108 b
Berfungsi menyediakan makanan bagi benih setelah belahan biji cotyledon tidak berfungsi lagi dan selama benih tersebut
belum dipindahkan ke lapangan atau tempat lain. c
Sirkulasi udara cukup baik Media pesemaian sebaiknya disterilkan terlebih dahulu untuk
mencegah adanya bibit-bibit penyakit yang dapat membahayakan bagi kesehatan biji atau benih.
2 Sterilisasi media pesemaian dapat dilakukan dengan: a
Autoclaf atau mengukus media pembibitan tersebut sampai 60-70
° C selama 30 menit.
b Menyiram dengan larutan formalin 4 sebanyak 1 liter larutan
per 1 m2 luas pembibitan kemudian ditutup selama 24 jam. c
Menggunakan Basamid G dengan dosis 150-200 g, untuk 1 m3 media semai, aduk sampai rata ditutup dan dibiarkan selama ±
2 minggu agar gas basamid Gnya menguap. Pencampuran dan pengadukan harus menggunakan sarung tangan
karena Basamid G bersifat iritasi terhadap kulit.
Media semai yang telah disiapkan dengan komposisi yang teripilih dicampur secara homogen kemudian dimasukkan dalam wadah semai
atau polybag yag sudah diberi lubang aerasi, polybag terisi media sampai 90 , selanjutnya polybag ditata dirumah pembibitan.
f. Perlakuan Benih
Benih yang akan digunakan sebaiknya diberi perlakuan seed treatment, tujuannya adalah agar benih dapat dan cepat berkecambah
serta daya kecambahnya tinggi, selain itu bibit yang tumbuh nantinya akan terbebas dari penyakit.
Benih melon memerlukan perlakuan yang lebih sederhana dibandingkan dengan benih melon non-biji. Hal ini karena kulit melon
109 cukup tipis sehingga tidak memerlukan perlakuan ekstra. Perlakuan
benih melon antara lain: pencucian, perendaman, dan pemeraman. Benih direndam dengan air hangat kuku suhu ± 40 C dicampur
pestisida nabati, agen hayati, kimia sesuai kondisi lapangan dan dosis anjuran selama 4- 6 jam sebelum disemai, untuk benih yang sudah di
beri perlakuan pestisida maka perlakuan pestisida tidak diperlukan lagi.
Benih ditiriskan dan diletakkan diatas kertas Korankertas buram yang dibasahi setebal 3-4 lapis bagian bawah bagian atas 2-3 lapis, selama 1
hari 1- 2 malam ± 36 jam pada suhu 25 30 C. Hasil pemeraman benih akan keluar calon akar dengan panjang ± 0,5 cm gambar 4.1
g. Penyemaian Benih U m u r p e m b i b i t a n m e l o n h a m p i r s a m a d e n g a n s e m a n g k a
b e r k i s a r a n t a r a 1 0 - 1 4 hari. Oleh karena itu, penye maian benih dilakukan bila bedengan penanaman telah selesai
dikerjakan. Jangan sampai terjadi bibit telah siap ditanam, sedangkan bedengan penanaman belum seleai dikerjakan.
Akibatnya, bibit terlalu tua untuk ditanam. Bibit yang terlalu tua memiliki pertumbuhan yang terlambat sehingga produksi
yang dihasilkan juga berkurang. Sebelum penanaman benih perlu dipersiapkan alat pembuat lubang tanam, alat pelubang
tanam ini posisi kedalamannya dapat diatur sedimikian rupa sesuai panjang kecambah gambar 5.3 Benih dimasukkan
ke dalam media polibag sedalam ± 2 cm de ngan posisi calon akar menghadap ke bawah. Satu polibag diisi dengan satu
benih gambar 5.4. Kemudian tutuplah b en i h d en g an c a mp u r an
ab u s e ka m
d en g an ta na h
de n ga n p e rb an d in g an 2 : 1 y an g telah disiapkan. Siramlah
secukupnya. Penyemaian benih ini sebaiknya ditangani oleh 1-2 orang saja agar kedalaman pena naman benihnya
seragam sehingga pertumbuhan bibitnya pun seragam.
110 Gambar 5.3 Alat Pelubang Tanam di Media Polibag
Gambar 5.4 Penanaman Benih Berkecambar Dalam Polibag
Untuk menciptakan suasana hangat yang merangsang per - keca mbahan beni h, tut uplah per mu kaan pese maia n
deng an karung goni basah. Apabila pada hari ke -2 atau ke-3 kecambah telah muncul di permukaan media semai maka
karung goni dibuka. Untuk penanaman melon Skala besar di musim hujan,
penyemaian benih sebaiknya dilakukan dalam dua tahap. T a h a p p e r t a m a pe n y e m a i a n u n t u k p e n a n a m a n , e m p at
h a r i kemudian penyemaian untuk persiapan penyulaman. penyemaian secara dua tahap ini akan memberikan
pertumbuhan bibit di l a p an g a n y ang s e r a ga m a nt a ra p en an a ma n pe r tam a d en g a n penyulaman. Cadangan bibit
111 melon untuk sulaman p a d a m us i m k e m a ra u di si ap k an
1 0 d a ri k eb u t u ha n be ni h pokok, sedangkan pada musim hujan diperlukan cadangan sebesar 15-20 dari kebutuhan
benih pokok.
h. Pemeliharaan Pembibitan