Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN 2354-614X
263 siswa membaca nyaring di kelas VI SD Negeri Lambelu dengan metode
modeling. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif
yang diperoleh dari tes hasil kegiatan pembelajaran siswa menurut Rasyid dan Mansur 2008:251 bahwa seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individu
bila diperoleh persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65. Sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase ketuntasan belajar klasikal
sekurang-kurangnya 70. Sedangkan indikator keberhasilan penilaian dalam penelitian ini adalah jika ketuntasan belajar individu siswa minimal 65 dan
ketuntasan belajar klasikal rata-rata 70.
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil observasi sebelum penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa 16 siswa yang belum mengetahu lafal, intonasi dan membaca dengan lancar. Selain
itu, siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini akan dijadikan acuan untuk menentukan rencana tindakan refleksi pada tindakan selanjutnya.
Berdasarkan tiga aspek yang dinilai yaitu 1 lafal, diperoleh siswa yang membaca dengan lafal yang tidak jelas sebanyak 4 orang, melafalkan kata tertentu
tidak jelas sebanyak 21 siswa, melafalkan kata sesuai dengan standar sebanyak 3 orang; 2 intonasi, diperoleh siswa yang mengintonasikan kata dan kalimat
kurang tepat sebanyak 18 orang, siswa yang membaca dengan intonasi tidak tepat berumlah 1 orang, untuk siswa yang membaca dengan intonasi yang tepat
berumlah 9 orang; dan 3 kelancaran, siswa yang membaca kata atau kalimat tertentu kurang lancar sebanyak 13 orang, siswa yang membaca tidak lancar
sebanyak 13 siswa, kemudian siswa yang membaca lancar hanya 2 orang.
Adapun hasil tes kemampuan siswa membaca nyaring pada tahap pratindakan disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN 2354-614X
264
Tabel 1. Hasil Tes Pratindakan Kemampuan Membaca Nyaring
No NAMA
Aspek Penilaian Skor Keterangan
KKM
Lafal 3
Intonasi 3
Kelancaran 3
Skor 9
Nilai perolehan
T TT
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
Moh. Arif
√ √
√ 5
55,5 √
2
Anang A. Sangi
√ √
√ 5
55,5 √
3
Sigit D.Guntoro
√ √
√ 6
66,6 √
4
Moh. Syahrul
√ √
√ 5
55,5 √
5
Achmad A.M. putra
√ √
√ 5
55,5 √
6
Fahmi Hidayat
√ √
√ 5
55,5 √
7
Salung Rosadi Sidik
√ √
√ 7
77,7 √
8
Muh. Aditya Sabdula
√ √
√ 5
55,5 √
9
Moh. Riski
√ √
√ 5
55,5 √
10
Rian Adrianus
√ √
√ 7
77,7 √
11
Fadrin Karago
√ √ √
5 55,5
√
12
Muh.Akbar Triprakara
√ √
√ 5
55,5 √
13
Yogi Pramudya Putra
√ √
√ 5
55,5 √
14
Fauzia
√ √
√ 7
77,7 √
15
Vina Anjelina
√ √
√ 5
55,5 √
16
Sekiladjan
√ √
√ 6
66,6 √
17
Nur Adinda Lestari
√ √
√ 5
55,5 √
18
Inayah Nurfadillah S.
√ √ √
6 66,6
√
19
Wanda S.Kansil
√ √
√ 5
55,5 √
20
Enal Riadi
√ √
√ 8
100 √
21
Isty Bunga Fatima
√ √
√ 5
55,5 √
22
Ririn Surya Ningsih
√ √
√ 8
100 √
23
Putri Cindy
√ √
√ 5
55,5 √
24
AyuRahmawati Putri
√ √
√ 6
66,6 √
25
Valda Dipa Sarifa
√ √
√ 5
55,5 √
26
Fahira Nur Syabani
√ √
√ 7
77,7 √
27
Syatira M.
√ √ √
7 77,7
√
28
Aisyah
√ √
√ 7
77,7 √
Berdasarkan tabel hasil tes kemampuan siswa membaca nyaring pada tahap pra tindakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa
dalam membaca nyaring masih sangat kurang dengan jumlah siswa yang tuntas hanya 12 orang. Sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 16 orang.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN 2354-614X
265 Hal ini dijadikan peneliti sebagai acuan untuk tindakan selanjutnya. Pelaksanaan
tindakan dilaksanakan mulai pada hari senin 17 februari 2014 selama kurang lebih satu jam pelajaran 3 x 35 menit dan berakhir pada hari kamis tanggal 17 April
2014. Hasil Observasi dan Tes Siklus I
Hasil observasi mengenai kegiatan guru dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan guru peneliti dalam mendesain dan menerapkan
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VI SD Negeri Lambelu dengan pembelajaran membaca nyaring melalui metode modeling. Hasil observasi
aktivitas guru diperoleh hasil yang memiliki kategori baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor perolehan dari masing-masing kriteria penilaian yang diperoleh yaitu
3,56. Sedangkan observasi kegiatan siswa untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan membaca siswa, selanjutnya dilakukan penilaian yang
dijadikan pedoman untuk tindakan selanjutnya.
Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian yang dilakukan secara serentak, tingkat kemampuan membaca siswa dalam proses pembelajaran
khususnya pada siklus I masih berkategori kurang. Hal ini dilakukan dengan observasi yang dimulai dari penilaian kurang 1, bernilai cukup 2, dan bernilai baik
3. Dengan melihat penilaian tersebut di atas dalam pembelajaran perlu diperbaiki. Hasil observasi siswa dapat dinyatakan bahwa kemampuan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran membaca nyaring melalui metode modeling masih kurang dengan nilai perolehan 1,5. Pada hasil observasi tersebut, maka dilanjutkan
dengan tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca nyaring. Hasil tes tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN 2354-614X
266
Tabel 2. Hasil Tes Kemampuan Membaca Nyaring Melalui Metode Modeling
Pada siklus I
No NAMA
Aspek Penilaian Skor Keterangan
KKM
Lafal 3
Intonasi 3
Kelancaran 3
Skor 9
Nilai perolehan
T TT
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 Moh. Arif
√ √
√ 6
66,6 √
2 Anang A.Sangi √
√ √
6 66,6
√ 3 SigitD.Guntoro
√ √ √
6 66,6
√ 4 Moh.Syahrul
√ √
√ 5
55,5 √
5 Achmad A.M. putra √
√ √
6 66,6
√ 6 Fahmi Hidayat
√ √
√ 5
55,5 √
7 Salung Rosadi Sidik √
√ √
7 77,7
√ 8 Muh.Aditya Sabdula
√ √
√ 6
66,6 √
9 Moh. Riski √
√ √
5 55,5
√ 10 Rian Adrianus
√ √
√ 7
77,7 √
11 Fadrin Karago √
√ √ 5
55,5 √
12 Muh.Akbar Triprakarsa √
√ √
5 55,5
√ 13 Yogi Pramudya Putra
√ √
√ 5
55,5 √
14 Fauzia √
√ √
6 66,6
√ 15 Vina Anjelina
√ √
√ 6
66,6 √
16 Sekiladjan √
√ √
6 66,6
√ 17 Nur Adinda Lestari
√ √
√ 6
66,6 √
18 Inayah Nurfadillah S. √
√ √
5 55,5
√ 19 Wanda S.Kansil
√ √
√ 5
55,5 √
20 Enal Riadi √
√ √
8 100
√ 21 Isty Bunga Fatima
√ √
√ 5
55,5 √
22 Ririn Surya Ningsih √
√ √
8 100
√ 23 Putri Cindy
√ √
√ 5
55,5 √
24 AyuRahmawati Putri √
√ √
5 55,5
√ 25 Valda Dipa Sarifa
√ √
√ 5
55,5 √
26 Fahira Nur Syabani √
√ √
7 77,7
√ 27 Syatira M.
√ √ √
7 77,7
√ 28 Aisyah
√ √
√ 6
66,6 √
Sebagaimana digambarkan bahwa hasil perolehan nilai siswa pada evaluasi siklus I dalam penelitian ini adalah 55,5 sampai 100, kemudian nilai tertinggi
diperoleh siswa adalah nilai 100 diraih 2 orang siswa, sementara nilai terendah 12 orang. Dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 65,81 pada siklus I dapat
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN 2354-614X
267 disimpulkan sementara tingkat kemampuan membaca nyaring kelas kelas VI SD
Negeri Lambelu dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih perlu ditingkatkan. Setelah itu, sama halnya dengan Siklus I guru peneliti kembali
memberikan tes kompetensi membaca kepada siswa untuk mengetahui apakah kemampuan membaca siswa telah meningkat. Secara garis besar, hasil penilaian
pada siklus I tidak berbeda dengan hasil pengamatan pada siklus II, meskipun komponen-komponen yang diamati tidak ada yang mendapat nilai kurang atau
sangat kurang, tetapi tetap menjadi acuan dan rekomendasi bagi peneliti untuk terus meningkatkan strategi belajar dan implementasinya di kelas. Hasil
pengamatan tersebut juga menjadi bahan evaluasi bagi peneliti untuk melaksanakan tindakan selanjutnya dengan tetap berpedoman.
Hasil Observasi dan Tes Siklus II
Kemampuan guru peneliti dalam mendesain dan menerapkan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VI SD Negeri Lambelu dengan
pembelajaran membaca nyaring melalui metode modeling. Hasil observasi aktivitas guru diperoleh hasil yang memiliki kategori sangat baik. Hal ini dilihat
dari jumlah skor perolehan dari masing-masing kriteria penilaian yang diperoleh yaitu 3,81 atau memenuhi keterangan sangat baik. Sedangkan hasil observasi
siswa dapat dinyatakan bahwa kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran membaca nyaring melalui metode modeling sudah baik dengan nilai
perolehan 2,71.
Hasil ini didapatkan berdasarkan tes kemampuan siswa dalam melakukan pembelajaran tentang membaca nyaring yaitu disajikan sebagai berikut:
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN 2354-614X
268
Tabel 3. Hasil Tes Kemampuan Membaca Siswa Pada Siklus II
No NAMA
Aspek Penilaian Skor Keterangan
KKM
Lafal 3
Intonasi 3
Kelancaran 3
Skor 9
Nilai T TT 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Moh. Arif √
√ √ 7
77,7 √ 2 Anang A.Sangi
√ √
√ 7
77,7 √ 3 SigitD.Guntoro
√ √
√ 8
88,8 √ 4 Moh.Syahrul
√ √
√ 8
88,8 √ 5 Achmad A.M. putra
√ √
√ 6
66,6 √
6 Fahmi Hidayat √
√ √
6 66,6 √
7 Salung Rosadi Sidik √
√ √ 7
77,7 √ 8 Muh.Aditya Sabdula
√ √ √
7 77,7 √
9 Moh. Riski √
√ √
6 66,6 √
10 Rian Adrianus √
√ √
8 88,8 √
11 Fadrin Karago √
√ √
55,5 √
12 Muh.Akbar Triprakarsa √
√ √
9 100
√ 13 Yogi Pramudya Putra
√ √
√ 9
100 √
14 Fauzia √
√ √
6 66,6 √
15 Vina Anjelina √
√ √
8 88,8 √
16 Sekiladjan √
√ √ 7
77,7 √ 17 Nur Adinda Lestari
√ √
√ 6
66,6 √ 18 Inayah Nurfadillah S.
√ √
√ 8
88,8 √ 19 Wanda S.Kansil
√ √
√ 7
77,7 √ 20 Enal Riadi
√ √
√ 9
100 √
21 Isty Bunga Fatima √
√ √
6 66,6 √
22 Ririn Surya Ningsih √
√ √
9 100
√ 23 Putri Cindy
√ √
√ 5
55,5 √
24 Ayu Rahmawati Putri √
√ √
7 77,7 √
25 Valda Dipa Sarifa √
√ √
5 55,5
√ 26 Fahira Nur Syabani
√ √
√ 8
88,8 √ 27 Syatira M.
√ √
√ 8
88,8 √ 28 Aisyah
√ √ √
7 77,7 √
Kemampuan membaca nyaring pada siklus II telah tuntas dengan nilai ketuntasan belajar klasikal 89,28. Dari hasil pengamatan dan penilaian proses
pada siklus dua terjadi peningkatan dalam membaca nyaring. Dari ketiga komponen yang dinilai tidak satu pun yang mendapatkan nilai sangat kurang,
sementara yang bernilai cukup 9, yang bernilai baik 15 dan sangat baik 4. Dengan menilai komponen-komponen tersebut dalam proses pembelajaran, mengalami
peningkatan pada penilaian cukup, baik dan sangat baik.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN 2354-614X
269 Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca
nyaring di kelas VI SD Negeri Lambelu dinyatakan berhasil dan penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan dikategorikan cukup. Pencapaian rata-rata
pada siklus I sebesar 65,81 berhasil ditingkatkan menjadi 78,90 pada siklus II. Jadi taraf penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan naik sekitar 32.
Nilai daya serap sebelumnya 57,14 dapat meningkat menjadi 89,28 . Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatanobservasi aktivitas guru pada siklus I, dari semua aspek yang diamati atau dinilai masih ada aspek yang mendapat nilai
cukup yaitu aspek kegiatan pokok yang meliputi penguasaan materi dan kemampuan guru peneliti mengkondisikan kelas. Sedangkan aspek yang
berkategori baik yaitu kegiatan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, kesiapan alat bantu, dan aspek kegiatan pokok yang meliputi teknik bertanya
gurupeneliti kepada siswa.
Sementara itu, untuk aspek yang berkategori sangat baik yaitu kegiatan persiapan meliputi menyiapkan silabus, menyiapkan RPP, dan menyiapkan buku
nilai. Kemudian, pada aspek kegiatan pembelajaran yang berkategori sangat baik yaitu apersepsi dan motivasi, memberikan bimbingan secara maksimal atau
dengan tepat. Pada aspek kegiatan pokok yang bernilai sangat baik meliputi penggunaan alat bantu media pembelajaran, penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar, pelaksanaan pembelajaran tepat waktu, mengevaluasi, dan menyimpulkan materi serta menutup pelajaran.
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dalam pembelajaran membaca nyaring menggunakan metode modeling di kelas VI SD Negeri Lambelu
perlu diperbaiki atau ditingkatkan lagi, dimana beberapa aspek atau komponen yang mendapat nilai kurang yaitu a kesiapan siswa mengikuti pelajaran; b
keberanian siswa bertanya kepada guru; c keberanian siswa menjawab pertanyaan guru; d kemampuan siswa membaca dengan lafal dan intonasi yang
tepat. Sedangkan aspek yang bernilai cukup, yaitu a motivasi dan minat belajar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN 2354-614X
270 siswa; b aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas. Kemudian, yang bernilai baik
yaitu aspek perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan kemampuan siswa membaca nyaring pada
siklus I, memperoleh nilai ketuntasan belajar klasikal sebesar 57,14. Perolehan nilai ini disebabkan masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan pada aspek
pelafalan, yaitu lafal kata tertentu tidak jelas sebanyak 24 siswa. Aspek intonasi yaitu intonasi kurang tepat sebanyak 21 siswa. Kemudian aspek kelancaran, yaitu
kata atau kalimat tertentu kurang lancar sebanyak 14 siswa. Dari ketiga aspek yang dinilai sebagian besar masih dipengaruhi dialek daerah masing-masing.
Karena, di SD Negeri Lambelu siswanya terdiri dari suku Jawa, Lombok, dan Bali.
Ditinjau dari standar ketuntasan yang telah ditetapkan, siswa dikategorikan berhasil membaca nyaring melalui metode modeling pada siklus I
yang mencapai nilai 66,6 ke atas berjumlah 16 orang siswa dan siswa yang tidak bisa membaca nyaring berjumlah 12 orang siswa.
Pada siklus II hasil observasi aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus pertama. Peningkatan tersebut, dapat kita lihat pada tabel hasil
pengamatanobservasi aktivitas guru, semua aspek yang diamati dapat terlaksana dengan baik. Dalam hal ini, guru sebagai fasilitator, motivator, dan bertindak
sebagai pengamat bagi siswa. Peneliti sebagai guru melakukan kegiatan: a melaksanakan RPP; b menyampaikan tujuan pembelajaran dan lain sebagainya.
Guru sebagai fasilitator dan motivator, melakukan kegiatan: a memotivasi siswa selama pembelajaran berlangsung dengan cara memberikan latihan membaca
nyaring melalui metode modeling; b membimbing siswa yang masih kesulitan dalam membaca; dan c memberikan kesempatan bertanya pada siswa dan
memberikan tugas kepada siswa untuk latihan membaca.
Pada hasil observasi aktivitas siswa juga memberikan hasil yang meningkat setiap pertemuan. Hal ini dibuktikan dari 7 aspek yang diamati mengalami
perubahan yang sesuai tujuan yang diharapkan, khususnya pada kemampuan membaca siswa yang menunjukan adanya peningkatan yang baik dimana
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN 2354-614X
271 sebelumnya banyak siswa yang belum tepat dalam lafal, intonasi, dan belum
lancar membaca. Kemampuan siswa membaca nyaring pada siklus II meningkat dari pada
siklus I. Sesuai data yang ada dalam tabel evaluasi kemampuan membaca nyaring perolehan nilai rata-rata pada siklus II adalah 78,90. Pada siklus II, siswa juga
mengalami peningkatan dalam taraf penguasaan materi kemampuan membaca yang awalnya pada siklus I hanya
57,14 pada siklus II menjadi 89,28 , Hasil atau nilai tersebut menjadi bukti bahwa upaya yang dilakukan pada siklus II dapat
meminimalisirkan kekurangan yang terdapat pada siklus sebelumnya. Sehubungan dengan hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa peluang
keberhasilan belajar membaca tidak hanya dimiliki oleh siswa yang berkemampuan tinggi saja, tetapi siswa yang memiliki kemampuan sedang, dan
bahkan untuk siswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah juga dapat meraih keberhasilan. Sehingga untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal,
dalam proses pembelajaran semestinya menggunakan media yang memungkinkan keterlibatan siswa secara maksimal. Kegiatan pembelajaran membaca nyaring
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
IV. KESIMPULAN