Pengertian Elektroda Kawat Las

Gambar 2.6 Elektroda terbungkus Pada dasarnya jenis inti kawat elektroda baja lunak terbuat dari bahan yang sama, perbedaan pada jenis selaputnyaFlux. Berikut adalah beberapa jenis elektroda yang umumnya diipakai: 1. E6011 Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput yang dapat dipakai untuk pengelasan dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat pada segala posisi dan terak yang tipis dapat dengan mudah dibersihkan. Deposit las biasanya mempunyai sifat-sifat mekanik yang baik dan dapat dipakai untuk pekerjaan dengan pengujian Radiografi. Selaput selulosa dengan kebasahan 5 pada waktu pengelasan akan menghasilkan gaspelindung E 6011 mengandung kalium untuk membantu menstabilkan busur bila dipakai arus AC. 2. E 6012 dan E 6013 Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat menghasilkan penembusan sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi, tetapi kebanyakan jenis E 6013 sangat baik uuntuk posisi pengelasan tegak arah kebawah atau las down. Jenis E 6012 umumnya dapat dipakai pada ampere yang relative lebih tinggi dari E6013. E 6013 yang mengandung lebih banyak kalium memudahkan pemakaian pada voltage mesin yang rendah. Elektroda dengan diameter kecil kebanyakan dipakai untuk pengelasan pelat tipis. 3. E 6020 Elektroda jenis ini dapat menghasilkan penembusan las sedang dan teraknya mudah dilepas dari lapisan las. Selaput elektroda terutama mengandung oksida besi dan mangan. Cairan terak yang terlalu cair dan mudah mengalir cocok untuk pengelasan datar tapi menyulitkan pada pengelasan dengan posisi lain misalnya posisi vertical dan overhead. 4. Elektroda Selaput serbuk besi Elektroda jenis ini antara lain : E 6027, E 7014, E 7018, E 7024 dan E 7028 mengandung serbuk besi untuk meningkatkan efisiensi pengelasan. Umumnya selaput elektroda akan lebih tebal dengan bertambah tebalnya selaput akan memerlukan ampere yang lebih tinggi. 5. Elektroda Hydrogen Rendah Elektroda jenis ini antar lain: E 7015, E 7016 dan E 7018. Selaput elektroda jenis ini mengandung hydrogen yang rendah kurang dari 0,5, sehingga deposit las juga dapat bebas dari prioritas. Elektroda ini dipakai untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas, misalnya untuk pengelasan bejana dan pipa yang bertekanan. Disamping itu penggunaan elektroda ini juga banyak dipakai dibengkel fabrikasi dan konstruksi. Berdasarkan peraturan American Welding Society AWS, Spesifikasi kawat las terbungkus untuk mild steel diatur dalam AWS A5.1. E = elektroda untuk jenis las SMAW Dua digit pertama menunjukan kekuatan tarikanya dalam kilo-pound-square- inch Ksi.  E6010 = kekuatan tariknya 60 ksi, 60000 psi  E7018 = kekuatan tariknya 70 ksi, 70000 psi Digit ketiga adalah Posisi Pengelasan  Exx1x – untuk semua posisi  Exx2x – untuk posisi flat dan horizontal  Exx3x – hanya untuk posisi flat Digit keempat adalah  Jenis salutan  Penetrasi busur  Arus las  Serbuk besi Contoh : Elektroda E6010  E = Elektroda  60 = Kekuatan Tarik  1 = Posisi Pengelasan  10 = Tipe Coating dan Arus 25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Diagram Alir Penelitian Gambar 3.1. Diagram Alir Mulai Pengujian Chasis Analisa dan Pembahasan selesai Studi Literatur Perancangan Chasis Penyediaan Alat dan bahan Pembuatan Chasis

3.2 Studi Literatur

Studi literature adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya yang akan mendukung dalam proses pembuatan dan pengerjaan tugas akhir.

3.3 Tempat dan Metode Perancangan

3.3.1 Tempat

Tempat yang digunakan dalam proses pembuatan rangka gokart 150cc DOHC adalah bengkel Vokasi Teknik. Alasan pemilihan tempat adalah sebagai berikut: 1. Tempat luas; 2. Izin mudah; 3. Akses yang mudah 4. Peralatan yang memadai;

3.3.2 Metode Perancangan

Mempersiapan alat dan bahan: 1. Memotong besi a. Memotong besi seamless berdiameter 34,40 mm dengan ukuran panjang 2,5 m untuk kanan dan kiri rangka, dan 85 cm untuk lebar. b. Memotong besi seamless berdiameter 34,40 mm dengan panjang 95 cm untuk bemper depan. c. Memotong besi berdiameter 21,40 mm dengan panjang 95 cm untuk bemper belakang. d. Memotong besi siku tebal 5 mm dengan panjang 12 cm untuk dudukan as roda depan. e. Memotong besi berdiameter 16 mm dengan panjang 13 cm untuk pedal rem dan pedal gas. f. Memotong besi berdiameter 16 mm dengan panjang 40 cm untuk poros kemudi. g. Memotong besi berdiameter 10,30 mm dengan panjang 39 cm untuk terot. h. Memotong besi berdiameter 21,40 mm dengan panjang 40 cm untuk dudukan poros laher kemudi. i. Memotong besi berdiameter 21,40 mm dengan panjang 26 cm untuk penyangga kursi pengemudi j. Memotong plat 3 mm dengan ukuran lebar 19 cm dan lebar 19 cm untuk dudukan laher duduk poros belakang sebelah kanan. k. Memotong besi berdiameter 31,65 mm dengan panjang 1 m untuk poros belakang. 2. Mengerol besi a. Mengerol panjang 95 cm untuk bemper depan dengan ukuran yang sudah ditentukan. b. Mengerol besi ukuran 2,5 m dengan ukuran 30x15x20 dari depan untuk samping kanan dan samping kiri rangka. 3. Mengelas besi Setelah proses pemotongan dan pengerolan dilakukan proses selanjutnya adalah proses penyatuan besi menggunakan las sesuai desain yang sudah dibuat. 4. Melubangi besi dan plat 5. Melubangi besi dan plat sesuai ukuran yang sudah ditentukan dengan ukuran lubang yang berbeda beda. 6. Perangkaian obyek a. Setelah proses pemotongan dan pengerolan sudah selesai kemudian adalah proses penggabungan besi dengan cara mengelas sesuai desain yang sudah dibuat. b. Menempelkan plat dengan las pada rangka sesuai dengan disain yang sudah ada. c. Setelah proses pengelasan adalah proses menggerinda pada bagian bekas las agar rangka halus. d. Mendempul rangka, terutama pada bagian bekas las yang tidak rata kemudian dilakukan proses pengamplasan agar dempul halus dan rata. e. Melakukan tahap pengecatan dengan proses poxy pada lapisan dasar, kemudian pengecatan dengan cat.