (T1-T4) tidak berbeda secara signifikan (P>0.05),
sedangkan S. (G.) sundaicum dan S. (Wallacelum) sp pada area T1 dan T2 tidak
berbeda signifikan ( P˃ 0.05), sedangkan pada area T3 dan T4 menunjukkan
berbeda nyata (P0.05); while
at T3 and T4 showed real difference (P3); Sedang (1≤H≤3); Rendah (H