Kegiatan Pemeliharaan Bangunan Gedung Komponen Pemeliharaan Bangunan Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung di Malaysia

2. Gambar as-built cetak biru yang memperlihatkan gambar denah bangunan lengkap dengan sistem utilitas, drainase, dan pemipaan plumbing. Gambar-gambar ini harus selalu diperbaharui apabila ada penambahan bangunan baru pada tapak. 3. Spesifikasi material yang digunakan dari tahap konstruksi sampai hasil akhir finishing, dari jenis semen sampai jenis dan warna cat. Kemudian tim pemeliharaan gedung mempersiapkan rencana mengenai bangunan sekolah, bagian mana dari gedung sekolah yang perlu dirawat harian, berkala atau mengalami penggantian. Rencana ini menjelaskan secara detail bagian mana dari bangunan yang dipelihara berdasarkan tingkat prioritasnya, biaya untuk setiap pekerjaan, perlengkapan yang dibutuhkan dan pelaku pemeliharaan tersebut. Rencana pemeliharaan ini diinspeksi oleh tim pemelihara gedung dengan menggunakan daftar kegiatan check-list secara mingguan, bulanan dan tahunan. Hasil inspeksi tersebut disimpan untuk dijadikan bahan kajian oleh sekolah untuk mengoreksi apabila terjadi kesalahan dan untuk merumuskan cara yang lebih efisien.

2.6. Kegiatan Pemeliharaan Bangunan Gedung

Dalam penelitian Supriyatna 2011, Kegiatan pemeliharaan juga dibedakan dalam 3 tipe, yaitu : 1. Pemeliharaan Terencana Pemeliharaan yang diorganisasi dan direncanakan sebelumnya dikontrol dan menggunakan record untuk menetapkan rencana selanjutnya. 2. Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan ini dilaksanakan pada interval atau yang telah direncanakan sebelumnya dan bertujuan untuk mengurangi kemungkinan adanya elemen yang rusak. 3. Pemeliharaan Langsung Pemeliharaan yang dilaksanakan ketika suatu elemen atau komponen pembangunan dalam keadaan rusak dan memerlukan perbaikan. Pemeliharaan pencegahan umunya direncanakan karena itu disebut pemeliharaan pencegahan terencana. Untuk mengetahui beberapa sistem pemeliharaan ini diperlukan adanya daftar informasi mengenai setiap bagian bangunan ruang, fungsi pelayanan tiap ruang dan seterusnya. Kemudian ditentukan elemen mana yang termasuk harus diperlakukan dengan pemeliharaan pencegahan dan frekuensi elemen tersebut dirawat apakah per minggu, per bulan atau per tahun. Pemilihan ini berdasarkan sejauh mana kerusakan dihubungkan dengan faktor keamanan dan produktivitas.

2.7. Komponen Pemeliharaan Bangunan

Dalam penelitian Usman dan Winandi 2009 dijelaskan bahwa perawatan komponen bangunan memerlukan perhatian yang serius agar diperoleh hasil yang maksimal dan perawatan ini diharapkan dapat membuat kondisi bangunan semakin nyaman dengan fasilitas yang baik. Berikut adalah klasifikasi pemeliharaan komponen bangunan berdasarkan bidangnya. Gambar 2.1 Klasifikasi Pekerjaan Pemeliharaan Bangunan

2.8. Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung di Malaysia

Lateef 2009 dalam Pringgodani 2013 melakukan penelitian yang berdasarkan pada berbagai literatur mengenai penelitian-penelitian tentang pemeliharaan gedung, terutama gedung kampus di Malaysia. Kualitas gedung yang kurang baik akan memberi efek yang serius dalam usaha pencapaian tujuan- tujuan universitas. Maka dari itu, diperlukan gedung yang terpelihara dengan baik. Gedung yang tak terpelihara dengan baik seringkali sangat boros dalam biaya Komponen Pemeliharaan Bangunan  Balok  Kolom  Dinding  Atap  Pelapis lantai  Pelapis dinding  Kusen, pintu dan jendela  Penutup langit- langit  Instalasi AC  Instalasi listrik  Instalasi air  Alat-alat sanitasi Struktur Arsitektur Utilitas operasional. Manajemen pemeliharaan gedung yang baik harus memperhitungkan fungsi bangunan, persepsi pengguna terhadap kondisi gedung, dan relevansinya dengan kebutuhan pengguna.

2.9. Pedoman Pemeliharaan Bangunan Gedung