1
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
No Nama
Status Hubungan
Umur Pendidikan
1 I Gusti Putu Susila
Kepala Keluarga
47 SLTP
2 I Gusti Ayu Sri Dewi
Istri 40
SD 3
I Gusti Adi Wiguna Anak
18 SMK
4 I Gusti Ngurah
Indrajaya Anak
11 SD
Program Pendampingan Keluarga PPK merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-RM
di Universitas Udayana. PPK merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa yang menjadi peserta KKN - RM Kuliah Kerja Nyata
– Tematik Revolusi Mental. Setiap mahasiswa harus mendampingi 1 keluarga yang
termasuk ke dalam daftar keluarga Rumah Tangga Miskin. Jumlah jam kerja efektif masing-masing mahasiswa untuk kegiatan PPK ini adalah 15 kali
kunjungan atau setara dengan 90 jam. Bapak I Gusti Putu Susila merupakan salah satu kepala keluarga yang
termasuk ke dalam golongan rumah tangga miskin yang bertempat tinggal di lingkungan Banjar Pemijian, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten
Badung. Luas bidang tanah tempat tinggal keluarga I Gusti Putu Susila kira – kira
8 are, dimana terdapat 3 rumah, 1 merajan tempat suci dan 2 kamar mandi beserta 3 dapur. Rumah keluarga Bapak I Gusti Putu Susila terbuat dari tembok
semen, beratapkan genteng, memiliki 4 buah jendela dan 1 buah pintu dan berlantai. Pekarangan rumah tersebut lumayan luas serta terdapat pondok bedeg
untuk menempatkan alat-alat kerjanya. Di rumah tersebut Bapak I Gusti Putu Susila hanya tinggal 4 keluarga. Beliau berumur 47 tahun mempunyai dua anak
dimana anaknya yang pertama sedang menempuh pendidikan di SMK dan
2 anaknya yang kedua sedang menempuh pendidikan SD dan keduanya belum
bekerja.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Bapak I Gusti Putu Susila masih bekerja secara produktif, sehari- harinya bapak I Gusti Putu Susila bekerja sebagai buruh bangunan yang
tempat dan lokasi kerjanya berubah-ubah mengikuti mandornya. Istrinya I Gusti Ayu Sri Dewi sehari-hari juga bekerja sebgai buruh bangunan dan
terkadang ikut bekerja bersama suaminya. Namun terkadang bekerja menjual banten jika ada pesanan. Penghasilan yang didapatkan keluarga
bapak I Gusti Putu Susila setiap bulannya tidak menentu, hal ini dikarenakan pekerjaannya yang tidak tetap karena jika ada proyek
pembangunan baru bisa ikut bekerja. Untuk pemenuhan kebutuhan setiap harinya bapak I Gusti Putu Susila mengaku kurang namun masih cukup
untuk membeli kebutuhan sembako.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
-
Kebutuhan sehari-hari
Dalam satu bulan, Bapak I Gusti Putu Susila kira-kira menghabiskan biaya untuk kebutuhan sehari-hari makan sebesar Rp 500.000,- untuk
membeli beras. Biaya tersebut terbilang kurang mengingat bapak I Gusti Putu Susila memiliki 2 anak yang masih bersekolah dan memerlukan biaya
bulanan berbeda untuk membayar uang sekolah. Pendapatan bapak I Gusti Putu Susila terbilang tidak menentu dikarenakan hal tersebut tergantung
dari jumlah proyek yang di dapatkannya sebagai buruh bangunan. -
Kesehatan
Untuk bidang kesehatan, Bapak I Gusti Putu Susila memiliki tanggungan kesehatan seperti kartu JKBM Jaminan Kesehatan Bali
Mandara atau BPJS Kesehatan. Sehingga, untuk biaya pengobatan, terkadang Bapak I Gusti Putu Susila diringankan untuk biaya
pengobatannya.
3 -
Sosial
Sebagai bagian dari warga di lingkungan Banjar Pemijian, Desa Carangsari bapak I Gusti Putu Susila memiliki keawajiban membayar
iuran banjar, dan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan di banjar seperti sangkep atau kegiatan adat lainnya.
1
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH