BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Apabila kita berbicara mengenai naskah pasti akan ada kaitannya dengan kajian Filologi karena memang ilmu yang berkaitan dengan menterjemahkan suatu
naskah adalah filologi. Kebanyakan naskah yang kita temukan menggunakan tulisan- tulisan atau aksara-aksara jaman dahulu, seperti aksara latin, aksara arab pegon dan
lain-lain. Karena naskah-naskah tersebut dibuat pada zaman dahulu, ketika naskah- naskah tersebut dibuat oleh aksara yang sedang berkembang, contohnya naskah
Babad Sumedang ini menggunakan aksara Pegon karena ada kaitannya dengan pengaruh Islam pada saat itu sehingga isi dari Babad tersebut pun berkaitan dengan
proses Islamisasi yang dilakukan di Sumedang. Penyuntingan naskah bagi seorang sejarawan mutlak diperlukan karena
naskah juga dapat di jadikan sumber sejarah. Dalam beberapa naskah, Babad sumedang ini misalnya, aksara yang di gunakan adalah bahasa arab pegon. Tentunya
untuk mengetahui isi naskah tersebut kita harus menyunting dan mnerjemahkannya terlebih dahulu, agar bisa dipahami oleh masyarakat umum. Dan tentunya unntuk itu
kita menggunakan filologi. Masalah yang akan dihadapi oleh seorang sejarawan adalah dari terjemahan
teks naskah. Kesulitan yang akan dihadapi yang pertama adalah dalam setiap teks pada umumnya terdapat dalam lebih dari satu naskah, tiap naskah terdapat perbedaan
diantaranya yang berupa kesalahan, kekurangan, tambahan, gaya bahasa, dan urutan atau susunan peristiwa. Dengan adanya perbedaan itu penelitian akan menghadapi
masalah yang menentukan mana diantara naskah itu naskah yang asli, naskah yang mendekati asli, atau naskah yang autoriatif.
Masalah kedua, adalah teks ditulis dengan aksara dan bahasa yang sudah tidak lazim lagi digunakan sekarang sehingga teks sukar dibaca dan dipahami artinya.
Masalah ketiga, adalah teks belum tersaji dengan baik, tidak ada tanda baca, susunan alinea, dan bagian-bagian cerita sehingga akan meyulitkan pembaca dan pemahaman.
Masalah keempat, adalah kedudukan dan fungsi teks belum jelas sehingga sukar menempatkan teks ini dalam keseluruhan sastra daerah yang bersangkutan.
Oleh karena itu, kajian filologi sangat penting dalam ilmu sejarah. Khususnya bagi yang meneliti kebudayaan masa dulu melalui naskah-naskah. Karena banyak
harta pusaka jaman dulu baik tentang agaman, kerajaan, kebudayaan, dan lain-lain yang ditulis secara tekstual dalam naskah.
1.2. Perumusan Masalah