Tinjauan Pustaka Analisisa Kecepatan Korosi Pipa Galvanis Pada Tanah Dengan Tingkat Kehalusan Berbeda | Sam | SMARTek 372 1277 1 PB

Analisa Kecepatan Korosi Pipa Galvanis Pada Tanah dengan Tingkat Kehalusan Berbeda Alimuddin Sam 237 sehingga perlu diketahui beberapa hal yang berpengaruh terhadap pipa, terutama lingkungan dimana pipa tersebut terpasang . Karena apabila kerusakan akibat korosi ini dibiarkan berlarut - larut maka akan terjadi kerusakan dan kebocoran yang akan menyebabkan turunnya efesiensi suplay air yang melewati pipa tersebut. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bentuk tipe korosi yang terjadi pada pipa dengan cara menanamnya pada beberapa jenis tanah yang berbeda dan kehalusan yang beragam yang bertujuan untuk menganalisis masalah korosi. Penelitian ini dibatasi pada penelitian kecepatan korosi yang terjadi pada pipa saluran air dengan mengunakan tiga jenis tanah dan membagi ke dalam 2 bagian berdasarkan kehalusan tanah yang dikandung dari ketiga jenis tanah tersebut, dan juga dilakukan pemeriksaan unsur –unsur tanah dan pipa dipergunakan. Pengujian ini dilakukan selama selang waktu 3 tiga bulan dengan bahan yang digunakan adalah pipa baja galvanis dengan spesifikasi standart light . Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :  Untuk mengetahui bentuk tipe korosi yang terjadi pada pipa akibat penggunaan jenis kehalusan tanah yang berbeda.  Untuk mengetahui laju korosi yang terjadi pada pipa yang digunakan dalam lingkungan tanah.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Pengaruh tanah terhadap korosi Lingkungan untuk proses korosi tidak ada definisi khusus atau batasan yang bisa kita gunakan, namun demikian interaksi kompleks dari keseluruhan material yang ada di permukaan bumi merupakan ruang lingkupnya. Tanah dikenal bersifat kompleks dan komposisinya serta interaksinya dengan lingkungan lainnya tidak ada dua jenis tanah yang benar benar mirip,tetap ada perbedaan dalam struktur, komposisi dan aktifasi korosi. faktor iklim seperti curah hujan ,temperatur,aliran udara dan sinar matahari dapat menyebabkan alterasi tertentu pada sifat - sifat tanah yang berhubungan langsung dengan kecepatan korosi pada logam yang tertanam dalam tanah . 2.2 Proses korosi dalam tanah Meskipun tanah sebagai lingkungan yang korosif namun merupakan pula lingkungan yang lebih kompleks dari lingkungan lainnya. Sehubungan dengan itu maka sangat memungkinkan buat kita membuat beberapa hal umum yang berhubungan dengan korosi tanah . Korosi dalam tanah adalah suatu variabel yang dapat bervariasi dari yang cepat sampai yang dapat diabaikan, ini dapat dilihat oleh kenyataan yang terjadi pada pipa –pipa yang terpasang dalam tanah . Korosi dalam tanah adalah proses elektrolisa dan mekanismenya adalah elektrokimia, tetapi kondisi dalam tanah dapat bervariasi dari permukaan sampai terbenam seluruhnya. Kondisi – kondisi yang mempengaruhi antara lain kepadatan tanah serta uap air di dalam tanah dengan kondisi kering, uap air sebagian besar disimpan dalam pori - pori tanah. Dalam hal ini kelembaban tanah adalah penting, sehingga tanah kering dan berpasir secara umum akan kurang korosif dari pada tanah liat dan basah. Kenyataan korosi pada tanah akan tergantung dari interaksi antara curah hujan, iklim dan reaksi – reaksi dalam tanah. Tanah itu heterogen sehingga variasi dalam komposisi tanah atau teksturnya dapat terjadi dalam lingkungan yang berbeda untuk permukaan logam yang sama. Hal ini akan menambah potensi elektris metal antara permukaan bagian dalam tanah .sehingga akan mengakibatkan terbentuknya daerah katodik atau daerah anodik utama serta lintasan yang dilalui logam tanah. Perbedaan konsentrasi Oksigen atau perbedaan keasamankonsentrasi Analisa Kecepatan Korosi Pipa Galvanis Pada Tanah dengan Tingkat Kehalusan Berbeda Alimuddin Sam 238 garam dapat membantu dalam mempercepat kenaikan sel –sel korosi. Jarak pisah antara daerah katodik dengan daerah anodik dapat berkisar dari yang sangat kecil sampai yang bermil –mil korosi lintasan panjang. 2. 3 Sifat –Sifat Tanah Yang Berhubungan Dengan Korosi  Struktur dan tekstur tanah Tanah diklasifikasikan sesuai dengan variasi umum dari suatu partikulernya, yang partikelnya terdiri dari tanah berpasir, berlempung dan berliat. Oleh karena tanah mengandung unsur organik, uap air, gas – gas dan organisme hidup, demikian juga partikel mineral, maka jelas bahwa jarak ukuran relatif terhadap tanah tidak menunjukkan sifat keseluruhan struktur tanah. Kenyataan hampir semua tanah mengandung kumpulan partikel – partikel koloid organik atau anorganik dari pada partikel – partikel individu terpisah. Kumpulan partikel – partikel ini memberikan struktur yang renggang sehingga mudah dihembus oleh uap air, pengisiannya lebih besar, mengurangnya erosi oleh air dan angin serta aktivitas biologis yang lebih banyak . Kehilangan kumpulan tekstur dapat timbul sebagai aksi mekanik atau akibat perubahan kimiawi seperti kumpulan alkali yang berlebihan. Kerusakan struktur atau “puddling” akan mempengaruhi perubahan – perubahan sifat kimia.  Fraksi tanah liat Tanah liat merupakan susunan organik penting pada tanah, dimana susunannya terdiri dari macam – macam mineral tergantung pada komposisi induk, jenis dan kadar air. Biasanya tanah liat diklasifikasi ini tergantung pada kelembaban tanah, seperti contoh montmorillonite, Ellite dan Kaolinite. Montmorillonite dalam keadaan lembab dapat mengakibatkan hilangnya unsur potasium dan magnesium, dimana dapat merubah struktur kristalnya, demikian pula dengan kaolinite .Montmorillonite secara langsung dapat menyerap air. Pemuaian yang besar dapat memberikan perubahan besaran plastik terhadap tanah. Keasaman tanah pada bentonite ini menunjukkan terjadi korosi yang lebih besar dari pada tanah dengan perbandingan persen kaolinite.  Penyebaran dan sirkulasi Oksigen Kulit tanah dapat terdiri dari air dan udara atmosfir ,dengan demikia lokasi tanah berhubungan langsung terhadap seluruh persen permukaan tanah dan terhadap kondisi air. Permukaan tanah yang baik dalam hubunganya dengan tanah liat lebih menutup partikel dan mempunyai sedikit kapasitas kulit tanah untuk difusi gas dari pada jenis tanah yang terbuka seperti pasir. Kadar oksigen pada tekana atmosfir tanah adalah hal yang penting dalam korosi .pada umunya gas yang diasumsikan bahwa pada lapisan paling atas adalah sama dengan kondisi pada lapisan bawah kecuali untuk kadar CO2 yang tinggi dari data menunjukkan bahwa kadar O 2 Oksigen penting bagi teknik korosi .  Hubungan dengan air Proses korosi kurang baik terjadi pada lingkungan kering pada tanah.Air diperlukan untuk ionisasi dari pada permukaan logam. Air juga diperlukan untuk elektrolisa tanah, sehingga merupakan daerah yang langsung bagi kegiatan korosi. Dari bagian –bagian yang mempengaruhi korosi, air mempunyai pengaruh yang sangat besar karena mempunyai tugas melembabkan dan merubah struktur tanah . 2.4 Sifat-sifat kimia tanah  Keasaman tanah Ph Hubungan antara lingkungan dan perkembangan dan kondisi asam dan alkalis dalam tanah telah diperlihatkan pengaruhnya sangat besar . Keasaman tanah berasal dari karbon dioksida yang dihasilkan dari proses biologi dan air , perkembangan asam yang lain juga berasal dari sisa Analisa Kecepatan Korosi Pipa Galvanis Pada Tanah dengan Tingkat Kehalusan Berbeda Alimuddin Sam 239 asam yang disebabkan oleh iklim ,pergeseran dari beberapa jenis material ,kehilangan alkali atau elemen –elemen dari bumi dengan melepaskan susunan dari asam organik oleh kegiatan mikroba ,sekresi akar tanaman dan polusi yang dihasilkan oleh manusia terhadap tanah terutama oleh industri . Seperti faktor –faktor lainnya, maka secara tidak langsung keadaan juga dapat memberikan reaksi korosi benda terhadap tanah. Untuk jelasnya pH 4,0 atau di bawahnya dapat mengakibatkan korosi sangat cepat terhadap jenis –jenis logam. Tingkat keasaman pada tanah tidak tetap misalnya pada batas antara tanah yang berlumpur yang lain harga keasaman menjadi lebih besar dari asam yang dihasilkan oleh tanaman. Bagian lain dari tanah mempunyai pH antara 5,0 – 8,0 ; rata korosi tergantung pada berbagai faktor lingkungan selain dari pH tanah .  Kelarutan garam terhadap tanah Air dalam tanah sebenarnya penerapannya dapat juga digunakan untuk mencari hubungan antara garam didalam tanah .Dalam perubahan temperatur dan tingkat curah hujan dalam suatu daerah ,jawabannya terdapat tanah relatif cair dengan total hasil kegaraman berada antara 80 –1500 ppm.Pada daerah kawasan hujan yang ektensif memperlihatkan bahwa kosentrasi kelarutan garam yang lebih rendah seperti hasil pada pemberian aksi .sebaliknya tanah dikawasan tandus biasanya tingkat garamnya tinggi seperti tingkat kegaraman pada lapisan permukaan tanah oleh pergeseran air yang disusun dengan proses evaporasi permukaan. Pada umunya hubungan yang tetap dihasilkan pada tanah potasium ,sodium ,magnesium dan kalsium .Pada alkali tanah sodium dan potasium, sangat tinggi kadarnya ,tanah – tanah berkapur dominan terdiri dari magnesium dan kalsium .Garam dari keempat unsur diatas mengakibatkan terjdinya korosi pada logam .Unsur alkali pada bumi seperti kalsium dan magnesium meskipun cenderung berasal dari persenyawaan oksigen dan karbon ,dalam kondisi bukan asam mungkin dihasilkan pada lapisan pelindung logam dan mengakibatkan terjadinya korosi . Tabel 1. Kandungan unsur-unsur dan ion –ion dalam tanah UNSUR SIMBOL ION Nitrogen Fosfor Kalium Magnesium Belerang Besi Mangan Tembaga Seng Borium Moliddenum Chlor Hidrogen N P Ca Mg S Fe Mn Cu Zn B Mo Cl H NH 4 + ,NO 2 ,NO 3 - Hpo 4 + ,H 2 PO 4 - Ca +2 Mg +2 SO 3 -2 ,SO 4 -2 Fe +2 ,Fe +3 Mn +2 ,Fe +3 Cu + ,Cu +2 Zn +2 BO 3 -3 MoO 4 -2 Cl - H + ,OH - Analisa Kecepatan Korosi Pipa Galvanis Pada Tanah dengan Tingkat Kehalusan Berbeda Alimuddin Sam 240 Tabel 2. Kelas keasaman tanah PH REAKSI 4,5 4,5 – 5,5 5,6 – 6,5 6,6 - 7,5 6,6 – 8,5 8,5 Sangat asam Asam Agak asam Netral Agak alkalis Alkalis Sumber: Dasar-dasar Ilmu Tanah, Lephas Unhas, 1985  Konsentrasi unsur tanah Unsur – unsur yang terpenting dalam kimia tanah pada dasarnya terbagi atas dua bagian ,yaitu unsur makro dan unsur mikro . Unsur –unsur makro adalah antara lain Nitrogen ,Fosfor P , Kalium K, Kalsium Ca ,Magnesium Mg, Belerang S . Sedangkan unsur –unsur mikro antara lain adalah Besi Fe, Mangan Mn ,Tembaga Cu ,Seng Zn , Borium B ,Molibdenum Mo dan Chlor Cl . Ada dua macam sumber unsur dalam tanah yaitu pertama: Unsur yang terjerap dalam permukaan koloid dan kedua garam yang terdapat dalam larutan tanah . Dalam kedua hal itu unsur terdapat dalam bentuk ion seperti K + ,Ca +2 ,Cl - dan SO 4 -2. ion yang bermuatan positif diserap oleh koloid ,sedangkan ion negatif dan sebagian kecil dari kation berada dalam larutan tanah. Untuk lebih lengkapnya bentuk unsur –unsur dan ion –ionnya di perlihatkan pada tabel 1 dan tabel 2 memperlihatkan kelas keasam tanah pada batas batas tertentu. 3. Metode Penelitian 3.1 Diagram alir penelitian