4 42,11 sedangkan hotel melati sebesar 33,28 sedangkan 24.61 pengunjung
umumnya tidak menginap di kawasan Tawangmangu berdasarkan data dari BPS Provinsi Jawa Tengah tahun 2013
2
. Saat ini, kawasan wisata Tawangmangu memiliki sarana akomodasi berupa
fasilitas penginapan yaitu hotel berbintang sebanyak 2 unit, hotel melati sebanyak 41 unit dan pondok wisata sebanyak 39 unit
3
. Sarana akomodasi berupa fasilitas penginapan setara hotel resor di kawasan wisata Tawangmangu ini cenderung
belum memenuhi standar, karena fasilitas seperti restoran, function room, sarana rekreasi dan olahraga serta taman belum lengkap. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa fasilitas penginapan yang saat ini ada di kawasan Tawangmangu belum optimal dan menyebabkan wisatawan memilih menginap di luar kawasan wisata
ini. Sehingga perlu adanya perancangan hotel resor berbintang 3 yaitu hotel resor
berbasis agrowisata stroberi di Tawangmangu, Karanganyar yang dilatarbelakangi oleh tingginya minat pengunjung untuk menginap di hotel berbintang dibandingkan
dengan hotel non bintang. Selain itu fasilitas hotel resor yang akan dirancang harus memadahi seperti adanya restoran, function room, dan sarana rekreasi sehingga
diharapkan pengunjung lebih memilih untuk menginap di hotel resor yang akan di rancang. Hal lain yang mendasari, hotel resor yang berbasis agrowisata stroberi ini
layak untuk dirancang, karena adanya potensi alam berupa pertanian stroberi di Tawangmangu, sehingga diharapkan dengan adanya bangunan hotel resor ini
potensi pertanian stroberi di Tawangmangu akan lebih meningkat karena adanya teknik penanaman dengan sistem hidroponik di dalam bangunan greenhouse yang
dapat menghasilkan stroberi yang berbuah sepanjang tahun.
1.1.2. Latar Belakang Permasalahan
Hotel resor yang terdapat di Tawangmangu saat ini belum dapat menjadi fasilitas akomodasi penginapan yang representatif secara kualitas maupun
kuantitas, sehingga perlu dirancang hotel resor yang berfungsi sebagai tempat beristirahat sekaligus tempat untuk mengenalkan potensi pertanian di
Tawangmangu khususnya pertanian stroberi. Bangunan hotel resor yang saat ini
2
BPS Jawa Tengah 2013, Jawa Tengah dalam angka 2014
3
BPS Kabupaten Karanganyar 2013
fasilitas penginapan yaitu hote e
l l
be berbintang se
se ba
ba nyak 2 unit, hotel
r melati sebanyak
41 unit dan pondok w w
is is
at a sebanyak 39 unit
3
. Sarana na akomodasi berupa fasilitas
penginapan setar ara hotel resor di kawasan wisata Tawang
gma m
ngu ini cenderung belum mem
menuhi standar, karena n f
fas as
ilit it
as as
s sep
eper e
ti ti
restoran, func ti
ti on room, sarana
rekreasi si
dan olahrag ga
a se se
rt rt
a taman belum lengka ka
p. p
Se Se
h hingga dapat
t disimpulkan bahw
hwa fasili li
ta tas
s p
penginap p
an an
y yan
g saat i
ni ada
d d d
i i
kawasan Ta
Ta w
wangmang gu belum
o optimal da
da n
n me
m ny
y eb
eb ab
kan wisatawa n
memilih meng in
ap ap di lu
u ar
a k
ka awasan w
wisata ini.
Se Se
h hing
g ga
ga perlu adan
n ya
ya pe
p rancan
n ga
ga n
n hotel re e
so so
r r
b berbintang
g 3
3 yait
u u
r ho
ho tel reso
or be
berb rbasis
a a
gr growisata strobe
e ri
ri d
d i
i Tawa a
ng n
m mang
g u,
u, K
K ar
aranganyar yang g
d d
i i
latarb rbel
elakangi i
ol ol
eh e
ti ng
ng g
giny ya
a mi
mi na
nat pengunju u
ng ng un
u tu
u k
m men
n g
gina nap
p di hotel
l b
b er
er bi
bi nt
ntang g
di d
band nd
in in
gk g
an n
dengan n
hotel non bin in
ta ta
ng ng
. Se
Se la
la in
in i
tu tu f
f as
i ili
li ta
ta s
h hote
te l
l re
re so
so r
r ya
yang akan di ra
ra ncang ha
r ru
s mema
da d
hi seperti adanya a
re re
stor ran
an , functi
i on
on roo
oo m
m, d
dan sarana rekre e
as a
i sehi hi
n ngg
ga diha
hara ra
pk pkan
an p
p en
e gu
g nj njung
le bi
h memilih untuk meng g
in ap di
ho ho
te te
l l
re re
so sor
r ya yang
ng akan n
di di
rancang. Ha H
l l
la la
in in y
y an
an g
g me
me nd
nd as
as ar
ar i,
i, h h
otel res esor
r y
y an
an g
g be
be rb
rb as
as is
is ag
agro r
wi i
sata strober r
i i
in in
i i
la la
yak untuk dirancang, karena adany y
a a
potensi alam berupa pertanian strobe be
ri ri
d di
Ta Tawa
wang ng
mangu, sehingga diharapkan dengan adanya bangunan hote te
l l re
e so
sor r
ini po
po te
te ns
nsi i
pe pe
rt rt
an an
ia ia
n n
st st
ro ro
be be
i ri
d d
i i
Ta Tawa
wa ng
ngma a
ng ng
u u
ak akan
an l l
eb eb
ih ih m
m en
en in
in gk
gk at
at ka
kare rena
a a a
da da
nya te
e kn
knik ik
p p
en en
an an
am am
an an d
deng ng
an an s
i is
te te
m m
hidr drop
oponik di
di d
d l
al am
am ban
ngu gu
na na
n n
gr gr
ee ee
nh nh
ou u
s se yang
dapat me me
ng ng
ha ha
si si
lk lkan stroberi yang
b b
erbuah h sepanjang tahun.
1.1.2. Latar Belakang Perm masalahan
Hotel resor yang terdapat d d
i i
Tawang gmangu saat ini belum dapat menjadi
fasilitas akomodasi penginapan y
y ang
representatif secara kualitas maupun kuantitas, sehingga perlu dirancang
ho hotel resor yang berfungsi sebagai tempat
5 ada, cenderung kurang ramah terhadap lingkungan dan kurang memanfaatkan
potensi alam yang ada. Hotel resor yang akan dirancang di Kalisoro, Tawangmangu ini akan
menerapkan pendekatan arsitektur ekologis. Penerapan bangunan dengan pendekatan arsitektur ekologis ini dilakukan dengan pemanfaatan material yang
tergolong ekologis serta penghematan energi listrik dengan penggunaan tenaga matahari melalui solar panel untuk penerangan pada bangunan resor dan
penggunaan solar water heater sebagai pemanas air water heater. Selain itu juga diterapkan pemanfaatan konservasi air hujan untuk menyiram stroberi, penyiraman
toilet, laundry, pengairan taman, pengairan kolam dan proteksi kebakaran. Penerapan penghawaan secara alami juga merupakan salah satu upaya untuk
mengurangi penggunaan energi listrik di dalam rancangan bangunan hotel resor. Hotel resor ini juga akan menyediakan fasilitas rekreasi, berupa agrowisata stroberi.
Agrowisata stroberi di hotel resor ini akan mengenalkan proses penanaman hingga pemanenan stroberi kepada pengunjung dengan sistem tanam hidroponik. Selain
pengenalan akan proses penanaman hingga pemanenan stroberi, pengunjung juga akan dikenalkan dengan proses pengolahan stroberi menjadi bentuk lain yang lebih
variatif seperti selai stroberi, sirup dan jeli stroberi. Pemanfaatan potensi pertanian stroberi di kawasan ini merupakan salah satu
pengaplikasian dari pendekatan arsitektur ekologis, dimana perancangan arsitektur dengan menekankan pada keselarasan bangunan dengan potensi alam sekitar. Resor
yang masuk dalam kategori eko-resor, menurut Bromberek 2009: 9 adalah sebuah eko
–resor yang tidak hanya sekedar menjadi tempat untuk menginap dan menyajikan sebuah nuansa alam yang hanya dapat ditonton melainkan sebuah hotel
resor yang bisa membuat para tamu hotel resor merasakan kondisi alam yang sesungguhnya dan dapat berinteraksi langsung dengan alam dan bersentuhan
langsung dengan ekosistem setempat. Istilah ekologis pertama kali diperkenalkan oleh Haeckel, seorang ahli biologi,
pada pertengahan tahun 1860-an. Ekologis berasal dari bahasa Yunani, oikos yang berarti rumah, dan logos yang berarti ilmu, sehingga secara harafiah ekologis berarti
ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup. Menurut Heinz Frick 1998, arsitektur ekologis eko-arsitektur tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam
pendekatan arsitektur ekologi gi
s s
in in
i i dilakuka
ka n
n de
d ngan pemanfaatan material yang
tergolong ekologis ser er
ta ta penghematan energi listrik
ik d d
engan penggunaan tenaga matahari melalu
lu i
i solar panel l
untuk penerangan pada ba
b ngunan resor dan
penggunaan an
solar water heater se se
ba ba
ga ga
i pe
pe ma
mana a
s s ai
ai r water heater
er . Selain itu juga
diterapk pkan pemanfaa
ata tan
n ko
ko nservasi air hujan untu
tu k
k me me
ny nyiram strober
i i,
, penyiraman
toil l
e et, laun
n dr
dr y
y , pengairan
n ta
ta ma
n, pen
ga ir
an k
k ol
o am dan
n p
p r
roteksi ke kebakaran.
P Penerapa
pan n p
p en
n ghaw
aw aa
n secara alami j
uga merupa ka
n n
sa s
lah h
sa sa
tu tu
upa p
ya u
u ntuk
meng g
ur ur
an an
gi pe pe
n nggunaan
e nergi listri
k di dalam ran
cang an
b b
an a
guna na
n n ho
hotel re s
sor. Ho
o te
tel l
r r
e esor i
i ni
juga akan menyediakan f
as ilitas rekr
ea si, berupa
ag gro
r wisa
sa ta
ta stroberi
ri. Ag
Ag ro
ro wi
sa a
ta stroberi di hote
l re sor ini
ak an menge
na lkan proses pe
na anama
ma n hi
hi ng
n ga
a pe
pem mane
e na
n st robe
ri kepada p en
gunj un
g deng
an sistem tana
m hi
dr op
ponik k
. Se Se
lain n
pengen n
al an akan pr
os es
penanam an
h in
gg a pe
manena n
stroberi, pe ng
g unjung ju
ug a
a akan d
d ik
enalkan dengan pro ses pe
ng olahan
s tr
ober i menjadi bentuk lai
n n yang
g l
lebih h
va ri
ri at
a if
f sep
er ti
s elai
s tr
ob eri, sirup dan jeli stroberi.
Pema nf
aa a
ta tan
n po
po te
te ns
ns i
i pe
pe rt
rt an
an ia
a n
n strobe
e r
ri d d
i i
ka ka
wa wa
sa sa
n n
in in
i i
me merupakan salah sa
sa tu
tu pe
pengaplikasian dari pendekatan arsitek ek
tu tu
r ekologis, dimana perancangan arsi si
te tekt
kt u
ur de
deng ngan
an menekankan pada keselarasan bangunan dengan potensi alam sek
ek it
itar ar. Re
Res sor
ya ya
ng n m
m as
as uk
uk d
d al
al am
am k
k at
ateg e
or ri
i ek
eko o
-re reso
sor, r
m m
en enur
ur ut
ut B
Bro romb
mber er
ek ek
20 20
09 09
: :
9 9 a
ada dal
lah h
se seb
buah ek
ek o
o –
re reso
so r
r ya
ya ng
ng t t
id idak
k h
hanya a
seked edar
ar men n
ja ja
di di
t t
em em
pa pa
t t
un untu
tu k me
me ng
ngin in
a ap dan
– menyaj
j ik
ik an
an s
s eb
eb ua
h nuansa alam ya a
ng n
hany ya dapat ditonton me
la la
in in
ka kan sebuah hotel
resor yang bisa membuat para t
amu hotel l
resor merasakan kondisi alam yang sesungguhnya dan dapat berinte
teraksi lang ngsung dengan alam dan bersentuhan
langsung dengan ekosistem setemp p
at. Istilah ekologis pertama kali dip
p e
erke enalkan oleh Haeckel, seorang ahli biologi,
p pada pertengahan tahun 1860-an. Ekol
l ogis berasal dari bahasa Yunani, oikos yang
6 arsitektur, karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran
baku. Namun mencakup keselarasan antara manusia dan alam. Eko-arsitektur mengandung juga dimensi waktu, alam, sosio-kultural, ruang dan teknik.
Dalam eko- arsitektur arsitektur ekologis menurut Heinz Frick mengandung bagian-bagian yaitu arsitektur biologis memperhatikan kebutuhan manusia,
arsitektur alternatif, arsitektur surya memanfaatkan energi surya, arsitektur bionik struktur konstruksi yang memperhatikan kesehatan manusia dan biologi
pembangunan, sehingga eko- arsitektur adalah istilah holistik yang sangat luas dan mengandung semua bidang Frick, 1998, hal. 39
Gambar 1.2 Konsep Eko-arsitektur yang holistis secara keseluruhan. Sumber: Frick, 1998.
Menurut Heinz Frick terdapat beberapa prinsip bangunan dengan pendekatan arsitektur ekologis yaitu:
1. Penyesuaian terhadap lingkungan alam setempat, 2. Menghemat sumber energi alam yang tidak dapat diperbaharui dan menghemat
penggunaan energi, 3. Memelihara sumber lingkungan udara, tanah, air, Memelihara dan
memperbaiki peredaraan alam, 4. Mengurangi ketergantungan kepada sistem pusat energi listrik, air dan limbah
air limbah dan sampah, 5. Kemungkinan penghuni menghasilkan sendiri kebutuhannya sehari-hari.
6. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar kawasan perencanaan untuk sistem bangunan, baik yang berkaitan dengan material bangunan maupun untuk utilitas
bangunan sumber energi, penyediaan air. bagian-bagian yaitu arsitektu
tu r
r b
biologis m mem
em perhatikan kebutuhan manusia,
arsitektur alternatif, ar r
si si
t tektur surya memanfaatkan ene
nergi surya, arsitektur bionik struktur konstr
tr u
uksi yang me me
mperhatikan kesehatan ma manusia dan biologi
pembanguna nan, sehingga eko- ar
r s
site e
kt ktur
ur a
a da
dala la
h is i
ti ti
lah holistik yan n
g g
sangat luas dan mengan
an d
dung semua b
bid idan
ang g
Frick, 1998, hal. 3
39 9
Gambar 1.2 Kons
ep Ek o-arsi
te ktur
y an
g ho list
is secara keselur uh
han. Sumber: Frick
, 1998 .
Menurut Heinz Frick terdapat at b
b eb
e er
erap apa prinsip bangunan dengan pendek
kat at
an n
ar r
si si
tektur ekologis yaitu: 1.
1. P
P en
en ye
y su
su ai
ai an
an t
t er
er ha
ha da
da p
p li
li ng
ng ku
ku ng
ng an alam sete
e mp
mp at
at, 2.
2. M
Men e
ghemat sum m
be ber
r e
energi alam m ya
ya ng
ng t
t id
idak dapat t
d d
ip iper
er ba
ha ru
i dan me
meng ng
h hemat
peng g
gu gu
na na
an an
e energ
rg i,
i, 3. Memelihara sumber lingku
ungan u uda
d ra, tanah, air, Memelihara dan
memperbaiki peredaraan alam, 4. Mengurangi ketergantungan kep
epada sist e
em pusat energi listrik, air dan limbah air limbah dan sampah,
5. Kemungkinan penghuni menghasilk lka
an sendiri kebutuhannya sehari-hari.
7 Hal inilah yang mendasari perancangan bangunan hotel resor yang berbasis
agrowisata stroberi dengan pendekatan arsitektur ekologis. Sehingga diharapkan bangunan hotel resor ini dapat menjadi tempat untuk beristirahat yang
berkesinambungan dengan alam sekaligus dapat menambah edukasi melalui agrowisata stroberi bagi pengunjung yang berlibur ke hotel resor ini, dan juga
menambah edukasi bagi petani stroberi agar dapat mengetahui teknik penanaman stroberi hidroponik di dalam bangunan greenhouse yang hasilnya dapat dipanen
sepanjang tahun dan dapat dipasarkan baik secara langsung maupun dengan pengolahan stroberi menjadi bentuk lain seperti jeli, sirup maupun puding stroberi
sehingga dapat mengangkat potensi pertanian stroberi di daerah Tawangmangu.
1.2. Rumusan Masalah