Ektraksi Minyak Kemiri Pemurnian Minyak Kemiri

Volume 2, Nomor 1 Juni 2008 2 penelitian ini dapat memberikan masukan sebagai salah satu cara langkah awal untuk meningkatkan nilai tambah kemiri demikian juga memberi masukan terhadap pengembangan industri kimia oleo dimana minyak kemiri merupakan salah satu sumber senyawa polihidroksi untuk dapat digunakan sebagai bahan pembuatan material komersial. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah eksprimen laboratorium dilakukan di laboratorium kimia organik FMIPA-USU Medan. Kemiri yang digunkan diambil dari petani kemiri di Kabupaten Karo serta bahan kimia yang digunakan baik pereaksi maupun pelarut organic adalah berderajat p.a. dan buatan E. Merck. Langkah langkah yang dilakukan dalam pelaksanaanya mengikuti prosudur berikut :

1. Ektraksi Minyak Kemiri

Buah kemiri yang baru dan telah tua dikeringkan dibawah sinar matahari, kemudian biji dipisahkan dari cangkang. Biji buah yang diperoleh dikeringkan dan dihaluskan sehingga berbentuk serbuk. Serbuk halus yang diperoleh diekstraksi menggunakan pelarut n-heksana melalui perendaman selama 48 jam. Hasil ekstraksi selantjutnya disaring. Filtrat hasil saringan selanjutnya diuapkan menggunakan rotarievaporator untuk mendapatkan minyak kemiri. Minyak yang diperoleh dilakukan analisis bilangan peroksida, iodine dan bilangan penyabunan, kandungan asam lemak bebas, indeks bias, berat jenis dan kandungan air.

2. Pemurnian Minyak Kemiri

Pemurnian minyak kemiri dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang berbentuk gum, menurunkan kandungan asam lemak bebas serta penghilangan warna yang dilakukan melalui tahapan berikut : 1 Bleaching Sebanyak 100 ml minyak yang diperoleh dari hasil ekstraksi ditambahkan sebanyak 0,05 H 3 PO 4 dan dicampur dengan 2 Bleaching Eart di dalam gelar Erlenmeyer bercabang. Selanjutnya campuran diaduk dengan penaduk magnet sambil dipanaskan pada suhu 105 C dalam keadaan vakum selama 30 menit. Hasil yang diperoleh kemudian disaring dengan kertas saring Whatman no. 4 untuk mendapatkan minyak hasil Bleaching. 2 Netralisasi Minyak kemiri hasil bleaching terlebih dahulu ditentukan kandungan asam lemak bebasnya. Beradsarkan jumlah asam lemak yang diperoleh ditambahkan larutan NaOH 10 secara stiokiometri. Campuran kemudian sambil diaduk dan dipanaskan pada suhu 70 o C. Fase air dan minyak kemudian dipisahkan melalui corong pisah. 3 Deodorasi Minyak kemiri hasil netralisasi dipanaskan pada suhu 105 C dalam gelas Erlenmeyer bercabang dan diaduk dengan pengaduk magnit dibawah atmosfer gas nitrogen selama 15 menit. Minyak selanjutnya di vakum dan diperoleh minyak yang berwarna kuning muda. Terhadap minyak yang diperoleh dilakukan analisis bilangan peroksida, iodine dan bilangan penyabunan, kandungan asam lemak bebas, indeks bias, berat jenis , kandungan air,.komposisi asam lemak maupun pemeriksaan melalui analisis spektroskopi FT-IR.

3. Pembuatan Metil Ester Asam Lemak Minyak Kemiri