Kinerja Guru LANDASAN TEORI

26

2.3 Kinerja Guru

Penilaian atas kinerja guru di dasarkan pada kompetensi atau kemampuannya dalam melaksanakan tugas yang diemban yang merupakan tanggung jawab profesionalnya. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari disekolah, antara guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan dan guru bidang studi yang lain membutuhkan kompetensi kemampuan dasar yang hampir sama. Seorang guru yang melaksanakan tugasnya disekolah harus memiliki kemampuan dasar yang dikenai dengan istilah sepuluh kompetensi dasar, dan oleh Sunaryo 1989:xiii, sepuluh kompetensi tersebut adalah 1 menguasai bahan pelajaran sekolah, 2 menguasai proses belajar mengajar, 3 menguasai pengelolaan kelas, 4 menguasai penggunaan media dan sumber, 5 menguasai dasar-dasar kependidikan, 6 dapat mengelola interaksi kelas, 7 dapat mengevaluasi hasil belajar siswa, 8 memahami fungsi bimbingan dan penyuluhan, 9 memahami dan menguasai administrasi sekolah, 10 memahami prinsip-prinsip dan dapat menafsirkan hasil penelitian kependidikan. Dengan demikian kinerja guru Penjasorkes dapat diukur melalui pencapaian kompetensi yang disyaratkan untuk dimiliki yang meliputi kompetensi kepribadianpersonal, kompetensi paedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Dalam meningkatkan kemampuan guru terdapat beberapa program yang dirancang untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran dalam diri setiap guru agar mampu melakukan kegiatan pembelajaran dengan efektif dan efisien. Hal ini diharapkan mutu 27 pendidikan dalam lembaga pendidikan dapat meningkat sesuai apa yang diharapkan pemerintah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 Tahun 2007 Tanggal 4 Mei Tahun 2007, mengenai Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru mencakup empat Kompetensi utama yakni Kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial, dan Profesional: 1 Kompetensi Pedagogik a Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. b Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. c Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. d Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. e Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik f Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. g Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. h Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. i Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi utk kepentingan pembelajaran. j Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 28 2 Kompetensi Kepribadian a Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan Nasional Indonesia. b Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. c Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa. d Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. e Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 3 Kompetensi Sosial a Bersikap inklusif, bertindak objektif,serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. b Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. c Beradaptasi di tempat bertugas diseluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. d Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. 4 Kompetensi Profesional a Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 29 b Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaranbidang pengembangan yang diampu. c Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. d Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. e Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. 30

BAB III METODE PENELITIAN

Suatu penelitian, khusus di bidang ilmu pengetahuan pada umumnya untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Menemukan berarti berusaha mendapatkan suatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan. Mengembankan artinya memperluas atau menggali lebih dalam apa yang sudah ada, sedangkan menguji kebeneran dilikukan jika apa yang sudah ada masih diragukan kebenerannya. Pelajaran yang memperbincangkan metode- metode ilmiah untuk penelitian disebut metode penelitian Sutrisno Hadi, 1996:3. Agar suatu penelitian memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti memandang perlu menjelaskan langkah-langkah operasional penelitian dan uraian-uraian aspek-aspek yang berkaitan dengan pengukuran variabel yang akan dibahas dalam metode penelitian ini. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

3.1 Penentuan Objek Penelitian

3.1.1 Populasi Menurut Sutrisno Hadi 1996:220, populasi adalah sejumlah atau seluruh individu yang paling sedikit memiliki satu sifat sama. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, 1996:130 populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian.