LKP : Perancangan Otomasi Atap Rumah Berbasis Microcontroller.

(1)

PERANCANGAN OTOMASI ATAP RUMAH BERBASIS

MICROCONTROLLER

KERJA PRAKTEK

Disusun Oleh :

Yanuhar Prabowo ( 08.41020.0032 )

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM


(2)

v

ABSTRAKSI ……….. i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR GAMBAR ………... vii DAFTAR LAMPIRAN ……… viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ……….. 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ……… 2

1.3Pembahasan Masalah ...……… 3

1.4 Waktu dan Lama Kerja Praktek ……… 3

1.5Ruang Lingkup Kerja Praktek ...……… 4

1.6Metode Penelitian ..……….. 4

1.7Sistematika Penulisan ...……… 5

BAB II GAMBARAN UMUM PT. CITRA MANDALASAMUDRA 2.1 Sejarah Singkat PT. Citra Mandalasamudra ……….. 7

2.2 Visi, Misi dan Komitmen PT. Citra Mandalasamudra ...……….. 9

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Microcontroller ATMega8 ………. 11

3.1.1 Arsitektur Microcontroller ATMega8 ………18

3.1.2 Fitur ………... 18

3.2 Limit Switch ……… 19

3.3 Motor DC ….………19

STIKOM


(3)

vi

3.4 IC L298 ( Motor Driver ) .……… 22

3.5 Sensor Photodioda ….………23

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Gambaran besar perancangan sistem ………25

4.2 Merancang Rangkaian Sensor Photodioda ………. 26

4.3 Merancang Driver Motor DC ……… 26

4.4 Minimum Sistem ATMega8 ……… 29

4.5 Pembuatan Program ……… 30

4.5.1 Pengenalan CodeVision AVR ……… 31

4.5.2 Cara Pengoperasian Aplikasi ………. 32

4.6 Tahap Penggabungan Antar Rangkaian Hasil Kerja ………36

4.6.1 Rangkaian Sensor Photodioda ……….. 36

4.6.2 Rangkaian Microcontroller ATMega8 dan Driver Motor …………. 36

4.6.3 Program Untuk Menjalankan Driver Motor Driver ……… 37

4.6.4 Peletakkan Limit Switch ……… 41

4.6.5 Peletakkan Motor DC dengan Atap Rumah ……… 42

4.7 Cara kerja ………. 42

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ……….. 43

5.2 Saran ……… 44

DAFTAR PUSTAKA ……… 45

LAMPIRAN ……….. 46

STIKOM


(4)

i

ABSTRAKSI

Di tengah – tengah kemajuan teknologi, elektronik tampaknya memiliki perkembangan yang sangat pesat dan menjadikan kehidupan teknologi benar – benar sebuah dunia sendiri yang terkait dengan dunia nyata dalam kehidupan sehari – hari.

Ada sebagian orang yang bingung apa yang harus dilakukan saat suatu kebutuhan di implementasikan di dalam suatu rangkaian elektronika.Pada buku ini penulis mencoba untuk sedikit memberikan pengetahuan tentang suatu rangkaian elektronika. Karena ada sebagian pengguna elektronika bingung bagaimana cara membuat dan apa saja yang d perlukan untuk membuat suatu rangkaian yang digunakan untuk membuat rangkaian elektronika. Dengan menggunakan buku ini di harapkan para pengguna elektronika dapat dengan mudah mempelajari cara membuat suatu rangkaian.

STIKOM


(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya kemajuan teknologi informasi yang didukung oleh perangkat computer yang memungkinkan sebuah peralatan yang mudah digunaka yang berfungsi untuk membantu manusia agar mempermudah pekerjaan yang selama ini mungkin sangat memberatkan. Banyak dari sekarang ini ingin mewujudkan sebuah rumah yang berkonsep serba otomatis. Dari sini tercetus ide bagaimana membuat sebuah atap rumah yang dapat membuka dan menutup secara otomatis agar kita lebih efisien untuk mengatur tinggat sirkulasi udara pada saat siang maupun malam.

Untuk mengadapi era globalisasi dan kemajuan teknologi sekarang ini, teknologi dengan memakai sejumlah rangkaian elektronika memegang peranan yang sangat penting. Karena dengan sarana tersebut segala kegiatan yang mempermudah manusia dapat mudah dikendalikan dan lebih efisien. Bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau-pulau dan berbagai macam corak social dan budaya, untuk mempersatukan seluruh rakyat yang ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila yang menjadi cita-cita bangsa, sangat memerlukan pengetahuan tentang elektronika sebagai sarana yang memadai untuk mencapai tujuan yang lebih maju tersebut. Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah mempelajari konsep struktur elektronika dan implementasikan perancang otomasi atap rumah berbasis microcontroller yang akan di simulasikan pada contoh rumah buatan.

STIKOM


(6)

Kerja Praktek adalah kesempatan bekerja di dunia nyata untuk memperoleh pengalaman kerja, sehingga dapat mengenal dunia kerja, dan dapat menerapkan dan membandingkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan dunia kerja. Selain itu kerja praktek juga merupakan bagian dari kurikulum Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Sistem Informasi ( STIKOM ) Surabaya sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh ujian akhir.

Prosedur kerja praktek telah di atur sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, yaitu harus mendapatkan persetujuan dari instalasi atau dari perusahaan tempat melaksanakan kerja praktek tersebut.

Dengan adanya program kerja praktek ini dapat diharapkan dapat tercapainya suatu pengembangan dan penerapan kemampuan dan tanggap terhadap kenyataan yang ada dilapangan atau masyarakat. Sasaran kerja praktek ini adalah untuk menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah pada perusahaan yang ditempati. Dan bila memungkinkan dapat meningkatkan system yang diterapkan di peruhasaan tersebut.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Pelaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT. CITRA MANDALASAMUDRA, maka seorang mahasiswa yang menjalankan syarat pendidikan tinggi tentunya memiliki tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam melaksanakan kegiatan praktek ini.

STIKOM


(7)

3

1. Mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan berbagai prosedur dalam berkerja di perusahaan, mulai dari proses lamaran, pengerjaan dan akhir dari pelaksanaan kerja praktek.

2. Mahasiswa mampu menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dalam kerja praktek.

3. Mahasiswa mampu bersikap professional dalam berkerja di perusahaan, seperti sikap disiplin, kreatif dan bertanggung jawab.

1.3

Pembatasan Masalah

Untuk membatasi kajian masalah dalam penulisan laporan maupun pelaksanaan praktek kerja ini maka pembahasan masalah mengacu pada beberapa batasan sebagai berikut :

1. Microcontroller yang digunakan adalah ATMega8.

2. Aplikasi yang digunakan untuk implementasi program yang akan penulis load kedalam Microcontroller ATMega8 adalah AVR.

3. Untuk sensor otomatis menggunakan sensor photo dioda yang terhubung dengan Microcontroller ATMega8.

1.4

Waktu dan lama Kerja Praktek

Adapun waktu dan lama kerja yang akan ditempuh dalam kerja praktek di dalam perusahaan PT.CITRAMANDALASAMUDRA di laksakan mulai tanggal 15 Juli 2012 – 15 November 2012.

STIKOM


(8)

1.5 Ruang Lingkup Kerja Praktek

Sasaran kerja praktek tersebut adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar melalui pengamatan di bidang elektronika :

a. Instalasi microcontroller

b. Mengload program kedalam microcontroller c. Merangkai rangkaian elektronika

1.6 Metodologi Penelitian

Untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh penulis, maka penulis mendapatkan bimbingan langsung dari pengajar STIKOM Surabaya yang memiliki kemampuan di dalam elektronika. Dari praktek tersebut penulis mendapat gambaran bahwa desain elektronika yang akan penulis buat, sudah di rancang sedemikian rupa agar mampu mengkasilkan seperti apa yang di inginkan. Teknik dan metode yang kami lakukan adalah sebagai berikut :

1. Perancangan, yaitu membagun rangkaian otamasi atap rumah yang sesuai yang di harapkan.

2. Penanganan langsung terhadap permasalahan yang terjadi dan mencari solusi bagaimana cara menanganinya, sehingga system dalam rangkaian tersebut bisa berjalan sesuai dengan baik.

3. Studi yang akan digunakan adalah literatur atau pustaka melalui membaca buku-buku yang berhubungan dengan elektronika dan pemogramannya.

4. Pengujian, yaitu tahapan menguji sistem yang telah dibangun apakah telah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

STIKOM


(9)

5

5. Penulis dan penyusun laporan dari pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kepada pihak STIKOM Surabaya.

1.7 Sistematis Penulisan

Sistematis dalam penulisan laporan hasil kerja praktek lapangan pada PT. CITRA MANDALASAMUDRA adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini merupakan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II Gambaran umum perusahaan

Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan diantara riwayat dan institusi perusahaan serta struktur organisasi perusahaan.

BAB III Landasan teori

Pada bab ini menguraikan tentang teori-teori yang mendukung penyelesaian laporan ini diantaranya menguraikan teori-teori elektronika dan pemograman microcontroller.

BAB IV Hasil Kerja Praktek

Pada bab ini menguraikan tentang cara pengaksesan Microcontroller dengan remote control pengatur buka dan menutupnya pagar.

STIKOM


(10)

BAB V Kesimpulan

Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan-kesimpulan yang dapat dirumuskan berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya beserta saran-saran untuk kemajuan perusahaan ke depannya.

STIKOM


(11)

7 BAB II

GAMBARAN UMUM PT. CITRA MANDALASAMUDRA

2.1 Sejarah Singkat PT. CITRA MANDALASAMUDRA

Di tengah kesibukan derap Pembangunan Nasional, kedudukan teknologi semakin penting. Hasil dari suatu pembangunan sangat penting ditentukan oleh materi perkembngan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara. Cepat atau lambatnya laju pembangunan ditentukan pula oleh kecepatan memperoleh ilmu dari perkembangan teknologi itu tersebut. Adanya suatu teknologi yang bersifat elektronik memudahkan kita untuk membuat suatu terobosan-terobosan terbaru untuk mensejahterakan masyarakat luas. Keperluan merancang suatu rangkaian elektronika tidak perna lepas dari kehidupan kita selama. Muncul suatunya inovasi baru memungkinkan kita untuk melangkah lebih maju untuk melakukan produk baru yang berfungsi mensejahterakan masyarakat untuk menggunakannya.

Dengan semakin canggih nya kita memungkinkan untuk menggali ilmu teknologi yang didalamnya mengandung unsur elektronika melalui banyak media yang telah ada sekarang ini, hasil seperti ini yang mulai menyentuh dalam aspek kehidupan kita. Kesadaran tentang hal ini yang menuntut pengadaan tenaga-tenaga ahli terampil untuk dapat mengelola informasi yang didapatkan.

STIKOM


(12)

Atas dasar pemikiran inilah, maka PT. CITRA MANDALASAMUDRA di dirikan pada tanggal 23 April 2001 No.C-5562.HT.01.01.2001. Tokoh yang berperan besar atas berdirinya perusahaan tersebut adalah :

1. Sugeng Santoso

2. Hadi Poerwanto

3. Doedit Heroistijanto

4. Dra. Noenis Trilupi Andini

Dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tersebut disinilah PT. CITRA MANDALA SAMUDRA mengelola usaha dengan membangun suatu

komplek perumahan, pertokoan, perkantoran, dan pergudangan, beserta sarana-sarana penunjangnya. Didalam bidang perdagangan umum perusahaan di atas mempunyai sarana usaha yang lain yaitu keagenan, distributor, komisioner, supplier, ekspor/impor dari barang yang dapat diperdagangkan.

Pada awal tahun 2005 perusahaan di percaya untuk mensuplei alat-alat kesehatan untuk Rumah Sakit di seluruh Indonesia sampai saat ini. Dengan tahun itu juga perusahaan mendapat kepercayaan untuk mensuplai peralatan militer baik untuk Polisi maupun TNI.

STIKOM


(13)

9

2.2 Visi, Misi dan Komitmen PT. CITRA MANDALASAMUDRA

A. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi Perusahaan telah kami bangun bersama, dan siap untuk kami operasionalisasikan. Setiap langkah, kami akan selalu menerapkan nilai-nilai yang juga telah kami kembangkan bersama.

NILAI-NILAI KAMI adalah :

Jujur, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain

Adil : merupakan nilai yang mendasari langkah menuju solusi win-win dalam Bermitra

Profesional : yang mengandung unsur-unsur kompetensi, tanggung jawab, corporateness, dan etika profesi yang saling terkait serta tidak bisa

dipisahpisahkan.

Kerja Cerdas melalui pengembangan kompetensi pribadi ( pengetahuan, ketrampilan dan sikap positif ) dan kemampuan mengembangkan jaringan koneksi bisnis antar perusahaan.

Memiliki kepekaan terhadap lingkungan, dan proaktif memegang peran sesuai dengan kompetensi Perusahaan.

Mentaati norma-norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum.

Dengan nilai-nilai tersebut, kami mempunyai keyakinan bahwa kami akan menjadi relasi yang terpercaya bagi relasi kami. Bersama kami membangun tim kerja untuk memberikan produk yang memenuhi kebutuhan relasi kami yang di butuhkan. Kami

STIKOM


(14)

mendengar, memahami, memberi masukan, dan mengerjakan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, sehingga kami dapat memuaskan pelanggan kami. Kepuasan pelanggan sangat penting bagi kami, karena kami berhasrat untuk membangun tim yang berkelanjutan dengan pelanggan kami.

B. Komitmen Perusahaan

Dengan saling bergandengan tangan baik ke sesama perusahaan luar maupun dalam negeri, semoga visi dan misi tidak hanya bisa dipahami, melainkan juga bisa dihayati dan lebih dari itu dilaksanakan secara konsisten dan memegang teguh kejujuran ke sesame relasi. Karena itu semua adalah murni komitmen kita dalam berbisnis secara baik dan bertanggung jawab.

STIKOM


(15)

11 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Microcontroller ATMega8

AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial USART, Programmable Watchdog Timer, dan mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI.

ATMEGA 8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit daya rendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMEGA 8 mempunyai throughput mendekati 1 MPS per MHz membuat disain dari sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses.

Susunan pin – pin dari IC mikrokontroler ATMEGA 8 diperlihatkan pada gambar dibawah ini. IC ini tersusun dari 28 pin yang memiliki beberapa fungsi tertentu.

STIKOM


(16)

Gambar 1.1 Susunan Pin Microcontroller ATMega8

P e n g g u n a a n r a n g k a i a n m i k r o k o n t r o l e r A T M e g a 8 a d a d u a p i l i h a n , dengan menggunakan board ATMega8 develompment board yang sudah adad i p a a r a n a t a u d e n g a n m e m b u a t s e n d i r i r a n g k l a i a n m i k r o k o n t r o l e r t e r s e b u t . Jika menggunakan rangkaian mikrokonter yang sudah tersedia dipasaran maka akan memepersingkat waktu pembuatan sistem, karena hanya tinggal membeli rangkaian berupa kit dan hanya tinggal menggunakannya.

Chip yang dijelaskan di sini menggunakan kemasan PDIP, untuk kemasan yang lain ( TQPF, QFN / MLF ) tidak jauh berbeda. Untuk lebih jelasnya silahkan merujuk ke data sheet. Nama – nama pin di atas usahakan lebih sering dikenal, hal ini berguna untuk penggunaan pheripheral internal.

STIKOM


(17)

13

Gambar 1.2 Blok Diagram Microcontroller ATMega 8

ATMega8 memiliki 28 pin yang masing – masing pin – nya memiliki fungsi yang berbeda – beda baik sebagai port ataupun sebagai fungsi yang lain. Berikut akan dijelaskan tentang kegunaan dari masing – masing kaki pada ATMega8.

1. VCC

Merupakan supply tegangan untuk digital 2. GND

Merupakan ground untuk smua komponen yang membutuhkan grounding 3. Port B

Adalah 8 buah pin mulai dari pin B.0 sampai dengan pin B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input dan juga output. Port B merupakan sebuah

STIKOM


(18)

8-bit bit-directional I/O port dengan inernal pull-up resistor. Sebagai input, pin – pin yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Jika ingin menggunakan tambahan kristal, maka cukup untuk menghubungkan kaki dari kristal ke keki pada pin port B. Namun jika tidak digunakan, maka cukup untuk dibiarkan saja. Pengguna kegunaan dari masing – masing kaki ditentukan dari clock fuse setting-nya.

4. Port C

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O yang di dalam masing – masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin-nya hanya 7 buah mulai dari C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran / output, port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal kemampuan menyarap arus ( sink ) ataupun mengeluarkan arus ( source).

5. Reset / PC6

Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Untuk diperhatikan juga bahwa pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin – pin yang tedapat pada port C. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak deprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, makan akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak berkerja.

STIKOM


(19)

15

6. Port D

Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port – port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

7. AVCC

Pada pin ini memiliki fungsi sebagai power supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkanjika ACD pada AVR tidak digunakan, tetap saja disarankan untuk menghubungkan secara terpisah dengan VCC. Cara menghubungkan AVCC adalah melewati low-pass filter setelah itu dihubungkan dengan VCC.

8. AREF

Merupakan pin referensi analog jika menggunakan ADC. Pada AVR status Register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari kebanyakan hasil eksekusi intruksi aritmatik. Informasi ini dapat digunakan untuk altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa pengoperasian. Perlu diketahui bahwa register ini di-update setelah semua operasi ALU ( Arithmetic Logic Unit ). Hal tersebut seperti yang telah tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian Intruction Set Reference.

STIKOM


(20)

Dalam hal ini untuk beberapa kasus dapat membuang kebutuhan penggunaan instruksi perbandingan yang telah didedikasikan serta dapat menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dan kode yang lebih sederhana dan singkat. Register ini tidak secara otomatis tersimpan ketika memasuki sebuah rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah perintah setelah kembali dari interupsi. Namun hal iini harus dilakukan melalui software.

9. Bit 7 (1)

Merupakan bit Global Interrupt Enable. Bit ini harus di-set supaya semua perintah interupsi dapat dijalankan. Untuk fungsi interupsi individual akan dijelaskan pada bagian yang lain. Jika bit ini di-reset, maka semua perintah interupsi baik yang secara individual maupun yang secara umum akan diabaikan. Bit ini akan dibersihkan atau cleared oleh hardware setelah sebuah interupsi dijalankan dan akan di-set kembali oleh perintah RETI. Bit ini juga dapat di-set dan di-reset melalui aplikasi dengan instruksi SEI dan CLI.

10.Bit 6 (T)

Merupakan bit Copy Storage. Instruksi bit Copy Instruction BLD ( Bit LoaD ) dan BST ( Bit Store ) menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk bit yang telah dioperasikan. Sebuah bit dari sebuah register dan Register File dapat disalin ke dalam bit ini dengan menggunakan intruksi BST, dan sebuah bit di dalam bit ini dapat disalin ke dalam sebuah bit di register pada Register File dengan menggunakan perintah BLD.

STIKOM


(21)

17

11.Bit 5 (H)

Merupakan bit Half Carry Flag. Bit ini menandakan sebuah Half Carry dalam beberapa operasi aritmatika. Bit ini berfungsi dalam aritmatik BCD 12.Bit 4 (S)

Merupakan Sign bit. Bit ini selalu merupakan sebuah eksklusif di antara Negative Flag (N) dan Two’s Complement Overflow Flag (V).

13.Bit 3 (V)

Merupakan bit Two’s Complement Overflow Flag. Bit ini menyediakan fungsi aritmatika dua komplemen.

14.Bit 2 (N)

Merupakan bit Negative Flag. Bit ini menyediakan sebuah hasil negative di dalam sebuah fugnsi logika atau aritmatika.

15.Bit 1 (Z)

Merupakan bit Zero Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil nol “ 0 ” dalam sebuah fungsi aritmatika atau logika.

16.Bit 0 (C)

Meruapakan bit Carry Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah Carry atau sisa dalam sebuah fugnsi aritmatika atau logika.

STIKOM


(22)

3.1.1 Arsitektur Microcontroller ATMega 8

Gambar 1.3 Arsitektur Microcontroller ATMega8 3.1.2 Fitur

A. Saluran I/O sebanyak 23 buah terbagi menjadi 3 port.

B. ADC sebanyak 6 saluran dengan 4 saluran 10 bit dan 2 saluran 8 bit. C. Tiga buah timer counter, dua diantaranya memiliki fasilitas pembanding. D. CPU dengan 32 buah register

E. Watchdog timer dan oscillator internal. F. SRAM sebesar 1K byte.

G. Memori flash sebesar 8K Bytes system Self-programable Flash H. Unit interupsi internal dan eksternal.

I. Port antarmuka SPI.

STIKOM


(23)

19

J. EEPROM sebesar 512 byte.

K. Port USART ( Universal Syncronous and Asycronous Serial Receiver and Transmitter ) untuk komunikasi serial.

3.2 Limit Switch

Limit Switch adalah peralatan elektronika mekanis yang dapat digunakan sebagai pembatas pergerakan atau pergeseran suatu benda. Limit Switch di tugas kerja praktek ini digunakan untuk indikasi bahwa pintu pagar sudah terbuka secara penuh dan juga mengindikasikan bahwa pintu tertutup secara penuh.

Gambar 2.1 Limit Switch

3.3 Motor DC

Motor DC merupakan alat yang berfungsi untuk merubah energy listrik menjadi energy gerak. Prinsip kerjanya adalah bila energy listrik dilewatkan pada sebuah konduktor maka arus akan mengalir pada konduktor tersebut dan akan dihasilkan sebuah medan magnet yang selanjutnya akan menghasilkan energy gerak. Besarnya gaya gerak yang dihasilkan bergantung pada 3 hal yaitu :

STIKOM


(24)

1. Arus yang melewati konduktor. 2. Panjang konduktor.

3. Kuat medan magnet.

Dari ketiga factor tersebut dapat dirumuskan :

F = B

X

I

X

L

Dimana :

F = Gaya gerak ( newton ) B = Kuat medan magnet ( tesla )

I = Besar arus listrik pada konduktor ( ampere ) L = Panjang konduktor ( meter )

\

Gambar 3.1 Struktur Motor DC

STIKOM


(25)

21

Bagian – bagian motor pada gambar 3.1 adalah : 1. Armature core dan armature slot

Armature slot terbuat dari bahan magnet yang dilapisi baja, berbentuk slot yang dilas bersama dengan armature core.

2. Armature winding

Merupakan belitan pada armature slot yang terhubung dengan komulator dan pada umumnya terbuat dari tembaga.

3. Field poles

Intinya terbuat dari baja dan berfungsi untuk mengurangi pengaruh gesekan udara.

4. Yoke

Berbentuk lingkaran yang terbuat dari baja yang menyediakan keperluad kutub magnet bagi pole

5. Brushes dan Brush holders

Brush holders memiliki pegas yang berfungsi untuk menjaga brush agar tetap terhubung dengan komulator. Brush pada umumnya terdiri atas tembaga yang fleksibel.

STIKOM


(26)

3.4 IC L298 ( Motor Driver )

IC L298 adalah IC Dual Full Bridge Driver yang beroperasi sampai tegangan 46V dan arus DC 4 A, yang didesain untuk menerima logic level TTL standar. IC ini berfungsi untuk men-drive induksi load seperti relai, solenoida, motor DC dan motor steper. Gambar di bawah ini adalah blok diagram IC L298 :

Gambar 4.1 Blok diagram IC L298

L298 mempunyai 2 output power stage yaitu A dan B pada gambar 4.1. Output power stage adalah sebuah konfigurasi bridge, dimana output-nya dapat men-drive sebuah induktif load secara mode umum atau diffensial tergantung pada input state-nya. Arus yang mengalir keluar dari rangkaian bridge keluar melalui pin output sense, dimana sense output dihubungkan dengan resistor external RsA dan RsB. Dengan adanya resistor RsA dan RsB dapat diketahui intensitas arusnya.

STIKOM


(27)

23

Setiap bridge di drive oleh AND gate yang masing – masing input-nya adalah In1, In2, EnA dan In3, In4, EnB. Input-an In akan men-set bridge bila input-an En high, sebaliknya bila input-an En low maka bridge tidak aktif.

3.5 Sensor Photodioda

Photodioda digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dibawah 1pW/cm2 sampai intensitas diatas 10mW/cm2. Photodioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi forward bias, kita dapat memanfaatkan photodioda ini pada kondisi reverse bias dimana resistansi dari photodioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk.

Dioda peka cahaya adalah jenis dioda yang berfungsi mendektesi cahaya. Berbeda dengandioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah menjadi arus listrik. Cahaya yang dapatdideteksi oleh dioda peka cahaya ini mulai dari cahaya inframerah, cahaya tampak, ultra ungusampai dengan sinar-X. Aplikasi dioda peka cahaya mulai dari penghitung kendaraan di jalanumum secara otomatis, pengukur cahaya pada kamera serta beberapa peralatan dibidang medis.

Alat yang mirip dengan dioda peka adalah transistor foto (phototransistor). Transistorfoto ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak (junction) base-collector untuk menerima cahaya.

STIKOM


(28)

Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan diodapeka cahaya. Hal ini disebabkan karena electron yang ditimbulkan oleh foton cahaya padajunction ini diinjeksikan di bagian Base dan diperkuat di bagian kolektornya. Namun demikian,waktu respons dari transistor foto secara umum akan lebih lambat dari pada dioda peka cahaya.

Jika photodioda tidak terkena cahaya, maka tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian pembanding, jika photodioda terkena cahaya maka photodiode akan bersifat sebagai tegangan, sehingga Vcc dan photodioda tersusun seri, akibatnya terdapat arus yang mengalir ke rangkaian pembanding.

Karakteristik dioda sendiri merupakan komponen elektro yang memiliki dua saluran aktif, anoda dan katoda, tapi terkadang memiliki tiga saluran dimana saluran yang satunya hanya berfungsi sebagai pemanas, dimana arus listrik dapat mengalir di dalamnya dan biasanya digunakan karena sifatnya yang memungkinkan arus mengalir hanya satu arah.

STIKOM


(29)

25

BAB IV

HASIL KERJA PRAKTEK

4.1 Gambaran besar perancangan sistem

Dalam hal ini perlu diketahui bahwa perancangan sistem atap otomatis ini memiliki sejumlah komponen yang berfungsi sebagai penggerak dari sistem elektronika. Komponen yang paling mendukung untuk sistem ini adalah Microcontroller ATMega 8 yang berfungsi sebagai otak penggerak rangkaian elektronika pada sistem ini. Di dalam sistem perancangan ini memiliki sensor untuk mengetahui seberapa intensitas cahaya yang ada untuk mengatur buka dan menutupnya atap rumah. Disini penulis menggunakan sensor photodioda , karena sensor ini sangat peka terhadap cahaya. Pengaturan intensitas cahaya tersebut mengadopsi cahaya terang untuk pagi hari, sedangkan untuk malam hari mengadopsi cahaya gelap. Untuk penggerak sebagai pembuka dan menutup atap rumah tersebut, penulis menggunakan motor DC. Dikarenakan dalam sistem ini masih sebagai simulasi secara kecil dan motor DC sudah cukup untuk penggerak agar atap rumah dapat membuka dan menutup. Bagaimana sistem ini mengetahui bahwa atap rumah dapat membuka dan menutup secara sempurna, penulis memakai limit switch. Limit switch diletakan di ujung sisi pembuka dan penutup atap. Jika limit switch tertekan dengan pembuka dan penutup atap, maka sensor memberikan perintah kepada microcontroller bahwa atap sudah menutup dan membuka secara sempurna.

STIKOM


(30)

4.2 Merancang Rangkaian Sensor Photodioda

Sesuai namanya photodioda adalah yang berfungsi untuk mengendalikan cahaya. Cahaya yang diterima kemudian akan memberikan respon sesuai jenis instruksi yang diberikannya. Instruksi diberikan dengan cara jika terdeteksi mendapatkan cahaya terang maka sensor akan memberikan nilai 1, dan jika cahaya gelap maka sensor akan memberikan nilai 0. Saat ini photodioda banyak digunakan untuk berbagai keperluan dari untuk mengubah temperatur AC hingga mengatur gerak robot.

4.3 Merancang Driver Motor DC

Ada beberapa macam driver motor DC yang biasa kita pakai seperti menggunakan relay yang diaktifkan dengan transistor sebagai saklar, namun yang demikian dianggap tidak efesien dan terlalu ribet "repot" dalam pengerjaan hardware-nya. Dengan berkembangnya dunia IC, sekarang sudah ada H Bridge yang dikemas dalam satu IC dimana memudahkan kita dalam pelaksanaan hardware dan kendalinya apalagi jika menggunakan mikrokontroler, saya rasa akan lebih mudah lagi penggunaannya. IC yang familiar seperti IC L298 dan L293, kedua IC ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk lebih jelasnya Anda bisa lihat datasheet dari masing-masing IC tersebut.

Modul yang menggunakan IC driver L298 yang memiliki kemampuan menggerakkan motor DC sampai arus 4A dan tegangan maksimum 46 VoltDC untuk satu kanalnya. Rangkaian driver motor DC dengan IC L298 diperlihatkan pada gambar 6.6. Pin Enable A dan B untuk mengendalikan jalan atau kecepatan motor, pin Input 1 sampai

STIKOM


(31)

27

4 untuk mengendalikan arah putaran. Pin Enable diberi VCC 5 Volt untuk kecepatan penuh dan PWM (Pulse Width Modulation) untuk kecepatan rotasi yang bervariasi tergantung dari level highnya. Ilustrasinya ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 5.1 Rangkaian Driver motor DC dengan L298

Gambar 5.2 ilustrasi Timing enable pada IC

Rangkaian ini sangat berguna dan efesien sekali jika kita ingin membangun suatu mobile robot seperti yang dipergunakan dalam kontes robot indonesia (KRI) dan kontes robot cerdas indonesia (KRCI), paling tidak rangkaian ini sudah penulis buktikan pada tugas kuliah penulis dan berhasil dengan baik.

STIKOM


(32)

IC H Bridge driver motor DC L298 memiliki dua buah rangkaian H-Bridge di dalamnya, sehingga dapat digunakan untuk men-drive dua buah motor DC. H Bridge driver motor DC L298 masing – masing dapat mengantarkan arus 2A. Namun, dalam penggunaannya, H Bridge driver motor DC L298 dapat digunakan secara pararel. Sehingga kemampuan menghantarkan dari H Bridge driver motor DC L298 arusnya menjadi 4A. Konsekuensi dari pemasangan H Bridge driver motor DC L298 dengan mode pararel maka, penulis perlu 2 buah H bridge driver motor DC L298 untuk mengendalikan 2 motor DC menggunakan H Bridge driver motor DC pada mode pararel.

Dengan ini pin dari IC H Bridge motor DC l298 yang terhubung dalam modus operasi pararel adalah sebagai berikut :

1. OUT1 dihubungkan dengan OUT4

2. OUT2 dihubungkan dengan OUT#

3. IN1 dihubungkan dengan IN4

Gambar 5.3 Mode Pararel H Bridge Driver Motor DC L298

STIKOM


(33)

29

4.4 Minimum Sistem ATMega8

Rangkaian minimum sistem adalah rangkaian minimal dimana chip microcontroller dapat berkerja ( running ). Chip AVR ATMega dilengkapi dengan osilator internal sehingga, untuk menghemat biaya, tidak perlu menggunakan Kristal / resonator eksternal untuk sumber clock CPU.

Sistem minimum AVR sangat sederhana dimana hanya menghubungkan VCC dan AVCC ke +5V dan GND dan AGND ke ground tanpa memakai kristal, dan pin reset diambangkan ( tidak dihubungkan apa-apa ) chip sudah siap berkerja normal.

Chip akan reset jika tegangan catu nol atau pin RST dipaksa 0. Jika membutuhkan tombol reset, dapat ditambahkan dengan rangkaian reset. Tegangan kerja chip tipe L dapat beroperasi 2.7V – 5.5V.

Gambar 6.1 Skematik Minimum Sistem ATMega8

STIKOM


(34)

4.5 Pembuatan Program

Program komputer (juga disebut sebagai software atau hanya program) adalah serangkaian instruksi berurutan yang ditulis untuk melakukan serangkaian tugas untuk komputer. Komputer tak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Komputer hanyalah berupa alat yang digunakan untuk melakukan perhitungan-perhitungan dan serangkaian tugas yang dibebankan kepadanya. Pembuat program disebut sebagai programmer.

secara umum, program memberikan kemampuan komputer untuk melakukan fungsi khusus. Komputer akan mengeksekusi atau menjalankan instruksi yang ada dalam program di dalam central processor. Program dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman sebagai alat untuk mengungkapkan ide sang programmer agar dapat dijalankan oleh komputer. Setelah ditulis dalam bahasa pemprograman, tidak serta merta apa yang kita tulis tersebut dapat dilaksanakan oleh komputer. Komputer hanya mengerti bilangan biner dan instruksi-instruksi menggunakan bahasa mesin. Untuk membuat komputer mengerti maksud dan tujuan kita, diperlukanlah sebuah kompiler yang dapat menerjemahkan bahasa pemprograman ke bahasa mesin. Namun ada juga komputer program yang tidak berupa kode bahasa mesin, namun berupa kode-kode khusus dan terkadang juga berupa kode-kode bahasa pemprograman. Program model ini memerlukan bantuan interpreter untuk menerjemahkan bahasa tersebut ke bahasa mesin sehingga dimengerti oleh perangkat keras.

STIKOM


(35)

31

Source code ditulis oleh seorang programmer dan ditulis dengan salah satu bahasa pemprograman menggunakan dua paradigma utama yaitu pemprograman imperatif atau pemprograman deklaratif.

Disini Penulis menggunakan CodeVision AVR sebagai aplikasi untuk memprogram microcontroller ATMega8.

4.5.1 Pengenalan CodeVision AVR

CodeVision AVR Penggunaan mikrokontroler sekarang ini telah umum. Mulai dari penggunaan untuk kontrol sederhana sampai kontrol yang cukup kompleks, mikrokontroler dapat berfungsi jika telah diisi sebuah program, pengisian program ini dapat dilakukan menggunakan compiler yang selanjutnya didownload ke dalam mikrokontroler menggunakan downloader. Salah satu compiler program yang umum digunakan sekarang ini adalah CodeVision AVR yang menggunakan bahasa pemrograman C.

CodeVision AVR mempunyai suatu keunggulan dari compiler lain, yaitu adanya codewizard, fasilitas ini memudahkan kita dalam inisialisasi mikrokontroler yang akan kita gunakan, codevision telah menyediakan konfigurasi yang bisa diatur pada masing-masing chip mikrokontroler yang akan kita gunakan, sehingga kita tidak perlu melihat datasheet untuk sekedar mengonfigurasi mikrokontroler. Berikut ini langkah-langkah menggunakan codevision.

STIKOM


(36)

4.5.2 Cara Pengoperasian Aplikasi

1. Buka aplikasi CodeVision AVR

2. Setelah itu jendela CodeVision akan terbuka, dan menampilkan project kosong.

3. Pilih Create a New File or Project

4. Setelah itu muncul dialog box untuk memilih tipe file yang akan dibuat. Pilih file project, kemudian tekan OK.

STIKOM


(37)

33

5. Ketika dikonfirmasi apakah ingin menggunakan CodeWizard?pilih Yes. Ini merupakan fasilitas yang dapat memudahkan pemrogram melakukan konfigurasi mikrokontroler.

6. Jendela baru CodeWizard akan muncul seperti gambar berikut :

7. Tab Chip merupakan konfigurasi tipe mikrokontroler yang akan digunakan dan frekuensi yang akan diterapkan pada mikrokontroler. Jika kita skrol pada pilihan Chip, kita dapat memilih berbagai tipe mikrokontroler yang dapat digunakan.

STIKOM


(38)

8. Jika kita memilih Atmega8535, kita dapat menggunakan frekuensi sebesar 12MHz untuk mendapatkan kinerja optimal.

9. Selanjutnya beralih ke tab Ports, tab ini digunakan untuk konfigurasi Pin input dan output pada mikrokontroler, apakah kita ingin menggunakan beberapa sebagai input dan sisanya sebagai output, kita dapat mengonfigurasinya melalui tab Ports.

10.Pada gambar diatas ditunjukkan bahwa Port A seluruhnya digunakan sebagai input. Jika kita ingin mengganti beberapa pin sebagai output, maka klik tombol disebelah

tulisan Bit ‘x’. Seperti dicontohkan pada gambar berikut :

STIKOM


(39)

35

11.Perlakuan yang sama dapat diterapkan untuk Port B, Port C, dan Port D.

12.Kemudian Pilih File -> Generate, Save, and Exit, setelah itu tampil dialog box untuk menyimpan File source (*.c), file project (*.prj), dan file CodeVisionAVR project (*.cwp). Simpan dengan nama yang sama untuk memudahkan pengelompokan file. 13.Setelah itu muncul source code dengan konfigurasi mikro yang sesuai dengan

pemilihan pada wizard.

Setelah pembuatan program selesai, maka wajib untuk meng-load ke dalam microcontroller yang sudah terbuhung dengan minimum sistem yang dapat membantu untuk memasukkan program dalam chip microcontroller tersebut.

STIKOM


(40)

4.6 Tahap Penggabungan Antar Rangkaian Hasil Kerja

Setelah kita membuat seluruh rangkaian yang diperlukan seperti pada tahapan perancangan rangkaian elektronika di atas, maka sekarang adalah tahapan untuk menggabungkan seluruh elemen yang penulis buat untuk di gabungkan menjadi satu rangkaian.

Tahapan yang perlu untuk digabungkan adalah sebagai berikut : 1. Rangkaian sensor photodioda.

2. Rangkaian microcontroller ATMega16 dan driver motor. 3. Peletakkan limit switch.

4. Peletakan motor DC dengan pembuka atap rumah.

4.6.1 Rangkaian Sensor Photodioda

Disini penulis akan menjelaskan bagaimana tahapan menghubungkan cara kerja sensor photodioda.

1. Terkena Cahaya : jika sensor menerima cahaya maka microcontroller mendapatkan input 1 dari sensor.

2. Tidak Terkena Cahaya : jika sensor tidak menerima cahaya maka microcontroller mendapatkan input 0 dari sensor

4.6.2 Rangkaian Microcontroller ATMega8 dan Driver motor

Dalam penggabungan antara microcontroller dengan driver motor, diperlukan sebuah minimum system dalam microcontroller yang berfungsi untuk memasukkan

STIKOM


(41)

37

program perintah untuk menjalakan fungsi dari driver motor. Seperti di ulaskan dalam di atas terdapat beberapa port yang akan memiliki fungsi output untuk menjalankan fungsi dari motor driver. Minimum system harus memiliki daya tidak lebih dari 5V. Tetapi jika memiliki rangkaian regulator maka kita dapat memberikan input tegangan sebesar lebih dari 5V.

Setelah itu driver motor memeliki 4 buah pin yang semua memiliki fungsi berbeda, yaitu :

1. Pin 1 : Berfungsi untuk menjalankan enable A yang berfungsi untuk menjalankan motor ke arah maju.

2. Pin 2 : Berfungsi untuk menjalankan enable B yang berfungsi untuk menjalankan motor ke arah mundur .

3. Pin 3 : Berfungsi sebagai input tegangan 5V untuk menjalankan IC L298 4. Pin 4 : Berfungsi sebagai ground tegangan dari driver motor.

4.6.3 Program Untuk Menjalankan Driver Motor

Dinisi penulis akan mencantumkan sebuah program untuk mejalankan driver motor agar dapat menjalankan driver motor sesuai dengan perintah.

This program was produced by the CodeWizardAVR V2.05.0 Professional Automatic Program Generator

© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l. http://www.hpinfotech.com

Project : Version :

Date : 9/24/2012 Author : NeVaDa Company :

Comments:

Chip type : ATmega8 Program type : Application AVR Core Clock frequency: 11.059200 MHz

STIKOM


(42)

Memory model : Small External RAM size : 0 Data Stack size : 256

*****************************************************/ #include <mega8.h>

#include <delay.h>

#define kanan_manual PIND.0 #define kiri_manual PIND.1 #define kanan_otomatis PIND.2 #define kiri_otomatis PIND.3 #define batas_min PIND.4 #define batas_max PIND.5 #define buka PORTC.3 #define tutup PORTC.2 #define oto PORTC.4

// Declare your global variables here

unsigned char flag_buka, flag_tutup, darurat;

void buka_otomatis(); void main(void)

{

// Declare your local variables here // Input/Output Ports initialization // Port B initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTB=0x00; DDRB=0x00;

// Port C initialization

// Func6=In Func5=Out Func4=Out Func3=Out Func2=Out Func1=Out Func0=Out // State6=T State5=0 State4=0 State3=0 State2=0 State1=0 State0=0

PORTC=0x00; DDRC=0x3F;

// Port D initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T State0=T

PORTD=0x00; DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer 0 Stopped TCCR0=0x00;

TCNT0=0x00;

STIKOM


(43)

39

// Timer/Counter 1 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer1 Stopped // Mode: Normal top=0xFFFF // OC1A output: Discon. // OC1B output: Discon. // Noise Canceler: Off

// Input Capture on Falling Edge // Timer1 Overflow Interrupt: Off // Input Capture Interrupt: Off // Compare A Match Interrupt: Off // Compare B Match Interrupt: Off TCCR1A=0x00; TCCR1B=0x00; TCNT1H=0x00; TCNT1L=0x00; ICR1H=0x00; ICR1L=0x00; OCR1AH=0x00; OCR1AL=0x00; OCR1BH=0x00; OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: Timer2 Stopped // Mode: Normal top=0xFF

// OC2 output: Disconnected ASSR=0x00;

TCCR2=0x00; TCNT2=0x00; OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization // INT0: Off

// INT1: Off MCUCR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization TIMSK=0x00;

// USART initialization // USART disabled

UCSRB=0x00;

// Analog Comparator initialization // Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off ACSR=0x80;

SFIOR=0x00;

// ADC initialization // ADC disabled

ADCSRA=0x00;

STIKOM


(44)

// SPI initialization // SPI disabled

SPCR=0x00;

// TWI initialization // TWI disabled

TWCR=0x00;

//kanan_manual = kiri_manual = 0; tutup = buka = oto = 0;

flag_buka = flag_tutup = darurat = 0; while (1)

{

// Place your code here if(kiri_manual == 0) {

buka = 1;

}

else if(kanan_manual == 0) {

tutup = 1;

}

else if(kanan_otomatis == 0) {

flag_buka = 1; //darurat = 0;

while(flag_buka == 1) {

buka = 1; delay_ms(500); buka = 0;

delay_ms(500); ///flag_buka = 1;

if(batas_max == 1 && batas_min == 0) {

flag_buka =0; delay_ms(20);

if(batas_max == 1 && batas_min == 0) {flag_buka =0; buka = 0;}

} }

buka = 0; }

else if(kiri_otomatis == 0 ) {

flag_tutup = 1; //darurat = 0;

while(flag_tutup == 1) {

tutup = 1;

STIKOM


(45)

41

delay_ms(500); tutup = 0; delay_ms(500); //flag_tutup = 1; if(batas_min == 0) { flag_tutup =0; delay_ms(20); if(batas_min == 0)

{flag_tutup =0;tutup = 0;} }

} tutup = 0; }

else {

oto = tutup = buka = 0; }

}; }

Dari program diatas kita sudah dapat melakukan peritah untuk menjalankan fungsi dari driver motor untuk menjalan motor DC yang memiliki fungsi untuk membuka dan menutup pagar. Secara rinci program dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki peranan penting untuk mengakses atap rumah secara otomatis maupun manual, sehingga atap rumah dapat menutup dan membuka sesuai dengan kebutuhan kita.

4.6.4 Peletakan Limit Switch

Disini penulis memakai 2 buah limit switch. Fungsi dari limit switch tersebut adalah sebagai sebuah sensor untuk mengetahui bahwa atap rumah sudah menutup dengan kondisi penuh dan membuka secara penuh.

Letak dari limit switch terdapat dalam ujung lintasan pagar. Sehingga dapat tersentuh dengan mudah saat posisi atap rumah tertutup dan terbuka secara maksimal.

STIKOM


(46)

4.6.5 Peletakan Motor DC dengan Atap Rumah

Disini penulis akan mengulas secara jelas bagaimana bentuk pagar dan bagaimana peletakan motor DC untuk menjalankan membuka dan menutup atap rumah secara otomatis. Atap rumah yang penulis buat adalah dengan bahan akrilik / mika. Kenapa penulis pakai, dikarenakan atap rumah ini bersifat simulasi dan mudah untuk di bongkar ataupun di pasang kembali. Karena tugas dari kerja praktek ini adalah mensimulasikan Atap rumah secara otomatis. Dapat juga di implementasikan di Atap rumah secara nyata, tetapi perlu merakit secara permanen agar mendapatkan hasil yang baik.

Untuk memiliki fungsi sebagai membuka dan menutup atap penulis menggunakan ulir yang tersambung dengan mur / baut berfungsi untuk menjalankan atap rumah yang disambungkan dengan motor DC agar dapat menjalankan membuka dan menutup atap rumah. Mur tersebut di tanam dengan sebuah plat yang di tempelkan dengan atap rumah.

4.7 Cara Kerja

Cara kerja dari hasil kerja praktek ini adalah jika sensor photodioda menerima cahaya terang dengan demikian sensor mendapatkan nilai 1, maka atap rumah membuka secara otomatis sampai dengan ke titik maksimum atau mengenai sensor limit switch yang mengindikasikan maksimum. Dan jika sensor photodioda menerima cahaya gelap dengan demikian sensor mendapatkan nilai inputan 0 , maka atap rumah tertutup secara otomatis sampai dengan titik maksimum atau dengan menyentuh sensor limit switch yang mengindikasikan minimum.

STIKOM


(47)

43 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan percobaan yang penulis lakukan di PT. CITRA MANDALASMUDRA dapat penulis simpulkan bahwa, Microcontroller

ATMega 8 adalah sebuah IC yang dirancang secara khusus untuk keperluan membuat alat elektronik yang menggunakan suatu pemograman untuk melakukan suatu eksekusi terhadap alat yang di buat. Microcontroller ATMega 8 begitu menarik saat ini, karena dengan fitur yang lengkap serta kemudahan dalam penggunaannya dan juga harga yang relative lebih murah. Masih banyak juga jenis – jenis Microcontroller yang lain yang dapat digunakan untuk membangun suatu rancangan elektronika.

Jika kita sudah memahami konsep dari rangkaian yang akan dibuat, maka kita harus menyesuaikan jenis microcontroller apa yang seharusnya yang akan dipakai.

Di Negara berkembang, elektronik yang menggunakan microcontroller sangat banyak membatu untuk masyarakat disekitar kita yang akan mempunyai ke inginan yang lebih fleksibel untu melakuan suatu urusan. Microcontroller merupakan solusi terbaik untuk beberapa kondisi dalam penggunaan computer dan perangkat lunak yang lainnya.

Dengan adanya konsep sistem atap rumah berbasis otomatis ini, kita dapat mempunyai keuntungan dengan adanya pertukaran udara dalam ruangan secara kondusif pada saat siang hari dan malam hari. Mempunyai sistem ventilasi seperti atap rumah secara otomatis ini dapat juga menyejukkan ruangan di karenakan terdapat suatu siklus udara yang baru.

STIKOM


(48)

5.2 Saran

Beberapa hal berikut penulis harapkan dapat menjadi masukan bagi semua pihak untuk kemajuan di masa yang akan datang, sebagai berikut :

1. Masih kurangnya pengetahuan tentang berbagai hal yang menyakut dalam dunia elektronika yang sangat luas ini. Sehingga banyak orang ingin berinovasi tentang alat – alat yang mempermudah kita dalam berbagai hal yang masih sulit untuk di kembangkan.

2. Masih minimnya inovasi baru untuk mengembangkan apa yang bisa mempermudah manusia untuk menjalankan aktifitasnya.

STIKOM


(49)

45

DAFTAR PUSTAKA

Alldatasheet,2011.ATMega8.(Online).(http://www.alldatasheet.com/datasheetpdf/pdf/164

169/ATMEL/ATMEGA8.html, diakses 15 Agustus 2011.).

Alldatasheet,2010.IC TC9148. (Online). (http://www.alldatasheet.com/datasheet-pdf/pdf/51039/FAIRCHILD/TC9148.html, diakses 17 Agustus 2011).

Alldatasheet,2010.IC TC9149. (Online). (http://www.alldatasheet.com/datasheet-pdf/pdf/51039/FAIRCHILD/TC9149.html, diakses 17 Agustus 2011).

Repository,pin Atmega 8. (Online). (http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234

56789/20194/4/Chapter%20II.pdf).diakses

Akbarulhuda, 2010. (Online).(http://akbarulhuda.wordpress.com /2010 / 03 /25/

membuat-program-mikorkontroler-menggunakan-codevisionavr/, diakses 20 Agustus

2011).

Winoto, Ardi ( 2010 ). Mikrokontroller AVR ATMega8/32/16/8535dan Pemogramannya dengan Bahasa C pada WinAvr. Bandung : Informatika

STIKOM


(1)

40

// SPI initialization // SPI disabled

SPCR=0x00;

// TWI initialization // TWI disabled

TWCR=0x00;

//kanan_manual = kiri_manual = 0; tutup = buka = oto = 0;

flag_buka = flag_tutup = darurat = 0; while (1)

{

// Place your code here if(kiri_manual == 0) {

buka = 1;

}

else if(kanan_manual == 0) {

tutup = 1;

}

else if(kanan_otomatis == 0) {

flag_buka = 1; //darurat = 0;

while(flag_buka == 1) {

buka = 1; delay_ms(500); buka = 0;

delay_ms(500); ///flag_buka = 1;

if(batas_max == 1 && batas_min == 0) {

flag_buka =0; delay_ms(20);

if(batas_max == 1 && batas_min == 0) {flag_buka =0; buka = 0;}

} }

buka = 0; }

else if(kiri_otomatis == 0 ) {

flag_tutup = 1; //darurat = 0;

while(flag_tutup == 1) {

tutup = 1;

STIKOM


(2)

delay_ms(500); tutup = 0; delay_ms(500); //flag_tutup = 1; if(batas_min == 0) { flag_tutup =0; delay_ms(20); if(batas_min == 0)

{flag_tutup =0;tutup = 0;} }

} tutup = 0; }

else {

oto = tutup = buka = 0; }

}; }

Dari program diatas kita sudah dapat melakukan peritah untuk menjalankan fungsi dari driver motor untuk menjalan motor DC yang memiliki fungsi untuk membuka dan menutup pagar. Secara rinci program dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki peranan penting untuk mengakses atap rumah secara otomatis maupun manual, sehingga atap rumah dapat menutup dan membuka sesuai dengan kebutuhan kita.

4.6.4 Peletakan Limit Switch

Disini penulis memakai 2 buah limit switch. Fungsi dari limit switch tersebut adalah sebagai sebuah sensor untuk mengetahui bahwa atap rumah sudah menutup dengan kondisi penuh dan membuka secara penuh.

Letak dari limit switch terdapat dalam ujung lintasan pagar. Sehingga dapat tersentuh dengan mudah saat posisi atap rumah tertutup dan terbuka secara maksimal.

STIKOM


(3)

42

4.6.5 Peletakan Motor DC dengan Atap Rumah

Disini penulis akan mengulas secara jelas bagaimana bentuk pagar dan bagaimana peletakan motor DC untuk menjalankan membuka dan menutup atap rumah secara otomatis. Atap rumah yang penulis buat adalah dengan bahan akrilik / mika. Kenapa penulis pakai, dikarenakan atap rumah ini bersifat simulasi dan mudah untuk di bongkar ataupun di pasang kembali. Karena tugas dari kerja praktek ini adalah mensimulasikan Atap rumah secara otomatis. Dapat juga di implementasikan di Atap rumah secara nyata, tetapi perlu merakit secara permanen agar mendapatkan hasil yang baik.

Untuk memiliki fungsi sebagai membuka dan menutup atap penulis menggunakan ulir yang tersambung dengan mur / baut berfungsi untuk menjalankan atap rumah yang disambungkan dengan motor DC agar dapat menjalankan membuka dan menutup atap rumah. Mur tersebut di tanam dengan sebuah plat yang di tempelkan dengan atap rumah.

4.7 Cara Kerja

Cara kerja dari hasil kerja praktek ini adalah jika sensor photodioda menerima cahaya terang dengan demikian sensor mendapatkan nilai 1, maka atap rumah membuka secara otomatis sampai dengan ke titik maksimum atau mengenai sensor limit switch yang mengindikasikan maksimum. Dan jika sensor photodioda menerima cahaya gelap dengan demikian sensor mendapatkan nilai inputan 0 , maka atap rumah tertutup secara otomatis sampai dengan titik maksimum atau dengan menyentuh sensor limit switch yang mengindikasikan minimum.

STIKOM


(4)

43

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan percobaan yang penulis lakukan di PT. CITRA MANDALASMUDRA dapat penulis simpulkan bahwa, Microcontroller

ATMega 8 adalah sebuah IC yang dirancang secara khusus untuk keperluan membuat alat elektronik yang menggunakan suatu pemograman untuk melakukan suatu eksekusi terhadap alat yang di buat. Microcontroller ATMega 8 begitu menarik saat ini, karena dengan fitur yang lengkap serta kemudahan dalam penggunaannya dan juga harga yang relative lebih murah. Masih banyak juga jenis – jenis Microcontroller yang lain yang dapat digunakan untuk membangun suatu rancangan elektronika.

Jika kita sudah memahami konsep dari rangkaian yang akan dibuat, maka kita harus menyesuaikan jenis microcontroller apa yang seharusnya yang akan dipakai.

Di Negara berkembang, elektronik yang menggunakan microcontroller sangat banyak membatu untuk masyarakat disekitar kita yang akan mempunyai ke inginan yang lebih fleksibel untu melakuan suatu urusan. Microcontroller merupakan solusi terbaik untuk beberapa kondisi dalam penggunaan computer dan perangkat lunak yang lainnya.

Dengan adanya konsep sistem atap rumah berbasis otomatis ini, kita dapat mempunyai keuntungan dengan adanya pertukaran udara dalam ruangan secara kondusif pada saat siang hari dan malam hari. Mempunyai sistem ventilasi seperti atap rumah secara otomatis ini dapat juga menyejukkan ruangan di karenakan terdapat suatu siklus udara yang baru.

STIKOM


(5)

44

5.2 Saran

Beberapa hal berikut penulis harapkan dapat menjadi masukan bagi semua pihak untuk kemajuan di masa yang akan datang, sebagai berikut :

1. Masih kurangnya pengetahuan tentang berbagai hal yang menyakut dalam dunia elektronika yang sangat luas ini. Sehingga banyak orang ingin berinovasi tentang alat – alat yang mempermudah kita dalam berbagai hal yang masih sulit untuk di kembangkan.

2. Masih minimnya inovasi baru untuk mengembangkan apa yang bisa mempermudah manusia untuk menjalankan aktifitasnya.

STIKOM


(6)

45

Alldatasheet,2011.ATMega8.(Online).(http://www.alldatasheet.com/datasheetpdf/pdf/164

169/ATMEL/ATMEGA8.html, diakses 15 Agustus 2011.).

Alldatasheet,2010.IC TC9148. (Online). (http://www.alldatasheet.com/datasheet-pdf/pdf/51039/FAIRCHILD/TC9148.html, diakses 17 Agustus 2011).

Alldatasheet,2010.IC TC9149. (Online). (http://www.alldatasheet.com/datasheet-pdf/pdf/51039/FAIRCHILD/TC9149.html, diakses 17 Agustus 2011).

Repository,pin Atmega 8. (Online). (http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234

56789/20194/4/Chapter%20II.pdf).diakses

Akbarulhuda, 2010. (Online).(http://akbarulhuda.wordpress.com /2010 / 03 /25/

membuat-program-mikorkontroler-menggunakan-codevisionavr/, diakses 20 Agustus

2011).

Winoto, Ardi ( 2010 ). Mikrokontroller AVR ATMega8/32/16/8535dan Pemogramannya dengan Bahasa C pada WinAvr. Bandung : Informatika

STIKOM