Perangkat Keras Kendalian DASAR TEORI A. Programmable Logic Control PLC

C. Motor DC Servo Trainer

Dalam acuan [8] dijelas DC Servo Trainer ED-4400B da LTD. adalah sistem loop tertutup yang didesain untuk modul prak konsep pembuatan sistem trainer untuk memberikan pengetahu kerja pada sistem loop tertutup kepada pengguna dengan mengi dasar teori dan langkah dem percobaan dengan satu subjek. 1. Pengendali Sudut deng Tertutup Dalam sistem penge posisi gambar 4, informasi potensiometer yang dihubung motor menjadi umpan ba penguat kontrol control Kemudian, pengaturan posi dari masukan pot dikombinasikan dengan si pada input amplifier yang m motor pada bagian yang ber dua sinyal. Ketika kadua teridentifikasi, keluaran pada akan menjadi nol. Gambar 4. Sebuah loop tertutup p posisi servo 2. Kecepatan Motor dan Ka Input Secara umum motor sebuah mesin yang me energi listrik menjadi ene Elemen kunci dari motor medan field dan armatur Aliran arus listrik yang mele akan menimbulkan tork putaran pada armatur. Gambar 5. Rangkaian ekivalen pe motor er laskan bahwa dari ED Co., tup servo DC praktikum. Inti ner ED-4400B huan praktik tup servo DC ngintegrasikan demi langkah dengan Loop ngendali servo asi posisi dari hubungkan pada n balik pada ol amplifier. posisi masukan potensiometer sinyal balik ng menjalankan berbeda antara kadua posisi pada amplifier p pengontrol Karakteristik otor merupakan mengkonversi energi gerak. or DC adalah tur gambar 5. elewati medan orka tenaga pengontrolan 3. Rangkaian Pembagi Te Pada acuan [5] bahwa rangkaian pemba juga dikenal sebagai pemba adalah rangkaian line yang menghasilkan tega V out yang berasal dari te V in . Pembagi tegangan m pembagian dari teganga pada komponen yang Rumusnya adalah sebagai b ................................ III. PERANCANGAN S Perencanaan pengendali posisi dan menggunakan Programmabl Control PLC-5 Allen Breadl dengan dua tahapan yaitu : 1. Perangkat Keras Kenda 2. Perangkat Lunak Sist

A. Perangkat Keras Kendalian

Gambar 6 memperlihatkan bl dari system Pengendalian S dan Kecepatan Motor Programmable Logic Cont Motor sebagai kendalian da computer sebagai pengendal komputer terdapat antarm berfungsi sebagai penge monitoring. Komputer berkomunikasi dengan PLC perubahan nilai parameter pada dapat dilihat di antarmuka Pada modul analog kelua terdapat keluaran berupa arus 20mA. Ini sesuai dengan nil dan maksimum Integer y sebelumnya. Rangkaian Tegangan akan engubah ar dari PLC menjadi tegangan. ini digunakan untuk me sudut posisi dan kecepatan m tegangan yang diperlukan ha 104 Tegangan [5] menjelaskan bagi tegangan mbagi potensial inear sederhana egangan output i tegangan input n merujuk pada ngan tergantung ng pembaginya. ai berikut : .................................1 SISTEM komponen n kecepatan mable Logic adley, dilakuka : endalian istem Kendali alian n blok diagram n Servo Posisi otor dengan ontrol PLC. n dan PLC dan ndali. Di dalam armuka yang ngendali dan puter selalu LC agar setiap ter pada PLC muka. keluaran PLC, arus sebesar 4- nilai minimum yang diatur n Pembagi h arus keluaran ngan. Tegangan mengendalikan n motor. Besar n harus sesuai 105 dengan keluaran arus dari modul analog PLC. Rangkaian Pengendali Servo Posisi Gambar 6. Diagram bagan kotak pengendali motor Gambar 7. Flowchart Rangkaian pengendali Posisi sudut Prinsip kerja flowchart rangkaian pengendali posisi sudut gambar 7 diatas, dimulai dari PLC yang arus keluarannya sebesar 4 – 20 mA. Arus ini sesuai dengan nilai minimum dan maksimum yang ditur dari setting integer pada bagian input PLC. Arus keluaran dari PLC 4 -20 mA akan dubah menjadi besaran tegangan oleh rangkaian pembagi tegangan. Output tegangan tersebut akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari potensiometer yang akan dijumlahkan dengan perubahan tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian pembagi tegangan pada modul praktikum Sum Amplifier U-153. Perubahan tegangan ini akan menggerakkan posisi sudut dan kecepatan motor terhadap motor yang dikendalikan sampai tidak ada lagi perbedaan tegangan. Adapun rangkaian pengendali servo posisi dapat dilihat pada gambar 8 berikut Gambar 8. Rangkaian Pengendali Servo Posisi Jadi setiap perubahan nilai integer pada PLC akan membuat tegangan yang masuk ke motor berubah- ubah dengan demikian posisi dan kecepatan motor juga akan berubah. Karena diketahui potensio meter dapat bekerja pada tegangan 0 – 12,12 Volt, maka untuk mengetahui tegangan maksimum dari potensiometer digunakan persamaan:: V = I R ………………….2 Dengan V = 12,12 Volt dan I = 20 mA, maka kita memperoleh R = 606 Ω Untuk membaca parameter sudut yang dihasilkan oleh potensiometer, maka jumlah tegangan potensiometer juga dimasukkan kedalam modul masukan analog. Karena tegangan modul masukan analog hanya berjarak antara 0 – 5 Volt, maka diperlukan rangkaian pembagi tegangan agar perubahan tegangan potensiometer antara 0 – 12,12 Volt sama dengan 0 – 5 Volt. Maka nilai resistansi dari 106 kedua tahanan pada rangkaian pembagi tegangan yang dipakai adalah: V out = 5 Volt, R 1 = 500 Ω dan V in = 12,12 Volt, maka yang didapat adalah R2 = 354 Ω . Rangkaian Pengendali Kecepatan Motor Flowchart rangkaian pengendali motor dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 9. Flowchart Rangkaian pengendali kecepatan motor Adapaun urutan kerja dari flowchart seperti berikut : Input PLC dapat diberi nilai integer antara 80 – 400, PLC mempunyai output dengan arus sebesar 4 – 20 mA. Arus ini akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan nilai integer yang diberikan pada input PLC. Arus keluaran dari PLC akan dikonversi menjadi tegangan oleh rangkaian pembagi tegangan yang akan menggerakkan motor berputar dari motor yang dikendalikan. Perubahan nilai integer berpangaruh pada meningkatnya kecepatan motor. Kecepatan motor tersebut akan menghasilkan nilai Round per Minute RPM sesuai kecepatan motor. Nilai RPM ini dikonversi menjadi tegangan dengan menggunpada modul praktikum FV Converter U-155. Nilai tegangan yang dihasilkan masuk ke dalam modul analog masukan dan pada menjadi parameter pada antarmuka. Diperlukan pengukuran secara manual menggunakan Multimeter untuk mengetahui tegangan maksimum yang diperlukan motor. Untuk perubahan kecepatan motor antar 0-4000 RPM diperlukan tegangan antara 0-9,31 Volt. Dengan nilai tegangan V = 9.31 Volt dan nilai arus sebesar I = 20 mA maka dengan menggunpada Rumus 1 nilai tahanan dipakai pada rangkaian pembagi tegangan sebesar R = 465 Ω . Gambar 10. Rangkaian pengendali kecepatan motor

B. Perangkat Lunak Kendalian