2 Harga Dasar Ukuran Reklame dan Harga Dasar Ketinggian Reklame serta tata cara
perhitungannya diatur dan ditetapkan oleh Bupati.
Pasal 6
1 Nilai Strategis Pemasangan Reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2
dihitung berdasarkan faktor lokasi penempatan dan faktor sudut pandang, dengan rumus sebagai berikut :
2
Penetapan nilai faktor lokasi penempatan dan faktor sudut pandang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan oleh Bupati.
Pasal 7
Tarif Pajak ditetapkan sebesar 25 dua puluh lima persen.
Pasal 8
Besarnya pokok Pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dengan dasar pengenaan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 ayat 1 Peraturan Daerah ini.
BAB IV WILAYAH PEMUN GUTAN
Pasal 9
Pajak yang terutang dipungut di wilayah Daerah tempat reklame diselenggarakan.
BAB V MASA PAJAK, SAAT PAJAK TERUTANG, DAN
SURAT PEMB ERITAHUAN PAJAK DAERAH Pasal 10
Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 satu bulan atau selama masa penyelenggaraan reklame.
NSPR = Lokasi Penempatan Rp x Sudut Pandang Score
Pasal 11
Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat pelayanan Reklame dilakukan.
Pasal 12
1 Setiap Wajib Pajak harus mengisi SPTPD.
2 SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus diisi dengan jelas, benar, dan
lengkap serta harus ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya. 3
SPTPD sebagaimana dimaksud pada 1 harus disampaikan kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan melalui Keputusan
Bupati. 4
Bentuk, isi, dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkan oleh Bupati.
BAB VI PENETA PAN PAJAK
Pasal 13
1 Berdasarkan SPTPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 1, Bupati atau
Pejabat yang ditunjuk menetapkan pajak terhutang dengan menerbitkan SKPD. 2
Bentuk, isi, kualitas dan ukuran SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan oleh Bupati.
Pasal 14
1 Wajib Pajak yang membayar sendiri, SPTPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ayat 1 digunakan untuk menghitung dan menetapkan pajak sendiri yang terutang. 2
Dalam jangka waktu 5 lima tahun sesudah saat terutangnya pajak, Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dapat menerbitkan :
a. SKPD KB
b. SKPD KBT
c. SKPDN
3 SKPD KB sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf a diterbitkan :
a. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang
terutang tidak atau kurang dibayar ; b.
Apabila SPTPD tidak disampaikan kepada Bupati dalam jangka waktu yang ditentukan dan telah ditegur secara tertulis ;
c. Apabila kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang terutang dihitung
secara jabatan. 4
SKPD KBT sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf b diterbitkan apabila ditemukan data baru atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan
penambahan jumlah pajak yang terutang. 5
SKPDN sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf c diterbitkan apabila jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan
tidak ada kredit pajak.
BAB VII TATA CARA PEMBAYARAN