Sistem Distribusi Sekunder Kapasitor untuk Memperbaiki Faktor Daya

2.4 Sistem Distribusi Sekunder

Sistem distribusi sekunder seperti pada Gambar 2.6. merupakan salah satu bagian dalam sistem distribusi, yaitu mulai dari gardu trafo sampai pada pemakai akhir atau konsumen. Gambar 2. 6 Hubungan tegangan menengah ke tegangan rendah dan konsumen Melihat letaknya, sistem distribusi ini merupakan bagian yang langsung berhubungan dengan konsumen, jadi sistem ini selain berfungsi menerima daya listrik dari sumber daya trafo distribusi, juga akan mengirimkan serta mendistribusikan daya tersebut ke konsumen. Mengingat bagian ini berhubungan Universitas Sumatera Utara langsung dengan konsumen, maka kualitas listrik selayaknya harus sangat diperhatikan. Jatuh tegangan pada sistem distribusi mencakup jatuh tegangan pada: 1. Tegangan Menengah TM 2. Transformator Distribusi 3. Jaringan Tegangan Rendah 4. Sambungan Rumah 5. Instalasi Rumah. Jatuh tegangan adalah perbedaan tegangan antara tegangan kirim dan tegangan terima karena adanya impedansi pada penghantar. Maka pemilihan penghantar penampang penghantar untuk tegangan menengah harus diperhatikan.

2.5 Kapasitor untuk Memperbaiki Faktor Daya

Sebelum membahas tentang perbaikan faktor daya dengan menggunakan kapasitor, ada baiknya kita mengingat kembali tentang pengertian umum dari Daya Semu, Daya Aktif dan Daya Reaktif. Dalam sistem listrik ACArus Bolak- Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi Z, yaitu: • Daya semu S = VI = IZ = I 2 Z dalam satuan Volt Amper, VA……………………..2.1 • Daya aktif P = I 2 R = VI cos ф dalam satuan Watt, W……………….……………....2.2 • Daya reaktif Q = I 2 XL = I 2 Z sin ф = VI sin ф dalam satuan VAR………….….…….2.3 Universitas Sumatera Utara Untuk rangkaian listrik AC, bentuk gelombang tegangan dan arus sinusoida, besarnya daya setiap saat tidak sama. Maka daya yang merupakan daya rata-rata diukur dengan satuan Watt, Daya ini membentuk energi aktif persatuan waktu dan dapat diukur dengan kwh meter dan juga merupakan daya nyata atau daya aktif daya poros, daya yang sebenarnya yang digunakan oleh beban untuk melakukan tugas tertentu. Segita daya ditunjukkan pada Gambar 2.7 Gambar 2.7 Segita daya Sedangkan daya semu dinyatakan dengan satuan Volt-Ampere disingkat, VA, menyatakan kapasitas peralatan listrik, seperti yang tertera pada peralatan generator dan transformator. Pada suatu instalasi, khususnya di pabrikindustri juga terdapat beban tertentu seperti motor listrik, yang memerlukan bentuk lain dari daya, yaitu daya reaktif VAR untuk membuat medan magnet atau dengan kata lain daya reaktif adalah daya yang terpakai sebagai energi pembangkitan flux magnetik sehingga timbul magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya merupakan beban kebutuhan pada suatu sistem tenaga listrik. Komponen daya aktif, daya reaktif dan daya semu dapat ditunjukkan pada Gambar 2.8 S = I 2 Z Q = I 2 XL P = I 2 R Φ Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8 Komponen daya aktif, daya reaktif dan daya semu ��� = √�� 2 + ���� 2 ; �� = ��� cos ф ��� ���� = ��� sin ф …... 2.4

2.5.1 Faktor daya

Faktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif watt dengan daya semudaya total VA, atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semudaya total lihat gambar 2.8. Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Nilai faktor daya tidak mungkin lebih besar dari satu. Nilai maksimum faktor daya adalah 1. Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh perusahaan listrik memiliki faktor daya satu, daya maksimum yang ditransfer setara dengan kapasitas sistem pendistribusian. Sehingga, dengan beban yang terinduksi dan jika faktor daya berkisar dari 0,2 hingga 0,3. Kapasitas jaringan distribusi listrik menjadi tertekan. Jadi, daya reaktif kVAR harus serendah mungkin untuk keluaran kW yang sama dalam rangka meminimalkan kebutuhan daya total kVA. Faktor daya itu dapat didefinisikan sebagai berikut: • Cosinus dari sudut lead atau lag • Perbandingan antara resistansi dan impedansi atau � �� KW KVA KVAR V Φ Universitas Sumatera Utara Faktor daya sebelum diperbaiki: Faktor daya cos � 1 = �� ��� 1 ………………………………………………2.5 tan � 1 = ���� 1 �� ………………………………………………2.6 ���� 1 = �� . ��� � 1 ……………………………………...2.7 Faktor daya yang diinginkan: Faktor daya cos � 2 = �� ��� 2 ……………………………………………….2.8 tan � 2 = ���� 2 �� ……………………………………………….2.9 ���� 2 = �� . ��� � 2 …………………………………….....2.10 Kvar kapasitor yang di butuhkan untuk memperbaiki faktor daya dari cos Φ 1 ke cos Φ 2 adalah: = ���� 1 − ���� 2 ………………………………………..2.11 = �� tan � 1 − tan � 2 …………………………………...2.12 2.5.2 Perbaikan Faktor daya Satu-satunya jalan untuk memperbaiki faktor daya adalah dengan mengurangi daya reaktif di jaringan. Jika komponen arus reaktif dapat dikurangi, maka total arus akan berkurang sedang komponen arus tidak berubah sehingga faktor daya akan lebih besar sebagai akibat berkurangnya daya reaktif. Dengan pemakaian kapasitor pada saluran maka daya reaktif Q akan berkurang Universitas Sumatera Utara karena kapasitor akan mensuplai daya reaktif ke beban. Ini dapat dilihat pada gambar 2.7 a b c c Gambar 2.7 a Perbaikan faktor daya b Rangkaian ekivalen dari saluran c Diagram vektor tanpa kapasitor d diagram vektor dengan kapasitor shunt Φ 2 Φ 1 KVAR Sebelum di pasang kapasitor Kvar setelah dipasang kapasitor Kvar yang di butuhkan I’ I Ic Vs Vr Z = R + j XL I Ir VR IXL Vs I Ic Ir VR IXL Vs Ic Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Voltage Drop

Drop Tegangan pada feeder atau jaringan yang pendek dapat di cari dengan persamaan ������� ���� ∶ � � � + � � � …………………………………..2.13 Dimana : R : Resistansi X : Reaktansi I r : Komponen daya dari arus I x : Komponen reaktif Gambar 2.9 Efek dari kapasitor shunt pada drop tegangan Keterangan: O – A : Tegangan saat berbeban O – B : Tegangan saat pengiriman tanpa kapasitor O – C : Tegangan saat pengiriman dengan kapasitor Jika kapasitor di tempatkan pada ujung saluran maka drop tegangan menjadi ������� ���� ∶ � � � + � � � − � � � ……………………………………2.14 Jadi dengan penambahan kapasitor maka dapat mengurangi drop tegangan R X Beban Shunt Kapasitor Es Er i ic A O B C Ir Ix I RIr RIx XIr XIc RIc Ic Universitas Sumatera Utara

2.5.4 Keuntungan Perbaikan Faktor Daya dengan Penambahan Kapasitor

Keuntungan perbaikan faktor daya melalui pemasangan kapasitor adalah: Bagi perusahaan: • Diperlukan hanya sekali investasi untuk pembelian dan pemasangan kapasitor dan tidak ada biaya terus menerus. • Mengurangi biaya listrik bagi perusahaan sebab: o Daya reaktif kVAR tidak lagi dipasok oleh perusahaan, sehingga kebutuhan total kVA berkurang o Nilai denda yang dibayar jika beroperasi pada faktor daya rendah dapat dihindarkan. • Tingkat tegangan pada beban akhir meningkat sehingga meningkatkan kinerja motor. Bagi pemasok listrik • Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada sistem ujung akhir berkurang • Kehilangan daya I 2 R dalam sistem berkurang karena penurunan arus • Kemampuan kapasitas jaringan distribusi listrik meningkat, mengurangi kebutuhan untuk memasang kapasitas tambahan. Universitas Sumatera Utara

2.5.5 Keuntungan dan kerugian pemasangan kapasitor pada feeder dan pada gardu induk

Berikut ini keuntungan dan kerugian pemasangan kapasitor pada feeder atau pada gardu induk. Keuntungan pemasangan kapasitor pada feeder • Mengurangi rugi jaringan • Mengurangi drop tegangan sepanjang feeder • Biaya murah Kerugian pemasangan kapasitor pada feeder • Lebih sulit untuk di control • Ukuran dan penempatan sangat di utamakan Keuntungan pemasangan kapasitor pada gardu induk • Pengontrolan sangat bagus • Penempatan bagus jika vars leading di butuhkan pada pendukung system tegangan yang drop Kerugian pemasangan kapasitor pada gardu induk • Tidak mengurangi rugi jaringan • Tidak mengurangi drop tegangan sepanjang feeder • Biaya mahal Universitas Sumatera Utara

2.5.6 Rating Kapasitor

Rating unit kapasitor dari 50 kVAR sampai lebih 500 kVAR tersedia; pada Tabel 2.2 menunjukkan rating kapasitor yang umum. Rating kVAR Sebuah kapasitor adalah kVAR pada rating tegangan. Kapasitor bank Tiga-phasa dimaksud jumlah kVAR ketiga phasa. Distribusi kapasitor bank pada feeder biasanya memiliki satu atau dua atau lebih jarang tiga unit per phasa. Banyak kapasitor bank hanya punya satu unit kapasitor per phasa. Tabel 2.2 Rating Kapasitor yang umum Volts rms Terminal-to Terminal kvar Jumlah phasa BIL, kV 216 5, 7 12, 13 13, 20, 25 1 dan 3 30 240 2.5, 5, 7 12, 10, 15, 20, 25, 50 1 dan 3 30 480, 600 5, 10, 15, 20, 25, 35, 50, 60, dan 100 1 dan 3 30 2400 50, 100, 150, 200, 300, dan 400 1 dan 3 75, 95, 125, 150, 200 2770 50, 100, 150, 200, 300, 400, dan 500 1 dan 3 75, 95, 125, 150, 200 4160, 4800 50, 100, 150, 200, 300, 400, 500, 600, 700, dan 800 1 75, 95, 125, 150, 200 6640, 7200, 7620, 7960, 8320, 9540, 9960, 11,400, 12,470, 13,280, 13,800, 14,400 50, 100, 150, 200, 300, 400 500, 600, 700, dan 800 1 95, 125, 150, dan 200 Universitas Sumatera Utara Volts rms Terminal-to Terminal kvar Jumlah phasa BIL, kV 15,125 50, 100, 150, 200, 300, 400, 500, 600, 700, dan 800 1 125, 150, dan 200 19,920 50, 100, 150, 200, 300, 400, 500, 600, 700, dan 800 1 125, 150, dan 200 20,800, 21,600, 22,800, 23,800, 24,940 50, 100, 150, 200, 300, 400, 500, 600, 700, dan 800 1 150 dan 200 Universitas Sumatera Utara BAB III SETTING PARAMETER JARINGAN DAN PERALATAN DISTRIBUSI PADA ETAP 4.0.0C

3.1 Umum