Keadaan Iklim di Kawasan Asia Tenggara Bentang Budaya kawasan Asia Tenggara

149 Bab IX. Geografi Asia Tenggara

4. Sumberdaya T a n a h.

Tanah sebagai sumberdaya alam adalah bentukan dari proses endogen dan eksogen sekaligus, melalui proses erosi ,transportasi, pelapukan dan sedimentasi. Tanah adalah media tumbuh berbagai tanaman yang akhirnya menjadi bahan makanan bagi hewan maupun manusia. Oleh karena itu tanah dan air menjadi sumberdaya yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup manusia. Dalam hal ini Asia Tenggara mempunyai berbagai jenis tanah, mulai yang sangat subur karena berbahan baku batuan vulkanik yang berasal dari gunung berapi, dan endapaan aliran sungai alluvial, serta tanah yang kurang subur karena berbahan baku kapur maupun gambut, serta akibat karena proses pencucian tanah akibat curah hujan yang tinggi ilufiasi dan elufiasi. Tanah-tanah subur tersebar di negara-negara Asia Tenggara Myanmar, Thailand, Vietnam, kepulauan Filipina, Pulau-pulau di Indonesia, terutama yang dilalui oleh jalur gunung api yang aktif. Tanah tersebut terdapat pada daerah dataran aliran sungai dan dataran antar pegunungan berapi dan dataran rendah.Daerah ini merupakan. penghasil bahan makan, terutama beras yang cukup besar di dunia, perkebunan dan hasil pertanian lainnya, seperti palawija, buah dan sayuran.

5. Sumberdaya Bahan Tambang

Negara-negara di Asia Tenggara juga mempunyai potensi besar di bidang tambang. Malaysia dan Indonesia adalah penghasil bauksit dan timah yang cukup besar di dunia. Indonesia bersama Brunei Darusalam merupakan penghasil minyak dan gas bumi yang cukup penting. Barang tambang di Indonesia lainnya yaitu: batu bara Sumatera dan Kalimantan, emas dan tembaga di Papua.

C. Keadaan Iklim di Kawasan Asia Tenggara

Asia Tenggara sebagian besar terletak di daerah tropis yang dipengaruhi oleh angin musim. Angin musim ini berganti arah setiap enam bulan dari Asia menuju Australia atau sebaliknya Hal itu sesuai dengan posisi matahari yang berada di utara khatulistiwa pada bulan April – Oktober dan di belahan bumi selatan pada bulan Oktober – April . Hubungkan hal tersebut dengan kondisi tekanan udara di satu daerah sehingga menimbulkan gerakan udara dari satu tempat ke tempat lain. Ingat bahwa gerakan udara atau angin itu dipengaruhi pula oleh rotasi bumi. Buatlah karangan singkat, dengan tema Upaya Pemerintah melestarikan Hutan di Indonesia.Presentasikan kedepan kelas Tugas 9.3 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas IX 150 Angin passat, baik Timur Laut maupun Tenggara, bertiup terus menerus sepanjang tahun, sehingga daerah-daerah yang dipengaruhi angin passat ini turun hujannya lebih banyak dari pada daerah-daerah lain. Daerah-daerah itu meliputi pantai timur Indocina, pantai timur semenanjung Malaya dan pantai timur Philipina. Elevasi tinggi suatu tempat terhadap permukaan air laut juga berpengaruh terhadap banyaknya curah hujan. Di daerah pegunungan curah hujannya lebih tinggi dari pada di daerah dataran rendah. Apalagi pada lereng- lereng yang menghadap datangnya angin yang membawa uap air. Suhu pantai tropis di Asia Tenggara rata-rata 26,3º C

D. Bentang Budaya kawasan Asia Tenggara

Bentang budaya diartikan sebagai hasil campur tangan manusia terhadap bentang alam sehingga menampilkan fenomena baru. Misalnya persawahan, perkebunan, saluran irigasi, jalan raya dan permukiman adalah hasil kerja manusia setelah membuka hutan, menimbun jurang , memangkas bukit dan mereklamasi pantai. Kecuali Singapura maka bentang alam di kawasan Asia Tenggara di dominasi oleh pengolahan tanah berupa ladang, persawahan, perkebunan, tambak . Hal tersebut sesuai dengan mata pencaharian sebagian besar penduduk Asia Tenggara sebagai petani. Persawahan merupakan contoh bagaimana manusia mengubah sebidang lahan untuk menghasilkan makanan pokok yaitu beras. Baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dalam bentuk gotong royong, awalnya orang membuka hutan untuk dijadikan ladang. Ladang yang bergantung pada curah hujan, dengan kesuburan yang terus berkurang meyebabkan orang berpindah-pindah, dari sini muncul istilah ladang berpindah. Sistem ladang berpindah ini menyebabkan kerusakan hutan Gambar 9.3, apabila masa sikulusnya atau kembali ke ladang semula, semakin pendek. Perkembangan IPTEK menyebabkan manusia mampu mengelola ladang menjadi persawahan secara modern nampakya menjadi bentang budaya yang dominan di wilayah Asia tenggara. Di Philipina terdapati lembaga riset khusus padi yaitu IRRI International Rice Research Institute, yang mengembangkan bibit jenis atau varietas padi yang unggul. Meskipun demikian perkembangan daerah perkotaan di Asia Tenggara juga memunculkan bentang budaya berupa jalan-jalan raya yang lebar, gedung-gedung Gambar 9.3. Pembakaran Hutan untuk pemanfaatan ladang berpeindah-pindah Gambar 9.4. Pengeloaan sawah dengan terrasering merupakan bentang budaya yang umum di dataran tinggi di Indonesia 151 Bab IX. Geografi Asia Tenggara pencakar langit, taman-taman kota, jembatan dan permukiman-permukiman baru di seputar kota besar yang menggusur lahan pertanian, khususnya persawahan. Bahkan permukiman yang ada dapat saja tergusur oleh bangunan baru, seperti pertokoan dan mall. Permukiman-permukiman baru umumnya dibangun oleh pengembang real estate dengan fasilitas umum berupa jalan, listrik, air minum, telepon, lapangan olah raga bahkan pertokoan dan tempat hiburan. Karena pertambahan penduduk dan arus migrasi dari desa ke kota yang tinggi maka umumnya kota-kota di kawasan Asia tenggara mengalami permasalahan lingkungan. Permasalahan kota tersebut antara lain: tumbuhnya kawasan kumuh, lalu lintas padat, kesemarwutan tata ruang kota dan polusi.

E. Bentang Budaya kawasan Asia Tenggara