ANALISIS INTENSI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Studi pada Mahasiswa Empat Universitas Terbaik di Daerah Istimewa Yogyakarta)

ANALISIS INTENSI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA
(Studi pada Mahasiswa Empat Universitas Terbaik di Daerah Istimewa
Yogyakarta)

ANALYSIS OF STUDENT ENTREPRENEURSHIP INTENTIONS OF
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(Study on Students of The Best Four Universities in Daerah Istimewa
Yogyakarta)

Oleh :
METIK DIAH TRISNAWATI
20130430192

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017

ANALISIS INTENSI KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA
(Studi pada Mahasiswa Empat Universitas Terbaik di Daerah Istimewa

Yogyakarta)
ANALYSIS OF STUDENT ENTREPRENEURSHIP INTENTIONS OF
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(The Study On Students Of The Best Four Universities in Daerah Istimewa
Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Ilmu Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh :
METIK DIAH TRISNAWATI
20130430192

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
i


PERYATAAN

Dengan ini saya,
Nama

: Metik Diah Trisnawati

Nomor mahasiswa

: 20130430192

Menyatakan bahwa skrispsi ini dengan judul : “Analisis Intensi
Kewirausahaan Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (Studi pada
Mahasiswa Empat Universitas terbaik di Daerah Istimewa Yogyakarta)”
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelarkesarjanaan di
suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.
Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut

dibatalkan.

Yogyakarta, 20 Januari 2017

Metik Diah Trisnawati

ii

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib seseorang
atau nasib suatu kaum itu sebelum seseorang atau kaum itu
bertindak atau berusaha merubah nasibnya sendiri”
(QS. Ar-Ra’du: 11)

“Sesungguhnya

bersama

kesukaran


itu

ada

keringanan. Karena itu bila kamu telah selesai (mengerjakan
yang lain). Maka, berharaplah kepada Tuhanmu.” (Q.S Al
Insyirah : 6-8)

Lakukan sesuatu dengan gemetar jika itu harus kamu
lakukan.

iii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memudahkan, melancarkan dan memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat memperoleh gelar Sarjana. Tak lupa juga saya mengucapkan
terimakasih kepada :

Bapak Ahmad Ma’ruf, S.E., M.Si yang telah sabar membimbing dan
mengarahkan dalam penyelesaian skripsi ini.
Untuk Bapak Danuri dan Ibu Kasinah terimakasih atas doa, dukungan dan
segala pengorbanan. Berkat doa dan dukungan dari Bapak Ibuk penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
Persembahan ini juga untuk Kakakku tercinta Eka Nuryanti dan Agung
Prambudi, terimakasih atas doa dan dukungannya.
Persembahan ini juga teruntuk myndes Wisnu Eko Nurcahyo, terimakasih
supportnya.Lveyou
Buat sahabat sekaligus penyemangatku, terimakasih Intan Windys.
Buat sahabat-sahabatku dari awal kuliah kita berjuang bareng-bareng :
Winanda Ismi Anggini, Rifqi Khoirunnisa Tissa, Nurul Imtichannah terimakasih
supportnya dan terimakasih telah berjuang bersama selama 3 tahun 5 bulan ini.
missyou
Buat temen-temen yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini, udah
mau di repotin dan membantu menyebarkan kuesioner: Arief Setya Darmawan,
Fatfa Permadi, Siti Cintokosari, Siti Cintokowati, Eka Retno Sari, Nurul Novia

iv


Handayani, Siti Romlah, Khoirunnisa, Hendri Agus Setianto, Wulan Aprilia,
Anna Nur Latifah, Destry Indra Wibawa terimakasih banyak guys. Berkat kalian
semua, skripsi ini bisa cepat selesai.
Buat sahabat-sahabatku di IKATAN MAHASISWA KULON PROGO
dan, terimakasih doa dan supportnya.
Skripsi ini juga ku persembahkan untuk almamaterku tercinta, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Allhamdulilahirabbil’alamin. Puji syukur penulis penjatkan kehadiran
Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan petunjuk sehingga penulis
dapat menyelesaikan
KEWIRAUSAHAAN

skripsi ini dengan judul
MAHASISWA


“ANALISIS INTENSI

DAERAH

ISTIMEWA

YOGYAKARTA (Studi pada Mahasiswa Empat Universitas di DIY)”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unioversitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas
dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat, karunia-Nya dan
kemudahaan kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Ibu Bapak yang telah memberikan do’a, dukungan dan motivasi yang
tulus ikhlas.
3. Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Dr. Immamudin Yuliadi, S.E., M.Si., selaku Kepala Prodi Ilmu

Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.

vi

5. Ahmad Ma’ruf, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan, saran, dan solusi dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat untuk peneliti.
7. Kakak terbaik, Eka Nuryanti atas do’a, dukungan dan motivasi yang
diberikan kepada penulis.
8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-per satu, dan
telah banyak membantu penulis dalam penyelesaiaan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyususn skripsi ini masih banyak
kekurangan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
hasil yang lebih baik ke depannya. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.


Yogyakarta,

Januari 2017

Penulis

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...........................

ii

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................


iii

HALAMAN PERNYATAAN.....................................................................

iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................

v

HALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................

vi

INTISARI....................................................................................................

viii

ABSTRACT ................................................................................................


ix

KATA PENGANTAR ................................................................................

x

DAFTAR ISI ...............................................................................................

xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................

xviii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

1

A. Latar Belakang Penelitian ...............................................................

1

B. Batasan Masalah..............................................................................

13

C. Rumusan Masalah ...........................................................................

15

D. Tujuan Penelitian ............................................................................

15

E. Manfaat Penelitian ..........................................................................

15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................

17

A. Landasan Teori ................................................................................

17

1. Tinjauan Kewirausahaan ..........................................................

17

a. Pengertian Kewirausahaan ...................................................

viii

17

b. Pengertian Wirausaha..........................................................

18

c. Karakteristik Wirausaha ......................................................

20

d. Keuntungan dan Kelemahan menjadi Wirausaha ...............

24

e. Faktor Keberhasilan Wirausaha ..........................................

27

f. Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha..............................

27

2. Tinjauan Tentang Intensi Kewirausahaan ................................

29

a. Pengertian Intensi Kewirausahaan ......................................

29

b. Komponen Intensi ..............................................................

30

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Intensi Kewirausahaan.. 31
3. Tinjauan Faktor Demografi ......................................................

32

a. Latar belakang pendidikan.....................................................

32

b. Jenis Kelamin ........................................................................

33

c. Pekerjaan Orang Tua.............................................................

34

4. Kebutuhan Akan Prestasi ...........................................................

35

5. Efikasi Diri (Self efficacy)............................................................

36

a. Dimensi-dimensi self efficacy................................................

37

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Self Efficacy ..............

37

6. Kemampuan Mendapatkan Akses ...............................................

39

7. Dukungan Akademik (academic support)..................................

40

8. Hubungan variabel terikat dengan variabel bebas...................

42

B. Hasil Penelitian Terdahulu ..............................................................

46

C. Hipotesis Penelitian.........................................................................

52

ix

D. Model Penelitian ..............................................................................

53

BAB III METODE PENELITIAN..............................................................

54

A. Obyek/Subyek Penelitian ................................................................

54

B. Jenis Data ........................................................................................

54

C. Teknik Pengambilan Sampel...........................................................

55

D. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................

57

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................

58

F. Uji Kualitas Instrumen dan Data .....................................................

63

G. Uji Asumsi Klasik ...........................................................................

64

H. Uji Hipotesis dan Analisa Data .......................................................

65

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN...........................................

68

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ...............................................

68

B. Hasil Penyebaran Kuesioner...........................................................

73

C. Karakteristik Responden ...............................................................

74

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

78

A. Uji Kualitas Instrumen dan Data ....................................................

78

B. Uji Asumsi Klasik ..........................................................................

79

C. Hasil Penelitian dan Uji Hipotesis ..................................................

82

D. Pembahasan .....................................................................................

115

BAB VI SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ........................

129

A. Kesimpulan .....................................................................................

129

B. Saran ................................................................................................

130

C. Keterbatasan penelitian ...................................................................

131

x

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Tingkat Pengangguran Terbuka yang Ditamatkan.....................

2

Tabel 1.2. Daftar Universitas Empat Terbaik di DIY .................................

8

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ......................................................................... 56
Tabel 4.1 Jumlah Kuesioner yang disebar dan Kuesioner yang kembali ...

73

Tabel 4.2 Jumlah Kuesioner Masing-masing perguruan Tinggi................... 74
Tabel 4.3 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...................... 75
Tabel 4.4 Komposisi Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan.. 75
Tabel 4.5 Komposisi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua.......... 76
Tabel 5.1 Uji Validitas................................................................................... 78
Tabel 5.2 Uji Reliabilitas............................................................................... 78
Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas...................................................................... 80
Tabel 5.4 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 81
Tabel 5.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas........................................................ 81
Tabel 5.6 Statistik Deskriptif ....................................................................... 82
Tabel 5.7 Frekuensi Kebutuhan Akan prestasi 1.......................................... 84
Tabel 5.8 Frekuensi Kebutuhan Akan Prestasi 2.......................................... 84
Tabel 5.9 Frekuensi Kebutuhan Akan Prestasi 3.......................................... 85
Tabel 5.10 Frekuensi Kebutuhan Akan Prestasi 4........................................ 86
Tabel 5.11 Frekuensi Efikasi Diri 1.............................................................

87

Tabel 5.12 Frekuensi Efikasi Diri 2.............................................................

88

Tabel 5.13 Frekuensi Efikasi Diri 3............................................................

88

Tabel 5.14 Frekuensi Efikasi Diri 4............................................................

89

xii

Tabel 5.15 Frekuensi Efikasi Diri 5............................................................ 90
Tabel 5.16 Frekuensi Efikasi Diri 6............................................................ 91
Tabel 5.17 Frekuensi Efikasi Diri 7...........................................................

92

Tabel 5.18 Frekuensi Kemudahan Mendapatkan Akses 1........................

93

Tabel 5.19 Frekuensi Kemudahan Mendapatkan Akses 2........................

94

Tabel 5.20 Frekuensi Kemudahan Mendapatkan Akses 3........................

95

Tabel 5.21 Frekuensi Dukungan Akademik 1..........................................

96

Tabel 5.22 Frekuensi Dukungan Akademik 2..........................................

97

Tabel 5.23 Frekuensi Dukungan Akademik 3..........................................

98

Tabel 5.24 Frekuensi Dukungan Akademik 4...........................................

99

Tabel 5.25 Frekuensi Intensi Kewirausahaan 1........................................

100

Tabel 5.26 Frekuensi Intensi Kewirausahaan 2........................................

101

Tabel 5.27 Frekuensi Intensi Kewirausahaan 3........................................

101

Tabel 5.28 Frekuensi Intensi Kewirausahaan 4........................................

102

Tabel 5.29 Tes Homogenity Varians........................................................

103

Tabel 5.30 Uji Beda Intensi Kewirausahaan............................................

104

Tabel 5.31 Ringkasan Hasil Uji Beda.......................................................

106

Tabel 5.32 Hasil Uji Regresi Berganda...................................................

107

Tabel 5.33 Hasil Uji Koefisien Determinasi............................................

110

Tabel 5.34 Hasil Uji F..............................................................................

110

Tabel 5.13 Hasil Uji t................................................................................

111

Tabel 5.14 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis...............................................

115

xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Penelitian .....................................................................

xiv

53

INTISARI
Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi intensi
kewirausahaan pada mahasiswa. Faktor-faktor yang digunakan oleh peneliti
adalah 7 faktor yaitu kebutuhan akan prestasi, efikasi diri, kemampuan
mendapatkan akses, dukungan akademik, faktor sosio demografi (gender, latar
belakang pendidikan, dan pekerjaan orang tua). Penelitian ini dilakukan di 4
universitas yaitu UGM, UNY, UMY, dan UII. Jenis data yang digunakan adalah
data kuantitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner
dengan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah
analisis sttistik deskriptif, regresi linier berganda, uji anova, uji asumsi klasik dan
sampel yang digunakan sebanyak 397 mahasiswa.
Pengujian statistik yang dilakukan membuktikan bahwa kebutuhan akan
prestasi, gender, latar belakang pendidikan, dan pekerjaan orang tua tidak
berpengaruh terhadap intensi kewirausahaan mahasiswa dan tidak terdapat
perbedaan intensi kewiraushaan mahasiswa berdasarkan gender dan latar belakang
pendidikan. Namun intensi kewirausahan berdasarkan pekerjaan orang tua
menunjukkan adanya perbedaan, mahasiswa yang berlatar belakang pekerjaan
orang tua pengusaha memiliki intensi kewiraushaan lebih tinggi. Pengujian
hipotesis pada variabel efikasi diri, kemampuan mendapatkan akses, dan
dukungan akademik menunjukan berpengaruh signifikan terhadap intensi
kewirausahan mahasiswa.
Kata Kunci : Intensi kewiraushaan, faktor sosio demografi, kebutuhan akan
prestasi, efikasi diri, kemampuan mendapatkan akses, dukungan
akademik.

viii

ABSTRACT
This study aims to analyze the factors that influence the intention of
entrepreneurship in students. Factors that predicted by the researchers are seven
factors: the need for achievement, self-efficacy, ease of access, academic support,
demographic factors (gender, educational background and work of parents). The
population in this study are all students of four universities, there are UGM,
UNY, UMY and UII. The data used is quantitative data by using the method of
data collection was a questionnaire with purposive sampling method. The
analysis technique used is deskriptiv statistic analysis, multiple linear regression,
classic assumption test samples used as many as 397 students.
The result showed that needs for achievement, gender, educational
background and work of parents does nothave relation on entrepreneurial
intentions of students and there is no difference entrepreneurship intentions of
students by gender and educational background. But the intention of
entrepreneurship based on the work of parents indicate a difference, the student
whose background work of parents entrepreneurs have higher intentions.
Hypothesis testing in variable self efficacy, ability of access, and academic
support showed a significant relates on student entrepreneurship intentions.
Keywords:

Intention entrepreneurship, demographic factors, need
achievement, self-efficacy, ability of access, academic support.

ix

for

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Permasalahan kependudukan di dunia sekarang ini mungkin telah
menjadi masalah yang serius dan hampir

meluas diseluruh negara.

Permasalahan kependudukan dengan banyaknya jumlah penduduk di
Indonesia dan terbatasnya lapangan kerja yang memadai membuat masalah
pengangguran sulit untuk diatasi pemerintah. Menurut data dari CIA World
Factbook(2016), Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki
penduduk

yang

sangat

banyak

258.316.051 jiwa.Indonesia

dengan

menempati

total

urutan

jumlah

nomor

penduduk

lima

negara

berpenduduk terpadat di dunia (setelah Cina, India, Eropa, Amerika Serikat)
Persaingan

dunia

tenaga

kerja

yang

semakin

pesat

bertolakbelakang dengan ketersediaan lapangan pekerjaan membuat tingkat
pengangguran di Indonesia masih tinggi. Jumlah pengangguran terdidik di
Indonesia setiap tahunnya meningkat seiring dengan bertambah banyaknya
lulusan sarjana baru (fresh graduate) baik lulusan dari Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Menurut (Ali dalam Rizali, 2013) penyebab utama terjadinya
pengangguran terdidik di Indonesia adalah karena kurangnya perencanaan
pengembangan pendidikan yang selaras dengan perkembangan dunia

1

2

lapangan pekerjaan.Banyaknya pengangguran tersebut bisa jadi karena
faktor ketidaksesuaian jurusan pendidikan/keahlian dengan kebutuhan
penyedia lapangan pekerjaan, serta masih melekatnya pikiran untuk mencari
pekerjaan ketimbang menciptakan pekerjaan. Sehingga, banyak lulusan dari
berbagai perguruan tinggi tidak terserapoleh lapangan pekerjaan yang
tersedia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa tingkat
pengangguran lulusan perguruan tinggi masih cukup besar, berikut ini
gambaran data tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi
yang ditamatkan.
Tabel 1.1
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan 2014- 2016
2014
No

Pendidikan tertinggi
yang ditamatkan

1.

Tidak/belum pernah
sekolah

2.

Tidak/belum tamat SD

3.
4.
5.

Februari

134.040

2015
PertumFebruari buhan
(%)
124.303

2016
PertumFebruari
buhan
(%)

- 7,2

94.293

- 29

610.574

603.194

- 1,2

557.418

- 8,7

SD

1.374.822

1.320.392

- 3,9

1.218.954

- 11

SLTP

1.693.203

1.650.387

- 2,5

1.313.815

- 22

1.893.509

1.762.411

- 6,9

1.546.699

- 18

847.365
195.258
398.298

1.174.366
254.312
565.402

38
30
41

1.348.327
249.362
695.304

59
29
74

SLTA Umum/SMU
6. SLTA Kejuruan/SMK
7. Akademi/Diploma
8. Universitas
Sumber : www.bps.go.id

3

Berdasarkan data dari BPS diatas, jumlah pengangguran terdidik di
Indonesia masih cukup tinggi, untuk jenjang universitas pada februari 2014
tercatat sebesar 398.298, pada tahun 2015 tercatat 565.402 dengan
pertumbuhan sebesar 41%, pada tahun 2016 naik menjadi 695.304 dengan
pertumbuhan sebesar 74%. Jumlah tersebut setiap tahunnya akan selalu
bertambah sebab setiap tahun universitas pasti akan meluluskan para sarjana
yang jumlahnya ribuan namun tidak semua lulusan perguruan tinggi dapat
tertampung di dunia kerja, permasalahan pengangguran terdidik jika
dibandingkan

dengan

pengangguran

non

terdidik

justru

lebih

komplekspengangguran terdidik sebab pengangguran non terdidik bersedia
bekerja di sektor non formal sedangkan pengangguran terdidik dengan bekal
ilmu yang dimiliki justru menginginkan

bekerja di sektor formal agar

mendapat gaji tinggi dan prestise ditengah masyarakat.
Kenyataannya,ada tiga pilihan yang mungkin akan dialami lulusan
perguruan tinggi setelah menyelesaikan studinya yaitu sebagian besar dari
mereka memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) maupun swasta, dan instansi pemerintah, kedua
adalah menjadi pengangguran intelektual karena sulit atau sengitnya dunia
persaingan kerja, dan yang ketiga adalah membuka usaha sendiri atau
berwirausaha (Paulina, 2011).
Masyarakat Indonesia masih cenderung mencari

pekerjaan yang

dinilai aman. Oleh karena itu banyak dari mereka lulusan sarjana perguruan
tinggi menjadi pelanggan setia sebagai pencari pekerjaan (job seeker),

4

karena mereka beranggapan dengan berpendidikan tinggi akan mudah
mendapatkan pekerjaan. Hal ini diperkuat dengan Darmaningtyas (2008),
bahwa antara pendidikan dengan pekerjaan ada hubungan antara keduanya.
Jika pendidikan seseorang cenderung semakin tinggi maka seseorang
memiliki peluang besar untuk mendapatkan pekerjaan
Sebagian besar dari lulusan perguruan tinggi mereka mendambakan
menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Seolah-olah PNS itu sudah menjadi
pekerjaan warisan budayayang diminati di masyarakat Indonesia, karena
memang menjanjikan dan mendapatkan gaji tetap setiap bulannya. Hal
itulah yang menjadi faktor utama penarik para mahasiswa. Padahal peluang
untuk menjadi PNS sangatlah kecil bila dibandingkan dengan jumlah
lulusan perguruan tinggi setiap tahunnya.Masyarakat menjadi penggemar
setia berbondong-bondong untuk menunggu mengikuti seleksi PNS pada
setiap tahun berikutnya tanpa melakukan ataupun mendirikan usaha lainnya
guna mengurangi pengangguran di Indonesia.
Lulusan

sarjana

pengangguran, karena

perguruan

tinggi,

justru

menjadi

sarjana

mereka hanya mencari pekerjaan kalaupun

mendapatkan pekerjaan tentunya dalam jangka waktu yang lama. Hal ini
seharusnya menjadi pelajaran berharga agar mereka para sarjana dan juga
calon sarjana mawas diri dan berusaha membuka diriuntuk memulai sejak
dini berwirausaha. Menjadi seorang wirausaha adalah alternatif yang tepat
untuk mengurangi tingkat pengangguran. Namun minat kebanyakan
mahasiswa yang masih duduk di perguruan tinggi lebih cenderung ingin

5

bekerja di perusahaan karena gaji besar dan prestisenya untuk menjadi
pegawai daripada terjun dibidang kewirausahaan yang dikarenakan
keterampilan dan mental berwirausahanya yang dinilai masih kurang
(Oktarilis, 2012).
Wirausaha adalah seseorang yang melihat peluang bisnis dan
menciptakan bisnis tersebut dengan mengalamai berbagai resiko dan
ketidakpastian, dengan memanfaatkan kesempatan dan sumberdaya guna
memperoleh profit (Rosmiati dan Munawar 2015). Kewirausahaan
merupakan suatu persoalan penting bagi perekonomian suatu negara.
Kontribusi kehadiran kewirausahaan baik pengusaha besar, sedang
dan kecil akan memperbaiki sedikit demi sedikit daya saing Indonesia,
karena mampu menghasilkan nilai tambah barang dan jasa, sehingga
memperkuat daya saing dan pertumbuhan perekonomian negara (Indarti dan
Rostiani, (2008). Menurut Tama (2010), menyatakan bahwa terdapat 2
kontribusi entrepreuner terhadap pembangunan bangsa, yang pertama
adalah memberikan darma baktinya melancarkan proses produksi, distribusi
dan konsumsi serta yang kedua adalah sebagai pejuang bangsa dalam
bidang ekonomi, ketahan nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap
bangsa lain.
Oleh karena itu dari adanya entrepreuner, masyarakat dapat
memperoleh penghasilan dari kegiatan produksi, secara berkelanjutan
masyarakat akan mampu memperoleh barang dan jasa dengan mudah dan

6

pemerintah akan memperoleh pajak dan devisa yang selanjutnya akan
digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan umum dan infrastruktur.
Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat di dunia
memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara maju apabila memiliki
entrepreneur, namun yang terjadi justru malah sebaliknya.Menurut PBB
suatu

negara

dapat

berkembang

secara

mandiri

apabila

jumlah

wirausahawan di negara tersebut yaitu sebesar minimal 2 persen dari total
jumlah penduduk (Alma, 2011). Jumlah pelaku wirausaha di Indonesia
hingga kini masih belum mencapai angka ideal yakni 2 persen dari jumlah
penduduk Indonesia.
Data terkini dari Global Entrepreneurship Monitor (GEM)(2016),
menunjukkan bahwa Indonesia baru mempunyai sekitar 1,65% pelaku
wirausaha dari total jumlah penduduk.Data itu juga menunjukkan bahwa
jumlah yang dimiliki Indonesia tertinggal ketimbang tiga negara di kawasan
Asia Tenggara yakni Singapura mencapai angka 7%, Malaysia sebesar 5%,
dan Thailand unggul 1% dibandingkan Indonesia yaitu sebesar 3%.
Indonesia untuk menjadi pelaku wirausaha masih menduduki posisi kedua.
Posisi ini cuma satu level di bawah Filipina.Sementara, negara-negara maju
seperti Amerika Serikat dan Jepang bahkan memiliki jumlah pengusaha
lebih dari 10% dari jumlah populasi.
Sedikit mengintip keberhasilan negara tetangga yang satu rumpun
dengan Indonesia yaitu Singapura dan Malaysia, di negara tersebut
perkembangan di segala bidang melaju dengan pesatnya. Kementrian Riset

7

Teknologi dan Pendidikan Tinggi (2016) menyebutkan bahwa lebih dari
7,2% pengusaha Singapura dan 3% pengusaha Malaysia yang menjadikan
pertumbuhan di segala bidang termasuk ekonomi. Indonesia semakin jauh
tertinggal yang hanya baru memiliki 1,65% pelaku wirausaha dari jumlah
penduduk saat ini.
Massachusette Institute Technology (MIT) merupakan salah satu
perguruan tinggi di Amerika Serikat yang merubah kebijakan perguruan
tingginya dari High Learning InstituteandResearch University menjadi
Entrepreuner University disaat kondisi sosial ekonomi dan politiknya
kurang stabil, seperti meluasnya pengangguran terdidik. Meskipun banyak
pro dan kontra terhadap kebijakan tersebut, namun selama kurun waktu 16
tahun, MIT berhasil memunculkan perusahaan-perusahaan di Amerika
sebanyak 4 ribu perusahaan yang mana itu merupakan buah tangan hasil
kerja keras alumni-alumni dari MIT dan mampu memperkerjakan 1.1 juta
tenaga kerja dan omset sebesar 232 miliar dollar per tahun (Kementrian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, 2016).
Indonesia harus mampu menghasilkan entrepreneur-entrepreneur
baru untuk menjadi maju (Wijatno, 2009).Industri pendidikan diharapkan
mampu dalam membina dan mendidik siswanya selain memberikan ilmu
pengetahuan di bidangnya, industri pendidikan juga bertanggung jawab
dalam

memberikan

keahlian/soft

skill

(non

akademik),

sehingga

menghasilkan lulusan sarjana perguruan tinggi yang berkualitas, kompeten
serta inovatif. Selain itu lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu

8

memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja sehingga mengurangi
masalah pengangguran. Oleh karena itu, para sarjana lulusan perguruan
tinggi perlu diarahkan dan didukung untuk tidak hanya berorientasi sebagai
pencari kerja (job seeker) namun harapannya mampu dan siap menjadi
pencipta pekerjaan (job creator) (Suharti dan Sirine, 2011).
Yogyakarta di sebut sebagai kota pelajar karena di kota ini terdapat
fasilitas sekolah dan perguruan tinggidengan kualitas pendidikannya yang
sudah terjamin akreditasinya secara baik di dunia pendidikan Indonesia.
Webometrics merupakan salah satu perangkat/sistem yang dapat mengukur
dalam

memberikan

penilaian

terhadap

kemajuan

seluruh

universitas/perguruan tinggi terbaik di dunia (world class university)
melalui website universitas tersebut (wikipedia). Berikut ini peringkat
Universitas Terbaik Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan peringkat
dari Webometric.
Tabel 1.2
Daftar Universitas Empat Terbaik di DIY
Ranking
Provinsi
1.
2.
3.
4.

Universitas Negeri dan
Universitas Swasta di
Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada (UGM)
Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY)
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY)

Ranking
Indonesia

Ranking
Dunia

Keterangan

1
16

518
2081

PTN
PTN

24

2356

PTS

31

2467

PTS

Universitas Islam Indonesia (UII)

Sumber : Webometrics 2016, www.wikipedia.org

9

Upaya memperkuat daya saing bangsa di era dunia bisnis pasar
bebas, yang tidak hanya mengandalkan pengetahuan namun juga perlu
menciptakan sumberdaya manusia yang berkompeten dantangguh dalam
jiwa berwirausaha.Seperti yang telah ditegaskan (Oswari dalam Prabowo,
2016) bahwa untuk mengatasi pengangguran educated

people adalah

dengan memunculkan intensi berwirausaha pada mahasiswa. Seperti yang
telah dikemukakan Alma (2011) pendidikan tinggi yang diperoleh dibangku
kuliah diharapkan mampu mengembangkan minat seseorang untuk
berwirausaha bukan sebagai pencari lowongan pekerjaan.
Berbagai strategi telah diterapkan pemerintah untuk meningkatkan
jumlah wirausaha di Indonesia, diantaranya mengadakan lomba PKM-K
(Program

Kreativitas

Mahasiswa

Kewirausahaan)

sebagai

wujud

pengembangan budaya kewirausahaan. Selain itu Dirjen Pendidikan
Perguruan Tinggi (DIKTI) sebagai lembaga yang menaungi pendidikan
tingkat universitas memberlakukan program mata kuliah kewirausahaan ke
dalam kurikulum pendidikan, hal ini diberlakukan semenjak tahun 1980 an
(Wijatno, 2009).
Oleh karena itu ketercapaian strategi pemerintah tersebut dapat
diukur dari sejauh mana tingkat minat mahasiswa untuk berwirausaha.
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengkaji intensi dan perilaku
kewirausahaan mahasiswa (Indarti dan Rostiani (2008); Sumarsono (2013);
Rustiyaningsih (2013) dalam penelitiannya para peneliti mengangkat
berbagai macam faktor yang mempengaruhi intensi dan perilaku seseorang

10

untuk menjadi pengusaha yang secara garis besar terdiri dari faktor-faktor
kepribadian (kebutuhan akan prestasi, efkasi diri), faktor sosio demografi
(jenis kelamin, latar belakang pendidikan, pekerjaan orang tua) serta faktor
lingkungan (kemampuan mendapatkan akses).
Kebutuhan akan prestasi merupakan suatu watak yang melekat pada
diri seseorang yang dapat memotivasi seseorang dalam menghadapi
tantangan untuk mencapai kesuksesan. Kebutuhan akan prestasi yang tinggi
dapat mendorong kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan dan
cenderung mengambil resiko dalam berwirausaha (Indarti dan Rostiani,
2008). Farouk dan Ikram (2014) menyebutkan bahwa kebutuhan akan
prestasi berpengaruh terhadap intensi kewirausahaan.
Faktor

kepribadian

lainnya

yang

mempengaruhi

intensi

kewirausahaan adalah efikasi diri. Efikasi diri adalah keyakinan seseorang
dalam menilai kemampuan untuk melaksanakan dan mengatur sebuah tugas
guna mencapai tujuan (Bandura, 1997). Oleh karena itu efikasi diri menjadi
faktor penting dalam penentuan apakah intensi kewirausahaan sudah
terbentuk pada masa awal seseorang memulai kariernya. Semakin tinggi
tingkat efikasi diri terhadap kewirausahaan maka akan semakin kuat intensi
kewirausahaannya (Sumarsono, 2013).
Beberapa faktor sosio demografi yang secara tidak langsung dapat
mempengaruhi intensi kewirausaahan. Variabel sosio demografi tersebut
diantaranya jenis kelamin, latar belakang pendidikan, pekerjaan orang tua
(Rustiyaningsih, 2013). Variabel jenis kelamin dapat mempengaruhi minat

11

seseorang dalam berwirausaha, mengingat ada perbedaan pandangan
terhadap pekerjaan. Ada kecenderungan bahwa perempuan kurang berani
dalam memulai usaha dibandingkan dengan laki-laki karena perempuan
dihadapkan pada tuntutan budaya sebagai seseorang yang mengurus rumah
tangga berbeda dengan laki-laki yang bertanggung jawab menafkahi
keluarga.

Oleh

karena

itu

mahasiswa

laki-laki

memiliki

intensi

kewirausahaan lebih tinggi dibandingkan mahasiswa perempuan (Indarti
dan Rostiani, 2008).
Variabel latar belakang pendidikan merupakan faktor penting untuk
mempengaruhi seseorang dalam berwirausaha. Latar belakang pendidikan
yang berhubungan dengan bisnis seperti fakultas ekonomi, materi
perkuliahan akan lebih banyak berkaitan dengan kewirausahaaan, sehingga
akan

memberikan

mahasiswa

pengetahuan

yang

lebih

mengenai

kewirausahaan dibandingkan dengan fakultas non ekonomi. Oleh karena itu
mahasiswa berlatar belakang pendidikan yang berkaitan dengan ekonomi
(bisnis) memiliki intensi kewirausahan yang lebih tinggi dibandingkan
mahasiswa non ekonomi (Sumarsono, 2013).
Selain itu variabel pekerjaan orang tua merupakan faktor eksternal
dari individu yang dapat mempengaruhi seseorang dalam menentukan
pilihan berkarier. Menurut Alma (2013) menyatakan bahwa faktor pekerjaan
orang tua, dari orang tua yang bekerja sendiri atau memiliki usaha sendiri
maka seorang anak cenderung menjadi pengusaha. Oleh karena itu
mahasiswa yang berlatar belakang keluarga pengusaha memiliki intensi

12

kewirausahaan yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang berlatar
belakang keluarga non pengusaha (Sarwoko, 2011).
Upaya meningkatkan intensi berwirausaha, dukungan akademik
diperlukan

dalam

meningkatkan

intensi

kewirausahaan

mahasiswa.

Lingkungan universitas bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan,
sarana, informasi serta infrastruktur yang memadai (Tanjungsari dan Hani,
2013). Hasil dari penelitian Meidora dan Warmika (2016) menunjukkan
bahwa

academic

support

berwirausahamahasiswa.Dengan

berpengaruh
mengetahui

positif

terhadap

intensi

seseorang

intensi
untuk

berwirausaha, maka kemungkinan orang tersebut dapat memulai suatu usaha
atau berwirausaha di masa depan. Oleh karena itu, intensi dapat dijadikan
sebagai pendekatan yang logis untuk memahami siapa saja yang akan
menjadi wirausaha (Choo dan Wong dalam Indarti dan Rostiani, 2008).
Melihat intensi kewirausahaan pelajar memiliki peran yang penting
bagi pembentukan pengusaha di Indonesia, maka penelitian mengenai
faktor-faktor penentu intensi kewirausahan pelajar di Indonesia menjadi
menarik untuk dikaji lebih lanjut. Penelitian ini penting dilakukan karena
hasilnya dapat memberikan gambaran perbedaan intensi kewirausahaan
dilihat berdasarkan perbedaan bidang keilmuan serta faktor-faktor
pendorongnya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ingin mengembangkan
penelitian dari Sumarsono (2013) mengenai intensi kewirausahaan
mahasiswa. Perbedaan penelitian ini terletak pada adanya penambahan

13

variabel independen yaitu dukungan akademik (academic support) dan
perbedaan sampel. Penambahan variabel dukungan akademik dikarenakan
variabel dukungan akademik ini cukup memberikan kontribusi dalam hal
peningkatan intensi kewirausahaan, namun dari hasil penelitian sebelumnya
variabel dukungan akademik selalu menunjukkan hasil yang berbeda-beda,
oleh karena itu hal ini menjadi hal yang menarik bagi penulis untuk
menelitinya lebih lanjut.
Berdasarkan penjelasan ditas yang telah dipaparkan, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “AnalisisIntensi Kewirausahaan
MahasiswaDaerah Istimewa Yogyakarta (Studi pada Mahasiswa
Empat Universitas Terbaik di DIY)”. Namun penelitian ini,peneliti hanya
memfokuskan penelitian hanya pada sampel mahasiswa di

Universitas

(UGM, UNY, UMY, UII) dikarenakan ke empat Universitas tersebut
merupakan Perguruan Tinggi terbaik di Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
Luasnya ruang lingkup permasalahan dalam penelitian serta adanya
berbagai keterbatasan peneliti, maka penelitian ini dibatasi sesuai dengan
kebutuhan dan kapasitas peneliti. Penelitian ini membatasi aspek yang akan
diteliti untuk mengetahui gambaran intensi kewirausahaan mahasiswa
semester 5 dan 7diPerguruan Tinggi terbaik berdasarkan data Webometric
yaitu (UGM, UNY, UMY, UII). Selain itu yang diteliti hanya sampai pada
taraf niat berwirausaha bukan pada perilaku wirausahanya.

14

C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Apakah jenis kelaminberpengaruh terhadap intensi kewirausahaan
mahasiswa dan adakah perbedaan intensi kewirausahaan mahasiswa
berdasarkan pengelompokan jenis kelamin?
2. Apakah latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap intensi
kewirausahaan mahasiswa dan adakah perbedaan intensi kewirausahaan
mahasiswa berdasarkan pengelompokan latar belakang pendidikan?
3. Apakah pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap intensi kewirausahaan
mahasiswa dan adakah perbedaan intensi kewirausahaan mahasiswa
berdasarkan pengelompokan pekerjaan orang tua?
4. Apakah

kebutuhan

akan

prestasi

berpengaruh

terhadap

intensi

kewirausahaan mahasiswa?
5. Apakah efikasi diri berpengaruh terhadap intensi kewirausahaan
mahasiswa?
6. Apakah kemampuanmendapatkan akses berpengaruh terhadap intensi
kewirausahan mahasiswa?
7. Apakah dukungan akademik berpengaruh terhadap intensi kewirausahaan
mahasiswa?
D. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis pengaruh dan perbedaan berdasarkan jenis kelamin
terhadap intensi kewirausahaan mahasiswa.

15

2. Menganalisis pengaruh dan perbedaan berdasarkan latar belakang
pendidikanterhadap intensi kewirausahaan mahasiswa.
3. Menganalisis pengaruh dan perbedaan berdasarkan pekerjaan orang
tuaterhadap intensi kewirausahaan mahasiswa.
4. Menganalisis pengaruh faktor kepribadian (kebutuhan akan prestasi)
terhadap intensi kewirausahaan mahasiswa.
5. Menganalisis pengaruh faktor kepribadian (efikasi diri) terhadap intensi
kewirausahaan mahasiswa.
6. Menganalisis pengaruh kemampuan mendapatkan aksesterhadap intensi
kewirausahaan mahasiswa.
7. Menganalisis

pengaruh

dukungan

akademik

terhadap

intensi

kewirausahaan mahasiswa.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis berharap bahwa penelitian ini dapat
bermanfaat dan mendatangkan temuan bagi penulis, instansi terkait dan
masyarakat luas. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagian
berikut :
a. Manfaat Praktis
1. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat memotivasi
mahasiswa untuk dapat menanamkan jiwa kewirausahaan dan minat
berwirausaha serta merubah pola pikir mahasiswa untuk tidak selalu
menjadi pencari kerja (job seeker) tapi menjadi pencipta kerja (job
creator)

16

2. Bagi dosen, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
mengenai pentingnya menanamkan jiwa kewirausahaan dan minat
berwirausaha mahasiswa.
3. Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian dapat memberikan masukan
untuk dijadikan evaluasi bagi perguruan tinggi, pengambil kebijakan
dan institusi terkait lainnya untuk mengembangkan program
pendidikan yang tepat dalam mendorong semangat kewirausahaan.
4. Hasil empiris dapat digunakan untuk merencanakan prospek masa
depan dalam menerapkan kurikulum pendidikan kewirausahan di
dunia pendidikan.
b.

Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian dapat digunkan untuk menambah pengetahuan dan
penelitian yang berhubungan dengan kewirausahaan.
2. Hasil

penelitian

dapat

digunakan

untuk

pihak-pihak

yang

membutuhkan untuk penelitian lanjutan didalam bidang penelitian
yang serupa sebagai bahan referensi.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Tinjauan Kewirausahaan
a. Pengertian Kewirausahaan
Kata entrepreuner berasal dari bahasa Prancis, entre berarti
„antara’ dan prendre berarti „mengambil’. Pada dasarnya kata ini
digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang berani mengambil
resiko dan memulai sesuatu yang baru.
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah proses menciptakan
sesuatu yang baru dengan berdasarkan waktu dan upaya yang
diperlukan, menanggung resiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang
ditimbulkan guna mencapai kepuasan dan keuntungan yang dihasilkan
(Hisrichet al., 2008).
Kewirausahaan (Schraam dalam Wijatno, 2009) adalah sebagai
proses seseorang/sekelompok yang memikul resiko ekonomi untuk
menciptakan organisasi baru yang akan mengeksploitasi teknologi baru
atau proses inovasi yang menghasilkan nilai untuk orang lain.
Kewirausahaan(Coulter dalamSuryana dan Bayu, 2011) yaitu
proses inovatif penciptaan produk atau jasa baru yang berbeda dan unik
yang memiliki nilai, dalam pertumbuhan suatu bisnis baru yang

17

18

berorientasi pada pemerolehan keuntungan.Pendapat lain Soegoto
(2009), menyatakan bahwa kewirausahaan adalah usaha yang dibangun
untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan bernilai tambah dengan
berdasarkan

kreatif

dan

inovasi

sehingga

memberi

manfaat,

menciptakan lapangan pekerjaan dan hasilnya dapat bermanfaat bagi
orang lain.
Berdasarkan beberapa penjelasan pendapat diatas, dapat
disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses dalam
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda serta memiliki nilai melalui
proses berfikir kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan peluang usaha
dengan menggunakan waktu, modal serta berani mengambil resiko
guna meraih keuntungan/profit.
b. Pengertian Wirausaha
Zimmerer dan Scarborough (2008) mengungkapkan bahwa
wirausaha adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan
mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan
dengan memanfaatkan peluang dan memanfaatkan sumber daya yang
diperlukan.
Wirausaha(Litunen

dalam

Praswati,

2014)

adalah

suatu

kemampuan untuk menciptakan, mengorganisir serta menjalankan suatu
usaha sendiri. Menurut Wijatno (2009) entrepreneur adalah seseorang
yang berani dalam mengambil resiko, mampu munculkan adanya

19

peluang bisnis, memanfaatkan sumberdaya secara efektif dan efisien
untuk mencapai profit/keuntungan.
Menurut Kusuma dan Warmika (2016) menyatakan bahwa
entrepreneur adalah seseorang yang memiliki jiwa pemberani dalam
memulai usaha serta mampu mengambil resiko di berbagai kesempatan.
Berbekal

jiwa kewirausahaan, seorang akan mampu mendorong

individu tersebut dalam mengelola dan mengembangkan usahanya
secara profesional. Berjiwa berani mengambil resiko artinya seorang
wirausaha bermental mandiri dan berani mengambil resiko ketika usaha
yang didirikannya mengalami kondisi pasang surut.
Menurut Sumarsono (2013)berpendapat bahwa wirausaha
adalah seseorang yang memiliki usaha dan mampu mengambil resiko
demi kepentingan mengorganisasi dan mengelola bisnisnya, sehingga
menerima imbalan atau balas jasa berupa keuntungan/profit baik berupa
keuntungan finansial maupun non finansial. Menurut Soegoto (2009)
juga mengungkapkan hal serupa yang menyatakan bahwa wirausaha
adalah orang yang berjiwa kreatif dan inovatif dengan segala usaha
mampu

mendirikan,

membangun,

mengembangkan,

memajukan

sehingga menjadikan perusahaannya unggul.
Wirausaha adalah seseorang yang melihat peluang bisnis dan
menciptakan bisnis tersebut dengan menghadapi berbagai resiko dan
ketidakpastian, serta memanfaatkan kesempatan dan sumberdaya guna

20

memperoleh profit (Rosmiati dan Munawar, 2015). MenurutKurniati
(2015)mengungkapkan bahwa wirausaha adalah seseorang yang
memiliki keberanian mengambil resiko dalam ketidakpastian dengan
cara memanfaatkan sumberdaya dan peluang bisnis yang ada dengan
menggabungkan dengan ide inovatifnya untuk menghasilkan nilai
tambah.
Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa wirausaha
adalah orang yang memiliki jiwa kreatif dan pemberani dalam
mengambil resiko untuk membuka usaha dengan memanfaatkan
sumberdaya yang diperlukan guna mencapai keuntungan.
c. Karakteristik Wirausaha
Menurut (Fredericket al.,dalam Wijatno, 2009), mengemukakan
bahwa ada tujuh belas karakteristik entrepreneur adalah sebagai berikut:
1) Komitmen total, determinasi dan kekuatan hati
Memiliki komitmen total dan determinasi untuk maju sehingga
dapat mengatasi berbagai hambatan, kesulitan yang timbul tidak
memadamkan semangat entrepreneur dalam berkreasi dan ber
inovasi.
2) Dorongan kuat untuk berprestasi
Keinginan yang kuat dalam menggerakkan kompetisi dan mencapai
sasaran sehingga tidak bergantung pada orang lain.

21

3) Berorientasi pada kesempatan dan tujuan
Entrepreneur harus fokus pada peluang yang ada dan mencapai
sasaran.
4) Inisiatif dan tanggung jawab
Bergantung pada diri sendiri dan secara aktif dalam mengambil
inisiatif untuk memcahkan masalah.
5) Pengambilan keputusan yang persisten
Seorang entrepereneur memiliki kepercayaan diri dan optimis
sehingga tidak mudah terintimidasi oleh situasi yang sulit.
6) Mencari umpan balik
Entrepreneur memiliki keinginan kuat untuk belajar, mengetahui
bagaimana mereka bertindak dengan benar dan memperbaiki
kinerjanya.
7) Internal locus of control
Entrepreneur

percaya

bahwa

pencapaian

yang

diperoleh

merupakan hasil pengendalian lingkungan melalui aktivitas yang
dilakukan.
8) Toleransi terhadap ambiguitas
Toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas akan menganggapi
kondisi

ketidakpastian

mengatasinya.

dengan

upaya-upaya

terbaik

untuk

22

9) Pengambilan risiko yang terkalkulasi
Entrepreneurakan memperhitungkan dengan pemikiran yang
matang dalam menghindari pengmbilan resiko yang tidak perlu.
10) Integritas dan reliabilitas
Karakter ini merupakan kunci kesuksesan antara wirausaha dan
bisnis yang membuat entrepreneur mampu bertahan lama.
11) Toleransi terhadap kegagalan
Ketika seorang entrepreneur mengalami kegagalan, mereka tidak
merasa kecewa ataupun depresi tetapi mereka terus mencari
kesempatan, karena mereka percaya bahwa kegagalan adalah awal
dari keberhasilan.
12) Energi tingkat tinggi
Entrepreneur

selalu

memiliki

energi

yang

tinggi

dalam

menghadapi beban kerja yang berat dan tingkat stress yang tinggi.
13) Kreatif dan inovatif
Berjiwa kreatif dan inovatif mampu menyuksesakan suatu usaha
yang dibangun seorang entrepreneur.
14) Visi
Selalu mengetahui arah bisnis yang dijalani dan dikembangkan
sepanjang waktu sehingga mennetukan perkembangan bisnis masa
depan.

23

15) Independen
Entrepreuner menginginkan kebebasan dalam mengembangkan
bisnisnya.
16) Percaya diri dan optimis
Entrepreneur selalu percaya diri dan optimis dalam mengatasi
berbagai kesulitan yang mneghadang.
17) Membangun tim
Pembisnis yang sukses membutuhkan tim yang handal dalam
menangani pertumbuhan dan perkembangan usaha.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
karakteristik wirausaha yang berhasil adalah wirausaha yang memiliki
prinsip kuat dan pendirian yang kuat dalam memimpin dan
menjalankan

usahanya.

Seorang

wirausaha

harus

mampu

mengembangkan usahanya dari awal hingga mencapai kesuksesan
meskipun mengalami berbagai kendala dalam mencapai keberhasilan
tersebut. Bekerja keras dengan semangat yang tinggi, bersikap kreatif
dan inovatif dalam menciptakan produk baru yang berbeda agar mampu
bersaing di pasaran, berani mengambil resiko dengan didasari
pertimbangan yang positif, berpikir jangka panjang, memiliki rasa
tanggung jawab atas usahanya, dan percaya diri yang tinggi bahwa akan
mencapai kesuksesan.

24

d. Keuntungan dan Kelemahan Menjadi Wirausaha
Menjadi seorang wirausahawan harus memiliki mental yang
kuat karena banyak tantangan yang harus

dihadapi. Zimmerer dan

Scarborough (2008) mengemukakan keuntungan dalam berwirausaha
yaitu :
1) Peluang untuk menentukan nasib sendiri
Memiliki perusahaan sendiri memberikan kebebasan dan peluang
bagi para wirausahawan untuk mewujudkan apa yang diinginkan
dan penting baginya.
2) Peluang untuk melakukan perubahan
Wirausahawan yang memulai bisnis karena mereka melihat
peluang untuk membuat perubahan yang menurut mereka anggap
penting.
3) Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya
Bisnis merupakan alat aktualisasi diri yang mana keberhasilan
mereka ditentukan oleh bakat dan kekuatan sendiri.
4) Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas
Keuntungan dalam berbisnis merupakan motivasi yang penting
untuk mendirikan suatu bisnis. Menjadi wirausahawan memiliki
peluang empat kali lebih besar menjadi jutawan daripada orangorang yang bekerja untuk orang lain.

25

5) Peluang untu