Desain Pelat Beton Berpori dengan Polikarbonat

Desain Pelat Beton Berpori dengan Polikarbonat

Peneliti

: Dwi Nurtanto1, Akhmad Hasanuddin2

Sumber Dana

: Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Jember TA 2013
No: DIPA-023.04.2.41499/2013
Tanggal 05 Desember 2012,
Revisi ke-02 Tanggal 1 Mei 2013

1

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Jember

2

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Jember


ABSTRAK
Beton berpori yang menjadi salah satu solusi dalam konstruksi perkerasan
jalan dan merupakan produk yang dapat dikatakan berhasil dalam memenuhi harapan
sebagai konstruksi yang ramah lingkungan. Polikarbonat adalah suatu kelompok
polimer termoplastik, mudah dibentuk dengan menggunakan panas. Plastik jenis ini
digunakan secara luas dalam industri kimia saat ini. Plastik ini memiliki banyak
keunggulan, yaitu ketahanan termal dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan
terhadap benturan, dan sangat bening. Penelitian “Desain Pelat Beton Berpori
dengan Polikarbonat” sebagai solusi dalam konstruksi perkerasan jalan permeable
atau dapat ditembus air dengan reservoir dan merupakan produk yang dapat
diharapkan sebagai konstruksi yang ramah lingkungan. Contoh perkerasan jalan
permeable adalah jalan-jalan yang ada pada area perumahan, trotoar, area parkir
terbuka, dan juga area taman.
Dalam penelitian ini akan dicoba pembuatan pelat dengan ukuran tebal 5 cm,
lebar 40 cm panjang 40 cm dari beton berpori dimana dalam membuat pori dipakai
lembaran dari policarbonat, dan diharapkan pelat beton berpori ini mempunyai kuat
tekan dan lentur yang cukup tinggi dan ramah lingkungan. Sebagai output luaran
diharapkan pelat berpori ini dipakai untuk jalan trotoar, tempat parkir kendaraan,
jalan perumahan atau pedesaan yang intesitas beban kendaraan tidak berat.


1

Hasil penelitian pelat beton berpori dengan polikarbonat dapat disimpulkan
sebagai berikut : Pelat yang paling ideal untuk pelat berpori adalah pelat dengan
polikarbonat dengan jarak 8 cm, dimana kuat lenturnya hampir sama dengan pelat
tanpa polikarbonat dan permeabilitasnya juga bagus,

Kata Kunci: pelat, beton berpori, polikarbonat, jalan permeable, lentur

2

Executive Summary

Desain Pelat Beton Berpori dengan Polikarbonat

Peneliti

: Dwi Nurtanto1, Akhmad Hasanuddin2


Sumber Dana

: Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Jember TA 2013
No: DIPA-023.04.2.41499/2013
Tanggal 05 Desember 2012,
Revisi ke-02 Tanggal 1 Mei 2013

Kontak Email

: dwinurtanto99@yahoo.co.id

1

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Jember

2

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Jember


Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya pembangunan-pembangunan di Indonesia
berkurangnya lahan-lahan hijau. Ditambah dengan kurangnya kesadaran masyarakat
akan lingkungan merupakan suatu masalah yang harus diperhatikan. Salah satu
masalah lingkungan yang harus diprioritaskan di Indonesia sendiri adalah dalam
pengolahan air, khususnya pengolahan saluran-saluran air. Dimana dampak dari
pentingnya penghijauan dan pengolahan air yang buruk adalah bencana banjir yang
sangat sering terjadi pada saat musim penghujan datang.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam bidang konstruksi untuk
menyelesaikan masalah ini adalah dengan mengaplikasikan cara-cara pembangunan
yang ramah lingkungan. Sehingga dilakukannya penelitian-penelitian serta uji coba
untuk mencari metode yang baik dengan produk konstruksi yang ramah lingkungan
dilakukan. Salah satu hasil dari penelitian yang dilakukan untuk merealisasikan
konstruksi ramah lingkungan adalah dengan menggunakan beton berpori.
Beton berpori yang menjadi salah satu solusi dalam konstruksi perkerasan
dan merupakan produk yang dapat dikatakan berhasil dalam memenuhi harapan
sebagai konstruksi yang ramah lingkungan. Beton berpori memiliki keunikan bila
dibandingan dengan beton normal yang ada, beton ini memiliki pori-pori yang dapat
3


dilalui oleh air. Aplikasi beton berpori biasanya lebih sering dilakukan sebagai
perkerasan jalan, terutama pada jalan-jalan yang ada pada area perumahan, trotoar,
area parkir terbuka, dan juga area taman.
Polikarbonat adalah suatu kelompok polimer termoplastik, mudah dibentuk
dengan menggunakan panas. Plastik ini memiliki banyak keunggulan, yaitu
ketahanan termal dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap benturan,
dan sangat bening. Policarbonat banyak dijual berupa lembaran, dan ada jenis dua
lapisan dimana diantara lapisan berupa lubang dengan tujuan sebagai tempat aliran
udara sehingga dapat mengurangi hawa panas akibat pemakaian policarbonat. Dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 1. Lembaran Policarbonat
Dalam penelitian ini akan dicoba pembuatan pelat dengan ukuran tebal 5 cm,
lebar 40 cm panjang 40 cm dari beton berpori dimana dalam membuat pori dipakai
lembaran dari policarbonat, dan diharapkan pelat beton berpori ini mempunyai kuat
tekan dan lentur yang cukup tinggi dan ramah lingkungan. Sebagai output luaran
diharapkan pelat berpori ini dipakai untuk jala trotoar, tempat parkir kendaraan,
jalan perumahan atau pedesaan yang intesitas beban kendaraan tidak berat.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh letak policarbonat yang ideal terhadap kuat lentur.
2. Mengembangkan teknologi beton berpori dengan mengkobinasikan antara beton
dan policarbonat.
Metode Penelitian
-

Material

4

Bahan-bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain adalah:
Semen, Pasir, batu pecah dengan diameter maksimum 10 mm, polikarbonat, kayu,
kawat bendrat, dan Air.
-

Benda Uji
Benda uji yang digunakan adalah pelat beton

(5x40x40 cm) dengan


spesifikasi sebagai berikut :
40 cm

40 cm
5 cm

Gambar 2. Model Benda Uji Plat Beton
Benda Uji Pelat
a.

Ukuran Pelat = 40 cm x 40 cm dengan ketebalan 5 cm

b.

Jarak antar polikarbonat 0 cm, 3 cm, 4 cm, 6 cm dan 8 cm

c.

Masing-masing benda uji pelat dibuat sebanyak 4 buah


d.

Jumlah total benda uji (4 x 5 ) = 20 benda uji
1. Beban lentur maksimu dimana benda uji mengalami kehancuran
Pola retakan akibat ujii lentur
Sistem struktur
rangka untuk
pembebanan

Dial gauge
pengukur
lendutan

Dongkrak
hidrolik
berpengukur

Pelat uji
Tumpuan

sederhana
lantai kerja
Jajaran bantalan beton

Gambar 3. Set up peralatan pengujian model benda uji beton

5

HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
-

Kuat Tekan
Untuk campuran beton (mix desain) beton pada desain pelat beton berpori
menggunakan perbandingan volume. Perbandingan volume yang dipakai yang
sering dipakai dalam masyarakat yaitu 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil, dan factor air
semen sebesar 0,5. Pengecoran dilakukan pada tanggal 8 -9 Nopember 2013.
Pengujian benda uji berupa permeabilitas, kuat tekan dan kuat lentur
dilakukan setelah umur 28 hari. Perawatan benda uji diredam dalam air. Benda
uji kuat desak dengan ukuran 15x15x15 cm
Tabel 1. Kuat Tekan Beton


Benda
Uji

Luas
(cm2)

A
B
C

225
225
225

Beban
hancur
(KN)
415
385

394

Kuat
hancur
(Kg/cm2)
187,48
173,93
178,00

Kuat
Rata2
(Kg/cm2)

Deviasai
(Kg/cm2)

Karakateristik
(Kg/cm2)

178.802

6.955

168.39

Gambar 3. Pengujian Permeabilitas
Tabel 2. Hasil Pengujian Permeabilitas Pelat Beton Berpori
Jarak Lubang
antar
Polikarbonat
(cm)
3
3
3
3
4
4
4
4

Volume
(liter)

1,5

1,5

Waktu
(detik)
13.46
14.43
13.54
13.67
17.50
16.35
16.47
17.43

Waktu
Rata-rata
(detik)

Debit
(liter/detik)

13.775

0.1089

16.937

0.0886
6

6
6
6
6
8
8
8
8

1,5

1,5

18.79
19.04
19.43
18.93
23.56
24.45
24.16
24,23

19.047

0.0787

24.100

0.0622

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin banyak lubang maka semakin
besar pula debit air yang keluar dari pori beton.

-

Pengujian Kuat Lentur Pelat Beton berpori

Benda uji pelat berpori karbonat berukuran 40 x 40 x 5 cm;. Pelat dibuat sebanyak
masing masing 20 buah dengan spesifikasi 4 buah benda uji tanpa polikarbonat
(sebagai pembanding), dan benda uji dengan polikarbonat berjarak 3 cm, 4 cm, 6 cm,
8 cm masing-masing berjumlah 4 buah. Pelat yang akan diuji diletakkan pada
perletakan yang tersedia, dimana jarak antar tumpuan 35 cm. Pengujian kuat lentur
dilakukan dengan pembebanan yang diberikan secara bertahap sampai pada
pembebanan maksimum, dan benda uji mengalami patah atau kegagalan struktur.
Kalibrasi pembacaan pivoting ring adalah setiap 1 dif : 14,38844 kg. Hasil pengujian
kuat lentur pelat berpori polokarbonat dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 3. Hasil Pengujian Kuat Lentur
Jarak Lubang antar
Polikarbonat
(cm)
0
0
0
0
3
3
3
3
4
4
4
4
6
6

Kuat Lentur
(Dif)
33
31
34
37
14
10
15
12
17
19
20
16
22
25

Kuat Lentur
Rata-Rata
(Dif)

Kuat Lentur
Rata-Rata
(Kg)

33.75

485.610

12.75

183.453

18

258.992

23.75

341.725
7

6
6

23
25

8
8
8
8

28
30
31
27

29

417.265

Berdasarkan hasil pengujian kuat lentur pelat beton berpori, diketahui bahwa benda
uji dengan penambahan jarak antar polikarbonat mempunyai kemampuan menahan
beban lebih besar, yang paling besar adalah pelat beton tanpa pori. Ini berarti terjadi
besar kecil kuat lentur akibat pengaruh dari jumlah lubang pada pelat beton berpori.
Dengan demikian bahwa semakin banyak lubang pada pelat peton akan signifikan
terhadap pengurangan kuat lentur akibat dari pelemahan pelat beton akibat lubang.

KESIMPULAN
Dari penelitian pelat beton berpori dengan polikarbonat dapat disimpulkan
sebagai berikut : Pelat yang paling ideal untuk pelat berpori adalah pelat dengan
polikarbonat dengan jarak 8 cm, dimana kuat lenturnya hampir sama dengan pelat
tanpa polikarbonat dan permeabilitasnya juga bagus,

DAFTAR PUSTAKA
ASTM C 348-97., 2002, Standart Test Method for Flexural Strength of Hydraulic
Cement Mortar, ASTM. USA
ASTM C 39/C 39M., 2005, Standart Tes Method for Compressive Strength and
Modulus of Cylindrical Concrete Speciment, ASTM.USA
Mulyono T, 2005, Teknologi Beton, Penerbit Andi, Yogyakarta
Pezzil, Concrete Products with Waste’s Plastic Material ( Bottle, Glass ), University
of
Calabria,
Arcavacata
di
Rende
(CS),
Italy
(http://www.scientific.net/requestpaper/4178.)
Praktikto, 2007, Kinerja Lentur Balok Kayu dengan Serat Polymer pada lapisan
bawah, Laporan Penelitian UP2M, Politeknik Negeri Jakarta
8

Suarni, Nasution, 2009, Efek Komposisi Aging terhadap sifat Mekanik dan Fisis
pada Pembuatan Beton Berpori, Tesis, Universitas Sumatera Medan
Survey Beton Indonesia, 2003, Campuran Beton dengan Plastik (http://beton.com)

9