2 Saat mendengarkan bunyi, setiap manusia akan berpikir bahwa jika
manusia mendekati sumber bunyi akan terdengar lebih keras jika dibandingkan saat menjauhi sumber bunyi. Sebagai contoh, saat seseorang mendekati speaker
yang berbunyi, maka orang tersebut akan mendengarkan bunyi yang lebih keras dibandingkan saat orang tersebut menjauhi sumber.
[2]
Sebuah speaker atau sumber bunyi dikatakan sebagai sumber bunyi titik jika sumber bunyi tersebut mengalami penurunan intensitas bunyi sebesar 6 dB
jika dilakukan penggandaan jarak pengukuran sumber bunyi.
[3]
Hal ini juga berlaku jika beberapa sumber bunyi disusun menyerupai bola. Sumber bunyi
tersebut akan mendistribusikan bunyinya ke segala arah dan pada jarak yang sama dari sumber akan mendapatkan intensitas bunyi yang besarnya sama.
Dalam penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui tentang pola distribusi dari sumber bunyi yang disusun menyerupai bola tersebut dapat membentuk
sebuah bangun ruang yang menyerupai bola distribusinya ke segala arah.
2. DASAR TEORI
2.1 Pengertian Bunyi
Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta
ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran.
[2]
Bunyi mempunyai rentang frekuensi antara 1 Hz sampai ratusan kHz, namun telinga manusia tidak dapat mendengarkan semua frekuensi bunyi
tersebut. Bunyi yang dapat didengar oleh manusia hanyalah yang memiliki frekuensi dari 16 Hz sampai 16 kHz.
[2]
Gelombang bunyi akan merambat melalui berbagi medium, namun kecepatannya berbeda-beda pada setiap medium. Hal
ini disebabkan karena dipengaruhi oleh kerapatan dari masing-masing medium. Selain kecepatan, bunyi juga mempunyai energi yang besarnya dinyatakan dalam
Watt.
3
2.2 Intensitas bunyi
[3]
Intensitas bunyi adalah laju energi bunyi lewat satu satuan luas. Dengan kata lain intensitas bunyi didefinisikan sebagai daya bunyi dibagi satuan luas.
Secara matematis dituliskan:
A W
I
1 dengan I adalah intensitas bunyi wattm
2
, W adalah daya bunyi sumber watt dan A adalah luasan yang dilalui bunyi m
2
. Dalam sumber titik, intensitasnya akan menyebar ke segala arah,
dimisalkan P yang berkaitan dengan daya W.
2 2
4 m
W d
W I
2 d adalah jarak antara speaker sumber bunyi titik terhadap titik pengukuran P.
Tingkat intensitas IL, intensity level didefinisikan sebagai:
log 10
I I
IL
3
Sebagai intensitas acuan dipakai intensitas sebesar
yang diperoleh dari tekanan bunyi acuan 0,00002 Nm
2
yaitu 4
dengan acuan
2
m W
, kerapatan udara
3
m kg
, dan adalah
kecepatan gelombang bunyi di udara
ik m det
. Dengan sound level meter, pengukuran akan mendapatkan tingkat
tekanan bunyi bukan tingkat intensitas. Sehingga tingkat intensitas
IL
harus diturunkan menjadi tingkat tekanan bunyi
L
yang didefinisikan sebagai ,
5 dengan
tekanan bunyi dalam dB. Hubungan antara tekanan bunyi dan intensitas bunyi adalah
4 6
dengan tekanan rata-rata bunyi di penerima kerapatan udara
, dan adalah kecepatan bunyi di udara .
Dari persamaan 4 dan 6 didapatkan 7
8 Sehingga hubungan
dengan tingkat tekanan bunyi ,
L IL
9 dimana, IL= tingkat intensitas tekanan bunyi dB dan L= tingkat tekanan bunyi
dB. Untuk menentukan tingkat tekanan bunyi di titik berjarak d dari sumber bunyi.
2.3 Tingkat Tekanan Bunyi Sumber Titik