STUDI PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG PARKIR BALAIKOTA DEPOK MENGGUNAKAN STRUKTUR BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI 2847:2013

(1)

i

STUDI PERENCANAAN STRUKTUR ATAS

GEDUNG PARKIR BALAIKOTA DEPOK MENGGUNAKAN

STRUKTUR BETON BERTULANG BERDASARKAN

SNI 2847:2013

Tugas Akhir

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik dalam

Menyelesaikan Program Sarjana Teknik

Disusun oleh:

YOGA CIPTA RAHARJA

201110340311053

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

(3)

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Yoga Cipta Raharja NIM : 201110340311053 Jurusan : Teknik Sipil Fakultas : Teknik

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa : Tugas akhir dengan judul :

STUDI PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG PARKIR BALAIKOTA DEPOK MENGGUNAKAN STRUKTUR BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI 2847:2013 adalah hasil karya sendiri, dan dalam naskah ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dan apabila pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 18 Oktober 2016 Yang menyatakan


(4)

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan penguasa alam semesta yang telah memberikan kenikmatan kepada seluruh hamba-Nya. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar kita, Nabi Muhammad Saw. Yang telah membimbing para umatnya menuju jalan yang diRidhoi Allah SWT.

Dan tak lupa saya persembahkan Karya Ilmiah ini kepada :

1. Ayah dan Ibu yang paling saya hormati dan saya sayangi, atas segala do’a

yang tulus ikhlas serta motivasi yang tidak ada hentinya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini dan juga mendapatkan gelar Strata 1.

2. Saudari kandung saya Pratiwi Putri Widari dan seluruh keluarga besar saya yang selalu memberikan motivasi dan doanya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Sahabat - sahabatku yang selalu ada Endah, Vitara, Rizal, Aga, Asad, Widi, Esti, Ririn, Diza, Agung, Rahman, Wahyu, Rachmad, Tiara. Dan seluruh teman-teman Teknik Sipil 2011 Terutama Sipil B 2011 . Terima kasih atas dukungannya. Tetap semangat guys!

4. Keluarga besar GG24 Villa Sengkaling Malang (Toni, Rio, Jaka, Siko, Widi, David, Dimas, Abi, Didik, Wisnu, Nanda ) terima kasih atas dukungannya, semoga GG24 tetap KOMPAK sampa anak cucu.

5. Teman – temanku KKN kelompok 34 (Yuda, Edi, Ryan, Sugab, Ardi, Rini, Pache, Tyas, Hafid, Joko, dll) Terima kasih supportnya ya guys. Sampai ketemu full team di lain waktu.


(5)

v

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbill’aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan limpahan nikmat keimanan, kesehatan, dan juga kesempatan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik, lancar dan tepat pada waktu nya.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad Saw. yang menuntun kita menuju jalan yang diridhoi-Nya.

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mencapai derajat kesarjanaan.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada :

1. Bapak Drs. Fauzan, MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Ir. Sudarman, MT., selaku Dekan Fakultas Teknik.

3. Ibu Ir. Rofikatul Karimah, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil. 4. Bapak Ir. Yunan Rusdianto, MT. Dan Ibu Ir. Rofikatul Karimah, MT,

selaku dosen pembimbing yang selalu sabar memberikan bimbingan, masukan dan arahan yang berarti dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dan senantiasa dengan kesabaran memberi nasehat dan saran dalam bimbingan yang sangat berarti bagi penulis

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil yang dengan kesabarannya memberikasn ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan studi dan Tugas Akhir ini

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.


(6)

vi

Terima kasih atas bimbingan, saran dan petunjuk yang diberikan sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan. Akhir kata Penyusun berharap agar tugas akhir ini dapat dijadikan bahan studi bagi siapa saja yang memerlukan dan bermanfaat bagi pembaca semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 18 Oktober 2016


(7)

vii

STUDI PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG PARKIR BALAIKOTA DEPOK MENGGUNAKAN STRUKTUR BETON

BERTULANG BERDASARKAN SNI 2847:2013

Yoga Cipta Raharja1), Yunan Rusdianto2), Rofikatul Karimah3) 123Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik - Universitas Muhammadiyah Malang

Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318-319 pes. 130 Fax. (0341) 460435 Email : y.raharjacipta53@gmail.com

Abstrak

Meningkatnya jumlah populasi manusia mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan sarana dan prasarana penunjang seperti gedung parkir. Gedung Parkir Balaikota Depok telah dibangun menggunakan struktur beton bertulang. Tugas akhir ini bertujuan merencanakan ulang bangunan tersebut dengan mengadopsi standar-standar perencanaan terbaru berdasarkan SNI 2847:2013 yang merupakan standar persyaratan terbaru untuk bangunan gedung struktur utamanya menggunakan beton bertulang. SNI 03-2847-2013 sudah menyediakan ketentuaan detail tulangan untuk struktur tahan gempa yaitu dengan menggunakan syarat pendetailan SRPMK ( Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus). Didalam ketentuan SRPMK memuat aturan penggunaan confinement (pengekangan) yang berfungsi untuk meningkatkan nilai kuat tekan pada beton. Pada perencanaan ini di lakukan pada bangunan Gedung Parkir Balaikota Depok yang memiliki tinggi bangunan 29 meter dan memiliki 16 lantai beserta basement. Hasil perencanaan diperoleh dimensi pelat, balok, kolom dan pembesian tulangan pelat, balok dan kolom.


(8)

viii

STUDY ON THE STRUCTURAL DESIGN OF DEPOK CITY HALL PARKING BUILDING USING REINFORCED CONCRETE STRUCTURE

BASED ON ISO 2847: 2013

Yoga Cipta Raharja1), Yunan Rusdianto2), Rofikatul Karimah3) 123Civil Engineering Department - Faculty of EngineeringUniversity of

Muhammadiyah Malang

Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318-319 pes. 130 Fax. (0341) 460435 Email : y.raharjacipta53@gmail.com

Abstract

Growing human populations resulted in increased demand on facilities and infrastructure such as parking building. Depok city hall car park has been constructed using reinforced concrete structures. This final project aims to redesign the main structure of the building by adopting the latest standards requirements, namely the use of reinforced concrete. It was intended to attain the construction of the structure more economical, efficient and safe.ISO 2847-2013 been provides detailed provisions of reinforcement for earthquake-resistant structures by using SMRF requirements (Special Moment Resisting Frame). In the provisions of SMRF confinement contains usage rules which serve to increase the strength of Depok city hall car park by height of the building 29 meters and 16 floors, including the basement. The results obtained planning dimension values and needs of reinforcement in plates, beams, and columns.


(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN... iv

KATA PENGANTAR... v

ABSTRAK... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud Dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Penulisan ... 3

1.5 Batasan Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

2.1 Bangunan Gedung Bertingkat... 4

2.2 Struktur Gedung Beraturan dan Tidak Beraturan ... 4

2.2.1 Ketidakberaturan Horizontal... 4

2.2.2 Ketidakberaturan Vertikal... 7


(10)

x

2.3.1 Beban Mati... 10

2.3.2 Beban Hidup ... 12

2.3.3 Beban Gempa ... 12

2.4 Faktor Keamanan ... 13

2.5 Simpangan Antar Lantai ... 14

2.6 Perencanaan Struktur ... 16

2.6.1 Perencanaan Plat ... 16

2.6.1.1 Struktur Plat Satu Arah... 16

2.6.1.2 Struktur Plat Dua Arah ... 18

2.6.2 Balok ... 20

2.6.2.1 Balok Persegi Bertulangan Tunggal ... 20

2.6.2.1 Balok Persegi Bertulangan Rangkap ... 21

2.6.2.3 Penampang Balok T ... 25

2.6.3 Kolom ... 29

2.6.3.1 Jenis-jenis Kolom ... 29

2.6.3.2 Perencanaan Kolom... 33

2.6.3.3 Kuat Beban Aksial Maksimum ... 35

2.7 Sistem Rangka Pemikul Momen... 35

2.8 Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) ... 36

2.8.1 Persyaratan Detailing Komponen Lentur SRPMK ... 36

2.8.1.1 Persyaratan Gaya dan Geometri ... 36

2.8.1.2 Persyaratan Tulangan Longitudinal... 37


(11)

xi

2.9 Persyaratan Kekuatan Geser Balok... 40

2.9.1 Probable Moment Capasities (Mpr) ... 40

2.9.2 Persyaratan Geser Pada Balok SRPMK ... 41

2.10 Persyaratan Detailing Komponen Struktur SRPMK yang Menerima Kombinasi Lentur dan Beban Aksial ... 41

2.10.1 Tulangan Memanjang ... 42

2.10.2 Tulangan Transversal ... 42

2.10.3 Luas Penampang Pengekang ... 44

2.10.4 Hubungan Balok Kolom pada SRPMK... 44

2.11 Analisis Perencanaan Terhadap Gempa (SNI 1726-2012) ... 45

2.11.1 Gempa Rencana ... 45

2.11.2 Faktor Keutamaan dan Kategori Resiko Struktur Gempa ... 45

2.11.3 Klasifikasi Situs... 47

2.11.4 Parameter Percepatan Gempa ... 48

2.11.5 Kategori Desain Seismik ... 50

2.11.6 Sistem Struktur ... 50

BAB III METODE PERENCANAAN ... 52

3.1 Lokasi Perencanaan ... 52

3.2 Data Perencanaan... 52

3.3 Diagram Alir (Flowchart) ... 55

3.4 Data dan Analisis Data ... 56

3.4.1 Rencana Pembalokan ... 56


(12)

xii

3.4.2.1 Perencanaan Dimensi Pelat ... 56

3.4.2.2 Perencanaan Dimensi Balok ... 58

3.4.3 Perencanaan Dimensi Kolom ... 59

BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR ... 60

4.1 Perencanaan Plat ... 60

4.1.1 Perencanaan Plat Satu Arah ... 60

4.1.1.1 Perencanaan Pembebanan Plat... 60

4.1.1.2 Perhitungan Penulangan Plat ... 64

4.1.2 Perencanaan Plat Dua Arah ... 67

4.1.2.1 Pembebanan Pada Plat ... 67

4.1.2.2 Perhitungan Penulangan Plat ... 68

4.2 Perencanaan Balok Anak ... 71

4.2.1 Pendistribusian pembebanan dari plat ke balok anak ... 71

4.2.2 Penulangan Balok Anak ... 74

4.3 Analisis Beban Gempa ... 78

4.3.1 Menentukan Faktor Keutamaan (Ie) ... 78

4.3.2 Menentukan Kategori Desain Seismik (KDS) . ... 78

4.3.3 Menentukan Perioda Fundamental Alami . ... 79

4.3.4 Pemilihan sistem struktur dan parameter sistem (R, Cd,Ω 0) . 80 4.3.5 Perhitungan Berat Bangunan ... 81

4.3.6 Analisis Beban Gempa Statik Ekivalen ... 83

4.4 Perencanaan Pembebanan Balok Induk ... 86


(13)

xiii

4.4.2 Pembebanan Balok Induk Melintang . ... 89

4.5 Perencanaan Beban Pada Kuda-kuda Atap . ... 92

4.6 Perencanaan Balok Induk ... 96

4.6.1 Perencanaan Penulangan Balok Induk ... 99

4.6.2 Perencanaan Sengkang Pada Balok... 108

4.7 Perencanaan Kolom ... 111

4.7.1 Perencanaan Penulangan Pada Kolom .112 4.7.2 Kuat Lentur Minimum Kolom SRPMK ... 119

4.7.3 Pengekang Kolom SRPMK ... 120

4.7.4 Desain Hubungan Balok Kolom SRPMK ... 121

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 124

5.2 Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA ... 126 LAMPIRAN DATA


(14)

xiv DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ketidakberaturan horizontal pada struktur... 5

Tabel 2.2 Ketidakberaturan vertikal pada struktur... 8

Tabel 2.3 Berat material bangunan ... 11

Tabel 2.4 Berat komponen bangunan... 11

Tabel 2.5 Simpangan antar lantai tingkat izin (∆a)... 15

Tabel 2.6 Tebal minimum balok non-prategang atau pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung ... 18

Tabel 2.7 Kategori resiko bangunan gedung dan non gedung untuk beban gempa ... 45

Tabel 2.8 Faktor keutamaan gempa ...47

Tabel 2.9 Klasifikasi situs ... 48

Tabel 2.10a Koefisien situs, Fa ... 49

Tabel 2.10b Koefisien situs, Fv ... 49

Tabel 2.11a Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode pendek... 50

Tabel 2.11b Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode 1 detik ... 50

Tabel 2.12 Faktor R,Cd,Ω 0Untuk sistem penahan gaya gempa ... 51

Tabel 3.1 Pendimensian balok induk dan balok anak ... 59

Tabel 4.1 Momen akibat beban merata ... 61


(15)

xv

Tabel 4.3 Momen akibat beban P kondisi 2... 63

Tabel 4.4 Momen maximal pelat 8 x 2 m ... 60

Tabel 4.5 Momen total pelat 3 x 2 m ... 61

Tabel 4.6 Penulangan Plat 3x2 m dan 4x2 m... 62

Tabel 4.7 Gaya dalam pada balok anak ... 74

Tabel 4.8 Penulangan balok anak... 77

Tabel 4.9 Faktor keutamaan (Ie) ... 78

Tabel 4.10 Data desain seismik untuk wilayah kota Depok ... 78

Tabel 4.11 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode pendek... 78

Tabel 4.12 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode 1 detik ... 79

Tabel 4.13 Koefisien Ct dan x... 79

Tabel 4.14 Koefisien Cu ... 79

Tabel 4.15 Sistem struktur dan parameter sistem (R,Cd,Ω 0)... 80

Tabel 4.16 Perhitungan distribusi vertikal gaya gempa ... 84

Tabel 4.17 Distribusi gaya gempa arah X dan Y...85

Tabel 4.18 Simpangan (∆m) akibat gaya gempa arah kanan... 94

Tabel 4.19 Simpangan (∆m) akibat gaya gempa arah kiri... 95

Tabel 4.20 Gaya dalam pada balok B1 ... 96

Tabel 4.21 Gaya dalam pada balok B2 ... 97

Tabel 4.22 Gaya dalam pada balok B3 ... 98


(16)

xvi

Tabel 4.24 Rekap perhitungan penulangan untuk balok induk lapangan ... 108 Tabel 4.25 Penulangan kolom tengah ... 119 Tabel 4.26 Penulangan kolom tepi ... 119


(17)

xvii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Koefisien momen pelat satu arah ... 17

Gambar 2.2 Diagram regangan-tegangan pada penampang balok... 20

Gambar 2.3 Diagram regangan-tegangan dan gaya dalam penampang tulangan rangkap kondisi seimbang (balance) ... 23

Gambar 2.4 Ketetapan analisis balok T berdasarkan zona tekan beton ... 26

Gambar 2.5 Lebar efektif pelat sebagai flens...26

Gambar 2.6 Distribusi tegangan-regangan pada posisi garis netral c<tf/β1….. 27

Gambar 2.7 Distribusi tegangan-regangan pada posisi garis netral c>tf/β1... 28

Gambar 2.8 Jenis-jenis kolom... 30

Gambar 2.9 Diagram regangan tegangan dan gaya dalam penampang kolom.34 Gambar 2.10 Perbandingan lebar balok-kolom SRPMK... 37

Gambar 2.11 Contoh-contoh sengkang tertutup saling tumpuk dan ilustrasi batasan pada spasi horizontal maximum batang tulangan longitudinal yang ditumpu ... 39

Gambar 2.12 Geser desain untuk balok dan kolom ... 42

Gambar 2.13 Contoh tulangan transversal pada kolom ... 43

Gambar 2.14 Luas joint efektif ... 44

Gambar 3.1 Denah parkir typikal ... 53

Gambar 3.2 Potongan I-I ... 53

Gambar 3.3 Potongan II ... 54


(18)

xviii

Gambar 3.5 Rencana pembalokan ... 56

Gambar 4.1 Rencana pelat ... 60

Gambar 4.2 Momen pada pelat 8 x 2 m ... 61

Gambar 4.3 Jarak antar roda kendaraan ... 61

Gambar 4.4 Permodelan pembebanan roda kendaraan kondisi 1 ... 62

Gambar 4.5 Permodelan pembebanan roda kendaraan kondisi 2 ... 62

Gambar 4.6 Lendutan terhadap pelat 8 x 2 m ... 66

Gambar 4.7 Gaya geser pelat 8 x 2 m ... 66

Gambar 4.8 Beban P pada pelat 3 x 2 m ... 67

Gambar 4.9 Momen pada pelat bentang 2 m ... 68

Gambar 4.10 Momen pada pelat bentang 3 m ... 68

Gambar 4.11 Distribusi pembebanan dari pelat ke balok anak... 71

Gambar 4.12 Distribusi pembebanan balok anak 8m ... 72

Gambar 4.13 Distribusi pembebanan balok anak 4m ... 72

Gambar 4.14 Distribusi pembebanan balok anak 3m ... 73

Gambar 4.15 Diagram regangan tegangan balok anak 8m (tumpuan)... 75

Gambar 4.16 Diagram regangan tegangan balok anak 8m (lapangan) ... 76

Gambar 4.17 Distribusi pembebanan balok induk memanjang ... 86

Gambar 4.18 Distribusi pembebanan portal 3-C-D ... 86

Gambar 4.19 Distribusi pembebanan portal 4-C-D ... 88

Gambar 4.20 Distribusi pembebanan balok induk melintang ... 89

Gambar 4.21 Distribusi pembebanan balok induk portal D-1-2-3-4 ... 90


(19)

xix

Gambar 4.23 Reaksi tumpuan pada kuda-kuda atap... 93

Gambar 4.24 Diagran regangan-tegangan tulangan atas balok induk (B2) tumpuan... 102

Gambar 4.25 Titik berat tulangan tumpuan balok induk (B2) ... 103

Gambar 4.26 Diagran regangan-tegangan tulangan bawah balok induk (B2) tumpuan ... 103

Gambar 4.27 Diagran regangan-tegangan balok induk (B2) lapangan... 105

Gambar 4.28 Gaya dalam pada kolom tengah ... 112

Gambar 4.29 Gaya dalam pada kolom tepi... 113

Gambar 4.30 Diagram interaksi kolom segiempat tulangan merata 4 sisi... 115

Gambar 4.31 Diagram regangan-tegangan kolom kondisi seimbang ... 116


(20)

xx

DAFTAR PUSTAKA

Ahyinustyane, Elsya.2015.“Perencanaan Ulang Beton Bertulang Pada Bangunan

Atas The Malioboro Haritage Hill Yogyakarta Dengan Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Terhadap

Ketahanan GempaBerdasarkan SNI 1726:2012”.

Badan Standarisasi Nasional, 2012. SNI 1726 – 2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.Bandung, Indonesia.

Badan Standarisasi Nasional, 2013 SNI 1727:2013. Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Bandung, Indonesia.

Badan Standarisasi Nasional, 2013. SNI 2847 – 2013 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Gedung.Bandung, Indonesia.

Dipohusodo, Istimawan., 1994. Struktur Beton Bertulang,Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Imran, Iswandi, Fajar Hendrik (2009), Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa.Bandung: Penerbit ITB.

McCORMAC, JACK C.2003.Desain Beton Bertulang. Erlangga: Jakarta. Nasution, Amrinsyah (2009),Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulang.

Bandung : Penerbit ITB.


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap daerah pasti mempunyai visi dan misi dalam rencana pembangunan jangka menengah atau jangka panjang tak terkecuali di Kota Depok. Perumusan visi dan misi ini dilakukan untuk menjawab permasalahan umum daerah yang berlaku saat ini, dan prediksi kondisi umum daerah yang diperkirakan akan berlaku. Membangun dan mengelola sarana dan prasarana infrastruktur yang baik dan merata adalah salah satu misi yang bertujuan untuk meningkatkan pendistribusian pelayanan sarana dan prasarana yang merata diseluruh wilayah Kota Depok. Hal ini dilakukan melalui peningkatan pelayanan transportasi dengan kegiatan pembangunan. Permasalahan yang timbul saat ini adalah minimnya ketersediaan lahan parkir pada gedung-gedung pemerintahan. Hal ini terlihat pada taman yang terkadang beralih fungsi menjadi tempat parkir pekerja, serta ruas jalan yang semakin sempit diakibatkan oleh bahu jalan yang digunakan sebagai tempat parkir pekerja maupun masyarakat yang parkir sesaat. Fenomena ini merupakan dampak yang akan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan sarana penunjang lahan parkir seperti Gedung Parkir.

Pembangunan Gedung Parkir di Balaikota Depok ini direncanakan dibangun dengan ketinggian 29 m yang terdiri dari 16 lantai dan 2 basement dalam 1(satu) area pembangunan dan dibangun dengan menggunakan bahan struktur beton bertulang sebagai pembentuk struktur utamanya. Beton bertulang memang menjadi pilihan utama dalam setiap pembangunan gedung bertingkat. Hal tersebut dikarenakan beton bertulang memiliki kekuatan yang cukup tinggi serta harga yang relatif lebih murah dibandingkan struktur lainnya seperti struktur baja.

Pada pembanguanan gedung bertingkat terutama yang terbuat dari struktur beton sering terjadi asumsi bahwa semakin besar struktur beton itu dibuat maka akan menghasilkan kekuatan struktur yang semakin besar. Asumsi tersebut bisa saja dibenarkan akan tetapi jika dilakukan peninjauan yang lebih lanjut, asumsi tersebut berlawanan dengan tujuan dari suatu perencanaan yaitu struktur yang efisien,


(22)

2

ekonomis dan aman. Secara segi keamanan asumsi tersebut telah tercapai tetapi secara efisien dan ekonomis asumsi tersebut harus dikaji ulang. Atas dasar itulah perhitungan perencanaan struktur sangat diperlukan untuk mencapai pembangunan struktur yang ekonomis, efesien dan aman.

Dalam upaya mencapai kondisi bangunan yang ekonomis efisien dan aman, di setiap negara dibuat suatu peraturan yang berkaitan dengan perencanaan bangunan yang ekonomis efisien dan aman. Di Indonesia saat ini, pemerintah telah menerbitkan peraturan terbaru tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung yaitu, SNI 1729-2012 dan Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung yaitu, SNI 2847-2013. Peraturan tersebut memberikan batasan-batasan yang harus dipenuhi dalam setiap perencanaan struktur bangunan. Kedua peraturan ini tergolong masih baru sehingga untuk menerapkan setiap aturan atau batasan-batasan yang tercantum dalam peraturan tersebut diperlukan pemahaman yang didasari oleh pengetahuan yang berkaitan dengan peraturan tersebut.

Sebagaimana yang telah disebut di atas untuk membangun gedung bertingkat yang memenuhi SNI 1726-2012 dan SNI 2847:2013 serta mencapai tujuan pembangunan ekonomis efisien dan aman inilah yang akhirnya diperlukan pengetahuan dalam perencanaan struktur. Sehingga struktur yang terbentuk mampu menahan setiap beban yang terjadi dalam kurun waktu yang lama. Hal tersebut yang akhirnya menarik penulis untuk membahas tentang perhitungan struktur Gedung Parkir di Balaikota Depok.


(23)

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Berapa besar dimensi pelat, balok, dan kolom pada Gedung Parkir Balaikota Depok?

2. Berapa kebutuhan tulangan pelat, balok, dan kolom pada Gedung Parkir Balaikota Depok?

1.3 Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dimensi plat, balok, dan kolom pada Gedung Parkir Balaikota Depok.

2. Mengetahui kebutuhan tulangan plat, balok, kolom pada Gedung Parkir Balaikota Depok.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi dan kajian yang benar tentang tahapan pada perencanaan struktur bangunan beton bertulang yang sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia yaitu SNI 2847:2013.

2. Memberikan informasi tentang batasan-batasan yang mengatur perencanaan struktur beton bertulang berdasarkan SNI 2847:2013 serta menerapkannya dalam perhitungan

1.5 Batasan Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini pembahasan dibatasi pada masalah-masalah sebagai berikut:

1. Perhitungan struktur atas saja.

2. Perencanaan tahan gempa menggunakan SNI 1726:2012. 3. Perencanaan Struktur bangunan menggunakan SNI 2847:2013.

4. Dalam perhitungan analisis struktur portal digunakan bantuan program StaadPro/SAP2000.


(1)

Gambar 3.5 Rencana pembalokan ... 56

Gambar 4.1 Rencana pelat ... 60

Gambar 4.2 Momen pada pelat 8 x 2 m ... 61

Gambar 4.3 Jarak antar roda kendaraan ... 61

Gambar 4.4 Permodelan pembebanan roda kendaraan kondisi 1 ... 62

Gambar 4.5 Permodelan pembebanan roda kendaraan kondisi 2 ... 62

Gambar 4.6 Lendutan terhadap pelat 8 x 2 m ... 66

Gambar 4.7 Gaya geser pelat 8 x 2 m ... 66

Gambar 4.8 Beban P pada pelat 3 x 2 m ... 67

Gambar 4.9 Momen pada pelat bentang 2 m ... 68

Gambar 4.10 Momen pada pelat bentang 3 m ... 68

Gambar 4.11 Distribusi pembebanan dari pelat ke balok anak... 71

Gambar 4.12 Distribusi pembebanan balok anak 8m ... 72

Gambar 4.13 Distribusi pembebanan balok anak 4m ... 72

Gambar 4.14 Distribusi pembebanan balok anak 3m ... 73

Gambar 4.15 Diagram regangan tegangan balok anak 8m (tumpuan)... 75

Gambar 4.16 Diagram regangan tegangan balok anak 8m (lapangan) ... 76

Gambar 4.17 Distribusi pembebanan balok induk memanjang ... 86

Gambar 4.18 Distribusi pembebanan portal 3-C-D ... 86

Gambar 4.19 Distribusi pembebanan portal 4-C-D ... 88

Gambar 4.20 Distribusi pembebanan balok induk melintang ... 89

Gambar 4.21 Distribusi pembebanan balok induk portal D-1-2-3-4 ... 90


(2)

xix

tumpuan... 102

Gambar 4.25 Titik berat tulangan tumpuan balok induk (B2) ... 103

Gambar 4.26 Diagran regangan-tegangan tulangan bawah balok induk (B2) tumpuan ... 103

Gambar 4.27 Diagran regangan-tegangan balok induk (B2) lapangan... 105

Gambar 4.28 Gaya dalam pada kolom tengah ... 112

Gambar 4.29 Gaya dalam pada kolom tepi... 113

Gambar 4.30 Diagram interaksi kolom segiempat tulangan merata 4 sisi... 115

Gambar 4.31 Diagram regangan-tegangan kolom kondisi seimbang ... 116


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ahyinustyane, Elsya.2015.“Perencanaan Ulang Beton Bertulang Pada Bangunan

Atas The Malioboro Haritage Hill Yogyakarta Dengan Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Terhadap

Ketahanan GempaBerdasarkan SNI 1726:2012”.

Badan Standarisasi Nasional, 2012. SNI 1726 – 2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.Bandung, Indonesia.

Badan Standarisasi Nasional, 2013 SNI 1727:2013. Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain. Bandung, Indonesia.

Badan Standarisasi Nasional, 2013. SNI 2847 – 2013 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Gedung.Bandung, Indonesia.

Dipohusodo, Istimawan., 1994. Struktur Beton Bertulang,Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Imran, Iswandi, Fajar Hendrik (2009), Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa.Bandung: Penerbit ITB.

McCORMAC, JACK C.2003.Desain Beton Bertulang. Erlangga: Jakarta. Nasution, Amrinsyah (2009),Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulang.

Bandung : Penerbit ITB.


(4)

1 1.1 Latar Belakang

Setiap daerah pasti mempunyai visi dan misi dalam rencana pembangunan jangka menengah atau jangka panjang tak terkecuali di Kota Depok. Perumusan visi dan misi ini dilakukan untuk menjawab permasalahan umum daerah yang berlaku saat ini, dan prediksi kondisi umum daerah yang diperkirakan akan berlaku. Membangun dan mengelola sarana dan prasarana infrastruktur yang baik dan merata adalah salah satu misi yang bertujuan untuk meningkatkan pendistribusian pelayanan sarana dan prasarana yang merata diseluruh wilayah Kota Depok. Hal ini dilakukan melalui peningkatan pelayanan transportasi dengan kegiatan pembangunan. Permasalahan yang timbul saat ini adalah minimnya ketersediaan lahan parkir pada gedung-gedung pemerintahan. Hal ini terlihat pada taman yang terkadang beralih fungsi menjadi tempat parkir pekerja, serta ruas jalan yang semakin sempit diakibatkan oleh bahu jalan yang digunakan sebagai tempat parkir pekerja maupun masyarakat yang parkir sesaat. Fenomena ini merupakan dampak yang akan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan sarana penunjang lahan parkir seperti Gedung Parkir.

Pembangunan Gedung Parkir di Balaikota Depok ini direncanakan dibangun dengan ketinggian 29 m yang terdiri dari 16 lantai dan 2 basement dalam 1(satu) area pembangunan dan dibangun dengan menggunakan bahan struktur beton bertulang sebagai pembentuk struktur utamanya. Beton bertulang memang menjadi pilihan utama dalam setiap pembangunan gedung bertingkat. Hal tersebut dikarenakan beton bertulang memiliki kekuatan yang cukup tinggi serta harga yang relatif lebih murah dibandingkan struktur lainnya seperti struktur baja.

Pada pembanguanan gedung bertingkat terutama yang terbuat dari struktur beton sering terjadi asumsi bahwa semakin besar struktur beton itu dibuat maka akan menghasilkan kekuatan struktur yang semakin besar. Asumsi tersebut bisa saja dibenarkan akan tetapi jika dilakukan peninjauan yang lebih lanjut, asumsi tersebut berlawanan dengan tujuan dari suatu perencanaan yaitu struktur yang efisien,


(5)

2

ekonomis dan aman. Secara segi keamanan asumsi tersebut telah tercapai tetapi secara efisien dan ekonomis asumsi tersebut harus dikaji ulang. Atas dasar itulah perhitungan perencanaan struktur sangat diperlukan untuk mencapai pembangunan struktur yang ekonomis, efesien dan aman.

Dalam upaya mencapai kondisi bangunan yang ekonomis efisien dan aman, di setiap negara dibuat suatu peraturan yang berkaitan dengan perencanaan bangunan yang ekonomis efisien dan aman. Di Indonesia saat ini, pemerintah telah menerbitkan peraturan terbaru tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung yaitu, SNI 1729-2012 dan Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung yaitu, SNI 2847-2013. Peraturan tersebut memberikan batasan-batasan yang harus dipenuhi dalam setiap perencanaan struktur bangunan. Kedua peraturan ini tergolong masih baru sehingga untuk menerapkan setiap aturan atau batasan-batasan yang tercantum dalam peraturan tersebut diperlukan pemahaman yang didasari oleh pengetahuan yang berkaitan dengan peraturan tersebut.

Sebagaimana yang telah disebut di atas untuk membangun gedung bertingkat yang memenuhi SNI 1726-2012 dan SNI 2847:2013 serta mencapai tujuan pembangunan ekonomis efisien dan aman inilah yang akhirnya diperlukan pengetahuan dalam perencanaan struktur. Sehingga struktur yang terbentuk mampu menahan setiap beban yang terjadi dalam kurun waktu yang lama. Hal tersebut yang akhirnya menarik penulis untuk membahas tentang perhitungan struktur Gedung Parkir di Balaikota Depok.


(6)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Berapa besar dimensi pelat, balok, dan kolom pada Gedung Parkir Balaikota Depok?

2. Berapa kebutuhan tulangan pelat, balok, dan kolom pada Gedung Parkir Balaikota Depok?

1.3 Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dimensi plat, balok, dan kolom pada Gedung Parkir Balaikota Depok.

2. Mengetahui kebutuhan tulangan plat, balok, kolom pada Gedung Parkir Balaikota Depok.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi dan kajian yang benar tentang tahapan pada perencanaan struktur bangunan beton bertulang yang sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia yaitu SNI 2847:2013.

2. Memberikan informasi tentang batasan-batasan yang mengatur perencanaan struktur beton bertulang berdasarkan SNI 2847:2013 serta menerapkannya dalam perhitungan

1.5 Batasan Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini pembahasan dibatasi pada masalah-masalah sebagai berikut:

1. Perhitungan struktur atas saja.

2. Perencanaan tahan gempa menggunakan SNI 1726:2012. 3. Perencanaan Struktur bangunan menggunakan SNI 2847:2013.

4. Dalam perhitungan analisis struktur portal digunakan bantuan program StaadPro/SAP2000.