1. Hidrogenasi = addisi dengan H 2. Halogenasi = addisi dengan Cl

R-CH 2 O-SO 3 H R-CH 2 -0SO 3 H Ester Garam dari ester ini = ―detergen‖ = R - CH 2 – O - SO 3 Na b. Reaksi asam lemak tidak jenuh • Ada reaksi dari ikatan rangkapnya seperti:

b.1. Hidrogenasi = addisi dengan H

2 CH 3 - CH 2 7 - CH = CH - GH 2 7 – COOH + H 2 CH 3 - CH 2 7 - CH 2 - CH 2 - CH 2 7 - COOH Ni Asam Stearat OH + H

b.2. Halogenasi = addisi dengan Cl

2 CH 3 - CH 2 7 - CH = CH - CH 2 7 – COOH + Br 2 CH 3 - CH 2 7 - CH -CH- CH 2 7 - COOH Br Br Dibroom - Asam Stearat - Cl 2 dan 12 bersifat = Br 2 - Adsorpsi J 2 oleh asam lemak tidak jenuh dapat diukur secara kuantitatif  “ bilangan jodium‖ yang menunjukkan tentang jumlah ikatan rangkap dari lemak. b.3. Oksidasi - Sifat oksidasinya tergantung dan oksidatornya dan kondisi suasana dari reaksinya - Misalnya bila asam oleat dioksidasi hati-hati dengan KMnO 4 : ¤ Pada suhu rendah  gugus OH terbentuk pada ikatan rangkap  dihidroksi asam stearat ¤ Pada suhu tinggi  oksidasi berlanjut terus  dua asam dengan 9 atom C C 8 H 17 -CH = CH-C 7 H 14 -COOH + H 2 O+O  Asam Oleat C 8 H 17 - CHOH + CHOH - C 7 H 14 - COOH +3 O  Dihidroksi Asam Stearat CH 3 - CH 2 7 COOH + HOOC - CH 2 7 - COOH Asam Pelargonat Asam Azelat ¤ Penambahan O 3 Asam Oleat + O 3  H 3 C - CH 2 7 - C - O - C - CH 2 7 - COOH O O Ozonida +H 2 O  H 3 C-CH 2 7 -CH= O + O = HC - CH 2 7 - COOH Pelargonik Aldehida Azeiaic Aldehida Asam ¤ Oksidasi asam lemak dengan enzim peroksidase misal dan penicillium glaucum  keton R-CH 2 -CH 2 -COOH+O R-CHOH-CH 2 -COOH+O Asam Lemak R-  C-  CH 2 -COOH R-C-CH 3 +CO 2 O O Asam  - Ketonik Keton C. Reaksi asam hidroksi • Asam hidroksi disamping mempunyai sifat asam karboksilat, juga bersifat seperti alcohol • Yang terpenting adalah terbentuknya ester R - H - CH 2 - COOH + CH 3 CO 2 O R - CH - CH 2 x - COOH + CH 3 CO 2 O OH Asam Hidroksi Anhidrida Asam Asetat  R - CH - CH 2 x - COOH + CH 3 COOH O – CO – CH 3 Ester Asetat dari Asam Lemak Asetil Karboksilat SIFAT FAT : 1. SifatFisis • C kecil  larut dalam air • C besar  tidak larut dalam air • Semua gliserida larut dalam eter, khloroform, bensen, etil alcohol panas • Berat jenis fat air • Titik didih fat tengantung dari asam lemaknya:  asam lemak jenuh, titik didihnya asam lemak tidak jenuh dengan C yang sama • Simple gliserida biasanya tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Bila ada simple gliserida berwarna itu disebabkan bahan lain, misalnya warna kuning mentega berasal dari pigment tumbuh-tumbuhan karoten dan ksantofil 2. Sifat Kimia • Terutama berasal dari asam lemaknya • Karena fat suatu ester  reaksi ester + • Bila asam lemak punya ikatani rangkap  sifat ikatan rangkap + a. Hidrolisa Dilaksanakan dengan + air panas, pada suhu dan tekanan tinggi + katalisator misalnya asam H 2 C - O - CO - R HO H H 2 C - OH H C - O - CO - R HO H H C - OH + 3R - COOH H 2 C - O - CO - R HO H H 2 C - OH Lemak Gliserol Asam Lemak • Reaksi juga dipencepat oleh enzim - steapsin pancreas - lipase b. Saponifikasi = penyabunan • Gliserida asam lemak dapat dipecah  gliserol + garam asam lemak sabun bila dipanaskan dengan basa KOH - NaOH • Proses dipercepat dengan + alcohol H 2 C - O - CO - C 17 H 35 KO H H2 C - OH H 2 C - O - CO - C 17 H 35 KO H H2 C - OH + 3 C 17 H 35 COOK H 2 C - O - CO - C 17 H 35 KO H H2 C - OH Lemak Gliserol Sabun • Saponifikasi penting pada pembuatan sabun secara komersial, disamping juga untuk reaksi- reaksi kimia fat yaitu : ―bilangan penyabunan‖ • Pemanasan sabun dengan asam mineral  asam lemak kembali bebas R-CO-ONa+HCl R-COOH+NaCl Sabun Asam Lemak  Asam lemak terpisah pada permukaan Iarutan Reaksi fat tidak jenuh c.1. Hidrogenasi • Reaksi dengan H 2 katalis Ni H 2 C - O – Oleat H 2 H 2 C - O - Stearat H 2 C - O - Oleat + H 2 H 2 C - O - Stearat H 2 C - O - Oleat H 2 H 2 C - O - Stearat Tri – Olein Tri – Stealin • Hidrogenasi minyak biji kapas untuk membuat minyak makan dan margarine penting dalam industri c.2. Halogenasi • Cl 2 , Br 2 , J 2 dapat diaddisi oleh ikatan rangkap dan fat tidak jenuh Br 2 H 2 C - O - CO - CH 2 7 - CH - CH - CH 2 7 - CH 3 Br Br Br 2 H 2 C - O - CO - CH 2 7 - CH - CH - CH 2 7 - CH 3 Br Br Br 2 H 2 C - O - CO - CH 2 7 - CH - CH - CH 2 7 - CH 3 Br Br • Tri-olein dengan I ikatan rangkap  6 atom H • Tri-linolein dengan 2 ikatan rangkap  12 atom H • Tri linolenin dengan 3 ikatan rangkap  18 atom H • Jumlah halogen yang diaddisi oleh gliserida merupakan ukuran ketidakjenuhan dari fat = ― bilangan Jodium‖ dengan anhidrida asam asetat  ester C 3 H 5 O-CO-CH 3 2 -CH 2 O-R 3 +CH 3 CO 2 O  Anhidrida Asam Asetat C 3 H 5 COOH - CH 2 x-CH - R 3 +3CH 3 COOH CH 3 - CO - O Ester • ―Bilangan asetil‖ adalah jumlah KOH mg yang dapat bereaksi dengan asam asetat yang dibebaskan dari saponifikasi 1 gr lemak yang sudah diasetilisasi c.4. Oksidasi • Lihat oksidasi asam lemak tidak jenuh DARI LEMAK 1. Bilangan Asam • Jumlah KOH mg untuk menetralisir asam lemak bebas dari 1 gr lemak • Ukuran tentang hidrolisa atau randiciti dari lemak 2. Bilangan Penyabunan • Jumlah KOH mg yang dapat menyabun 1 gr lemak • Mengukur berat molekul lemak 3. Bilangan Reichert — Meissle • Jumlah 0,1 KOH yang dapat menetralisir asam yang dapat larut dalam air yang dilepaskan pada hidrolisa 5 gr lemak • Ukuran jumlah asam yang dapat larut dalam air yang terdapat dalam lemak 4. Bilangan Polenski • Jumlah 0,1 KOH ml yang dapat menetralisir asam yang tidak dapat larut dalam air yang dilepaskan oleh hidrolisa 5 gr lemak dapat dipisahkan dengan penyulingan uap • Ukuran jumlah asam yang tidak larut dalam air yang terdapat dalam lemak 5. Bilangan Jodium • Jumlah Jodium dalam gr yang harus ditambahkan pada 100 gr lemak • Ukuran tentang ketidakjenuhan lemak SOAL 1 . Berapakah bilangan asam suatu lemak bila 26,9 ml 0,01  KOH dapat menetralisir suatu suspensi 0,24 gr fat dalam air 2. Berapa gram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan 250 mg lemak yang mempunyai bilangan asam = 36 3. Berapakah bilangan penyabunan suatu Iemak bila 31,6 ml dari 0,497  KOH dalam etanol diperlukan untuk menghidrolisa 1,8 gr lemak? 4. Berapakah bilangan Jodium dari - Palmito Di - linolem? 5. Berapakah bilangan Reichert - Meissle dan gliserol - tributirat?  Bagi tubuh : 1. Sebagai makanan : • Energi • Melarutkan vitamin A, D, E, K • Asam lemak essensial 2. Sebagai isolator: • Lemak bawah kulit  penahan panas dan dingin 3. Sebagai pelindung : • Sebagai ―shock-absorber‖, karena pukulan atau luka  Teknik : 1. Pembuatan sabun 2. Pembuatan gliserol hasil tambahan sabun 3. Obat-obatan 4. Pembuatan cat, pakaian, minyak 1. Auto Oksidasi • Oksidasi lemak tidak jenuh oleh O 2 udara • Katalisator : H 2 O dan cahaya, logam Cu dan Fe, suhu tinggi • Terjadi : aldehida, keton dan asam lemak dengan BM rendah  bau tidak enak • Misal : asam oleat  asam heptanoat dan asam nonanoat  bau tidak enak dan tengik • Anti oksidan : yang dapat mencegah oksidasi lemak misalnya : vitamin E, hidrokarbon yang larut dalam Iemak dan vitamin C 2. Hidrolisa • Kerusakan mentega  asam butirat 3. Kegiatan Bakteri • Bakteri menghasilkan lipase, yang menghidrolisa lemak  asam lemak dengan C atom yang panjang  -oksidasi  dekarboksilasi  metil-keton bau tidak enak  Ester asam lemak + alcohol bermartabat tinggi BKN Gliserol  Yang penting:

1. Minyak sperma ikan = sperm - oil