Sentralisasi Frekuensi Penyimpanan Perlindungan Keamannan

sama dengan folder pada umumnya. Penyimpanan dokumen rejam medis bertujuan untuk : 1. Menjaga kerahasiaan dokumen rekam medis 2. Mempunyai arti penting sehubungan dengan riwayat penyakit seseorang guna menjaga kesinambungan. 3. Mempermudah pengambilan kembali dokumen rekam mkedis. 4. Melindungi dokumen rekam medis dari bahaya pencurian, kerusakan, fisik, kimiawi, dan biologi.

2.1.5.3. Tata Cara Penyimpanan Rekam Medis

Sebelum menentukan suatu sistem yang akan dipakai perlu terlebih dahulu mengetahui bentuk pengurusan penyimpanan yang ada dalam pengelolaan rekam medis. Ada dua cara penyimpanan dalam penyelenggaraan rekam medis, yaitu : Depkes RI, 1991: 19

1. Sentralisasi

Diartikan penyimpanan rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan baik catatan kunjungan poliklinik maupun catatan-catatan selama seorang pasien dirawat. Sistem ini disamping banyak kebaikannya juga ada kekurangannya. Depkes RI, 1991: 19 Kebaikannya : 1. Mengurangi terjadinya penggandaan dalam pemeliharaan dan penyimpanan rekam medis. 2. Mengurangi jumlah biaya dipergunakan untuk peralatan dan ruangan. 3. Tata cara dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah di standarisasikan. 4. Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan mudah menerapkan sistem unitrecort. Kekuranganya : 1. Petugas menjadi lebih baik, karena harus menangani unit rawat jalan dan unit rawat inap. 2. Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam. 3. Perlu ruangan, alat dan pegawai lebih banyak jika lokal tempat penyimpannan jauh dari ruangan rekam medis.

2. Desentralisasi

Dengan cara desentralisasi terjadi pemisahaan antara tekam medis poliklinik dengan rekam medis penderita di rawat. Rekam medis poliklinik di simpan disuatu tempat penyimpannan, sedangkan rekam medis penderita dirawat di simpan di bagian pencatatan medis. Depkes RI, 1991: 20 Kebaikannya : 1. Efisiensi waktu, sehingga pasien mendapat pelayannan lebih cepat. 2. Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringan. 3. Pengawasan terhadap isi berkas rekam medis lebih ketat karena lingkunganya sempit. Kekurangannya : 1. Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekam medis. 2. Biaya yang diperlukan untuk perawatan dan ruangan lebih banyak. 3. Bentuk dan isi rekam medis berbeda. Secara teori cara sistem sentralisasi lebih baik dari pada sistem desentralisasi, tetapi pada pelaksanaanya sangat tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing rumah sakit. Hal- hal yang berkaitan dengan situasi dan kondisi tersebut antara lain: Depkes RI, 1997: 8 1. Karena terbatasnya tenaga yang terampil, khususnya yang menangani pengelolaan rekam medis. 2. Kemampuan dana rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah daerah. Fasilitas fisik ruang penyimpanan : Alat penyimpanan yang baik, penerangan yang baik, pengaturan suhu, pemeliharaan ruangan, perhatian terhadap faktor keselamatan, bagi suatu kamar penyimpanan rekam medis sangat membantu memelihara dan mendorong kegairahan kerja dan produktifitas pegawai- pegawai yang bekerja disitu. Alat penyimpanan rekam medis yang umum dipakai : 1. Rak terbuka open self file unit 2. Lemari lima laci ficve drawer file cabinet Disamping itu masih ada alat penyimpanan ini hanya lebih modern, misalnya roll opac, akan tetapi alat penyimpanan ini hanya mampu dimiliki oleh rumah sakit, rumah sakit tertentu saja mengingat harganya yang mahal. Rak terbuka lebih dianjurkan pemakaiannya dengan alasan : 1. Harga lebih murah 2. Petugas dapat mengambil dan menyimpan rekam medis lebih cepat. 3. Menghemat ruangan dengan menampung lebih banyak rekam medis dan tidak terlalu banyak makan tempat. Rekam medis harus diberi sampul pelindung untuk : 1. Memelihara keutuhan susunan lembaran rekam medis. 2. Mencegah, lepas atau sobeknya lembaran, sebagai akibat sering di bolak balik lembaran tersebut. Sampol yang sering dipakai adalah : 1. Sampul pelindung 2. Map 3. Amplop Sampil pelindung dilengkapi dengan penjepit fastener untuk mengikat lembaran rekam medis atau disebelah kiri seperti lembaran buku. Penjepit dipasang pada bagian atas lembaran- lembaran rekam medis atau disebelah kiri seperti lembaran buku.Jika menggunakan bagian tengah map harus diberi lipatan, sehingga memungkinkan bertambah tebalnya lembaran- lembaran yang tersimpan di dalamnya. Sampil penyimpanan dapat disimpan dengan pencantuman nomor yang dicetak, sehingga kelihatan rapi. Nama penderita harus jelas tertulis pada setiap sampul map.

2.1.5.4. Aturan dan Prosedur Penyimpannan

Ketentuan dan prosedur penyimpanan rekam medis lainnya Depkes, 2006: 94. Aturan dan prosedur di dalam penyimpanan dokumen rekam medis seorang petugas rekam medis khususnya di bagian filling harus dapat melakukan hal hal seperti berikut : 1. Pada saat dokumen rekam medis dikembalikan ke bagin rekam medis assembling, harus disortir menurut nomor sebelum disimpan. Hal ini membantu menentukan rekam medis yang diperlukan tetapi tidak ada dalam tempat penyimpanan dan memudahkan pekerjaan penyimpanan. 2. Hanya petugas rekam medis yang dibenarkan menangani rekam medis, pengecualian diberikan kepada pegawai rumah sakit yang bertugaspada sore hari dan malam hari. Dokter, staf rumah sakit, pegawai pada bagian lain yang diperkenankan mengambil berkas rekam medis dari tempat penyimpanan. 3. Rekam medis yang sampulnya rusak atau hilangnya lembaran yang diperlukan harus diperbaiki atau di ganti. 4. Pengamatan terhadap penyimpanan harus dilakukan secara periodik, untuk menentukan salah simpan dan melihat kartu pinjaman yang rekam medisnya masih belum dikembalikan. 5. Rekam medis yang sangat tebal harus dijadikan dua atau tiga jilid. 6. Petugas yang mengepali kegiatan penyimpanan harus membuat lampiran rutin kegiatan yang meliputi: 1. Jumlah rekam medis yang dikeluarkan tiap hari dari rak penyimpanan untuk memenuhi permintaan. 2. Jumlah permintaan darurat. 3. Jumlah salah simpan. 4. Jumlah rekam medis yang tidak dapat ditemukan. 7. Dokumen rekam medis yang melibatkan kasus hukum tidak boleh diletakkan pada file umum. 8. Setiap petugas filling, masing masing harus bertanggung jawab memelihara kerapian dan keteraturan rak file. 9. Dokumen rekam medis yang sedang di peroses atau masih di pergunakan pegawai harus ada di atas meja.

2.1.5.5. Bentuk Penyimpanan rekam Medis

Penyimpannan berkas pesien di unit rekam medis sangat membantu pasien untuk melakukan berobat kembali dengan cepat, untuk itu ada tiga bentuk penyimpannan dalam penyelenggaraan rekam medis yaitu : 1. Manual Sistem ini selain menghabiskan ruangan, kertas, karena tidak bisa untuk digerakan, bentuk penyimpannan ini juga dinilai kurang aman dari bahaya kebakaran karena bahanya terbuat dari kayu, sehingga dokumen yang ada di dalamnya jika ada kebakaran sangat mudah ikut terbakar. 2. Semi Manual Bentuk penyimpanan semi manual yaitu bentuk penyimpanan yang dapat digerakan dengan alat bantu. 1. Filling mobile bergerak Yaitu bentuk penyimpanan yang dapat bergerak atau digeser ke kannankekiri. 2. Rotary Filling Yaitu sistem penyimpanan dengan cara berputar atau melingkar, sistem penyimpanan ini dapat menghemat ruangan filling. 2.1.5.6.Desain Rak Filling. Desain rak filling adalah kegiatan merancang rak penyimpannan dokumen rekam medis di pelayannan kesehatan. Faktor yang mempengaruhi didalam desain rak filling yaitu : 1. Folder Berkas Rekam Medis Di dalam mendesain rak filling harus melihat dari bentuk anatomi folder dokumen rekam medis itu sendiri,bentuk anatomi dari folder penyimpannan ada dua macam yaitu vertikel dan horizontal. 2. Ruangan Penyimpanan Ruangan penyimpanan jelas akan mempengaruhi di dalam mendesain rak filling, karena akan menghitung perkiraan dari tinggi dan lebar lemari disesuaikan dengan luas ruangan yang ada di unit kerja filling.

3. Frekuensi Penyimpanan

Frekuensi penyimpanan dokumen rekam medis tergantung dari tebal dan tipisnya dokumen rekam medis, karena hal ini juga akan terkait dengan volume dari rak filling kira kira beberapa dokumen yang harus di tata atau di tetapkan di dalam sub sub rak. Karena hal ini terkait dengan kebutuhan akan rak itu sendiri, seta lama waktu penyimpannan dokumen rekam medis.

4. Perlindungan Keamannan

Di dalam mendesain rak atau di dalam menentukan rak atau dokumen rekam medis, sebaiknya rak tersebut diperhatikan. Dengan memperhatikan faktor kegunaan atau fungsi dari rak tersebut misalnya rak dibust untuk menjaga dokumen rekam medis dari berbagai bencana misalnya, banjir, kebakaran dan sebagainya. 5. Lama Waktu Penyimpanan Lama waktu penyimpanan terhadap dokumen rekam medis sudah pasti di dalam mendesain rak atau lemari filling, harus memperhatukan bahan yang di gunakan dalam mendesain rak tersebut dari kayu, juga memperhitungkan jenis kayu apa yang seharusnya di pakai untuk penyimpanan di dalam waktu lama. 2.1.6. Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis 2.1.6.1. Defenisi Pengetahuan Menurut Departemen Kesehatan RI bahwa pengetahuan petugas adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seseorang berupa keterampilan dansikap yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan jabatan yang dilaksanaakan secar profesional, efektif, dan efisien. Penetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai sesuatu. Lebih jelasnya, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overi behavior Notoatmodjo, 2003 Selain itu, pengetahuan adalah segala maklumat yang berguna bagi tugas yang akan dilakukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah persepsi yang jelas mengenai sesuatu, pemahaman, pembelajaran, pengalaman partikal, kemahiran, serta kumpulan maklumat yang dapat digunakan untuk menjawab persoalan ataupu memecahkan masalah yang dihadapinya.