pengecualian adalah
Myers-Briggs Type Indicator
dan
Model Lima Besar
. Selama 20 tahun terakhir, dua pendekatan ini telah menjadi kerangka kerja yang dominan
untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasikan sifta-sifat seseorang.
1. Myers-Briggs Type Indicator MBTI
Myers-Briggs Type Indicator adalah instrumen penilaian kepribadian yang paling sering digunakan. Instrumen penilaian berisi 100 pertanyaan
mengenai bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situasi tertentu. Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan dalam tes tersebut maka dapat di
klarifikasikan sebagai berikut :
Ekstraver versus Introver
yaitu Individu dengan karakteristik ekstraver digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas,
sedangkan individu dengan karakteristik introver digambarkan sebagai individu yang pendiam dan pemalu.
Sensitif versus Intuitif
yaitu individu dengan karakteristik sensitif digambarkan sebagai individu yang praktis dan lebih menyukai rutinitas
da urutan. Mereka berfokus pada detail. Sebaliknya, individu dengan karakteristik intuitif mengandalkan proses-proses tidak sadar dan melihat
“gambaran umum”.
Pemikir versus Perasa
yaitu individu yang termasuk dalam karakteristik pemikir menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai
masalah, sedangkan individu dengan karakteristik perasa mengandalkan nilai-nilai dan emosi kepribadian mereka.
Memahami versus Menilai
yaitu individu yang cenderung memiliki karakteristik memahami menginginkan kendali dan lebih suka dunia
mereka teratur dan terstruktur, sedangkan individu dengan karakteristik menilai cenderung lebih fleksibel dan spontan.
2. Model Lima Besar
Mungkin kurang memiliki bukti pendukung yang valid, tetapi hal
tersebut tidak berlaku pada Model Lima Besar
Big Five Model
. Tes inilah
yang dilakukan oleh John Bearden yang membuatnya memikirkan kembali cara mengatur individu. Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah besar
penelitian mendukung bahwa lima dimensi dasar saling mendasari dan mencakup sebagaian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian
manusia. Faktor-faktor Lima Besar mencakup :
Ekstraversi
Extraversion
. Dimensi ini mengungkapkan tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubugan dengan individu lain.
Individu yang memiliki sifat ekstraversi cenderung suka hidup berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi. Sebaliknya, individu
yang memiliki sifat introver cenderung suka menyendiri, penakut, dan
pendiam. Mudah akur atau mudah bersepakat
Agreeableness
. Dimensi ini merujuk pada kecenderungan individu untuk patuh terhadap individu
lainnya. Individu yang sangat mudah, bersepakat adalah individu yang senang bekerja sama, hangat, dan penuh kepercayaan. Sementara itu,
individu yang tidak mudah bersepakat cenderung bersikap dingin,
tidak ramah, dan suka menentang. Sifat berhati-hati
Conscientiousness
. Dimensi ini merupakan ukuran kepercayaan. Individu yang sangat berhati-hati adalah individu
yang bertanggung jawab, teratur, dapat diandalkan, dan gigih. Sebaliknya, individu dengan sifat berhati-hati yang rendah cenderung
mudah bingung, tidak teratur, dan tidak bisa diandalkan. Stabilitas emosi
Emotional Stability
. sering juga disebut berdasarkan kebalikannya, yaitu nuerosis. Dimensi ini menilai
kemampuan seseorang untuk menahan stres. Individu dengan stabilitas emosi yang positif cenderung tenang, percaya diri, dan
memiliki pendirian yang teguh. Sementara itu, individu dengan stabilitas emosi yang negatif cenderung mudah gugup, khawatir,
depresi, dan tidak memiliki pendirian yang teguh.
Terbuka terhadap hal-hal baru
Openness To Experience
. Dimensi ini merupakan dimensi terakhir yang mengelompokkan individu
berdasarkan lingkup minat dan keterkaitannya terhadap hal-hal baru. Individu yang sangat terbuka cenderung kreatif, ingin tahu, dan
sensitif terhadap hal-hal yang bersifat seni. Sebaliknya, mereka yang tidak terbuka cenderung memiliki sifat konvensional dan merasa
nyaman dengan hal-hal yang telah ada. MENILAI KEPRIBADIAN.
Alasan paling penting mengapa seorang manajer perlu mengetahui cara menilai kepribadian adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes kepribadian
sangat berguna dalam membuat keputusan perekrutan. Nilai dalam tes kepribadian membantu manajer meramalkan calon terbaik untuk suatu pekerjaan. Beberapa
manajer ingin mengetahui cara menilai individu dalam tes kepribadian agar lebih memahami dan lebih baik dalam mengatur individu yang bekerja dengan mereka.
Terdapat tiga cara utama untuk menilai kepribadian:
1. Survei mandiri