n IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Tabel 4.5. Pencarian Nilai n -1 n -1

n.n

-1 mod m 1 103.1 mod 6493 = 103 2 103.2mod 6493 = 206 . …. 4 103.4854mod 6493 = 1 Maka didapatkan nilai n -1 = 4854. Proses pencarian nilai n -1 menggunakan sistem dapat dilihat pada Gambar 4.11. Gambar 4.11. proses pencarian Nilai n -1 Selanjutnya dilakukan proses dekripsi, berikut langkah langkah untuk melakukan dekripsi cipherkey menggunakan algoritma knapsack. 1. Cari nilai plainkey sementara Temp dengan menggunakan persamaan : Temp : cipherkey x n -1 mod m…………………………………2 Universitas Sumatera Utara Temp1 = 8339 x 4854 mod 6493 = 144 Temp2 = 5356 x 4854 mod 6493 = 52 Temp3 = 14622 x 4854 mod 6493 = 205 Temp4 = 17815 x 4854 mod 6493 = 236 Temp5 = 11532 x 4854 mod 6493 = 175 2. Cari nilai masing-masing Temp yang berkoresponden dengan nilai kunci privat dengan menggunakan solusi knapsack superincreasing problem. Solusi superincreasing knapsack : a Bandingkan nilai Temp dengan nilai terbesar di dalam barisan superincreasing . Jika nilai terbesar di dalam barisan lebih kecil atau sama dengan nilai Temp, maka nilai dimasukkan ke dalam knapsack, jika tidak maka nilai tidak dimasukkan. b Kurangi nilai terbesar di dalam barisan dengan nilai Temp, kemudian bandingkan nilai Temp sekarang dengan nilai terbesar selanjutnya. Demikian seterusnya sampai semua nilai di dalam barisan selesai dibandingkan. Cari nilai temp yang berkoresponden dengan nilai kunci privat seperti pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Solusi Superincreasing Knapsack Barisan superincreasing Kunci Privat KP Temp Kp=Temp Temp i 123 144 T 1 61 21 F 31 21 F 15 21 T 1 8 6 F 4 6 T 1 2 2 T 1 Dari tabel 4.6 di dapatkan nilai dari Temp1 yang berkoresponden dengan kunci privat, yaitu: Universitas Sumatera Utara Temp1 = 144, berkoresponden dengan 1101001 Dengan mengikuti langkah-langkah pada solusi superincreasing knapsack, maka di dapatkan nilai dari masing-masing Temp sebagai berikut: Temp2 = 52, berkoresponden dengan 1101100 Temp3 = 205, berkoresponden dengan 1101011 Temp4 = 236, berkoresponden dengan 1101111 Temp5 = 175, berkoresponden dengan 1101101 Kemudian ubah biner kedalam bilangan desimal dan cari char dari masing- masing nilai desimal tersebut, seperti pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Perubahan Biner ke Char No Temp i Biner ASCII Char 1 Temp1 1101001 105 i 2 Temp2 1101100 108 l 3 Temp3 1101011 107 k 4 Temp4 1101111 111 o 5 Temp5 1101101 109 m Maka di dapatkan kembali plainkey , yaitu “ ilkom”. Proses dekripsi cipherkey menggunakan algoritma knapsack dapat dilihat pada Gambar 4.12 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.12. Proses Dekripsi Cipherkey Gambar 4.12 menunjukkan hasil dari proses dekripsi plainkey. Pada proses dekripsi didapatkan kembali plainkey “ilkom” dengan waktu eksekusi selama 3.6988 detik. 4.2.5 Proses Dekripsi Chiperteks Proses dekripsi cipherteks dilakukan dengan menggunakan algoritma ADFGVX cipher . berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk dekripsi cipherteks dengan menggunakan contoh pada proses enkripsi. 7 Lakukan pemisahan cipherteks dengan cara membagi jumlah elemen yang ada pada cipherteks dengan jumlah elemen yang ada pada kunci. Kita memiliki pesan cipherteks DDAxAXFVDDXx FAVDXAFX dan misalkan kita memiliki kunci ILKOM. Maka kita dapat membagi tiap kelompok terdiri dari 205= 4 huruf, menjadi DDAx AXFV DDXx FAVD XAFX. 8 Selanjutnya, urutkan kunci sesuai alphabet, maka ILKOM menjadi IKLMO, seperti pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Tabel Kunci Dekripsi ADFGVX Cipher I K L M O 1 3 2 5 4 Universitas Sumatera Utara D A D F X D X D A A A F X V F X V x D X 9 Urutkan kolom-kolom yang ada pada tabel 4.8 menjadi kata kunci yang kita miliki, seperti pada Tabel 4.9. Tabel 4.9. Tabel Kunci Dekripsi ADFGVX Cipher sesuai Urutan I L K O M 1 2 3 4 5 D D A X F D D X A A A X F F V X X V X D 10 Lakukan pembacaan secara berurutan ke kanan kemudian ke bawah. Dengan menggunakan Tabel 4.9 didapatkan DDAXFAAXDDAXFFVDXVxx. 11 Langkah terakhir adalah mencari padanan karakter dari dua huruf yang kita dapatkan dengan tabel ADFGVX, seperti pada Tabel 4.10. Tabel 4.10. Tabel ADFGVX Cipher A D F G V X A F E D C B A D G H I J K L F R Q P O N M G S T U V W X V 3 2 1 Z Y X 4 5 6 7 8 9 12 Dengan mencari padanan karakter pada Tabel 4.10 maka kita dapatkan pesan HARAHAP28. Untuk huruf xx tidak dilakukan pembacaan karena huruf tersebut bukan merupakan cipherteks tetapi hanya huruf yang digunakan untuk melengkapi tabel kunci. Universitas Sumatera Utara Dengan menggunakan langkah yang sama, untuk cipherteks “DDDAXDDGVFD FGADXF20DFXDFAXGXFDXGADAV2FADFXAAADXVFDFAX1FXAA ADGAGF FGGAGFxXDFX,XGF 1X FF GVDx ” di dapatkan kembali plainteks seperti pada Gambar 4.13. Gambar 4.13. Proses Dekripsi Cipherteks Gambar 4.13 menunjukkan hasil dekripsi cipherteks. Dari proses dekripsi di dapatkan kembali plainteks yaitu” ILMI HARAHAP, MAHASISWA S1 ILMU KOMPUTER STAMBUK 2012” dan lama proses dekripsi yaitu 21.6982 detik. Pada saat di dekripsi plainteks berubah menjadi caps lock karena alphabet yang berada dalam tabel ADFGVX Cipher merupakan rangkain huruf besar caps lock. 4.2.6 Pengujian Algoritma Terhadap Waktu Pengujian ini dilakukan terhadap algoritma ADFGVX cipher dengan menggunakan tiga plainteks dengan ukuran yang berbeda, yaitu: plainteks dengan panjang 16karakter, plainteks dengan panjang 135 karakter dan plainteks dengan panjang 633 karakter. Waktu proses dapat dilihat pada Tabel 4.11. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Waktu Proses Enkripsi Algoritma ADFGVX Cipher No Plainteks Panjang plainteks Waktu proses sekon Rata-rata waktu proses s Pengujian I Pengujian II Pengujian III 1 Bertukar informasi merupakan hal yang biasa kita lakukan. Bertukar informasi jarak jauh dapat dilakukan melalui kantor pos, surat dan surel surat elektronik. 160 karakter 0.23021 0.264585 0.376359 0.2903846 2 Bertukar informasi merupakan hal yang biasa kita lakukan. Bertukar informasi jarak jauh dapat dilakukan melalui kantor pos, surat dan surel surat elektronik. Surel Surat Elektronik memungkinkan kita untuk bertukar informasi jarak jauh tanpa membutuhkan waktu yang lama, namun keamanan informasi data dalam pengiriman informasi melalui surat elektronik e-mail dipertaruhkan. 381 karakter 1.691963 1.956994 3.504815 1 2.3845906 3 Bertukar informasi merupakan hal yang biasa kita lakukan. Bertukar informasi jarak jauh dapat dilakukan melalui kantor pos, surat dan surel surat elektronik. Surel Surat Elektronik memungkinkan kita untuk bertukar informasi jarak jauh tanpa membutuhkan waktu yang lama, namun keamanan informasi data dalam pengiriman informasi melalui surat elektronik e-mail dipertaruhkan. Oleh karena itu dibutuhkan berbagai cara untuk mengamankan informasi tersebut agar sampai ketujuan dengan aman. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengamankan informasi data yaitu kriptografi, steganografi, dan watermarking. 633 karakter 6.243039 5.656928 4.589145 5.4963706 Pada Tabel 4.11 terdapat 7 buah kolom. Kolom pertama adalah no, kolom kedua adalah plainteks yang akan dienkripsi sebanyak tiga kali, kolom ketiga adalah ukuran plainteks, kolom ke empat sampai kolom ke enam adalah waktu proses, dan pada kolom terakhir diperoleh rata-rata waktu eksekusi dari tiga kali percobaan. Untuk plainteks dengan panjang 160 karakter diperoleh rata-rata waktu eksekusi 0.2903846 detik, untuk plainteks dengan panjang 381 karakter diperoleh rata-rata waktu eksekusi Universitas Sumatera Utara 2.3845906 detik, dan untuk plainteks dengan panjang 633 karakter diperoleh rata-rata waktu eksekusi 5.4963706 detik. Pengujian selanjutnya dilakukan terhadap proses dekripsi pada algoritma ADFGVX cipher. sama seperti pengujian pada proses enkripsi, pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tiga ukuran cipherteks yang berbeda yaitu, cipherteks dengan panjang 16 karakter, cipherteks dengan panjang 295 karakter, dan cipherteks dengan panjang 910 karakter. Untuk waktu proses dekripsi dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12. Waktu Proses Dekripsi Algoritma ADFGVX cipher No Cipherteks Panjang Cipherte ks Waktu proses sekon Rata-rata waktu proses s Pengujian I Pengujian II Pengujian III 1 AFDFVAXDFVADXA AXX DVADAXAFADAXFDADADAFAX GXFAVVVGDDXGXAADAVFX FVX VGVFAXGAADXX DAAAD FAVFVFAGGFADGDFAFAGFF FF DAXFADFXDV.DGDFFXGADGxD GX FADFFAVDXFDXVGAVF GF FAADX Ax 165 karakter 0.035594 5 0.038123 9 0.034151 6 0.10787 2 AFDFVAXDFVADXA AXXDVADA XAFADAXFDAXXAXFAXVAA GA AGFGA ADFVADADAFAXGXFA VVVGDDXGXAADAVFX FVX FD FDV DX FGF,FGAGA FGDVFFxV GVFAXGAADXX DAADFAVFVFA GGFADGDFGDXAVXDDXFFDFA FGDDGAD.FAFAGFF FFAXFADF XDV.DGDFFXGADGFAAFGFXAF DGDGGAAFVDDAAADFVxDGX FADFFAVDXFDXVGAVFGFFAAD X AAX DVDFDGFVFFAFXX AXFXXDGDx 295 karakter 0.145117 9 0.085476 4 0.109381 6 0.3399759 Universitas Sumatera Utara 3 AFDFVAXDFVADXAAXXVADAX AFADAXFDAXXAXFAXVAAGAA GFGA ADFVADFAXAGFXAADXF AXFDGDDAFDGDGD FFGXFGDV DAXGFXFVFA FXADXFFGDFXD GFDDAFADXADGF.DVAADGV A XGAFVXAXAVFADADAXFDVGF DFAXxADADAFAXGXFAVVVGD DXGXAADAVFX FVX FDFDV DX FGF,FGAGA FGDVFF FXGXDDAD FVDVGGD FFFFGAFXDADXAAV GVDFX F FVDAXFFXDFAFAFVFX AAGFXGGAADFV-D FAFDFGDAD GDFDXVAAFGDXFXFFXDAAGAX AFFDDXFDVXxVGVFAXGAADXX DAA ADFAVFVFAGGFADGDFGD XAVXDDXFF GDFAFGDDGAD.A DFADDFVFDDVAVDGVAGAFFX AVGXXGDAVVGFAX,XFAXFDGF FAXAXDFAVAFAAXAFAXFG DF FFADVFDVFXFFGFFAVDAXFGFD FXFDGFFDAVXAAXAGAAV FxFA FAGFFFF DAXFADFXDV.DGDFFX GADGFAAFGFXAFDGDGGAAFVD DAAADFVAGGD GDDVGFFVVD FVVAVAAAGAAAGFVFFXDDVA VXXAVADVFVVAXGXGXDADDF FFXAADDFXGDVDFXAFDDAVAX AFAFGAVDVDFXDAXFDDADVV AXGFAGDAAXDGVAXXFDGXFA DFFAVDXFDXVGAVFGF FAADX AAXDVDFDGFVFFAFXX AXFXX DGDGF AGAVFFXFFDDFFGADD XVFXDFXXDFFDAFDGXADXFX AXAFAAAADAXFFAFDVFXXDF ADDGVDFXAFGXDXDDXADDFG 910 karakter 1.332432 3 0.904326 3 0.726993 5 0.9637521 Pada Tabel 4.12 dapat dilihat proses dekripsi dilakukan sebanyak tiga kali dan dari proses tersebut didapatkan rata-rata dari masing-masing proses yaitu, Untuk cipherteks dengan panjang 160 karakter diperoleh rata-rata waktu eksekusi 0.1078 s, untuk plainteks dengan panjang 295 karakter diperoleh rata-rata waktu eksekusi 0.3399759 s, dan untuk plainteks dengan panjang 910 karakter diperoleh rata-rata waktu eksekusi 0.9637521 s. Universitas Sumatera Utara Dari percobaan proses enkripsi dan dekripsi didapatkan bahwa waktu proses yang dibutuhkan proses dekripsi lebih cepat dibandingkan dengan waktu proses yang dibutuhkan enkripsi. Hubungan waktu proses enkripsi terhadap ukuran suatu plainteks dan hubungan waktu dekripsi terhadap ukuran dari suatu cipherteks dapat dilihat pada Gambar 4.14. Gambar 4.14. Grafik Hubungan Ukuran Plainteks Cipherteks dengan Waktu Gambar 4.14 menunjukkan grafik waktu yang dibutuhkan untuk mengenkripsi plainteks dengan panjang 160 karakter diperoleh rata-rata waktu eksekusi 0.2903846 s , untuk plainteks dengan panjang 381 karakter diperoleh rata-rata waktu eksekusi 2.3845906 s, dan untuk plainteks dengan panjang 633 karakter diperoleh rata-rata waktu eksekusi 5.4963706 s. Pada Gambar 4.14 dapat dilihat bahwa hubungan antara ukuran plainteks berbanding lurus terhadap waktu proses enkripsi, dan ukuran cipherteks berbanding lurus terhadap waktu proses dekripsi. Gambar 4.14 juga menunjukkan grafik perbandingan antara waktu dekripsi dengan ukuran cipherteks. Untuk melakukan dekripsi terhadap cipherteks dengan panjang 160 karakter diperoleh rata-rata waktu eksekusi 0.1078 s, untuk cipherteks dengan panjang 295 karakter diperoleh rata-rata waktu eksekusi 0.3399759 s, dan untuk cipherteks dengan panjang 910 karakter diperoleh rata-rata waktu eksekusi 0.9637521 s. 1 2 3 4 5 6 200 300 400 600 900 Waktu s Panjang Karakter Dekripsi Enkripsi Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN