14
Petunjuk Teknis Penataan Batas Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
15
Petunjuk Teknis Penataan Batas Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
BAB II
TATA LAKSANA PENATAAN BATAS
2.1 Pembentukan Panitia Tata Batas
Dalam pelaksanaan proses penataan batas kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil, perlu dibentuk kepanitiaan yang akan melaksanakan
fungsi koordinasi, komunikasi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan semua tahapan penataan batas mulai dari tahapan perancangan penataan
batas hingga tahap pengesahan batas kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil. untuk tujuan tersebut serta untuk mendukung efektivitas
tata laksana penataan batas dibentuk Sekretariat nasional untuk Penataan batas Seknas Patas, yang berkedudukan di Direktorat Konservasi Kawasan
dan Jenis Ikan, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pembentukan panitia tata
batas dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk sesuai kewenangannya dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Panitia Tata batas dibentuk oleh Menteri, gubernur, bupatiwalikota sesuai dengan kewenangannya dalam pengelolaan kawasan konservasi
pesisir dan pulau-pulau kecil; 2. Panitia Tata batas tersebut terdiri dari Panitia nasional dan Panitia
Daerah. 3. Keanggotaan Panitia Tata batas meliputi instansi Pemerintah dan
Pemerintah Daerah yang terkait, antara lain: • Lembaga yang menangani bidang perikanan Kementerian Kelautan
dan Perikanan diantaranya lingkup Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap;
Direktorat Jenderal budidaya; Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan; badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan;
16
Petunjuk Teknis Penataan Batas Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
17
Petunjuk Teknis Penataan Batas Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
• Lembaga yang menangani bidang perhubungan laut; • Lembaga yang menangani bidang hidro oseanograi;
• Lembaga Pemerintah yang menangani bidang survey dan pemetaan rupa bumi;
• Lembaga pemerintah yang menangani bidang perencanaan pembangunan daerah provinsi atau kabupatenkota;
• Dinassatuan kerja perangkat daerah yang terkait di provinsi atau kabupatenkota; dan
• Instansi lain yang dianggap perlu; 4. Surat Keputusan Penetapan Panitia Tata batas dilengkapi lampiran daftar
keanggotaan yang menunjukkan wewenangjabatan tertentu; 5. Pembiayaan panitia tata batas disesuaikan dengan kewenangan yang
diamanatkan dalam Surat Keputusan Penetapan Panitia Tata batas pembiayaan panitia nasional dibebankan kepada aPbn Ditjen KP3K,
sedangkan pembiayaan panitia daerah dibebankan kepada aPbD Provinsi, KabupatenKota yang bersangkutan. Pembiayaan kegiatan
pelaksanaan penataan batas dapat berasal dari sumber lain yang bersifat tidak mengikat;
6. Dalam pelaksanaan kegiatan yang bersifat teknis, panitia dapat dibantu pihak ke-3.
batas kawasan konservasi yang tidak jelas dapat mengancam keberadaaan kawasan konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dalam memenuhi fungsinya serta
membuka peluang terjadinya pelanggaran di kawasan konservasi Pesisir dan Pulau- pulau Kecil. Pemeliharaan dan pengamanan kawasan konservasi Pesisir dan Pulau-
pulau Kecil dapat dilakukan dengan optimal apabila di dukung dengan kepastian hukum dan batas kawasan yang jelas.
Secara ringkas, tata laksana penataan batas meliputi tahapan kegiatan sebagaimana diagram alir sebagai berikut:
gambar 1. Diagram alir tata laksana penataan batas
2.2 Perancangan Penataan Batas