42
a. Modal X
1
dengan indikator -
simpanan pokok, -
simpanan wajib -
simpanan manasuka simpanan sukarela. 2.
Variabel terikat atau variabel Y yaitu sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat Y adalah tingkat perolehan SHU KPRI “AL-IKHLAS” dengan indikator perkembangan perolehan SHU anggota
2.4 Metode Pengumpulan data
2.4.1 Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang- barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan lain dan sebagainya Suharsini
Arikunto, 2002:135. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data tentang permodalan koperasi, dan tingkat perolehan SHU
anggota.
2.4.2 Metode Wawancara
Metode wawancara adalah sebuah dialog yang digunakan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Metode ini
sebagai pendukung atau pelengkap dari metode dokumentasi dan metode angket.
43
2.5 Metode Analisis Data
Analisis Data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, terutama apabila penelitian tersebut bermaksud untuk mengambil
kesimpulan dari masalah yang diteliti. Untuk menganalisis data diperlukan suatu cara atau metode anlisis data. Metode analisis data digunakan untuk
mengubah atau menganalisis data dari hasil penelitian agar dapat diinterpretasikan sehingga laporan yang dihasilkan mudah dipahami.
Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Porsentase dan Analisis Regresi Berganda.
1. Analisis Deskriptif Porsentase
Teknik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh modal dan layanan terhadap perolehan SHU KPRI “AL-IKHLAS”MAN 1
Semarang Rumus yang digunakan adalah
DP = 100
x n
Ν Dimana
DP = Deskriptif Porsentase N
= Skor yang diharapkan skor ideal n
= Skor yang diperoleh skor empirik Moh. Ali,1987:184
Hasil perhitungan tersebut nantinya akan dikonsultasikan dengan tabel deskriptif persentase, yang dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah.
44
Kategori Tingkatan dalam Persentase No. Rentangan
Skor Kategori
1 100
sangat tinggi 2 76-100
tinggi 3 51-75
sedang 4 25-50
rendah 5
25 sangat rendah
2. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu antara modal X
1
terhadap perolehan SHU KPRI “AL-IKHLAS”. Selain itu untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat. Persamaan regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = a + b
1
x
1
Keterangan Y
= variabel perolehan SHU a
= bilangan konstanta b
1
= koefisien regresi modal X
1
= Variabel modal Algifari, 2000:85
Pembuktian hipotesis dilakukan dengan 1.
Uji Partial Uji-t
45
Uji parsial dimaksudkan untuk memastikan apakahvariabel bebas yang terdapat dalm persamaan tersebut secara individu
berpengaruh terhadap nilai variable terikat. Caranya dengan melakukan pengujian terhadap varabel bebas dengan cara
menggunakan uji-t. Rumus yang digunakan adalah:
t =
2
1 2
r n
r −
−
Dimana r =
koefisien regresi n = banyaknya sampel
Algifari, 2000:57 Untuk mencari besarnya r
2
, dimana r
2
adalah satu dikurangi rasio antara garis regresi dengan besar deviasi nilai Y observasi dari
rata-ratanya. Atau secara matematis dapat ditulis dengan formula sebagai berikut:
r
2
= 1- ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ Υ
− Υ
Σ Υ
− Υ
Σ
2
ˆ
Keterangan: r
2
= besarnya koefisien determinasi y
= nilai variabel y Υˆ
= nilai estimasi Υ = nilai rata-rata varian y
46
Algifari, 2000:46 Kriteria untuk menguji hipotesis adalah:
a Hipotesis yang diajukan
Ho:b1=0 ; Tidak ada pengaruh modal terhadap peningkatan perolehan SHU.
Ha:b
1
≠0 ; Ada pengaruh modal terhadap peningkatan perolehan SHU.
b Distribusi derajat kebebasan =n-k
c Taraf signifikasi 5
d Uji dua sisi atau dua arah
e Kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis adalah :
apabila t
hit
t
tabel
maka H
a
ditolak, ini berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika t
hit
t
tabel
maka H
o
ditolak dan Ha diterima, ini berarti ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Selain itu, t
hit
dapat dikonsultasikan dengan tingkat probabilitas 0,05.Apabila t
hit
mempunyai tingkat probabilitas kurang dari 0,05 maka Ha diterima, jika t hit mempunyai tingkat probabilitas lebih dari 0,05
maka Ha ditolak. Selain melakukan pembuktian dengan uji t, dalam regresi
linier dianalisis pula besarnya koefisien determinasi. R
2
digunakan untuk mengetahui sejauhmana sumbangan masing-masing variabel
bebas. Semakin besar nilai determinasi maka semakin besar variasi
47
sumbangannya terhadap variabel terikatnya Algifari, 2000:69-73. Dalam menganalisis data penelitian, peneliti menggunakan program
SPSS.
Uji Asumsi Klasik
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regrersi yang diperoleh mengalami penyimpangan terhadap asumsi
klasik atau tidak. Apabila model regresi yang diperoleh mengalami penyimpangan terhadap salah satu asumsi klasik yang diujikan, maka
persamaan regresi yang diperoleh tidak efektif untuk mengeneralisasikan hasil penelitian yang berupa sampel ke populasi,
karena akan terjadi bias yang artinya hasil penelitian tersebut bukan semata pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti tetapi ada faktor
pengganggu lainnya yang ikut mempengaruhi. Dalam Evaluasi Ekonometri digunakan uji mulitikolinieritas, uji heterokedastisitas,
sedangkan uji otokorelasi tidak diperlukan karena data dalam penelitian ini bukan merupakan data time series atau data yang
menggunakan urutan waktu. 1
Uji Heteroskedastisitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
penyimpangan model karena varian gangguan berbeda antara satu observasi ke observasi lain. Diagnosa adanya
heterokedastisitas secara kuantitatif dalam suatu regresi dapat dilakukan dengan uji glesjer Algifari,2000:87.Uji glesjer
48
dilakukan dengan membuat model regresi yang melibatkan niali absolut residual lel yaitu selisih antara Y dengan
Ŷ sebagai variable independen, terhadap semua variabel bebas.
Jika semua variabel independen signifika secara statistik, maka dalam model terdapat heterokedastisitas, konsekuensinya
model regresi yang diperoleh tidak efektif untuk menaksir populasi.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN