2
1. Pendahuluan
Informasi mengenai iklim merupakan salah satu komponen sumberdaya lahan pertanian yang sangat penting didalam perencanaan kegiatan pertanian.
Informasi tersebut dapat berupa prediksi curah hujan. Prediksi curah hujan merupakan cara untuk mengetahui gambaran kondisi curah hujan beberapa
waktu ke depan [1]. Dalam bidang pertanian, dengan adanya informasi mengenai gambaran curah hujan ke depan maka dapat dilakukan berbagai
perencanaan yang terkait dengan curah hujan, salah satunya penyusunan pola tanam. Informasi tersebut dimanfaatkan oleh Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan sebagai acuan untuk melaksanakan penyuluhan dan penentuan pola tanam.
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan BKPPP merupakan sebuah badan yang bertanggung jawab untuk melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan pangan. BKPPP di kabupaten Boyolali menggunakan sebuah sistem prediksi curah hujan
berbasis web untuk menentukan pola tanam. Sistem berbasis web membutuhkan koneksi internet agar dapat dioperasikan. Hal tersebut
menyebabkan penyuluh pertanian mengalami kesulitan mengakses sistem ketika berada di tempat yang tidak memiliki koneksi internet yang baik.
Keterbatasan jumlah perangkat untuk mengakses sistem juga menjadi masalah bagi penyuluh pertanian. Jumlah perangkat keras laptop yang diperuntukan
kepada penyuluh hanya berjumlah 10 buah untuk seluruh penyuluh di 19 kecamatan. Jumlah penyuluh yang memiliki perangkat Android adalah 81
orang dari 115 orang. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka yang menjadi rumusan masalah dalam peneilitan ini adalah bagaimana
mengembangkan sistem prediksi curah hujan untuk penentuan pola tanam yang berjalan secara offline di atas perangkat Android agar dapat diakses
dimana saja dan kapan saja.
Pada penelitian ini, akan dibuat suatu sistem prediksi curah hujan pada Android yang dapat menyajikan informasi prediksi curah hujan dalam bentuk
grafik dan peta guna mempermudah pemahaman informasi serta dapat menampilkan data aktual curah hujan tedahulu untuk mengetahui keakuratan
hasil prediksi. Hasil dari prediksi curah hujan tersebut kemudian akan dipetakan dalam bentuk peta pola tanam .Selain itu, sistem ini dapat
digunakan secara offline tanpa menggunakan koneksi internet. Dalam penelitian
ini hanya
memfokuskan pada
bagaimana cara
untuk mengembangkan sistem prediksi curah hujan guna menentukan pola tanam
menggunakan teknologi Android. Indikator penentuan pola tanam hanya berdasarkan curah hujan dan tanaman yang diprediksi hanya 3 tanaman
pangan yaitu padi, jagung, dan kedelai. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dan kecepatan bagi penyuluh pertanian dalam
memperoleh informasi prediksi curah hujan dan pola tanam. 2.
Tinjauan Pustaka Penelitian yang berjudul Peramalan Curah Hujan Untuk Penentuan Pola
Tanam Tanaman Pangan Menggunakan Metode Naïve Bayes Studi Kasus:
3
Pola Tanam Kabupaten Boyolali telah membahas tentang pemanfaatan curah hujan untuk menentukan pola tanam tanaman pangan [2]. Penelitian ini
menunjukan bahwa curah hujan dapat digunakan sebagai salah satu indikator penentuan pola tanam.
Penelitian selanjutnya yang berjudul Rancang Bangun Sistem “Permadi”: Peringatan Dini Serangan Hama Tanaman Berbasis Data Historis
Klimatologi telah membahas tentang sistem peringatan dini serangan OPT yang dapat ditampilkan ke dalam mobile device dengan SMS Gateway [3].
Dalam penelitian ini metode peramalan yang digunakan adalah triple exponential smoothing dengan memanfaatkan teknologi SMS Gateway pada
perangkat mobile. Penelitian yang dilakukan Wahyono, T. menyajikan data hasil peramalan ke dalam bentuk teks yang ditampilkan melalui SMS.
Sedangkan pada penelitian ini nantinya data hasil peramalan akan ditampilkan ke dalam bentuk peta di dalam Android platform. Pemanfaatan teknologi
mobile diperlukan guna mempermudah pengguna dalam mengakses sistem dimana saja dan kapan saja. Untuk fitur-fitur yang diperlukan seperti grafik
dan peta, maka sistem operasi yang dapat mendukung fitur-fitur tersebut adalah Android.
Android adalah sistem operasi Mobile Phone berbasiskan Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android bersifat
open source yang source code-nya diberikan secara gratis bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi agar dapat berjalan di Android. Pada
mulanya, Android adalah salah satu produk besutan dari Android Inc., namun Google mengakuisisi Android Inc., dan semua kekayaan intelektual milik
Android Inc[4].
Beberapa fitur yang terdapat pada Android di antaranya : 1. fitur umum seperti SMS, MMS, Web Browser, Voice Input, Multi Touch, Multitasking,
Screen Capture, Video Calling, Multiple language support, 2. Konektivitas, seperti teknologi GSMEDGE, Wi-Fi, Bluetooth, LTE, CDMA, EV-DO,
UMTS, 3. Dukungan terhadap beberapa format file multimedia MP3, MIDI, FLAC, WAV, JPEG, PNG, GIF, 4 Media penyimpanan Eksternal dengan
format FAT32, Ext3, Ext4 file system, 5. Dukungan hardware seperti camera, touchscreen, gps, accelorometers, proximity sensors, 6. Relational
Database, SQLite, 7. Lingkungan pengembangan yang luas termasuk emulator, peralatan debugging, IDE, dukungan terhadap bahasa pemrograman
Java.
Selain dukungan terhadap software dan hardware, pada sistem android terdapat suatu layanan peta online gratis dari google yang dinamakan google
map. Fasilitas yang tersedia pada Google Map antara lain dapat menjelajah peta, mencari lokasi tertentu, dan menghitung rute dalam berkendara. Google
juga menyediakan layanan Google Maps API Application Programming Interface yang bertujuan untuk memfasilitasi para pengembang yang ingin
mengintegrasikan
aplikasinya dengan
Google Maps.
Agar dapat
mengintegrasikan Google Maps dengan aplikasi yang dibuat, maka diperlukan adanya API key.API key merupakan kode unik yang diberikan oleh google
untuk aplikasi atau website yang ingin diintegrasikan dengan Google Map
4
agar server Google Map dapat mengenali. Fitur – fitur yang disediakan pada
google map api antara lain : 1. Pembuatan marker , 2. Pembuatan shape seperti polygon, polyline, circle, 3 . pewarnaan pada shape.
Penelitian ini akan mengembangkan sistem prediksi hujan bulanan di wilayah Kabupaten Boyolali yang dapat menampilkan hasil prediksi hujan
dalam bentuk peta choropleth. Sistem peramalan ini memanfaatkan fitur –
fitur pada android dan google map api, serta penerapan metode peramalan dapat dibuat suatu sistem prediksi hujan yang dapat menampilkan hasil
peramalan dalam bentuk peta choropleth.
Metode prediksi nilai curah hujan untuk periode selanjutnya menggunakan metode Holt-Winters. Metode ini digunakan untuk mengatasi
permasalahan adanya trend dan indikasi musiman dari satu time-series data, yang merupakan gabungan dari metode Holt dan metode Winters. Ada dua
metode Holt-Winters yang berbeda, bergantung pada sifat musiman itu sendiri apakah additive atau multiplicative. Karakteristik mendasar dari metode Holt-
Winters multiplicative adalah ukuran dari fluktuasi musiman bersifat variasi dan tergantung pada pemulusan keseluruhan overall smoothing dari deret
waktunya [5]. Persamaan yang digunakan pada metode Holt-Winters Multiplicative sebagai berikut:
1
2 3
4 dengan :
= Panjang musiman. = Peramalan untuk periode berikutnya.
= Nilai pemulusan keseluruhan. = Komponen trend.
= Komponen musiman. Karakteristik mendasar dari metode Holt-Winters additive adalah ukuran dari
fluktuasi musiman bersifat tetap steady seasonal fluctuations dan tergantung pada pemulusan keseluruhan overall smoothing dari deret waktunya.
Persamaan yang digunakan pada metode Holt-Winters additive sebagai berikut [5] :
5
5
6 7
8 dengan :
= Panjang musiman. = Peramalan untuk periode berikutnya.
= Nilai pemulusan keseluruhan. = Komponen trend.
= Komponen musiman.
3. Metode Penelitian