Transferabilitas Dependabilitas Konfirmabilitas Verifikasi Data

h. Uraian rinci Thick description Teknik ini menuntut peneliti agar melaporkan hasil penelitiannya dengan cermat dan seteliti mungkin untuk menggambarkan konteks openelitian. Uraian tersebut harus mengungkapkan secara detail tentang segala sesuatu yang dibutuhkan pembaca untuk memahami penemuan yang diperoleh, hal ini sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban berdasarkan kejadian nyata Moleong, 2004, h. 183 i. Auditing Peneliti harus memeriksa kebergantungan dan kepastian data, baik terhadap proses maupun hasil keluaran. Karena itu penelitian harus dilengkapi dengan catatan keseluruhan proses dan hasil studi Moleong, 2004, h.184

2. Transferabilitas

Merupakan kemampuan penelitian untuk diterapkan dan berlaku pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang representatif mewakili populasi Moleong, 2004, h. 173. Transferabilitas hanya bisa dilakukan pada kasus, atau subjek yang menunjukkan kesesuaian konteks, bukan dalam kerangka prinsip acakrandom Poewandari, 2001, h. 104 Beberapa cara yang diusulkan Patton dalam Poerwandari, 2001, h. 109 untuk meningkatkan transferabilitas penelitian adalah dengan melakukan konsep trianggulasi, yang meliputi empat hal : a. Trianggulasi data : menggunakan sumber data yang beranekaragam b. Trianggulasi peneliti : menggunakan beberapa peneliti atau evaluator yang berbeda untuk mengecek penelitian c. Trianggulasi teori : menggunakan perspektif yang berbeda untuk menginterpretasi data yang sama d. Trianggulasi metodologis : menggunakan beberapa metode yang berbeda untuk meneliti hal yang sama

3. Dependabilitas

Dependabilitas merupakan kemampuan suatu penelitian kualitatif dalam memperhitungkan perubahan yang mungkin terjadi menyangkut fenomena yang diteliti, termasuk perubahan dalam desain sebagai hasil dari pemahaman yang lebih mendalam tentang latar penelitiansetting Poewandari, 2001, h. 104. Artinya, konsep dependabilitas ini dipilih untuk menggantikan konsep reliabilitas pada penelitian nonkualitatif. Sarantakos dalam Poerwandari, 2001, h. 104 mengusulkan beberapa hal yang dianggap penting untuk meningkatkan dependabilitas: a. Koherensi Metode yang dipilih memang mencapai tujuan yang diinginkan b. Keterbukaan Sejauh mana peneliti membuka diri dengan memanfaatkan metode-metode yang berbeda untuk mencapai tujuan penelitian c. Diskursus Sejauh mana dan seintensif apa peneliti mendiskusikan hasil temuan dan analisisnya dengan orang-orang lain

4. Konfirmabilitas

Dalam penelitian kualitatif, objektivitas diartikan sebagai sesuatu yang muncul dari hubungan antara subjek-subjek yang saling berinteraksiintersubjektivitas. Hal ini terutama dalam kerangka ‘pemindahan’ dari data yang subjektif ke arah generalisasi Poerwandari, 2001, h. 105. Kriteria objektivitas dari sebuah penelitian yang bisa dilakukan dengan persetujuan atau kesepakatan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan Moleong, 2004, h. 174. Objektivitas dalam penelitian kualitaif ini menurut Scieven dalam Moleong, 2004, h. 174 berarti dapat dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan. Oleh karena itu beberapa peneliti kualitatif juga menganggap objektivitas dalam pengertian transparansi, yakni kesediaan peneliti untuk mengungkapkan secara terbuka proses dan elemen penelitiannya sehingga memungkinkan pihak lain melakukan penelitian Poerwandari, 2001, h.105. 73

BAB IV ANALISIS DATA

A. Deskripsi Kancah Penelitian

1. Penemuan Subjek Peneliti mendapatkan data orang-orang yang masuk Islam di wilayah Semarang dari Yayasan Masjid Baiturrahman Semarang YMBS. Muallaf yang mengucapkan ikrar syahadat dan tercatat pada YMBS sejak Januari 2000 sampai dengan Maret 2006 sebanyak 284 orang. Jumlah ini terdiri dari 38 orang remaja berusia 10-24 tahun, atau sekitar 13,4 , sedangkan sisanya berusia 25-70 tahun ketika mengumumkan keislaman mereka. Peneliti tidak berhasil mendapatkan rincian data yang lebih lengkap Karena dokumentasi pihak yayasan hanya berupa tulisan tangan yang belum terkategorisasi dengan baik. Pihak yayasan juga keberatan jika peneliti meminjam buku tersebut untuk dianalisis lebih lanjut, karena di dalam buku catatan tersebut ada catatan penting lain yang hanya untuk kepentingan internal yayasan. Peneliti juga tidak diperkenankan mengetahui nama dan alamat muallaf yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian karena alasan kerahasiaan. Pihak yayasan menyarankan peneliti untuk mengunjungi yayasan Riyadhul Jannah, panti asuhan yang sekaligus membina para muallaf. yayasan Riyadhul Jannah sebenarnya berada di bawah koordinasi dengan yayasan masjid Baiturrahman Semarang. Ketika peneliti berkunjung ke yayasan Riyadul Jannah yang terletak di Wolter Monginsidi Gg. Jaten 1 Pedurungan ini pada Bulan Juni