Pengujian komposit core 1. Pengujian bending
46
mengunakan alat penggiling tepung sampai lembut, dan setelah itu kita saring dengan mesh 100.
b. Setelah itu kita timbang sesuai fraksi volume partikel Vf yaitu 5,10,15,20 dan 25 dan pengencer alkhohol dengan fraksi
volume mengikuti core. c. Langkah berikutnya adalah serbuk arang bambu tersebut kita campur
dengan epoxy dan alkhohol sebagai pengencer sesuai ukuran. d. Tuangkan campuran tersebut kedalam cetakan, yang sebelumnya
cetekan tersebut dioleskan kit sampai merata e. Pengeringan dengan membiarkan proses pengerasan terjadi secara
alami yang dilakukan kira-kira 1-2 jam dan dilarang dibawah sinar matahari langsung dan apabila masih belum benar-benar kering maka
proses pengeringan dapat dilakukan lebih lama f. Proses pengambilan core komposit dari cetakan yaitu dengan
menggunakan cutter atau pisau dengan pelan-pelan agar specimen tidak patah atau rusak.
3.1.5. Pengujian komposit core 3.1.5.1. Pengujian bending
Pada pengujian bending ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kekuatan lentur. Pengujian dilakukan dengan jalan memberi beban lentur
secara perlahan-lahan sampai spesimen mencapai titik lelah. Pada perlakuan uji bending bagian atas spesimen mengalami proses penekanan
47
dan bagian bawah mengalami proses tarik sehingga akibatnya spesimen mengalami patah bagian bawah karena tidak mampu menahan tegangan
tarik dan shear stress yang terjadi pada core. Langkah-langkah pengujian bending yaitu :
a. Mempersiapkan benda uji. b. Menentukan titik tumpuan dengan memberi tanda garis.
c. Menentukan jarak loading. d. Meletakkan spesimen pada meja mesin pengujian bending dengan
jarak tumpuan yang telah ditentukan. e. Putar handle sampai beban menyentuh benda uji dan manometer
indicator menunjukkan angka nol. f. Catat hasil pengujian bending yaitu beban maksimal Pmax dan
pergerakan penekan l mesin. g. Menentukan harga bending.
48
Gambar 3.9. Alat uji bending. Lab. Material UMS Labotarium Teknik Mesin