HASIL DAN PEMBAHASAN IMPLEMENTASI K-NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENGENALI POLA CITRA DALAM MENDETEKSI PENYAKIT KULIT.

2. Kelompokkan data citra training menjadi satu matriks dan data citra testing menjadi 1 matriks. Masing- masing baris pada matriks merepresentasikan satu citra penyakit kulit. 3. Sebelum matriks tersebut digunakan sebagai basis pengetahuan, terlebih dahulu buat grup untuk menandakan citra-citra yang terdapat di dalam data training sesuai dengan masing-masing jenis penyakit. Dalam penelitian ini dibuat kelompok sebagai berikut: 100 = Kulit Sehat 200 = Kulit Panu 300 = Kulit Skabies D. Klasifikasi Menggunakan k-Nearest Neighbor Data training dan data testing yang sudah dijadikan dalam satu matriks akan dibandingkan menggunakan metode k- Nearest Neighbor dengan pencarian jarak Euclidean. Pada penelitian ini dilakukan 60 kali uji coba dengan kombinasi jarak, sudut dan jumlah data training dan data testing yang berbeda-beda. E. Penghitungan Rata Akurasi Perhitungan rata akurasi dilakukan untuk melihat seberapa tepat algoritma ekstraksi fitur orde dua dengan GLCM dan sejauh mana jarak piksel dan arah sudut mempengaruhi akurasi. Perhitungan rata akurasi menggunakan algoritma recognition rate. Peneliti melakukan tiga kali perhitungan rata akurasi yaitu berdasarkan sudut, jumlah data training dan jarak antar piksel.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Menggunakan k-Nearest Neighbor Tabel 4.1 Hasil uji coba data training= 90, data testing= 120 1 2 3 4 5 50,83 42,50 46,66 49,16 47,50 45 54,16 50 47,5 47,5 47,5 90 44,16 43,33 42,5 50,83 45 135 39,16 45 43,33 50 52 Dari tabel diatas akurasi tertinggi didapat jika menggunakan jarak 1 piksel dan sudut 45° dengan akurasi sebesar 54,16 dan akurasi terendah didapat pada uji coba dengan menggunakan jarak 1 piksel dan sudut 135° dengan akurasi sebesar 39,16. Tabel 4.2 Hasil uji coba data training= 120, data testing= 90 1 2 3 4 5 51,11 45,55 53,33 52,22 54,44 45 56,66 58,88 62,22 46,66 40 90 43,33 45,55 54,44 56,66 53,33 135 45,55 55,55 47,77 50 48,88 Dari tabel diatas akurasi tertinggi didapat jika menggunakan jarak 3 piksel dan sudut 45° dengan akurasi sebesar 62,22 dan akurasi terendah didapat pada uji coba dengan menggunakan jarak 5 piksel dan sudut 45° dengan akurasi sebesar 40. Tabel 4.3 Hasil uji coba data training= 150, data testing= 60 1 2 3 4 5 51,66 43,33 65 56,66 58,33 45 58,33 61,66 60 50 50 90 48,33 53,33 55 60 48,33 135 43,33 56,66 48,33 45 51,66 Dari tabel diatas akurasi tertinggi didapat jika menggunakan jarak 3 piksel dan sudut 0° dengan akurasi sebesar 65 dan akurasi terendah didapat pada 2 uji coba yang menggunakan jarak 1 piksel dan sudut 135° serta jarak 2 piksel dan sudut 0° dengan akurasi sebesar 43,33. B. Penghitungan Rata Akurasi Perhitungan rata akurasi dilakukan untuk melihat seberapa tepat algoritma ekstraksi fitur orde dua dengan GLCM dan sejauh mana jarak piksel dan arah sudut mempengaruhi akurasi. Perhitungan rata akurasi menggunakan algoritma recognition rate. Peneliti melakukan tiga kali perhitungan rata akurasi yaitu berdasarkan sudut, jumlah data training dan jarak antar piksel. Hasil perhitungan rata akurasi untuk setiap sudut bisa dilihat pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 Rata-rata akurasi berdasarkan sudut Sudut Rata-Rata Akurasi 0° 51,22 45° 52,74 90° 49,61 135° 48,18 Rata akurasi berdasarkan sudut didapatkan dengan menghitung nilai rata-rata dari setiap 60 uji coba yang memiliki sudut yang sama. Dari tabel diatas didapatkan akurasi tertinggi dengan menggunakan sudut 45° dan akurasi terendah dengan sudut 135°. Sedangkan untuk rata akurasi berdasarkan jumlah data training bisa dilihat pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Rata-rata akurasi berdasarkan jumlah data training-testing Jumlah Data Training Jumlah Data Testing Rata-Rata Akurasi 90 120 46,96 120 90 51,11 150 60 53,25 Rata akurasi berdasarkan jumlah data training dan testing didapatkan dengan menghitung rata-rata akurasi dari uji coba yang memiliki jumlah data training dan testing yang sama. Berdasarkan tabel di atas, rata-rata nilai akurasi meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah data training. Akurasi tertinggi ditunjukkan oleh uji coba yang menggunakan jumlah data training 150 dan jumlah data testing 60. Selanjutnya untuk rata akurasi berdasarkan jarak bisa terlihat pada tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Rata-rata akurasi berdasarkan jarak piksel Jarak Rata-Rata Akurasi 1 48,88 2 50,11 3 52,17 4 51,22 5 49,79 Rata akurasi berdasarkan jarak didapatkan dengan menghitung nilai rata-rata akurasi berdasarkan uji coba yang memiliki jarak piksel yang sama. Berdasarkan tabel di atas, rata-rata nilai akurasi yang tertinggi didapatkan dengan menggunakan jarak 3 piksel.

V. PENUTUP