Pengembangan pelabuhan tanjung priok berwawasan lingkungan (Ecoport) dalam rangka pengelolaan pesisir terpadu (studi kasus Pelabuhan Tanjung Priok)

PENGEMBANGAN PELABUHAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN (ECOPORT) DALAM RANGKA
PENGELOLAAN PESISIR TERPADU
(Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Priok)

EDDY IHUT SIAHAAN

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Pengembangan Pelabuhan
Berwawasan Lingkungan (Ecoport) Dalam Rangka Pengelolaan Pesisir Terpadu,
Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Priok adalah karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan
tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.


Bogor, Februari 2012

Eddy Ihut Siahaan
C226010151

ABSTRACT
EDDY IHUT SIAHAAN. Ecoport Development in order to Integrated Coastal
Management (Case Study Tanjung Priok Port). Under supervision of TRIDOYO
KUSUMASTANTO, ACHMAD FAHRUDIN, SETIA HADI and ARIO
DAMAR.
Research was done in Tanjung Priok Port, in buffer zone surrounding the
port, and Jabodetabek region as port’s main hinterland. Purposes of this research
include (1) to identify environmental quality of Tanjung Priok port (2) to analyze
long term spatial planning for port’s development, (3) to formulate Tanjung Priok
Port development plan based on spatial planning and integrate into Jakarta Bay
and Coastal Area Spatial Planning 2030 (4) to develop port’s spatial zoning based
on Ecoport Standard. Research has found phenomenon in environmental quality
based on MENLH standard; those include decreasing of water quality which is
42% under the threshold quality standard, and air quality which is 90% under the
threshold quality standard, particularly by rivers mouth and intersection by port’s

gates. Based on GIS approach, the current 33% space utilization is appropriate
with port Masterplan and 68% inappropriate due to conflict with Port Masterplan.
Populations surrounding port area earn their living with low income and work in
informal sector. Residences are overcrowded, slums-like, and prone to flooding
and fire; the socially vulnerable are among general population. Port’s institutional
management has established new regulation, which is separation between
regulator (Port Authority) and terminal operator (PT (P) Pelindo II) without full
involvement from local government. Based on the analysis, the ecoport index of
1,74 show that the existing condition of Tanjung Priok Port including its buffering
zone does not fulfill the requirement of an ecoport standard. In order to resolve
ports problems and conform to an international ecoport. Port of Tanjung Priok
should be planned and developed by expanding port’s current boundary and size
from 605 ha (2011) to 2810 ha (2030), which include the allocation of port’s main
and supporting functions, logistic areas, docking, infrastructure, green belt and
public facilities. Tanjung Priok ecoport development should be integrated with
Jakarta Coastal Management and Spatial Planning 2030.
Keywords: Port of Tanjung Priok, environmental quality, spatial planning,
integrated coastal management, ecoport.

RINGKASAN

EDDY IHUT SIAHAAN. Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Berwawasan
Lingkungan (Ecoport) dalam rangka Pengelolaan Pesisir Terpadu (Studi Kasus
Pelabuhan Tanjung Priok). Dibimbing oleh TRIDOYO KUSUMASTANTO,
ACHMAD FAHRUDIN, SETIA HADI dan ARIO DAMAR.
Pelabuhan Tanjung Priok adalah pelabuhan internasional utama terbesar di
Indonesia, didirikan tahun 1883, terletak di pantai Utara Pulau Jawa, persisnya di
pesisir Teluk Jakarta. Pelabuhan Tanjung Priok memiliki luas daratan + 604 ha dan
kolam pelabuhan + 424 ha, penahan gelombang 8.456 m, panjang alur 16.853 m
dan panjang dermaga 13.444 m. Kedalaman laut kolam pelabuhan dan alur
pelayaran antara 7 – 15 m. Area daratan digunakan untuk pergudangan, lapangan
umum, lapangan peti kemas, lapangan penumpukan mobil, tangki minyak palm bit
dan non palm bit, dermaga, perkantoran, prasarana dan sarana, ruang terbuka hijau
dan fasilitas umum lainnya. Fungsi utama Pelabuhan Tanjung Priok adalah sebagai
pelabuhan barang ekspor impor dan antar pulau. Pelabuhan Tanjung Priok
mempunyai peranan penting menunjang pertumbuhan ekonomi nasional, yang
mana sebagian besar atau + 65% dari total ekspor nasional diangkut melalui
Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu, perdagangan antar pulau di Indonesia sebagian
besar juga dilayani oleh Pelabuhan Tanjung Priok. Pertumbuhan arus barang ekspor
impor dari Pelabuhan Tanjung Priok dari tahun 2004 sampai 2009 meningkat 
6,7% per tahun yaitu dari  3,18 juta TEUs menjadi  3,8 juta TEUs (PT.Pelindo II

(Persero), Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, 2009). Walau perkembangan arus
barang melalui Pelabuhan Tanjung Priok meningkat terus, akan tetapi
perkembangan fisik pelabuhan dan kapasitas lapangan penimbunan barang-barang
kontainer dan prasarana serta sarana pelabuhan berkembang terbatas. Selain itu,
prasarana jaringan jalan utama dan jalur jalan kereta api menuju pelabuhan
perkembangannya sangat lambat, sehingga angkutan kontainer menimbulkan
kemacetan lalu lintas yang tinggi setiap hari di dalam dan di luar pelabuhan.
Kondisi nyata di pelabuhan adalah di satu sisi kapasitas pelabuhan dengan
prasarana/sarana dan daya dukung Pelabuhan Tanjung Priok terbatas dan disisi lain
tuntutan para pengguna jasa kepelabuhanan menuntut kecepatan di dalam pelayanan
kegiatan bongkar muat barang dan pengurusan dokumen ekspor-impor.
Permasalahan lahan dengan terbatasnya kapasitas pelabuhan,
prasarana/sarana dan daya dukung Pelabuhan Tanjung Priok menimbulkan berbagai
dampak, yaitu dampak lingkungan fisik ekologi, dampak fisik pemanfaatan ruang,
dampak lingkungan sosial, dan dampak ekonomi. Dampak terhadap kualitas
lingkungan fisik ekologi pelabuhan adalah terjadinya penurunan yaitu kualitas
perairan pelabuhan dari 12 titik penelitian 42% tercemar, berada di atas Batas
Ambang Mutu (BAM), khususnya di muara-muara sungai. Kualitas perairan laut
termasuk kategori rendah dan penyebab utama penurunan kualitas lingkungan
perairan pelabuhan adalah masuknya parameter-parameter yang tidak memenuhi

Batas Ambang Mutu (BAM) dari sungai-sungai, yaitu parameter bau, kecerahan,
sampah, lapisan minyak, dan amonia. Analisis kualitas udara pada 11 titik
penelitian di daratan 9 titik menunjukkan kondisi kategori tidak sehat dan 1 titik
kondisi kategori berbahaya, berada di atas Batas Ambang Mutu. Penurunan kualitas
udara pada umumnya diakibatkan oleh tingginya kegiatan truk-truk angkutan

barang dan alat-alat berat di bagian daratan dan kapal-kapal barang di laut setiap
hari, yang mengeluarkan zat emisi dari pemakaian bahan bakar. Analisis kondisi
kebersihan di dalam Pelabuhan Tanjung Priok menunjukkan kategori sedang, yaitu
rata – rata 80% sampah yang terangkut atau diolah melalui proses 3R (reuse,
reduse, recycling), sisanya tertinggal di daratan atau masuk ke perairan pelabuhan.
Kondisi penghijauan di dalam Pelabuhan Tanjung Priok adalah di bawah 10% dari
total area, sedang standar tata ruang kawasan adalah 20%, sehingga tingkat
ketersediaan jalur hijau di bawah lima 50% atau termasuk kategori rendah. Tingkat
sedimentasi perairan Pelabuhan Tanjung Priok ditinjau dari sisi volume sedimen di
perairan pelabuhan dan frekuensi pengerukan termasuk kategori tinggi, seluruhnya
berada di atas standar yaitu volume sedimen 457 ton per tahun dan frekuensi
pengerukan dilakukan setiap tahun (PT. Pelindo II (Persero) Cabang Pelabuhan
Tanjung Priok, 2009). Sesuai dengan standar operasional pelabuhan, maka standar
volume sedimen di perairan pelabuhan adalah 180 Ton per tahun dan frekuensi

pengerukan per tiga tahun.
Dampak terhadap kualitas lingkungan sosial pelabuhan, adalah dampak
terhadap kualitas lingkungan sosial di dalam pelabuhan dan di kawasan penyangga
pelabuhan. Kualitas lingkungan sosial di dalam pelabuhan termasuk kategori baik,
ditinjau dari aspek K3 (Keselamatan dan Kesehatan) pekerja pelabuhan dan dari
aspek keamanan pelabuhan. Pelabuhan Tanjung Priok dari tahun 2004 sampai 2009,
mendapat penghargaan dari Ditjen Perhubungan Laut bekerja sama dengan
International Maritime Organization (IMO) berupa sertifikat International Save
Port Security Code (ISPS-Code) yaitu tingkat kepatuhan dalam standar keamanan
fisik dan barang di kawasan pelabuhan, baik di kawasan terbatas (restricted comply
area) maupun di kawasan tidak terbatas (bebas tetapi terbatas). Kualitas aspek
sosial di kawasan penyangga pelabuhan termasuk kategori rendah dan sedang
ditinjau dari tingkat pendapatan masyarakat, tingkat kerawanan sosial, persepsi
masyarakat terhadap keberadaan dan rencana pengembangan pelabuhan, serta
kontribusi bina lingkungan dari pengelola pelabuhan terhadap kawasan penyangga
pelabuhan.
Dampak terhadap aspek ekonomi pelabuhan menunjukkan pertumbuhan
barang keluar masuk pelabuhan meningkat terus yaitu  6,7% per tahun dari tahun
2004 sampai tahun 2009. Kapasitas pelabuhan yang terbatas dengan pertumbuhan
arus barang yang tinggi menyebabkan dampak kesenjangan pemanfaatan ruang di

dalam pelabuhan dengan Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok. Pemanfaatan
ruang fungsi-fungsi yang sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok
adalah 32%, sedang yang tidak dan kurang sesuai adalah 68%. Pemanfaatan ruang
perairan ditinjau dari teknis kepelabuhanan dan keselamatan pelayaran kondisinya
adalah sesuai untuk pelabuhan dengan status sebagai pelabuhan pengumpan.
Ditinjau dari aspek kelembagaan pengelolaan pelabuhan, terdapat kesenjangan
antara peraturan perundang-undangan tentang Pelayaran dan Kepelabuhanan dari
Pemerintah Pusat dengan peraturan perundang-undangan tentang Pemerintahan
Daerah, khususnya dari aspek kewenangan perizinan dan kepemilikan hak atas
lahan reklamasi untuk pelabuhan dan pengendalian lingkungan.
Hasil analisis perumusan standar ecoport yang cocok untuk pelabuhan di
Indonesia, adalah berdasarkan kajian terhadap kondisi nyata pelabuhan Tanjung
Priok, Pedoman Ecoport di Eropa (Eropean Seaport Organization/ESPO, tahun
2003), Pedoman Teknis Ecoport di Indonesia (Direktorat Jenderal Perhubungan

Laut Kementerian Perhubungan, 2004) dan standar-standar penataan ruang dan
ketentuan tentang lingkungan. Dari rangkuman hasil analisis studi terhadap
permasalahan-permasalahan Pelabuhan Tanjung Priok di atas, ditunjukkan bahwa
Pelabuhan Tanjung Priok belum memenuhi persyaratan terhadap rumusan standar
ecoport dan belum menunjukkan keterpaduan dengan pengelolaan pesisir Teluk

Jakarta. Hasil studi terhadap aspek teknis kepelabuhanan, yaitu dari tingkat
kedalaman laut kolam dan alur pelayaran Pelabuhan Tanjung Priok masih di bawah
18 meter, sehingga tidak memenuhi syarat sebagai pelabuhan pengumpul
internasional (international hub port), Sehingga diperlukan strategi kebijakan
pengembangan pelabuhan yang lebih menyeluruh, lintas sektor dan lintas batas
wilayah. Rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok harus sinkron dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2030 dan Penataan Ruang Wilayah
Jabodetabekpunjur 2028, dan harus terpadu dengan Pengelolaan Pesisir Teluk
Jakarta. Sebagai konsekwensinya, maka batas Daerah Lingkungan Kerja (DLKR),
Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKP) Pelabuhan Tanjung Priok perlu
dievaluasi DLKP di bagian perairan diusulkan diperluas sampai pada batas perairan
Teluk Jakarta, yaitu batas garis lurus yang menghubungkan titik terluar di Ujung
Karawang, Muara Gembong Kabupaten Bekasi (Utara) di sisi Timur dengan titik
terluar di Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang di sisi Barat. Usulan studi rencana
ini untuk mengakomodasi kebutuhan ruang pengembangan Pelabuhan Tanjung
Priok pada tahun 2030, dan untuk memadukan pengembangan pelabuhan dengan
pengelolaan wilayah pesisir dan perairan Teluk Jakarta.
Hasil evaluasi dengan menggunakan indeks ecoport yang dikembangkan
diperoleh nilai 1,74 yang berarti Pelabuhan Tanjung Priok perlu meningkatkan
keragaan berbagai kriteria yang memenuhi standar ecoport. Berdasarkan

perhitungan proyeksi pertumbuhan barang dengan metode analisis regressi yang
dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, maka jumlah
barang kontainer pada tahun 2030 akan mencapai  17.738.000 TEUs (Ton
Equivalent Units). Dengan pendekatan rumus dari Ligteringen, maka kebutuhan
ruang pengembangan untuk terminal kontainer tahun 2030 adalah  1.040 Ha
dengan Yard Occupantie Ratio 70%. Secara proporsional perhitungan kebutuhan
ruang pelabuhan adalah 2.810 ha dengan persentase untuk terminal kontainer 
37%. Rencana zoning pengembangan pelabuhan baru Tanjung Priok tahun 2030 di
dalam penelitian ini adalah untuk terminal kontainer, terminal multipurpose,
terminal curah cair dan kering, areal pergudangan dan logistik, terminal
penumpang, areal docking, areal perkantoran/usaha/jasa, prasarana dan sarana,
fasilitas sosial/fasilitas umum dan ruang terbuka hijau dengan akses penghubung
berupa jalan tol, arteri dan jaringan kereta api.
Pengembangan pelabuhan tidak terbatas di pesisir Kota Jakarta, akan tetapi
sampai ke wilayah pesisir Teluk Jakarta lainnya yaitu ke Tarumajaya di pesisir
Kabupaten Bekasi dan di Tanjung Pasir di pesisir Kabupaten Tangerang.
Pengembangan pelabuhan secara terpadu tersebut menjadi Pelabuhan Jakarta (Port
of Jakarta) terdiri dari Terminal 1 Tanjung Prok, Terminal 2 Kali Baru, Terminal 3
Marunda, Terminal 4 Tarumajaya, dan Terminal 5 Tanjung Pasir. Dengan demikian
pelabuhan-pelabuhan tersebut menyatu sebagai bagian integral dari Kota Jakarta

dan pesisir Teluk Jakarta.
Kata kunci : Pelabuhan, Tanjung Priok, kualitas lingkungan, perencanaan tata
ruang, pengelolaan pesisir terpadu, ecoport.

©Hak Cipta milik IPB, tahun 2012
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruhnya karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan
suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar
bagi IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa izin dari IPB.

PENGEMBANGAN PELABUHAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN (ECOPORT) DALAM RANGKA
PENGELOLAAN PESISIR TERPADU
(STUDI KASUS PELABUHAN TANJUNG PRIOK)

EDDY IHUT SIAHAAN


Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

Penguji Luar pada Ujian Tertutup :

Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc
Dr. Ir. Rudi Tambunan, M.Si

Penguji Luar pada Ujian Terbuka :

Dr. Ir. Budi Hascaryo Iskandar, M.Si
Dr. Albert Napitupulu, M.Si

Judul Disertasi

Nama
NRP
Program Studi

: Pengembangan
Pelabuhan
Berwawasan
Lingkungan
(Ecoport) Dalam Rangka Pengelolaan Pesisir Terpadu (Studi
Kasus Pelabuhan Tanjung Priok)
: Eddy Ihut Siahaan
: C226010151
: Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL)

Menyetujui,
Komisi Pembimbing

Prof.Dr.Ir.Tridoyo Kusumastanto, MS
Ketua

Dr. Ir.Setia Hadi, M.Si
Anggota

Dr.Ir.Achmad Fahrudin, M.Si
Anggota

Dr.Ir.Ario Damar, M.Si
Anggota

Diketahui,
Ketua Program Studi Pengelolaan
Sumber Daya Pesisir dan Lautan

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Prof. Dr. Ir. Mennofatria Boer, DEA

Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr

Tanggal Ujian : 20 Januari 2012

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME,
atas berkat-Nya, akhirnya dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan
disertasi ini. Penelitian dilakukan dari mulai periode peraturan perundangundangan lama sampai peraturan perundang-undangan baru tentang Pelayaran dan
Kepelabuhanan. Topik disertasi adalah ”Pengembangan Pelabuhan Berwawasan
Lingkungan (Ecoport) dalam rangka Pengelolaan Pesisir Terpadu, dengan studi
kasus Pelabuhan Tanjung Priok”. Terkait topik disertasi, maka ruang lingkup
daerah penelitian tidak terbatas pada batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Tanjung Priok yang ada, akan tetapi
mencakup wilayah atau kawasan penyangga pelabuhan, wilayah pesisir Teluk
Jakarta dan wilayah Jabotabek sebagai daerah belakang utama pelabuhan Tanjung
Priok. Hasil penelitian studi dirangkum, diterjemahkan dan dirumuskan menjadi
materi pokok substansi disertasi.
Penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya dengan tulus disampaikan
penulis kepada Prof. Dr. Tridoyo Kusumastanto MS sebagai Ketua Komisi
Pembimbing, Dr. Ir Achmad Fahrudin M.Si, Dr. Ir. Setia Hadi, M.Si, dan
Dr. Ir. Ario Damar, M.Si sebagai Anggota Komisi Pembimbing, yang dengan
tidak henti-hentinya memberikan arahan, bimbingan, petunjuk, dan kritik dalam
proses penelitian dan penyusunan disertasi ini. Penghargaan dan terima kasih juga
kami sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Marimin, M.S selaku Sekretaris Dekan
Sekolah Pascasarjana IPB dan kepada Prof. Dr. Ir. Menofatria Boer, DEA sebagai
Ketua Program Studi SPL, Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc dan Dr. Ir. Rudi
Tambunan, M.Si sebagai Penguji pada Ujian Tertutup, dan Dr. Ir. Budi Hascaryo
Iskandar, M.Si dan Dr. Albert Napitupulu, M.Si sebagai Penguji pada Ujian
Terbuka. Selain itu penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Dr. Ir. Luky
Adrianto dan staf-staf Program Studi SPL-IPB serta staf-staf Fakultas Ilmu
Perikanan dan Kelautan dan staf-staf Sekolah Pascasarjana IPB yang turut
memberikan andil besar, sehingga disertasi ini bisa diselesaikan dan Ujian
Tertutup dan Ujian Terbuka bisa berjalan dengan lancar. Ungkapan terima kasih
juga disampaikan kepada Komisaris dan Direksi serta staf-staf PT. Kawasan
Berikat Nusantara (Persero) tempat saya bekerja yang selalu mendukung saya
sampai disertasi ini selesai dan dapat mengikuti Ujian Tertutup dan Ujian
Terbuka. Demikian juga terima kasih disampaikan kepada pimpinan dan staf
Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Direksi PT. Pelindo 2 (Persero) dan General
Manager PT. Pelindo II (Persero) Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, Direksi PT
JITC, KSO Koja dan PT. MTI, serta pimpinan berbagai Badan-Badan Usaha dan
Asosiasi di Pelabuhan Tanjung Priok yang turut membantu pelaksanaan studi ini,
sehingga bisa berjalan dengan baik dan lancar. Penghargaan dan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Walikota Jakarta Utara dan para pejabat di Kantor
Walikota Jakarta Utara, Pimpinan KPU Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok,
Camat Kecamatan Tanjung Priok, Camat Kecamatan Koja dan Camat Kecamatan
Cilincing, dan pimpinan berbagai instansi terkait di Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah yang turut membantu kelancaran studi. Rasa hormat yang
mendalam dan ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan
kepada keluarga saya yaitu istri, anak-anak serta saudara-saudara saya yang telah
banyak berkorban, dan selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tidak

henti-hentinya memberi dorongan kepada saya supaya dapat menyelesaikan
program S3 di Program Studi SPL IPB Bogor.
Penulis berharap semoga disertasi ini dapat bermanfaat dan dapat
digunakan sebagai suatu acuan dalam pengembangan pelabuhan berwawasan
lingkungan (ecoport), tidak hanya untuk Pelabuhan Tanjung Priok, tetapi
pelabuhan-pelabuhan lainnya di Indonesia. Pengembangan pelabuhan ke depan
tidak hanya pengembangan yang bersifat fisik dan teknis saja, tetapi sudah harus
lebih menyeluruh dan terpadu antara penataan ruang wilayah, peningkatan
kualitas lingkungan fisik ekologi, pertumbuhan ekonomi wilayah dan peningkatan
kondisi sosial ekonomi masyarakat kawasan sekitar pelabuhan dan terpadu
dengan pengelolaan pesisir di sekitar pelabuhan.
Semoga disertasi ini bermanfaat dan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan sumbangsih dalam pengembangan pelabuhan berwawasan
lingkungan (ecoport) di Indonesia.

Bogor, Februari 2012

Eddy Ihut Siahaan

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Balige Kabupaten Tobasa Propinsi Sumatera
Utara tanggal 15 Maret 1950 dari ayahanda Drs Nalom Siahaan (almarhum) dan
ibu Bintang Napitupulu (almarhumah), merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara, memiliki putera dan puteri lima orang dari isteri Rentarose Valenti
Hutagaol.
Masuk Sekolah Dasar tahun 1956 di SD HKBP2 Balige, lulus tahun 1962,
selanjutnya masuk SMPN I Balige dan lulus tahun 1965, kemudian masuk
SMAN 1 Balige dan pada kelas 3 pindah ke SMAK I PSKD Jakarta dan lulus
tahun 1968. Melanjutkan kuliah ke ITB Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan Planologi tahun 1970 dan lulus tahun 1975. Pada tahun 1976 langsung
bekerja di Dinas Tata Kota Pemda DKI Jakarta dan tahun 1978 dipromosikan
menjadi Kepala Seksi Perencanaan Sarana Kota. Pada tahun 1985 sampai dengan
1992 penulis dipromosikan dan pindah ke Biro Bina Pembangunan sebagai
Kepala Bagian Perkembangan Kota. Selanjutnya dari tahun 1992 sampai dengan
1995 ditempatkan sebagai Kepala Divisi Umum dan Perencanaan di Unit
Manajemen Proyek Pembangunan Pantura Jakarta dan tahun 1995 sampai tahun
1997 di Badan Pelaksana Pembangunan Pantura Jakarta sebagai Sekretaris Badan.
Pada tahun 1997 sampai tahun 2000 diangkat sebagai Senior Manajer Divisi
Perencanaan di PT. Pembangunan Pantura yang ditugasi menangani pembangunan
Wilayah Pesisir Pantai Utara Jakarta. Sejak tahun 2000 sampai tahun 2001
dipromosikan menjadi Direktur Utama PT. Jakarta Konsultindo, salah satu anak
perusahaan PT. Jakarta Propertindo di bidang konsultan. Sejak tahun 2001 penulis
dipromosikan mewakili Pemda DKI Jakarta sebagai salah satu pemegang saham
di PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero), sebuah BUMN Pengelola Kawasan
Industri Export Processing Zone dan Logistik menjadi Direktur Teknik sampai
tahun tahun 2007. Pada tahun 2007 sampai sekarang diangkat kembali sebagai
Direktur Pemasaran dan Pengembangan di PT. Kawasan Berikat Nusantara
(Persero). Selama bertugas di PT. KBN (P) salah satu tugas penulis sesuai
kewenangan yang dilimpahkan Gubernur DKI Jakarta kepada Direksi PT. KBN
(Persero) adalah memproses dan menandatangani Perizinan Investasi dan Surat
Keterangan Asal (SKA) untuk ekspor barang-barang produksi dari industriindustri di kawasan KBN menuju negara ekspor melalui pelabuhan Tanjung Priok.
Oleh sebab itu penulis secara rutin melakukan koordinasi dengan seluruh instansi
yang menangai ekspor-impor dan pengelola pelabuhan Tanjung Priok yaitu
Direksi PT. Pelindo II (Persero). Sewaktu bertugas menangani program
pembangunan kawasan pantai Utara Jakarta sebagai Waterfront City penulis
melakukan koordinasi dan kajian-kajian studi tentang Pengembangan Wilayah
Pesisir Teluk Jakarta serta Penataan dan Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok.
Pada tahun 1995 sampai 1997 penulis mengambil program Studi S2 pada
Program Studi Kekhususan Manajemen Komunikasi di FSIP Universitas
Indonesia, lulus dengan tesis berjudul “Manajemen Komunikasi Program
Peremajaan Daerah Kumuh di Pademangan Wilayah Jakarta Utara”, terletak di
Wilayah Pesisir Jakarta Utara. Pada tahun 2001 penulis mengambil Program S3 di
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB Bogor. Selama
mengikuti perkuliahan penulis, sering mengikuti berbagai seminar tentang
pengembangan wilayah pesisir, termasuk pengembangan pelabuhan. Pada

beberapa kesempatan juga diberi kesempatan untuk memberi kuliah umum di ITB
Jurusan Planologi tentang Pengembangan Kawasan Industri, serta Penataan dan
Pengembangan Pelabuhan. Berdasarkan disertasi dengan judul ”Pengembangan
Pelabuhan Berwawasan Lingkungan (Ecoport) dalam rangka Pengelolaan Pesisir
Terpadu, dengan studi kasus Pelabuhan Tanjung Priok”. Penulis telah menyusun
makalah ilmiah dan telah diterbitkan pada Jurnal (terakreditasi) Warta Penelitian
Kementerian Perhubungan pada bulan Juni 2011, dengan judul ”Analisis
Pengembangan Pelabuhan Berwawasan Lingkungan (Ecoport) dengan studi kasus
Pelabuhan Tanjung Priok”, merupakan bagian dari penelitian disertasi ini.
Demikianlah Daftar Riwayat Hidup penulis yang menggambarkan
keterkaitan pengalaman, profesi dan jalur pendidikan akademis dengan topik
disertasi yang telah diselesaikan pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya
Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL -------------------------------------------------------------------- xxiii
DAFTAR GAMBAR -----------------------------------------------------------------

xxv

DAFTAR LAMPIRAN -------------------------------------------------------------- xxix
1

2

3

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ----------------------------------------------------------1.2 Perumusan Permasalahan ----------------------------------------------1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ----------------------------------------1.4 Ruang Lingkup Penelitian ---------------------------------------------TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelabuhan dan Angkutan Laut ----------------------------------------2.2 Pengembangan Pelabuhan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir -----2.3 Pelabuhan Berwawasan Lingkungan (Ecoport) --------------------2.3.1 Definisi Ecoport dan Perkembangannya ---------------------2.3.2 Kebijakan Pengembangan Ecoport di Indonesia -----------2.3.3 Program dan Pedoman Teknis Pengembangan Ecoport di
Indonesia ----------------------------------------------------------2.4 Pertumbuhan Ekonomi Regional dan Arus Barang ----------------2.5 Aspek Sosial Pertumbuhan Pelabuhan -------------------------------2.6 Penataan Ruang Kawasan Pelabuhan --------------------------------2.7 Kelembagaan Kepelabuhanan -----------------------------------------METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Studi ---------------------------------------------3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ------------------------------------------3.2.1 Lokasi Penelitian ------------------------------------------------3.2.2 Waktu Penelitian Disertasi ------------------------------------3.3 Metode Penelitian ------------------------------------------------------3.4 Jenis dan sumber Data --------------------------------------------------3.5 Metode Pengambilan Sampel------------------------------------------3.6 Metode Analisis Data ---------------------------------------------------3.6.1 Metode Analisis Kualitas Lingkungan Fisik Ekologi
Pelabuhan -------------------------------------------------------3.6.2 Metode Analisis Aspek Sosial Pertumbuhan Pelabuhan 3.6.3 Metode Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang
dengan Masterplan Pelabuhan Tanjung Priok -------------3.6.4 Metode Analisis Pertumbuhan Arus Barang dan
Kapasitas Ruang Pengembangan Pelabuhan --------------3.6.5 Metode Analisis Kelembagaan Pengelolaan Pelabuhan -3.6.6 Metode Analisis Penataan Ruang dan Rencana
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Berwawasan
Lingkungan (Ecoport)------------------------------------------

1
12
14
16

19
23
26
26
31
35
40
41
42
44

47
52
52
55
55
56
58
59
59
74
75
79
80

80

xx

4

5

KONDISI UMUM DAERAH STUDI
4.1 Profil Pelabuhan Tanjung Priok ---------------------------------------4.1.1 Letak Geografis Luas Area dan Fasilitas Pelabuhan ------4.1.2 Aspek Fisik Pelabuhan ----------------------------------------4.1.3 Pertumbuhan Arus Barang dan Penumpang ---------------4.2 Kawasan Penyangga Pelabuhan Tanjung Priok ---------------------4.2.1 Aspek Sosial / Kependudukan -------------------------------4.2.2 Aspek Ekonomi ------------------------------------------------4.3 Daerah Belakang Utama Pelabuhan Tanjung Priok ----------------4.3.1 Wilayah Jabotabek ---------------------------------------------4.3.2 Wilayah Nasional ----------------------------------------------ANALISIS PENGEMBANGAN PELABUHAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN (ECOPORT)
5.1 Analisis Komponen Lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok ------5.1.1 Analisis Kualitas Lingkungan Fisik Ekologi --------------a Analisis Kualitas Air Perairan Pelabuhan -------------b Analisis Kualitas Udara Pelabuhan ---------------------c Analisis Kondisi Kebersihan dan Penghijauan --------d Analisis Tingkat Sedimentasi Perairan------------------5.1.2 Analisis Aspek Sosial Pertumbuhan Pelabuhan ----------a Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Kawasan Penyangga --------------------------------------b Analisis Persepsi Masyarakat terhadap Keberadaan
dan Rencana Pengembangan Pelabuhan ---------------c Analisis Tingkat Kesehatan, Keamanan Kerja (K3)
Pekerja Pelabuhan dan Tingkat Keamanan Kawasan
Pelabuhan ---------------------------------------------------d Analisis Program Bina Lingkungan terhadap
Kawasan Penyangga Pelabuhan--------------------------5.1.3 Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dengan
Masterplan Pelabuhan ----------------------------------------a Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Daratan
Pelabuhan ---------------------------------------------------b Analisis Kesesuaian Teknis Perairan Pelabuhan ------c Analisis Kapasitas dan Kebutuhan Ruang
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok -------------5.1.4 Analisis Peraturan Perundang-Undangan dan
Kelembagaan Pengelolaan Pelabuhan ----------------------5.2 Analisis Dampak Kegiatan Pelabuhan Tanjung Priok Terhadap
Perairan Pesisir Teluk Jakarta -----------------------------------------5.2.1 Dampak Kegiatan Pelabuhan Tanjuk Priok Terhadap
Perairan Pesisir Teluk Jakarta ---------------------------------5.2.2 Pengelolaan Pesisir Teluk Jakarta Terkait
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok -------------------5.3 Analisis Lintas Sektor Pelabuhan Tanjung Priok Berwawasan
Lingkungan (Ecoport) -------------------------------------------------5.3.1 Analisis Keterkaitan Dan Ketergantungan Antar Sektor
Pelabuhan -------------------------------------------------------

83
83
91
95
99
99
100
101
101
102

105
105
105
113
118
119
121
121
126

128
128
129
129
137
138
142
148
148
149
151
151

xxi

5.3.2

Analisis Perumusan Standar Ecoport Untuk PelabuhanPelabuhan Lintas Sektor Indonesia -------------------------5.3.3 Analisis Kesesuaian Pelabuhan Tanjung Priok
Terhadap Rumusan Standar Ecoport Dan Strategi
Pencapaian -----------------------------------------------------5.4 Analisis Studi Penataan Ruang dan Pengembangan Pelabuhan
Tanjung Priok Jangka Panjang (2011-2030) -----------------------5.4.1 Analsis Terhadap Rencana Induk Pelabuhan Tanjung
Priok dan Rencana Tata Ruang Pelabuhan RTRW DKI
Jakarta 2030 ----------------------------------------------------5.4.2 Penyusunan Rencana Zoning Penataan Ruang dan
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2030 --5.4.3 Penyusunan Kebijakan dan Tahapan Pengembangan
Pelabuhan Tanjung Priok Berwawasan Lingkungan
(Ecoport) ------------------------------------------------------5.5 Implikasi Kebijakan Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok
Berwawasan Lingkungan ----------------------------------------------5.5.1 Kebijakan Pengelolaan Dampak Lingkungan -------------5.5.2 Kebijakan Penataan Ruang dan Sarana/Prasarana --------5.5.3 Kebijakan Penegakan Hukum --------------------------------5.5.4 Kebijakan Pengembangan Teknologi -----------------------5.5.5 Kebijakan Keterpaduan Pengelolaan------------------------6

154

160
164

164
171

176
183
183
186
187
187
188

KESIMPULAN DAN SARAN ---------------------------------------------6.1 Kesimpulan --------------------------------------------------------------6.2 Saran -----------------------------------------------------------------------

189
189
190

DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------

193

LAMPIRAN ---------------------------------------------------------------------------

198

xxii

DAFTAR TABEL
Halaman
1

Perkembangan arus barang non peti kemas, peti kemas, kunjungan
kapal (unit dan GT) dan kunjungan penumpang (orang) di pelabuhan
Tanjung Priok tahun 2004 – 2009 ---------------------------------------------

2

2

Pedoman Teknis Pelabuhan Berwawasan Lingkungan --------------------- 36

3

Sasaran dan Standar Pelabuhan Berwawasan Lingkungan di
Indonesia --------------------------------------------------------------------------- 39

4

Jenis dan Sumber Data Penelitian --------------------------------------------- 57

5

Jumlah Responden Penelitian --------------------------------------------------- 58

6

Parameter Kualitas Air Laut di Pelabuhan Tanjung Priok
Berdasarkan Kepmen LH No. 51 tahun 2004 Lampiran I
(Pelabuhan) ------------------------------------------------------------------------ 61

7

Kategori dan Rentang ISPU Pelabuhan --------------------------------------- 65

8

Parameter-Parameter Dasar Untuk Indeks Standar Pencemar Udara
(ISPU) dan Periode Waktu Pengukuran -------------------------------------- 68

9

Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) untuk Setiap
Parameter Pencemar -------------------------------------------------------------- 68

10

Batas Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Dalam Satuan SI --------- 69

11

Batas Indeks Standar Pencemar Udara (Dalam Satuan SI) ---------------- 70

12

Matrik Kesesuaian Pemanfaatan Perairan untuk Teknis Fungsional
Kepelabuhanan dan Alur Keselamatan Pelayaran -------------------------- 77

13

Alur Pelayaran Pelabuhan Tanjung Priok ------------------------------------- 89

14

Kolam Pelabuhan Tanjung Priok ----------------------------------------------- 89

15

Breakwater Pelabuhan Tanjung Priok ----------------------------------------- 90

16

Tambatan (Dermaga) Di Pelabuhan Tanjung Priok ------------------------- 90

17

Gudang dan Lapangan Penumpukan di kawasan Pelabuhan Tanjung
Priok ----------------------------------------------------------------------------- 91

18

Data Iklim Rata-rata Bulanan Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung
Priok (1999-2008) --------------------------------------------------------------- 97

19

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk Tahun 2009 ---- 99

20

Nilai Perhitungan Indeks Pencemar (IP) Pada Saat Pasang Di Dalam
dan Di Luar Kolam Perairan Pelabuhan Periode Tahun 2004-2008
(akhir) ------------------------------------------------------------------------------ 109

21

Nilai Perhitungan Indeks Pencemar (IP) Pada Saat Pasang Periode
Tahun 2004-2008 (akhir) -------------------------------------------------------- 110

xxiv

22

Nilai Perhitungan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) pada
tahun 2006 sampai 2007 --------------------------------------------------------- 116

23

Nilai Perhitungan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) pada
tahun 2008 sampai 2009 --------------------------------------------------------- 117

24

Hasil Pemantauan Sedimentasi Pelabuhan Tanjung Priok tahun 2009 --- 120

25

Volume pengerukan di areal pelabuhan Tanjung Priok dari tahun
2007 sampai 2009 ---------------------------------------------------------------- 121

26

Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Daratan Pelabuhan Tanjung Priok
Tahun 2009 ------------------------------------------------------------------------ 130

27

Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Perairan Pelabuhan
Tanjung Priok untuk Alur Pelayaran dan Operasional Kapal Tahun
2009 ----------------------------------------------------------------------------- 137

29

Proyeksi Arus Barang Petikemas dan Non Petikemas di Pelabuhan
Tanjung Priok tahun 2011, tahun 2020 dan tahun 2030 -------------------- 138

30

Proyeksi Peti Kemas Internasional dan Domestik untuk tahun 2011 2030 dalam jumlah Ton (Basic Case) ------------------------------------------ 139

31

Proyeksi Peti Kemas Internasional dan Domestik untuk tahun 2011 2030 dalam jumlah TEUs (Basic Case) dalam bentuk tabel --------------- 144

32

Matriks Analisis Terhadap Peraturan Perundang-Undangan dan
Kelembagaan Kepelabuhanan, khususnya pada Materi Rencana
Induk Pelabuhan, DLKR/DLKP dan Perizinan Pembangunan dan
Pengoperasioan Pelabuhan. ----------------------------------------------------- 145

33

Matriks Hubungan Keterkaitan dan Ketergantungan Antar Sektor
Pelabuhan Berwawasan Lingkungan (Ecoport) ----------------------------- 152

34

Rumusan Standar Ecoport untuk Pedoman Penataan Ruang dan
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok ------------------------------------- 154

35

Dasar Pendekatan Penentuan Rumus Standar Ecoport ---------------------- 156

36

Tabel Penilaian dan Pembobotan Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok
Terhadap Rumusan Standar Ecoport ------------------------------------------ 160

37

Penyusunan Rencana Zoning Penataan Ruang dan Pengembangan
Pelabuhan Tanjung Priok Jangka Pendek (2015), Jangka Menengah
(2020) dan Jangka Panjang (2030) -------------------------------------------- 172

DAFTAR GAMBAR
1
2

Halaman
Kedudukan geografis pelabuhan
Tanjung Priok wilayah
Jabodetabek sebagai terhadap daerah belakang utama pelabuhan -----5
Pola jalur lalu lintas barang ekspor-impor dari dan ke pelabuhan
Tanjung Priok -----------------------------------------------------------------

6

Rute perdagangan pelabuhan Tanjung Priok dengan pelabuhanpelabuhan di negara-negara Asean -------------------------------------------

7

4

Bagan Alir Standar Pengelolaan Lingkungan Pelabuhan -----------------

39

5

Bagan Alir Kaitan Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok
Berwawasan Lingkungan ------------------------------------------------------

48

6

Kerangka Pemikiran Studi ----------------------------------------------------

51

7

Peta Lokasi Penelitian Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, 2009-------

53

8

Peta Lokasi Penelitian Kawasan Penyangga Pelabuhan Tanjung
Priok (Kecamatan Tanjung Priok, Koja, Cilincing), 2009 ----------------

53

9

Peta Lokasi Penelitian Wilayah Propinsi DKI Jakarta, 2009 ------------

54

10

Peta Lokasi Penelitian Daerah Belakang Utama Pelabuhan Tanjung
Priok (Wilayah Jabotabek), 2009 --------------------------------------------

55

11

Tahapan Metode Penelitian Studi --------------------------------------------

56

12

Peta Titik (Stasiun) Lokasi Pengambilan Sampel Analisis Kualitas
Air Perairan Pelabuhan Tanjung Priok 2004-2008 ------------------------

66

Peta Titik (Stasiun) Lokasi Pengambilan Sampel Analisis Kualitas
Udara Pelabuhan Tanjung Priok 2004- 2008 ------------------------------

67

14

Kurva Batas Angka Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) ------------

71

15

Peta Layout Fasilitas Pelabuhan Tanjung Priok ---------------------------

84

16

Peta Wilayah Jabodetabek Daerah Belakang Pelabuhan Tanjung
Priok ---------------------------------------------------------------------------

86

Grafik Kunjungan Kapal di Pelabuhan Tanjung Priok Berdasarkan
Jenis Pelayaran & Jumlah Unit Tahun 2004-2009) -----------------------

95

Fluktuasi Kunjungan Kapal di Pelabuhan Tanjung Priok
Berdasarkan Jenis Pelayaran & Jumlah GT Tahun 2004-2009 ----------

96

Fluktuasi Volume Arus Barang Berdasarkan Perdagangan di
Terminal Konvensional Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2004-2009 --

97

Fluktuasi Volume Arus Barang Berdasarkan Kemasan di Terminal
Konvensional Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2004-2009 --------------

97

21

Persentase Total Volume Non Peti Kemas----------------------------------

98

22

Fluktuasi Arus Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 20042009 Masing-masing Dermaga -----------------------------------------------

98

3

13

17
18
19
20

xxvi

23

Fluktuasi Arus Penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok Tahun
2004-2009 ------------------------------------------------------------------------

99

24

Pertumbuhan Ekonomi Nasional (%) ----------------------------------------

103

25

Perkembangan ekonomi dunia diukur dengan World GDP untuk
periode 1999 - 2003 dan 2004 - 2009 ----------------------------------------

103

26

Fluktuasi Nilai IP Pada Saat Pasang Periode Tahun 2004-2009 ---------

111

27

Fluktuasi Nilai IP Pada Saat Surut Periode Tahun 2004 - 2009 ---------

112

28

Fluktuasi Nilai ISPU Periode Tahun 2006 - 2009 -------------------------

115

29

Hasil Pemantauan Sedimen di Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2009 -

120

30

Tingkat Pendidikan Responden -----------------------------------------------

122

31

Jenis Pekerjaan Responden ----------------------------------------------------

124

32

Keterlibatan Responden --------------------------------------------------------

125

33

Tingkat Pendapatan Responden ----------------------------------------------

126

34

Tingkat Persepsi Responden --------------------------------------------------

127

35

Peta Pemanfaatan Ruang Eksisting Pelabuhan Tanjung Priok 2011 ----

134

36

Peta Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok 2011 – 2030, Jakarta
2011 ------------------------------------------------------------------------------

135

Peta Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Eksisting Daratan Pelabuhan
Tanjung Priok 2009-2011 -----------------------------------------------------

136

Proyeksi Peti Kemas Internasional dan Domestik untuk tahun 20112030 dalam jumlah Ton (Basic Case) dalam bentuk grafik --------------

140

Proyeksi Peti Kemas Internasional dan Domestik untuk tahun 2011
- 2030 dalam jumlah TEUs (Basic Case) -----------------------------------

140

Proyeksi Kebutuhan dan Kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok
Sampai Tahun 2025 ------------------------------------------------------------

141

Struktur Organisasi Kepelabuhanan sesuai UU No.17/2008 dari PP
No. 61/2009 ---------------------------------------------------------------------

143

Diagram Analisis Tahapan Prosedur Pengembangan, Pengoperasian
Pelabuhan dan Pengelolaan Lingkungan Pelabuhan (sesuai UU
No.17/2008 tentang Pelayaran) -----------------------------------------------

144

43

Batas Wilayah Pesisir Teluk Jakarta Bagian Daratan dan Perairan -----

153

44

Rencana Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Jangka Panjang
di Terminal Kalibaru Utara ---------------------------------------------------

165

Rencana Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Jangka Panjang
di Terminal Kalibaru Utara ----------------------------------------------------

166

46

Rencana Pengembangan Pelabuhan / Terminal di Marunda Center ----

168

47

Rencana Pengembangan Pelabuhan / Terminal di Tarumajaya
Bekasi ---------------------------------------------------------------------------

169

37
38
39
40
41
42

45

xxvii

48
49
50
51
52
53

Rencana Detail Tata Ruang Pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok
Berwawasan Lingkungan di Wilayah Pesisir Jakarta 2011 – 2030 -----

172

Rencana Tata Ruang Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok di
Dalam Pola Ruang RTRW DKI Jakarta 2030 -----------------------------

173

Tahap I Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Periode 20112015 ------------------------------------------------------------------------------

177

Tahap II Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Periode 20152020 ---------------------------------------------------------------------------

178

Tahap III Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Periode 20202030 ---------------------------------------------------------------------------

179

Rencana Tata Ruang Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok di
Dalam Pola Ruang RTRW DKI Jakarta 2030 -----------------------------

180

xxviii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1

Pedoman Teknis Pengumpulan Data Pelabuhan-pelabuhan di
Indonesia Sebagai Pelabuhan Berwawasan Lingkungan (ecoport) --------

198

2

Penetuan Sistem Nilai Untuk Menentukan Status Mutu Perairan ---------

213

3

Penentuan Status Mutu Perairan (Canter, 1977)------------------------------

214

4

Evaluasi Kualitas Air Laut pada Titik 1 (Muara Kali Kresek) -------------

215

5

Evaluasi Kualitas Air Laut pada Titik 2 (Perairan DKP) -------------------

216

6

Evaluasi Kualitas Air Laut pada Titik 3 (Perairan Kolam Pelabuhan III -

217

7

Evaluasi Kualitas Air Laut pada Titik 4 (Utara Ex Syahbandar) ----------

218

8

Evaluasi Kualitas Air Laut pada Titik 5 (Semenanjung Paliat) ------------

219

9

Evaluasi Kualitas Air Laut pada Titik 6 (Dock Koja Bahari II) ------------

220

10 Evaluasi Kualitas Air Laut pada Titik 7 (Perairan Muara kali Japat) -----

221

11 Evaluasi Kualitas Air Laut pada Titik 8 (Perairan Pintu Break Water
Barat) -------------------------------------------------------------------------------

222

12 Evaluasi Kualitas Air Laut pada Titik 9 (Perairan Sekitar PT Rukindo) -

223

13 Evaluasi Kualitas Air Laut pada Titik 10 (Perairan Muara Kali Lagoa) --

224

14 Evaluasi Kualitas Air Laut pada Titik 11 (Luar Dam)-----------------------

225

15 Evaluasi Kualitas Air Laut pada Titik 12 (Perairan Dumping Site) -------

226

16 Kualitas Udara di Area Pos IX --------------------------------------------------

227

17 Kualitas Udara di Area TBB ----------------------------------------------------

228

18 Kualitas Udara di Area Kantor Pelindo ----------------------------------------

229

19 Kualitas Udara di Area Indocement --------------------------------------------

230

20 Kualitas udara di Area GD.201 -------------------------------------------------

231

21 Kualitas udara di Area Dermaga Nusantara II --------------------------------

232

22 Kualitas udara di Area Dermaga. Nusantara I --------------------------------

233

23 Kualitas udara di Area Dermaga Nusantara II --------------------------------

234

24 Kualitas Udara di Area Walie Jaya ---------------------------------------------

235

25 Kualitas Udara di Area TPK Koja ----------------------------------------------

236

26 Kualitas Udara di Area Terminal Penumpang --------------------------------

237

27 Indeks Standar Pencemar Udara dalam Grafik -------------------------------

238

28 Hasil Analisis Perhitungan Kebutuhan Ruang Container Yard
Pelabuhan Tanjung Priok 2009 sesuai rumus H. Ligteringen --------------

239

29 Analisis Perhitungan Indeks Ecoport Pelabuhan Tanjung Priok ----------

240

xxx

30 Tingkat Kesesuaian Pelabuhan Tanjung Priok terhadap Standar
Ecoport dan Strategi pencapaiannya ------------------------------------------

241

31 Rencana Tata Ruang Nasional Pelabuhan sebagai Simpul Transportasi
Nasional ---------------------------------------------------------------------------- 245
32 Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta 2011-2030-----------

247

33 Rencana Tata Ruang Kawasan Jabodetabekjur, Peta Struktur
dan Pola Ruang -------------------------------------------------------------------

248

1
1.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dan lautan terbesar di dunia,

memiliki luas laut ± 5,8 juta km2 dan jumlah pulau ± 17.503 pulau, serta panjang
garis pantai 81.000 km, terpanjang nomor dua di dunia setelah Kanada. Indonesia
juga memiliki keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia atau mega marine
biodiversity (Polunin, 1983) yang terletak di wilayah pesisir dan lautan. Di
wilayah ini terdapat berbagai sumberdaya alam dan sumberdaya jasa kelautan.
Sumberdaya pesisir ini terbagi menjadi sumberdaya yang bisa diperdagangkan
dan yang tidak bisa diperdagangkan. Kegiatan jasa kepelabuhanan termasuk
sumberdaya yang bisa diperdagangkan, sedangkan ekosistem mangrove, lamun
dan terumbu karang memiliki nilai non pasar yang tidak dapat diperdagangkan.
Kedua komponen ini sama-sama memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan
diperhitungkan dalam kebijakan pengelolaan pesisir. Sebagian besar wilayah
Indonesia, yaitu hampir tujuh puluh persen (70%) merupakan lautan dengan
potensi ekonomi yang sangat besar, serta berada pada posisi geopolitis yang
penting, yaitu Lautan Pasifik dan Lautan Hindia. Kawasan ini merupakan
kawasan paling dinamis dalam percaturan dunia secara ekonomi dan politik,
sehingga sangat logis apabila bidang kelautan dijadikan tumpuan dalam
pembangunan nasional (Kusumastanto, 2002).
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, angkutan laut di Indonesia
mempunyai peranan penting dalam mewujudkan kesatuan wilayah, politik,
budaya dan perekonomian negara. Sektor angkutan laut merupakan bagian dari
sektor transportasi dan berperan penting sebagai urat nadi dalam perekonomian
Indonesia. Sektor angkutan laut meliputi perkapalan sebagai sarana dan pelabuhan
sebagai prasarana, merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dan saling berkaitan
erat satu sama lain, guna terselenggaranya angkutan laut yang lancar, aman,
teratur, tertib dan murah. Di dalam perspektif yang lebih luas, maka perkapalan
dan pelabuhan sebagai bagian dari sektor angkutan laut, berperan strategis untuk
mendorong kelancaran perdagangan antar pulau dan perdagangan antar negara
(ekspor-impor). Kegiatan distribusi barang dan jasa yang dilakukan melalui

2

angkutan laut, lebih murah dan menguntungkan dibandingkan angkutan darat atau
udara (Dahuri, 2003). Angkutan laut merupakan

prasarana dan sarana yang

efektif dan efisien dalam artian aman, murah, lancar, cepat, mudah, teratur dan
nyaman. Selain itu angkutan laut bermanfaat untuk menunjang kelancaran
distribusi barang hasil bumi, hasil laut, hasil tambang dan jasa-jasa lainnya untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Pelabuhan sebagai prasarana angkutan laut di Indonesia memiliki peran
strategis menghubungkan antar pulau dalam kegiatan perdagangan dan angkutan
umum lainnya. Jumlah pelabuhan di Indonesia mencapai 1.889 pelabuhan, terdiri
dari pelabuhan lokal, pelabuhan regional, pelabuhan nasional dan pelabuhan
internasional (Ditjen Perhubungan Laut, 2009). Pelabuhan Tanjung Priok
merupakan pelabuhan internasional terbesar dan pintu gerbang Indonesia,
sebagian besar (kira-kira enam puluh lima persen (65%)) dari total arus barang
nasional diangkut melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Dari data-data yang ada,
maka kegiatan arus barang dan kunjungan kapal di Pelabuhan Tanjung Priok
dalam lima tahun terakhir (2004-2009) mengalami peningkatan rata-rata 6,7% per
tahun dan arus kunjungan kapal meningkat rata-rata 2%. Di terminal konvensional
arus barang non petikemas meningkat dari ± 37,55 juta ton (2004) menjadi ±
41,26 juta ton (2009). Di terminal peti kemas meningkat dari ± 3,18 juta TEUs
(Twenty Equivalent Units) (2004) menjadi ± 3,80 juta TEUs (2009). Arus
kunjungan kapal meningkat dari 15.928 unit (2004) atau 86.716.993 GT (2009)
menjadi 16.637 unit atau 91.552.356 GT (2009) (PT (Persero) Pelindo II Cabang
Pelabuhan Tanjung Priok, 2004-2009). Perkembangan arus barang dan kunjungan
kapal di Pelabuhan Tanjung Priok dari 2004 - 2009 disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Perkembangan Arus Barang Non Peti Kemas, Peti Kemas, Kunjungan
Kapal (unit dan GT) dan Kunjungan Penumpang (orang) di Pelabuhan
Tanjung