BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin canggih dalam beberapa tahun terakhir ini telah memberikan kontribusi bagi para penggunanya salah satunya untuk
memperoleh informasi. Salah satu perkembangan terbesar di bidang teknologi informasi yang terjadi adalah perkembangan internet. Internet yang merupakan
singkatan dari interconnection networking adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh pelosok dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan
budaya Kusumawardani, 2011. Internet menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia. Internet berisi informasi yang bersifat
statis sampai dinamis dan interaktif serta dapat diperoleh dengan cepat, mudah, dan kapan saja sesuai dengan yang dibutuhkan bahkan kini lebih praktis digunakan
melalui media komunikasi berupa ponsel. Internet mempunyai beberapa karakteristik dan keunggulan seperti mudah
menyebar pervasiveness, tidak mengenal batas borderless-ness, real-time, berbiaya rendah low cost, dan mempunyai interaksi yang tinggi high interaction
Hanny, 2006. Internet mengintegrasikan teks, gambar bergerak, dan suara-suara Debreceny et al., 2002. Keunggulan internet dibandingkan dengan media lain
menyebabkan pertumbuhan jumlah pengguna internet terus meningkat tajam. Di Indonesia, teknologi internet juga telah menunjukkan perkembangan yang
pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini dibuktikan dari data statistik yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia APJII yang menyajikan data statistik peningkatan pengguna internet di Indonesia yang dimuat
dalam website mereka yakni www.APJII.or.id
pada tahun 2013. Data statistik tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Data Statistik Pengguna Internet Indonesia
Sumber: APJII, 2013
Dari data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan terhadap jumlah pengguna internet di Indonesia terjadi pada tahun 2008 sampai 2012. Sementara pada
tahun 2006 sampai 2007 jumlah pengguna internet di Indonesia belum menunjukkan peningkatan dimana tetap berjumlah 20.000.000 jiwa. Pada tahun 2008 jumlah
pengguna internet telah mengalami peningkatan sebesar 5.000.000 jiwa dari jumlah tahun sebelumnya begitu juga untuk tahun 2009. Dan di tahun 2010 hingga 2012
jumlah pengguna internet mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari jumlah tahun-tahun sebelumnya, namun yang lebih signifikan terjadi di tahun 2010 yang
menunjukkan peningkatan hingga 83,33 kenaikan jumlah pengguna internet dibandingkan dengan tahun 2011 dan 2012. Peningkatan pengguna internet yang
No Tahun
Pengguna Internet jiwa
1 2006
20.000.000 2
2007 20.000.000
3 2008
25.000.000 4
2009 30.000.000
5 2010
55.000.000 6
2011 63.000.000
7 2012
82.000.000
Universitas Sumatera Utara
signifikan ini disebabkan semakin mudahnya akses internet. Hal ini juga menandakan bahwa penggunaan internet semakin mewabah di Indonesia.
Perkembangan internet tidak hanya mengubah gaya hidup masyarakat pada umumnya, tetapi juga telah mampu mengubah gaya hidup dalam dunia bisnis. Hal ini
dapat dilihat dari upaya beberapa perusahaan yang ikut memanfaatkan kehadiran internet untuk menyampaikan informasi bisnisnya karena dianggap dapat membantu
menyebarkan informasi terkait perusahaan dengan mudah, cepat dan akurat. Hal ini didukung dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Kusumawardani 2011 dalam
penelitiannya bahwa seiring dengan cepatnya perkembangan di bidang teknologi membuat perusahaan semakin terpacu untuk menggunakan teknologi yang maju
sebagai senjata untuk tetap survive dan memenangkan persaingan yang kian hari terasa semakin ketat dan berat.
Tidak hanya berperan sebagai media tercanggih dalam menyajikan informasi yang paling terbaru tetapi perkembangan internet yang cepat juga mampu
menciptakan cara baru dalam berkomunikasi. Kemudahan dalam menyampaikan informasi dan berkomunikasi yang diberikan internet membuat perusahaan
memanfaatkan keadaan ini untuk menyebarluaskan informasi positif perusahaan kepada para investor, kreditor, dan pihak lainya. Hal ini dilakukan melalui website
perusahaan, dimana penyampaian informasi tersebut diharapkan dapat membantu mengakses informasi tersebut dengan mudah oleh siapa saja diseluruh pelosok dunia.
Website merupakan kumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar, gerak dan suara atau gabungan semuanya yang membentuk suatu
Universitas Sumatera Utara
rangkaian bangunan saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan link Keumala, 2013.
Mulanya perusahaan lebih banyak memanfaatkan website untuk memasarkan produk yang dihasilkan namun seiring dengan berjalannya waktu, website juga
dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi terkait dengan perusahaan baik berupa finansial maupun non finansial. Pelaporan keuangan yang terdiri dari informasi yang
bersifat keuangan dan non keuangan merupakan sumber informasi yang sangat dibutuhkan investor, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan dan Informasi
tersebut sangat bermanfaat bagi para investor dan kreditur sebagai laporan pertanggungjawaban manajemen dan pihak lain dalam mengambil suatu keputusan.
Selain melalui BAPEPAM yang merupakan pengungkapan wajib, pelaporan keuangan juga dapat dilakukan melalui media lain seperti surat kabar dan internet.
Namun masih terdapat beberapa kelemahan didalam pelaporan keuangan tersebut seperti pada salah satunya waktu publikasi yang terlambat, lambannya apabila
website dibuka karena jumlah yang membuka website tidak terbatas, atau sulitnya mendapatkan informasi yang tepat waktu serta seringnya website dalam perbaikan
Dimita, 2012. Sebagian besar perusahaan sudah menyadari betapa pentingnya pelaporan keuangan secara tepat waktu, sehingga sebagian besar perusahaan
membuat inisiatif pelaporan keuangan melalui website yang dibangun secara pribadi Dimita, 2012.
Pelaporan keuangan perusahaan melalui internet atau sering disebut dengan internet financial reporting merupakan pengungkapan sukarela oleh perusahaan,
dimana perusahaan tersebut selain mengungkapkan pelaporan keuangannya ke
Universitas Sumatera Utara
Bapepam juga menyajikan pelaporan keuangan tersebut melalui website pribadi mereka. Perusahaan dapat mengungkapkan informasi apapun dalam website mereka.
Pengungkapan informasi dalam website pribadi perusahaan merupakan
pengungkapan sukarela yang penyajiannya berbeda-beda pada tiap perusahaan karena sejauh ini belum ada peraturan yang mengatur pengungkapan informasi keuangan
perusahaan di internet. Informasi yang diberikan perusahaan melalui media website merupakan pengungkapan sukarela dan tidak diregulasi oleh badan tertentu pada
beberapa negara berkembang, seperti juga di Indonesia Almilia, 2008. Internet Financial Reporting adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan
untuk mencantumkan laporan keuangannya melalui internet, yaitu melalui website perusahaan. Dengan memberikan laporan melalui internet, perusahaan mampu
menyebarkan informasi secara lebih luas, lebih cepat dan lebih murah Prasetya, 2012. Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan IFR sangat membantu perusahaan
dalam menyebarluaskan informasi mengenai keunggulan-keunggulan perusahaan. Selain itu juga dapat membantu mengurangi agency cost terkait dengan pencetakan
dan pengiriman laporan tahunan sebagai pertanggungjawaban pihak manajemen kepada stakeholder Hanny, 2006. IFR dipandang sebagai alat komunikasi yang
efektif kepada pelanggan, investor dan pihak lain. Selain itu, penyebarluasan informasi keuangan melalui internet dapat menarik investor, kreditur, serta pihak
lainnya dan memberikan image yang baik bagi perusahaan Ettredge et al., 2001. Dengan kata lain perusahaan dengan image yang baik akan menarik perhatian para
investor untuk berinvestasi, kreditur dalam hal memberi pinjaman modal, serta pihak lainnya dalam mengambil keputusan investasi atau yang lainnya terkait perusahaan
Universitas Sumatera Utara
dengan begitu perusahaan akan mendapat tambahan modal yang dapat digunakan untuk terus meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi. Informasi keuangan yang
disajikan dalam IFR mencakup laporan keuangan komprehensif, termasuk di dalamnya footnotes, bagian laporan keuangan, financial highlights dan ringkasan
laporan keuangan Oyelere et al., 2003. Meskipun fenomena IFR terus berkembang seiring dengan kemajuan jaman
yang ditandai dengan perkembangan internet, namun masih banyak juga perusahaan yang belum mengimplementasikan praktik IFR dengan alasan atau faktor tertentu.
Hal ini sama dengan pendapat yang dikemukan oleh Xiao yang mengemukakan bahwa tidak semua perusahaan menyajikan laporan keuangan dalam website pribadi
mereka Xiao et al, 2004. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui konsistensi temuan jika diterapkan pada kondisi
lingkungan yang berbeda. Untuk itu, peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian terhadap penggunaan internet sebagai media untuk mengkomunikasikan
informasi perusahaan di Indonesia, khususnya perusahaan non finansial yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012. Perusahaan non finansial adalah
perusahaan yang kegiatan operasionalnya tidak berhubungan dengan keuangan atau pembiayaan, tetapi lebih kepada menghasilkan suatu produk tertentu. Adapun
perusahaan non finansial yang terdaftar di bursa efek Indonesia adalah pertanian, peternakan, pertambangan, jasa, aneka industri, perdagangan, properti dan real estate,
dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pencantuman laporan keuangan melalui internet Internet Financial Reporting.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini menggunakan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, leverage, umur listing, reputasi auditor, tingkat kepemilikan publik, kepemilikan
asing dan jenis industri. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk melihat konsistensi dari penelitian-penelitian sebelumnya.
1.2. Perumusan Masalah