PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI DESA SALAK 1 KECAMATAN SALAK KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

(1)

PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI DESA SALAK 1 KECAMATAN SALAK

KABUPATEN PAKPAK BHARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

LAURENTUS H LBN GAOL NIM: 3123111037

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Laurentus H Lbn Gaol. NIM.3123111037. “Pemahaman Masyarakat Terhadap Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat”. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemahaman Masyarakat Terhadap Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat yang berjumlah 1202 jiwa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan 10 % dari jumlah masyarakat di Desa Salak 1, sebanyak 120 Jiwa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dan angket. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap kerukunan antar umat beragama di Desa Salak 1 masih dalam kategori sedang dengan presentase 66,65%. Hal tersebut ditunjukkan dari pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap toleransi antar umat beragama, kesadaran dalam menghargai perbedaan, harmonisasi antar umat beragama, dan pemahaman dalam melaksanakan kerukunan antar umat beragama di Desa Salak 1 yang ditunjukkan dengan perilaku masyarakat hanya sebagian sudah memahami dan melaksanakan di kehidupannya sehari-hari.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala limpahan nikmat dan karuniaNya penulis dapat menyeleasikan skripsi yang berjudul “Pemahaman Masyarakat Terhadap Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat

Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang diperlukan untuk melengakapi persyaratan melengkapi gelar sarjana serta sebagai wahana untuk melatih diri danmengembangkan wawasan berfikir dalam penulisan karya ilmiah ini.

Penulis mengakui bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam penelitian, pengumpulan literature, maupun penulisan karya ilmiah. Namun berkat bimbingan dan arahan semua pihak, kesulitan yang ada dapat diatasi dan karya ilmiah tersebut dapat diselesaikan.

Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Reh Bunga PA, S.H, M.H, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan Universitas Ngeri Medan.

5. Bapak Arif Wahyudi, SH, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Hodriani,S.Sos, M.AP, M.Pd sebagai pembimbing skripsi.

7. Ibu Yusna Melianti, SH,M.H selaku dosen pembimbing akademik dan juga sebagai penguji utama yang telah banyak memberikan masukan, arahan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.


(6)

iii

8. Bapak Dr. Sampitmo Habeahan, M.Th, selaku dosen penguji yang telah meberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Julia Ivanna, S.Sos,M.Si,M.AP, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf Unimed, khususnya di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.

11. Bapak Joni selaku bagian Tata Usaha Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah banyak membantu dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.

12. Teristimewa kepada orang tua saya yang sangat saya sayangi dan akan selalu saya banggakan, Ayahanda Marolop Lumban Gaol dan Ibunda Rosmawati Br. Ginting sebagai motivator dan penuntun jalan dan penolong dalam hidup saya yang banyak memberikan semangat, doa, serta bantuan moril dan materiil serta kasih sayangnya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan selama perkuliahan dan terutama dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Trima kasih kasih juga buat teman-teman kelas Reguler B 2012 yang selalu memberikan dorongan motivasi yang banyak selama perkuliahan dan memberikan semangat kpada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Trima kasih kepada sahabat sahabat di Jurusan PPKn terkhusus angkatan 2012 yang merupakan teman seperjuangan selama menimba ilmu di Jurusan PPKn dan sama sama berjuang dalam menyelesaikan skripsi.

15. Terima kasih kepada kakak saya Marsinta Meliana dan adik-adik saya Ernitati Lumban Gaol, Wisna Ayu Lumban Gaol dan Rachel Lumban Gaol yang selalu setia dan tabah dalam memberikan dukungan selama perkuliahan dan doa yang tiada hentinya kepada saya dalam penyelesaian skripsi ini. 16. Terima kash kepada yang saya sayangi Maria O.V Simorangkir yang selalu


(7)

iv

17. Terima kasih kepada teman satu permainan saya Prendi Sitanggang, Samuel Hutagaol, Zua Hari Purba, Berma Siagian, Indra Silaban, Anton Sihite, Eidi Tarigan, Pelito Efendi, Dean Hutapea, Putra Kaslin Huta Barat, bang Petrus Saragih dan teman-teman yang lain yang selalu ada dan memberikan motivasi dan arahan kepada saya.

18. Terima kasih saya ucapkan kepada rekan-rekan pengurus DPC GMNI Kota Medan yang telah memberi motivasi dan semangat kepada saya

19. Saya ucapkan terimakasih buat adik-adik pengurus Komisariat GMNI Unimed dan teman-teman seperjuangan di GmnI yang telah memberi semangat kepada saya dalam mengerjakan skripsi ini

20. Akhir kata denga segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih ada kesalahan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya lebih sempurna.

Harapan saya sebagai penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua yang memerlukannya.

Penulis, Juni 2016

Laurentus H Lbn Gaol NIM. 3123111037


(8)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 2

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kajian Teoritis ... 7

1. Pengertian Pemahaman ... 7

2. Masyarakat ... 8

3. Interaksi Sosial ... 9

4. Toleransi ... 14

5. Kerukunan Antar Umat Beragama ... 15

6. Tri Kerukunan Umat Beragama di Indonesia ... 19

7. Konflik ... 20

B. Kerangka Berfikir ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Lokasi Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sample ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel... 26

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 27


(9)

vi

2. Defenisi Operasional ... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 28

E. Kisi-kisi Penelitian ... 30

F. Tehnik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Hasil Penelitian ... 32

B. Analisis Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

Lampiran Angket ... 69


(10)

vii

DAFTAR TABEL

1. Masyarakat mengetahui sikap toleransi antar umat beragama... 33

2. Masyarakat mengetahui sikap-sikap toleransi antar umat beragama.... 34

3. Masyarakat memahami perilaku menyimpang terhadap toleransiantar umat beragama... 36

4. Masyarakat bersikap toleransi terhadap agama lain dari agama yang dianut ... 37

5. Masyarakat menjalankan perintah agama sesuai dengan keyakinan yang dianut ... 38

6. Masyarakat menghargai agama dan keyakinan yang dianut oleh orang lain ... 39

7. Menghargai orang yang beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan orang lain ... 41

8. Mengingatkan orang lain untuk beribadah ... 42

9. Melihat orang lain mengganggu umat beragama yang sedang beribadah... 43

10.Menjaga ketertiban saat orang lain sedang beribadah ... 44

11.Menjaga harmonisasi dalam perbedaan beragama ... 46

12.Menjaga kerukunan antar umat beragama ... 47

13.Bekerjasama dengan umat beragama lain dalam hal menjaga kerukunan antar umat beragama ...48

14.Mengingatkan kepada orang lain agar tidak mengganggu umat beragama yang sedang beribadah ... 49

15.Sharing atau berbagi informasi tentang ajaran keyakinan agama yang dianut ... 50

16.Menanamkan nilai-nilai ajaran agama yang dianut didalam keluarga... 52

17.Menghadiri undangan perayaan hari besar agama lain ... 53

18.Menyediakan tempat khusus bagi pemeluk agama lain yang hadir dalam udangan perayaan hari besar agama (agama yang anda anut) ... 54


(11)

viii

20.Bermusayawarah dengan pemeluk agama lain dalam menyelesaikan konflik antar umat beragama ... 56 21.Tabulasi Jawaban Angket Responden ... 58


(12)

ix

Daftar Lampiran

Lampiran1 : Daftar Angket Kepada Masyarakat Lampiran2 : Dokumentasi

Lampiran3 : Nota Tugas

Lampiran4 : Penerbitan Surat IzinPenelitian

Lampiran5 : Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Lampiran6 : Surat Penelitan Dari Kepala desa Salak 1

Lampiran7 : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan Lampiran8 : Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED Lampiran9 : Kartu Bimbingan Skripsi Jurusan PPKn

Lampiran10 : Daftar Mengikuti Peserta Seminar Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn

Lampiran11 : Pernyataan Keaslian Tulisan Lampiran12 : Daftar Riwayat Hidup


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara multikultural yang masyarakatnya memiliki beragam suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Keberagaman tersebut dapat memunculkan sikap toleransi diantara setiap masyarakat, karena pluralisme tidak saja memperlihatkan pada kenyataan tentang adanya kemajemukan, tetapi yang terpenting adalah keterlibatan aktif masyarakat terhadap adanya pluralitas tersebut. Salah satu keterlibatan aktif tersebut adalah dengan meningkatkan kerukunan antar umat beragama tanpa memandang suku, ras, maupun agama. Sehingga tidak memicu terjadinya konflik sosial didalam masyarakat.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 29 ayat 2 kembali dijelaskan bahwa “Negara menjamin kemerdekan setiap penduduk untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya”. Dalam pasal ini jelas dikatakan bahwa penduduk dijamin untuk memeluk agama dan juga dijamin untuk beribadah sesuai dengan agama yang diyakininya. Adapun agama tersebut yakni; Agama Islam, Kristen Khatolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Di Indonesia terdapat 3 konsep kerukunan umat beragama yang

dinamakan “Tri Kerukunan Umat Beragama” yaitu kerukunan intern umat

beragama yaitu kerukunan yang terjalin antar masyarakat penganut agama, kerukunan antar umat beragama yaitu kerukunan yang terjalin antar masyarakat


(14)

2

yang memeluk agama yang berbeda, kerukunan umat beragama dengan pemerintah yaitu bentuk kerukunan semua umat beragama dengan pemerintah.

Oleh karena itu, semua umat beragama wajib saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain dan umat beragama hendaknya mengembangkan sikap kerjasama antar pemeluk agama yang berbeda-beda sehingga kerukunan umat beragama dapat terpelihara.

Didalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama masih ada berkembangnya faham keagamaan eksklusif yang secara esensi memandang bahwa hanya agamanya saja yang paling benar sedangkan yang lain salah belaka.

Menurut Kahmad (2011: 154), “keberadaan berbagai kelompok eksklusif dan

ekstrem tak urung telah menyulut terjadinya sejumlah konflik baik internal dalam satu agama maupun eksternal antar agama, walau agama secara esensial mengajarkan hidup rukun dan damai baik antar sesama maupun antar sesama

dengan lingkungan”.

Pemahaman dan penafsiran terhadap kerukunan antar umat beragama juga bisa berbeda, walaupun dengan teks dan kitab suci yang sama. Perbedaan pemahaman terhadap teks-teks suci tersebut mengakibatkan timbulnya kelompok-kelompok keagamaan yang berbeda diantara para penganut agama yang sama tersebut. Semua itu tentu tidak menjadi suatu masalah sejauh keyakinan dan pemahaman tersebut tidak diikuti dengan prasangka bahwa diluar agama yang dipeluk oleh kelompoknya dan diluar paham yang dianut adalah sesuatu yang salah dan sesat.


(15)

3

Jika pemahaman dan perbedaan penafsiran tersebut dilakukan secara berlebihan, dikhawatirkan hal ini akan memunculkan masalah yang lebih berat dalam rangka pembangunan bangsa dan negara di bidang politik, ekonomi, keamanan, budaya, dan di bidang lainnya. Dengan perbedaan pemahaman kerukunan antar umat beragama tersebut seharusnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti penting persatuan dan kesatuan.

Secara umum terdapat dua agama yang dominan dianut oleh masyarakat salak, yaitu agama Islam berjumlah 481 orang atau 40 persen dan agama Kristen berjumlah 721 orang atau 60 persen. Dari perbedaan jumlah penganut agama tersebut sebenarnya rentan akan konflik, namun hal tersebut tidaklah menjadi masalah apabila masyarakat Salak memiliki pemahaman yang baik mengenai kerukunan antar umat beragama

Perbedaan tersebut tidak hanya terdapat pada masing-masing masyarakatnya melainkan perbedaan tersebut juga ada dalam satu keluarga. Misalkan, Ayah dan Ibunya menganut agama Islam, dan salah satu dari anaknya ada yang setelah menikah menganut agama Kristen Protestan/Katolik, ataupun sebaliknya. Itu sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka. Namun ketika anaknya yang beragama Kristen merayakan hari besar agamanya dan mengundang orang tua dan saudara-sadaranya yang beragama Islam untuk hadir pada acara tersebut, namun disuatu sisi terjadi konflik akibat perbedaan ajaran karena terlalu memaksakan hal-hal yang dilarang oleh orang tuanya.

Adanya peristiwa tersebut akan memunculkan konflik terhadap sesama keluarga apabila kurangnya pemahaman terhadap toleransi dan menjaga


(16)

4

ketentraman maupun kerukunan antar umat beragama. Dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama diperlukan adanya pemahaman terhadap toleransi dan sikap menjaga solidaritas maupun kerjasama yang baik dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis berminat untuk meneliti lebih komperhensif dengan judul “Pemahaman Masyarakat Terhadap Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat”.

B.Identifikasi Masalah

Salah satu aspek dalam penelitian adalah mengidentifikasi masalah. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui masalah-masalah yang muncul dari objek penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan latar belakang yang telah diurakan sebelumnya, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya rasa toleransi antar umat beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat

2. Kurangnya kesadaran dalam menghargai perbedaan antar umat beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat.

3. Kurangnya kesadaran dalam membangun harmonisasi antar umat beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat. 4. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap kerukunan antar umat


(17)

5

C. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penulis dalam melakukan penelitian, maka diperlukan pembatasan masalah. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh lebih jelas dan terarah. Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini

adalah “Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap kerukunan antar umat

beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat”. D. Rumusan Masalah

Setelah dilakukan pembatasan masalah, maka selanjutnya diperlukan perumusan masalah. Menurut Sugiono (2012: 55) “rumusan masalah merupakan

suatupertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Pemahaman masyarakat terhadap kerukunan antar umat beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman masyarakat di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat tentang kerukunanan antar umat beragama dalam usaha menciptakan masyarakat yang dinamis dan pluralis. Selain itu penelitian ini juga di harapkan memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat tentang wajah beragama yang damai dan penuh kasih sayang antar sesama terlepas dari perbedaan agama dan budaya.


(18)

6

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan pembaca mengenai Pemahaman Masyarakat terhadap Kerukunan antar Umat Beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat.

2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap pihak–pihak yang berkepentingan.

3. Melalui hasil penelitian ini diharapkan seluruh pihak yang terkait seperti lingkungan keluarga, masyarakat, mahasiswa, pemuka agama, dan pejabat pemerintahan menyadari arti penting kerukunan hidup beragama, berbangsa dan bernegara, dan secara bersama turut berpartisipasi untuk menjaga kerukunan tersebut.


(19)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap kerukunan antar umat beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak kabupaten Pakpak Bharat dapat simpulkan bahwa indikator pengetahuan dan pemahaman terhadap toleransi antar umat beragama dapat disimpulkan bahwa masyarkat Desa Salak 1 sudah memiliki kemampuan yang cukup mengenai makna toleransi dan masyarakat juga sudah mampu memahami perbuatan-perbuatan yang dapat merusak kerukunan antar umat beragama, sehingga mereka dapat menghindari perbuatan tersebut agar tidak terjadi konflik antar umat beragama. Masyarakat juga sudah memahmi sikap toleransi yang baik agar kerukunan antar umat beragama dapat tetap terjaga dengan baik.

Indikator kesadaran dalam menghargai perbedaan dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Salak 1 sudah mampu menyadari adanya perbedaan dalam beragama dengan saling menghargai perbedaan tersebut. Masing-masing umat beragama sudah menjalankan keyakinan agama yang dianut dengan baik sehingga mereka sudah memahami perbedaan agama dan menjaga ketertiban dan kedamaian dalam kehidupan beragama.

Indikator haromonisasi antar umat beragama dapat disimpulkan bahwa masyarakat salak 1 sebagian besar sudah mewujudkan sikap yang harmonis


(20)

65

dengan menjalin komunikasi yang baik dengan sesama umat beragama dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama.

Indikator pemahaman dalam melaksanakan kerukunan antar umat beragama dapat disimpulkan bawa sebagian besar masyarakat suadah mampu melaksanakan perintah agama sesuai dengan ajaran agama nya dengan cara menanamkan nilai-nilai ajaran agama yang dianut didalam keluarganya. Setiap agama mengajarkan hal-hal yang baik, terutama dalam menjaga kerukunan. Dengan melaksanakan nilai-nilai yang diajarkan oleh setiap agama yang dianut dalam kehidupan sehari maka hal tersebut dapat mewujudkan kerukunan antar umat beragama.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap kerukunan antar umat beragama di Desa Salak 1 masih dikategorikan sedang. Meskipun pada kenyataannya masih sedang akan menjadi sebuah bukti bahwa ada usaha masyarakat yang selalu menjaga kerukunan antar umat beragama. Hal ini dapat dibuktikan hasil keseluruhan dari data tabel diatas sebanyak 66,65% yang disimpulkan bahwa pemahaman masyarakat masih sedang terhadap kerukunan antar umat beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat. Melalui pemahaman ini menjadi acuan besar bagi masyarakat untuk lebih meingkatkan lagi memahami arti penting toleransi antar umat beragama, kesadaran dalam menghargai perbedaan, dan harmonisasi antar umat beragama sehingga terwujud nya pemahaman masyarakat yang lebih baik terhadap kerukunan antar umat beragama.


(21)

66

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang dapat menyangkut penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan dan pemahaman terhadap toleransi antar umat beragama. Masyarakat harus menggali pengetahuan tentang toleransi antar umat beragama agar lebih memahami bagai mana perbuatan-perbuatan baik dan dapat menciptakan kerukunan ditengah-tengan masyarakat.

2. Kesadaran dalam menghargai perbedaan. Masyarakat harus lebih menyadari bahwa negara Indonesia adalah negara multikultural, sehingga masyarakat juga harus saling menghargai perbedaan yang ada, agar tercipta kehidupan yang baik dan rukun.

3. Harmonisasi antar umat beragama. Masyarakat harus menjalin komunikasi yang lebih baik lagi, dan saling tolong menolong apabila ada yang kesusahan agar tercipta suasana yang harmonis ditengah-tengah masyarakat.

4. Pemahaman dalam melaksanakan kerukunan antar umat beragama. Masyarakat harus menggali dan lebih memahami lagi mengenai konsep kerukunan agar dapat melaksanakan nya didalam kehidupan sehari-hari.


(22)

67

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Ali, Mursyid. 2000. Study Kasus Keagamaan dan Kerusuhan Sosial. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Agama.

Ali, Zainuddin. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arikunro, Suharsini.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bumi Aksara.

Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi. Sidoarjo: Kencana

Gunawan. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Terbit Terang. Harahap, Syahrin. 2011. Teologi Kerukunan. Jakarta: Prenada Media Group. Habeahan, Sampitmo dkk. 2013. Pendidikan Agama Kristen. Medan: Pratama

Mitra Sari.

Jurdi,Syarifuddin. 2013. Sosiologi Nusantara. Jakarta: Kencana

Kahmad, Dadang. 2011. Sosiologi Agama. Bandung: CV. Pustaka Setia. Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta Nawarko dan Suyanto. 2006. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:

Kencana.

Setiawan, Deny. 2014. Study Masyarakat Indonesia. Medan: Cahaya Press. Setiyadi, Bambang. 2006. Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suteng, Bambang. 2000. Paduan Belajar Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan. Jakarta : Erlangga

Yewangoe. 2002. Agama dan kerukunan. Jakarta: Gunung Mulia.


(23)

68 Sumber Undang-Undang:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003

Peraturan Bersama Mentri Agama dan Mentri Dalam Negeri Nomor: 9 Tahun 2006 dan Nomor: 8 Tahun 2006

Sumber Jurnal :

Aisyah. 2014. Konflik Sosial dalam Hubungan Antar Umat Beragama. Dalam Jurnal Dakwah Tabligh, Vol 15.

Khotimah. 2011. Dialog dan Kerukunan Antar Umat Beragama. Dalam Jurnal Ushulluddin, Vol 17.


(1)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan pembaca mengenai Pemahaman Masyarakat terhadap Kerukunan antar Umat Beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat.

2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran terhadap pihak–pihak yang berkepentingan.

3. Melalui hasil penelitian ini diharapkan seluruh pihak yang terkait seperti lingkungan keluarga, masyarakat, mahasiswa, pemuka agama, dan pejabat pemerintahan menyadari arti penting kerukunan hidup beragama, berbangsa dan bernegara, dan secara bersama turut berpartisipasi untuk menjaga kerukunan tersebut.


(2)

64 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap kerukunan antar umat beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak kabupaten Pakpak Bharat dapat simpulkan bahwa indikator pengetahuan dan pemahaman terhadap toleransi antar umat beragama dapat disimpulkan bahwa masyarkat Desa Salak 1 sudah memiliki kemampuan yang cukup mengenai makna toleransi dan masyarakat juga sudah mampu memahami perbuatan-perbuatan yang dapat merusak kerukunan antar umat beragama, sehingga mereka dapat menghindari perbuatan tersebut agar tidak terjadi konflik antar umat beragama. Masyarakat juga sudah memahmi sikap toleransi yang baik agar kerukunan antar umat beragama dapat tetap terjaga dengan baik.

Indikator kesadaran dalam menghargai perbedaan dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Salak 1 sudah mampu menyadari adanya perbedaan dalam beragama dengan saling menghargai perbedaan tersebut. Masing-masing umat beragama sudah menjalankan keyakinan agama yang dianut dengan baik sehingga mereka sudah memahami perbedaan agama dan menjaga ketertiban dan kedamaian dalam kehidupan beragama.

Indikator haromonisasi antar umat beragama dapat disimpulkan bahwa masyarakat salak 1 sebagian besar sudah mewujudkan sikap yang harmonis


(3)

dengan menjalin komunikasi yang baik dengan sesama umat beragama dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama.

Indikator pemahaman dalam melaksanakan kerukunan antar umat beragama dapat disimpulkan bawa sebagian besar masyarakat suadah mampu melaksanakan perintah agama sesuai dengan ajaran agama nya dengan cara menanamkan nilai-nilai ajaran agama yang dianut didalam keluarganya. Setiap agama mengajarkan hal-hal yang baik, terutama dalam menjaga kerukunan. Dengan melaksanakan nilai-nilai yang diajarkan oleh setiap agama yang dianut dalam kehidupan sehari maka hal tersebut dapat mewujudkan kerukunan antar umat beragama.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap kerukunan antar umat beragama di Desa Salak 1 masih dikategorikan sedang. Meskipun pada kenyataannya masih sedang akan menjadi sebuah bukti bahwa ada usaha masyarakat yang selalu menjaga kerukunan antar umat beragama. Hal ini dapat dibuktikan hasil keseluruhan dari data tabel diatas sebanyak 66,65% yang disimpulkan bahwa pemahaman masyarakat masih sedang terhadap kerukunan antar umat beragama di Desa Salak 1 Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat. Melalui pemahaman ini menjadi acuan besar bagi masyarakat untuk lebih meingkatkan lagi memahami arti penting toleransi antar umat beragama, kesadaran dalam menghargai perbedaan, dan harmonisasi antar umat beragama sehingga terwujud nya pemahaman masyarakat yang lebih baik terhadap kerukunan antar umat beragama.


(4)

66

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran yang dapat menyangkut penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan dan pemahaman terhadap toleransi antar umat beragama. Masyarakat harus menggali pengetahuan tentang toleransi antar umat beragama agar lebih memahami bagai mana perbuatan-perbuatan baik dan dapat menciptakan kerukunan ditengah-tengan masyarakat.

2. Kesadaran dalam menghargai perbedaan. Masyarakat harus lebih menyadari bahwa negara Indonesia adalah negara multikultural, sehingga masyarakat juga harus saling menghargai perbedaan yang ada, agar tercipta kehidupan yang baik dan rukun.

3. Harmonisasi antar umat beragama. Masyarakat harus menjalin komunikasi yang lebih baik lagi, dan saling tolong menolong apabila ada yang kesusahan agar tercipta suasana yang harmonis ditengah-tengah masyarakat.

4. Pemahaman dalam melaksanakan kerukunan antar umat beragama. Masyarakat harus menggali dan lebih memahami lagi mengenai konsep kerukunan agar dapat melaksanakan nya didalam kehidupan sehari-hari.


(5)

67 Sumber Buku :

Ali, Mursyid. 2000. Study Kasus Keagamaan dan Kerusuhan Sosial. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Agama.

Ali, Zainuddin. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arikunro, Suharsini.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bumi Aksara.

Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi. Sidoarjo: Kencana

Gunawan. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Terbit Terang. Harahap, Syahrin. 2011. Teologi Kerukunan. Jakarta: Prenada Media Group. Habeahan, Sampitmo dkk. 2013. Pendidikan Agama Kristen. Medan: Pratama

Mitra Sari.

Jurdi,Syarifuddin. 2013. Sosiologi Nusantara. Jakarta: Kencana

Kahmad, Dadang. 2011. Sosiologi Agama. Bandung: CV. Pustaka Setia. Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta Nawarko dan Suyanto. 2006. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:

Kencana.

Setiawan, Deny. 2014. Study Masyarakat Indonesia. Medan: Cahaya Press. Setiyadi, Bambang. 2006. Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suteng, Bambang. 2000. Paduan Belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Erlangga

Yewangoe. 2002. Agama dan kerukunan. Jakarta: Gunung Mulia.


(6)

68 Sumber Undang-Undang:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003

Peraturan Bersama Mentri Agama dan Mentri Dalam Negeri Nomor: 9 Tahun 2006 dan Nomor: 8 Tahun 2006

Sumber Jurnal :

Aisyah. 2014. Konflik Sosial dalam Hubungan Antar Umat Beragama. Dalam Jurnal Dakwah Tabligh, Vol 15.

Khotimah. 2011. Dialog dan Kerukunan Antar Umat Beragama. Dalam Jurnal Ushulluddin, Vol 17.