Metalurgi Serbuk Mesh Matrik

3 material adalah gabungan dua buah material atau lebih yang gabung pada skala makroskopis untuk membentuk material baru yang lebih bermanfaat, ini berbeda dengan alloypaduan yang digabung secara mikroskopis. Pada material komposit sifat unsur pendukungnya masih terlihat dengan jelas, sedangkan pada alloypaduan sudah tidak kelihatan lagi unsur-unsur pendukungnya. Sebagai contoh baja, baja adalah alloypaduan antara Fe dengan C serta sedikit unsur lainnya. Pada baja sudah tidak terlihat mana yang Fe maupun mana yang C karbon. Tetapi ini tidak berlaku pada komposit, pada material ini penyusunnnya akan terlihat dengan jelas baik itu serta maupun matriksnya. Jones, R.M., 1975.

2. Metalurgi Serbuk

Metode metalurgi serbuk adalah adalah proses pembuatan komposit kampas kopling, yaitu dengan cara mencampurkan serbuk logam sebagai matrik dengan plastik dan Serat kelapa sebagai serat serta penambahan resin atau epoxy sebagai pengikat, kemudian diaduk hingga diperoleh campuran homogen. Campuran tersebut kemudian dikompaksi dengan tekanan tertentu sehingga dihasilkan bentuk padat yang disebut green body. Green bodyhasil kompaksi telah terbentuk dilakukan poses sinter dipanaskan pada temperature tertentu sehingga akan terjadi pengikatan pada campuran homogen tersebut dan menjadi kompak dan padat. Dengan metode ini dapat memberikan keuntungan antara lain: kekuatan yang tinggi, ketahanan aus yang baik, dan stabilitas dimensi yang baik sehingga didapatkan kampas kopling yang baik pula.German, 1984.

3. Mesh

Pengertian mesh adalah, Besarn ya partikel yang dapat masuk kelubang yang berukuran 1 inch persegi. Ukuran serbuk dapat diketahui dengan melakukan pengukuran serbuk. Untuk menganalisa ukuran partikel, teknik yang digunakan adalah teknik screening. Partikel yang lolos dari screen adalah partikel yang lebih kecil dan partikel yang tertinggal adalah partikel yang lebih besar.Satuan metode ini adalah mesh. Tabel standar mesh dapat dilihat pada tabel 2.1 German, 1984. Tabel 1. Standar Mesh. German, 1984.

4. Matrik

Matrik memegang peran penting sebagai pengikat serat, transfer beban dan pendukung serat. Pada komposit serat Fibrous Composites matriks yang digunakan adalah resin plastik yang berfasa cair. Matriks harus memiliki perpanjangan saat patah yang lebih besar dibanding perpanjangan saat patah serat. Ahvenainen, R. 2003. Bahan matrik yang sering digunakan dalam komposit antara lain:Ahvenainen, R. 2003. Ukuran Mesh Bukaan μm Ukuran Mesh Bukaan μm 18 1000 100 150 20 850 120 125 25 710 140 106 30 600 170 90 35 500 200 75 40 425 230 63 45 355 270 53 50 300 325 45 60 250 400 38 70 212 450 32 80 180 500 25 600 20 4 1. Termoset Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulangdicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul- molekulnya . Misalnya : resin alkid, fenolik, poliester, epoksi, poliuretana PU, melamin dan urea formaldehid UF 2. Thermoplastic Jenis plastik yang menjadi lunak jika dipanaskan dan akan mengeras jika didinginkan dan proses ini bisa dilakukan berulang kali. Nama termoplastik diperoleh dari sifat plastik ini yang bisa dibentuk ulang dengan proses pemanasan. Misalnya: poliamid nilon, poliasetal, polietilen, polivinil klorida PVC. 3. Resin Elastomer Resin elastomer adalah resin yang mempunyai sifat elastik di mana dimensinya boleh berubah apabila dikenakan daya tegangan

5. Serat Kelapa

Dokumen yang terkait

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR Karakterisasi Mekanis Bahan Kampas Kopling (Clutch) Sepeda Motor Dengan Bahan Serat Kelapa, Arang Tempurung Kelapa, Serbuk Aluminium Dan Resin Phenolic.

0 1 16

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR Karakterisasi Dan Pembuatan Kampas Kopling Sepeda Motor Dengan Variasi Bahan Serat Sabut Kelapa, Serbuk Arang Tempurung Kelapa, Serbuk Tembaga Dan Resin Polyester.

0 4 17

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI BAHAN TERHADAP Pengaruh Variasi Bahan terhadap Sifat Fisis dan Sifat Mekanis Kopling Gesek Sepeda Motor dengan Bahan Dasar Fiberglass, Serbuk Alumunium, Serbuk Tembaga dan Resin Phenolic.

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Variasi Bahan terhadap Sifat Fisis dan Sifat Mekanis Kopling Gesek Sepeda Motor dengan Bahan Dasar Fiberglass, Serbuk Alumunium, Serbuk Tembaga dan Resin Phenolic.

0 2 5

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Bahan terhadap Sifat Fisis dan Sifat Mekanis Kopling Gesek Sepeda Motor dengan Bahan Dasar Fiberglass, Serbuk Alumunium, Serbuk Tembaga dan Resin Phenolic.

0 3 17

PENSIFAT Pengaruh Variasi Bahan Terhadap Sifat Fisis Dan Sifat Mekanis Kopling Gesek Sepeda Motor Dengan Bahan Dasar Serat Bambu, Serbuk Limbah Penggergajian Baja, Serbuk Tembaga Dan Resin Phenolic.

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Variasi Bahan Terhadap Sifat Fisis Dan Sifat Mekanis Kopling Gesek Sepeda Motor Dengan Bahan Dasar Serat Bambu, Serbuk Limbah Penggergajian Baja, Serbuk Tembaga Dan Resin Phenolic.

0 1 6

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Bahan Terhadap Sifat Fisis Dan Sifat Mekanis Kopling Gesek Sepeda Motor Dengan Bahan Dasar Serat Bambu, Serbuk Limbah Penggergajian Baja, Serbuk Tembaga Dan Resin Phenolic.

0 0 16

TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Bahan Terhadap Sifat Fisis Dan Sifat Mekanis Kopling Gesek Sepeda Motor Dengan Bahan Dasar Serat Kelapa Serbuk Baja Serbuk Tembaga Dan Resin Phenolic.

0 0 18

PENDAHULUAN Pengaruh Variasi Bahan Terhadap Sifat Fisis Dan Sifat Mekanis Kopling Gesek Sepeda Motor Dengan Bahan Dasar Serat Kelapa Serbuk Baja Serbuk Tembaga Dan Resin Phenolic.

0 2 6