SURVEI PEMBINAAN PRESTASI KLUB BULUTANGKIS PB SINAR MUTIARA PEMALANG TAHUN 2014 2015

(1)

SURVEI PEMBINAAN PRESTASI KLUB BULUTANGKIS

PB SINAR MUTIARA PEMALANG TAHUN 2014/2015

SKRIPSI

diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1

untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada Universitas Negeri Semarang

oleh

Afrizal Fatkhurreza

6250408017

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN


(2)

AfrizalFatkhurreza.2015.

“Survei Pembinaan Prestasi di Klub PB Sinar Mutiara Pemalang

Tahun 2014”.Skripsi.Jurusan Ilmu Keolahragaan.Fakultas Ilmu Keolahragaan.Universitas Negeri Semarang.Pembimbing Utama : Dr. Taufiq Hidayah M.Kes.

Kata kunci : Pembinaan, Prestasi, Olahraga Bulutangkis

Permasalahan dalam penelititan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembinaan prestasi olahraga bulutangjkis di klub PB Sinar Mutiara Pemalang meliputi pembinaan atlet.Keadaan organisasi, sarana dan prasarana, dan prestasi yang dicapai klub.Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang klub PB Sinar Mutiara Pemalang.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.tempat penelitia di PB Sinar Mutiara Pemalang, Sumber data penelitian berupa 1) person yaitu : pemilik, pengurus, pelatih, an atlet, 2) place: lapangan bulutangkis. Pengumpulan data : menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.

Hasil penelitian sebagai berikut : 1) pembinaan atlet yang dilakukan di PB sinar Mutiara Pemalang cukup baik dan terarah. 2). keadaan organisasi yang dikelola oleh pengurus klub PB Sinar Mutiara Pemalang cukup baik, dapat bekerjasama dengan baik antara pemilik klub, pengurus, pelatih, atlet dan orangtua atlet, namun perlu dilakukan pembenahan-pembenahan agar peran organisasi dapat berjalan dengan maksimal. 3). Prestasi di klub PB Sinar Mutiara Pemalang cukup baik ditingkat kabupaten dan karisidenan pekalongan. 3) sarana dan prasarana yang berada di klub sudah lengkap dan memadai, walaupun ada sedikit kekurangan. Simpulan penelitian : 1) Program pembinaan yang ada sudah sudah sesuai dengan yang diharapkan dengan mengintensifkan atlet yang mempunyai kemampuan baik , 2).Organisasi yang ada di PB Sinar mutiara Pemalang cukup baik,dengan adanya pengelolaan administrasi yang baik oleh pemilik klub untuk membantu atlet yang kurang mampu.serta perlu sedikit pembenahan.3)Prestasi yang telah diraih klub PB.Sinar Mutiara Pemalang cukup baik dengan menjuarai ditingkat lokal kabupaten pemalang dan karisidenan pekalongan. 4)Sarana dan prasarana di PB Sinar Mutiara pemalang masih menyewa dengan kondisi memadai dan sesuai standar yang ada sebagai fasilitas penunjang latihan, namun perlu sedikit pembenahan.

Saran : 1) Pembinaan atlet PB Sinar mutiara pemalang perlu dimaksimalkan lagi agar atlet mampu berprestasi ditingkat nasional, 2). kepengurusan PB Sinar mutiara pemalang perlu ditingkatkan dan dibenahi dengan menerapkan fungsi manajemen serta keaktifan semua anggota pengurus.3)Pencapaian prestasi perlu dimaksimalkan melalui pembinaan yang

terprogram agar atlet PB.Sinar mutiara pemalang mampu berprestasi ditingkat

nasional.kepengurusan PB Sinar mutiara pemalang perlu ditingkatkan dan dibenahi dengan menerapkan fungsi manajemen serta keaktifan semua anggota pengurus.4) sarana dan prasarana perlu ditambah dan harus selalu menjadi bahan evaluasi bagi pemilik klub.


(3)

(4)

(5)

(6)

Motto

- “cobalah lebih berani dan cobalah lebih yakin lagi dan lagi”.( Ipang Lazuardi) - “pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua”. (Aristoteles) -“Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda” (Heather Pryor)

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Ayahku(Kusnoto) dan Ibuku (WiwikDwi Wulandari), yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan doa kepada penulis.

2. Bapak dan ibu dosen jurusan Ilmu Keolahragaan yang penulis sayangi dan cintai.

3. Teman-teman jurusan ikor yang saya banggakan.


(7)

Alhamdullilah, segala puji syukur bagi penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Survei Pembinaan Prestasi di Klub Bulutangkis PB Sinar Mutiara Pemalang Tahun 2014/2015” dapat terselesaikan dengan baik. Keberhasilan penulis skripsi ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan fasilitas belajar dari awal sampai akhir.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian skripsi.

3. Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk menyusun skripsi.

4. Dr. Taufiq Hidayah, M.Kes sebagai pembimbing utama yang telah memberikan banyak arahan dalam penyusunan skripsi serta motivasi kepada penulis demi terselesainya penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan ibu dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.

6. Klub bulutangkis PB Sinar Mutiara Pemalang yang telah membantu dan memberikan izin penelitian.

7. Bapak Kusnoto dan Ibu Wiwik Dwi Wulandari selaku orangtua yang selalu memberikan semangat dan doa dalam setiap langkah penyusunan skripsi ini.

8. Teman-teman yang telah menemani penulis menjemput pengharapan dibangku kuliah. 9. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan


(8)

memberikan balasan atas budi baik yang diberikan dan senantiasa melimpahkan segala rahmat, karunia dan belaian kasih sayang-Nya kepada kita semua.


(9)

Halaman

JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

PERSETUJUAN……… iii

PERNYATAAN ... iv

PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembinaan Prestasi Olahraga ... 5

2.1.1 Pembinaan ... 5

2.1.2 Pembinaan Prestasi ... 6

2.1.3 Tahap-Tahap Pembinaan ... 7

2.2 Definisi Latihan ... 10

2.2.1 Intensitas latihan ... 10

2.2.2 Durasi Latihan ... 11

2.2.3 Frekuensi latihan ... 11

2.2.4 Tujuan Latihan.. ... 11

2.2.5 Hukum Latihan ... 12

2.2.6 Prinsip-prinsip Latihan ... 14

2.2.7 Pentahapan Latihan ... 17

2.3 Pengertian Pelatih... 19

2.3.1 Kriteria Pelatih ... 19

2.3.2 Peran dan Tugas Pelatih... 20

2.3.3 Manajemen Pelatih ... 22

2.4 Potensi Atlet... 23

2.5 Bakat ... 23

2.5.1 Tujuan identifiksi bakat ... 24

2.5.2 Metode indentifikasi bakat ... 24

2.5.3 Kriteria pemilihan altet ... 26

2.6 Organisasi ... 26

2.7 Sarana dan Prasarana ... 29

2.7.1 Pengertian Sarana dan Prasarana ... 29


(10)

3.2 Jenis Penelitian ... 31

3.3 Variabel Penelitian ... 32

3.4 Tempat Penelitian ... 32

3.5 Sumber Data ... 32

3.5.1 Responden ... 32

3.5.2 Fasilitas Klub ... 32

3.5.3 Aktivitas Klub ... 33

3.5.4 Dokumen ... 33

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.6.1 Wawancara ... 33

3.6.2 Pengamatan atau Observasi ... 35

3.6.3 Dokumentasi ... 35

3.7 Teknis Analisis Data ... 35

3.7.1 Reduksi ... 35

3.7.2 Penyajian Data ... 36

3.7.3 Menarik Kesimpulan atau Verifikasi ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 37

4.1.1 Perkembangan Klub PB Sinar Mutiara Pemalang... 37

4.1.2 Atlet PB. Sinar Mutiara Pemalang dan Proses Perekrutannya... 38

4.1.3 Pelatih PB. Sinar Mutiara Pemalang………... 38

4.1.4 Pendanaan PB. Sinar Mutiara Pemalang………... 38

4.1.5 Program Latihan……….……...… 39

4.1.6 Organisasi……….………,………... 39

4.1.7 Prestasi Klub PB Sinar Mutiara Pemalang………. 41

4.1.8 Sarana dan Prasarana... 41

4.2 Pembahasan………,………... 42

4.2.1 Keadaan PB. Sinar Mutiara Pemalang………... 42

4.2.2 Pembinaan Prestasi Olahraga PB. Sinar Mutiara Pemalang………... 43

4.2.2.1 Minat dan motivasi atlet... 44

4.2.2.2 Peran atlet dalam peningkatan prestasi... 45

4.2.2.3 Peran pelatih dalam peningkatan prestasi... 45

4.2.2.4 Aspek-aspek latihan... 46

4.2.2.5 Metode latihan... 46

4.2.2.6 Tahapan-tahapan pembinaan... 46

4.2.2.7 Periode program latihan... 47

4.2.2.8 Strategi pembinaan khusus... 48

4.3.3 Organisasi... 48

4.3.3.1 Peran organisasi dalam pembinaan prestasi... 49

4.3.3.2 Tata kelola... 50

4.3.3.3 Rekruitmen pelatih... 51

4.3.3.4 Rekruitmen atlet... 52

4.4.1 Prestasi atlet PB Sinar Mutiara Pemalang... 52

4.4.1.2 Kompetisi yang diikuti... 52

4.4.1.2 Prestasi yang diraih... 53

4.5.1 Sarana dan prasarana... 55


(11)

5.1 Simpulan ... 57

5.2 Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59


(12)

Tabel Halaman

1. Kisi-kisi Pertanyaan ... 34

2. Latihan Harian Atlet ... 47

3. Peran Organisasi... 49

4. Daftar Prestasi Atlet... 53


(13)

Gambar Halaman


(14)

Lampiran Halaman

1. Surat Usulan Pembimbing ... 62

2. Surat Penetapan Dosen Pembimbing ... 63

3. Surat Permohonan Observasi ... 64

4. Surat Izin Penelitian ... 65

5. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian ... 66

6. Identitas Responden ... 67

7. Kisi-kisi Pertanyaan ... 77

8. Pertanyaan Untuk Atlet ... 78

9. Pertanyaan Untuk Pelatih ... 80

10. Pertanyaan Untuk Pemilik Klub ... 83

11. Pertanyaan Untuk Pengurus Klub ... 85

12. Hasil Wawancara ... 86

13. Daftar Nama siswa Klub PB. Sinar Mutiara Pemalang ... 103

14. Struktur Organisasi Klub PB. Sinar Mutiara Pemalang ... 104


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bulutangkis merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat mulai dari anak- anak, wanita dewasa, pria dewasa bahkan sampai orangtua juga menikmati permainan bulutangkis. Asal mula Bulutangkis dipopulerkan di Inggris, badminton sendiri diambil dari nama sebuah rumah atau sebuah istana dikawasan Gloucestershire (Syahri Alhusin, 2007:1). Daerah tersebut terletak di sekitar 200 km sebelah barat London, Inggris. Badminton house demikian nama istana tersebut menjadi saksi sejarah bagaimana olahraga ini dikembangkan hingga berkembang sampai sekarang. Di bangunan tersebut sang pemilik, Duke of Beaufort dan keluarganya, pada abad 17 menjadi aktivis olahraga tersebut. Akan tetapi Duke of Beaufort bukanlah penemu permainan itu. Badminton hanya menjadi nama karena dari situlah permainan ini mulai dikenal dikalangan atas kemudian menyebar, badminton menjadi satu-satunya cabang olahraga yang namanya berasal dari nama tempat (Syahri Alhusin, 2007:2).

Bulutangkis adalah olahraga dan permainan yang sudah mendarah daging untuk masyarakat indonesia. Itu artinya sebagai salah satu bukti bahwa permainan dan olahraga ini tumbuh subur ditengah-tengah masyarakat dan sudah menjadi bagian masyarakat indonesia (Muhammad Muhyi Faruq, 2008:2). Bulutangkis merupakan olahraga yang dimainkan dengan menggunakan raket, net, dan bola dengan teknik pemukulan yang bervariasi mulai dari yang relatif lambat hingga yang


(16)

Permainan bulutangkis didukung oleh Federasi Bulutangkis International (IBF). Sembilan negara anggota mendirikan IBF pada tahun 1934. Pada tahun 1993 IBF berkembang dengan negara anggota sebesar 120 negara yang tersebar luas. Kejuaraan yang didukung oleh IBF adalah kejuaraan dunia bulutangkis beregu putra untuk thomas cup, kejuaraan dunia bulutangkis beregu putri untuk uber cup, kejuaraan dunia perseorangan, kejuaraan dunia perseorangan, pemain campuran untuk sudirman cup dan final grand prix. Saat ini, pemain terbaik dunia berasal dari China, Malaysia, Korea, dan Indonesia. Salah satunya pemain bulutangkis ganda putra yang dimiliki Indonesia berada diperingkat dua dunia dan pemain ganda campuran berada diperingkat dua dunia, atas nama Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan serta Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir.

Olahraga bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di tanah air setelah sepakbola. Hampir di setiap sudut kota maupun desa olahraga bulutangkis ini digemari oleh kalangan muda maupun tua serta banyak didirikannya klub-klub bulutangkis yang tersebar diseluruh kota di Indonesia. Misalnya klub bulutangkis Sinar Mutiara Pemalang yang merupakan salah satu klub bulutangkis yang telah berdiri cukup lama dan memiliki prestasi yang cukup baik. PB Sinar Mutiara Pemalang terletak dikota Pemalang, lebih tepatnya di GOR Cisadane jalan Cisadane no. 12 Pemalang yang berdiri sejak tahun 1987, mempunyai 25 atlet yang terdiri dari kelompok umur yakni usia dini, anak, pemula dan remaja. Keadaan dan permasalahan yang ada di PB Sinar Mutiara mengenai pelaksanaan pembinaan prestasi yang mencakup aspek program pembinaan, aspek sarana dan prasarana, aspek organisasi, dan aspek prestasi yang merupakan hasil pembinaan klub.


(17)

Prestasi yang diperoleh PB Sinar Mutiara beberapa tahun terakhir pada kejuaraan antar klub mempunyai prestasi yang baik ditingkat lokal pemalang dan karisidenan pekalongan. Adapun juga prestasi yang diperoleh atlet usia pelajar seperti POPDA tingkat Kabupaten pemalang dan tingkat karesidenan pekalongan. atlet yang mayoritas hasil binaan PB Sinar Mutiara Kota Pemalang.

Pembinaan diklub PB Sinar Mutiara Pemalang sebenarnya sudah cukup baik. Akan tetapi Klub PB Sinar Mutiara Pemalang ini hanya mampu berprestasi ditingkat daerah saja dan belum mampu berprestasi ditingkat nasional. Karena itu PB Sinar Mutiara menarik untuk dikaji bila ditinjau dari aspek pembinaan, keadaan organisasi, prestasi dan sarana prasarana yang dimiliki oleh klub bulutangkis tersebut, yang memiliki konsistensi cukup baik dalam program pembinaan prestasi meskipun keberadaannya di kota kecil ini di Propinsi Jawa Tengah tepatnya di KotaPemalang.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis mencoba untuk mengangkattema skripsi yang berjudul “ Survei Pembinaan Prestasi Klub Bulutangkis PB Sinar Mutiara Pemalang Tahun 2014 “

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Proses pembinaan atlet yang dilakukan di klub PB Sinar Mutiara Pemalang ? 1.2.2 Pengelolaan organisasi di klub PB Sinar Mutiara Pemalang ?

1.2.3 Sejauh mana pencapaian prestasi yang diraih oleh klub PB Sinar Mutiara Pemalang ?


(18)

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengetahui proses pembinaan di klub PB Sinar Mutiara Pemalang? 1.3.2 Mengetahui pengelolaan organisasi PB Sinar mutiara Pemalang?

1.3.3 Mengetahui sejauh mana pencapaian prestasi yang diraih oleh PB Sinar Mutiara Pemalang?

1.3.4 Mengetahui sarana dan prasarana klub PB Sinar Mutiara Pemalang ?

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut: 1.4.1 Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan tentang pembinaan prestasi yang dilakukan oleh klub PB Sinar Mutiara Pemalang

1.4.2 Bagi pengurus Klub PB Sinar Mutiara Pemalang

Agar dapat meningkatkan proses pembinaan bagi atlet, peningkatan prestasi untuk atlet, dan menjadi bahan evaluasi sarana dan prasarana olahraga bulutangkis di klub PB Sinar Mutiara Pemalang.

1.4.2 Bagi Jurusan Ilmu Keolahragaan

Bagi jurusan Ilmu Keolahragaan sebagai tambahan kajian pengembangan ilmu pengetahuan tentang olahraga mengenai survei pembinaan prestasi klub serta sebagai bahan referensi bacaan bagi mahasiswa.


(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pembinaan Prestasi Olahraga 2.1.1 Pembinaan

Pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara

berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.Untuk mencapai prestasi atlet secara maksimal dan optimal diperlukan pembinaan yang terprogram, terarah dan berkesinambungan serta didukung dengan beberapa faktor penunjang yang memadai.Dan untuk mencapai prestasi optimal atlet, juga diperlukan daya melatih yang dituangkan dalam rencana program latihan tertulis yang tersusun secara sistematis sebagai pedoman arah kegiatan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Pencapaian prestasi maksimal olahraga harus dikembangkan melalui kegiatan pembinaan terprogram, terarah, terencana melalui kegiatan berjenjang dalam waktu yang relatif lama. Terciptanya prestasi puncak adalah hasil dari persiapan atlet yang amat cermat, berdasarkan program latihan yang terorganisasi secara sangat rinci, direncanakan secara bertahap, obyektif, dan diterapkan secara berkesinambungan. (Harsuki 2003:308)

Strategi yang paling mendasar dalam mupaya mewujudkan peningkatan sumber daya manusia Indonesia, khususnya dibidang olahraga, adalah memusatkan perhatian dan orientasi pembangunan olahraga sedini mungkin, yaitu dengan


(20)

dini. Konsep pembinaan olahraga sedini mungkin adalah kalau kita ingin mencapai prestasi yang tinggi, maka perlu diterapkan konsep sedini mungkin. Karena saat itulah yang paling tepat untuk memberikan dasar keterampilan dan memberikan dasar keterampilan dan membentuk karakter bermain bulu tangkis, menumbuhkan sportivitas, dan semangat pantang menyerah, sehingga prestasi yang dihasilkan dapat benar-benar maksimal (Komite Olahraga Nasional Indonesia 2000:C-65). Pola pembinaan ada dua aspek yang harus diperhatikan, dan yang pertama adalah latihan yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pola pembinaan berdasar pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi:1) Latihan dari cabang olahraga dari spesialisasi harus disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan atlet, 2) Perhatian harus difokuskan pada kelompok otot, kelenturan persendian, stabilitas dan penggiatan angota tubuh, yang berhubungan dengan salah satu syarat cabang olahraga spesialisasi, 3) pengembangan kemampuan fungsional dan morfologis sampai tingkat tertinggi yang akan diperlukan untuk membangun tingkat keterampilan teknikdan taktik yang tinggi secara efesien. 4) pengembangan penguasaan keterampilan adalah sebagai persyaratan pokok yang diperlukan untuk memasuki tahap spesialisasi dan prestasi, 5) prinsip perkembangan penguasan teknik dan keterampilan harus didasarkan pada fakta bahwa semuanya ada saling ketergantungan satu sama lain.

2.1.2 Pembinaan Prestasi

Pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dab berhasil untuk meningkatkan atau memperoleh hasil yang lebih baik. Untuk mencapai prestasi atlet secara maksimal diperlukan pembinaan yang


(21)

terpogram, terarah dan berkesinambungan serta didukung dengan penunjang yang memadai. Dan untuk mencapai prestasi optimal atlet juga diperlukan latihan intensif dan berkesinambungan kadang- kadang menimbulkan kebosanan(baredom). Hal ini dapat menjadi penyebab penurunan prestasi,oleh karena itu diperlukan pencegahan yaitu dengan merencanakan dan melakukan latihan- latihan yang bervariasi. Berlatih secara intensif belum cukup menjamin tercapainya peningkatan prestasi. Hal ini karena peningkatan prestasi tercapai selain intensif, latihan dilakukan dengan bermutu dan berkualitas.(Tohar, 2002 :10)

Prestasi olahraga yang optimal dapat dicapai dengan pembinaan yang baik dan benar disertai dengan latihan fisik, teknik dan mental. Pembinaan yang teratur,

sistematis, terprogram dan berkesinambungan dengan pendekatanilmu

pengetahuan dan teknologi yang diterapkan dalam program latihan, sehingga apat meningkatkan kualitas kemampuannya. Dengan latihan akan mendukung suatu prestasi yang diinginkan. Prestasi olahraga tidak akan lepas dari beberapa program latihan. Untuk mencapai prestasi maksimal olahraga harus dikembangkan melalui kegiatan pembinaan terprogram, terarah, terencana melalui kegiatan berjenjang dalam waktu yang relatif lama.

2.1.3 Tahap-tahap Pembinaan

Tahap pembinaan dalam tiga tingkatan yaitu tahap pemanduan bakat, pembibitan dan tahap pematangan juara.


(22)

Digambarkan dalam sebuah piramida sebagai berikut:

Atlet senior Pembinaan usia pencapaian prestasi puncak =

Prestasi pasca adolesensi (18 tahun ke atas)

Junior lanjut Pembibitan usia spesialisasi = masa adolesensi

(13-18 tahun)

pemula Pemassalan usia mulai berolahraga = masa

kanak-kanak (6-12 tahun)

Gambar 1. Pembinaan Prestasi Olahraga Ditinjau dari Teori Piramida, Usia Berlatih, Tingkat Atlet, dan Tingkat Pertumbuhan dan Perkembangan Atlet

1) Pemassalan

Pemassalan adalah mempolakan keterampilan dan kesegaraan jasmani secara multilateral dan spesialisasi. Pemassalan olahraga bertujuan untuk mendorong dan menggerakan masyarakat agar lebih memahami dan lebih menghayati hakikat dan manfaat olahraga sebagai kebutuhan hidup,khususnya jenis olahraga yang bersifat mudah, murah, menarik, bermanfaat dan massal.melibatkan atlet sebanyak-banyaknya sebagai bagian dari upaya peningkatan prestasi olahraga.(Islahuzzaman, 2010:62)

Pemassalan olahraga berfungsi untuk menumbuhkan kesehatan dan kesegaran jasmani manusia Indonesia dalam membangun manusia yang berkualitas dengan menjadikan olahraga sebagai bagian dari pola hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, dalam pembangunan olahraga perlumeningkatkan dan memperluas pemassalan. Dalam olahraga prestasi, pemassalan seharusnya dimulai pada usia dini. Bila dikaitkan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, pemassalan sangat baik jika dimulai sejak masa kanak-kanak, terutama pada akhir masa kanak-kanak (6-12


(23)

tahun) pada masa ini merupakan tahap perkembangaan keterampilan gerak dasar. (Islahuzzaman, 2010:62)

1) Pembibitan

Pembibitan adalah upaya yang diterapkan untuk menjaring atlet berbakat dalam olahraga prestasi, yang diteliti secara terarah dan intensif melalui orang tua, guru dan pelatih pada suatu cabang olahraga, yang bertujuan untuk menyediakan calon atlet berbakat dalam berbagai cabang olahraga prestasi, sehingga dapat dilanjutkan dengan pembinaan yang lebih intensif lagi dengan sistem yang lebih inovatif serta mampu memanfaatkan hasil riset secara ilmiah serta perangkat teknologi modern yang ada.

Pembibitan adalah suatu pola yang diterapkan dalam upaya menjaring atlet berbakat yang diteliti secara ilmiah.(Said junaidi, 2003:50)

2) Pemanduan Bakat

Pemanduan bakat adalah usaha yang dilakukan untuk memperkirakan peluang seorang atlet berbakat agar dapat berhasil dalam menjalani program latihan sehingga mampu mencapai prestasi puncaknya.(Said Junaidi, 2003:51)

Pemain yang berbakat sangat menentukan tercapainya prestasi maksimal. Bakat pemain diibaratkan bahan mentah yang akan diolah untuk perkembangan prestasinya pada olahraga bulutangkis, maka perlu adanya proses pencari bibit pemain yang berbakat. Mencari bibit pemain dalam penanggulangannya dapat ditempuh melalui observasi pertandingan-pertandingan maupun mengadakan test pengukuran pemain. Pemain berbakat dapat ditemukan di sekolah-sekolah, perkumpulan-perkumpulan bulutangkis, organisasi-organisasi pemuda dan keluarga.


(24)

Untuk pembibitan pemain yang berbakat perlu ada pengelompokan umur, tingkatan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dalam program latihannya.

2.2 Definisi Latihan

Latihan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas fungsional organ-organ tubuhserta psikis pelakunya. Oleh sebab itu, latihan yang dilakukan harus disusun dan dilakukan secara tepat dan benar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Latihan dengan cara yang tidak tepat akan mempengaruhi perkembangan anak, baik secara fisiologi maupun psikologis. (Sanusi Hasibuan Dkk, 2009:12)

2.2.1 Intensitas latihan

Kualitas yang menunjukkan berat ringannya latihan disebut sebagai

intensitas.Besarnya intensitas bergantung pada jenis dan tujuan latihan.Latihan aerobik menggunakan patokan kenaikan detak jantung.secara umum intensitas latihan kebugaran adalah 60% - 90% detak jantung maksimal dan secara khusus besarnya intensitas latihan bergantung pada tujuan latihan. Latihan untuk membakar lemak tubuh menggunakan intensitas 65% - 75% detak jantung maksimal yang dilakukan 20- 60 menit setiap latihan dan dilakukan 3-5 kali perminggu (Djoko Pekik, 2004: 83).

2.2.2 Durasi latihan

Takaran lamanya latihan untuk olahraga prestasi adalah 45-120 menit dalam training zone, sedangkan untuk olahraga kesehatan seperti program latihan untuk menurunkan berat badan antara 20-30 menit dalam training zone. Maksudnya yaitu bahwa latihan-latihan tidak akan efisien, atau kurang membuahkan hasil jika takaran


(25)

latihan di atas tidak terpenuhi. Takaran lama latihan untuk meningkatkan kebugaran dan menurunkan berat badan dilakukan selama 20-60 menit. (Djoko Pekik ,2004:21)

2.2.3 Frekuensi latihan

Frekuensi latihan berhubungan erat dengan intensitas latihan dan lama latihan.Dalam melakukan latihan sebaiknya frekuensi latihan dilaksanakan paling sedikit tiga kali seminggu, baik untuk olahraga kesehatan maupun untuk olahraga prestasi.Untuk meningkatkan kebugaran perlu latihan 3-5 kali per minggu (Djoko Pekik, 2004:17).

2.2.4 Tujuan latihan

Tujuan melakukan latihan olahraga adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi fisik atau kesegaran jasmani. Kesegaran jasmani memegang peranan penting dalam pencapaian suatu prestasi. Dengan kesegaran jasmani yang baik maka akan:

a. Terjadi peningkatan kemampuan sistem sirkulasi darah dan kerja jantung

b. Terjadi peningkatan kekuatan, kelentukan, daya tahan, koordinasi,

keseimbangan, ketepatan, kelincahan, dan kecepatan. c. Terjadi peningkatan kemampuan gerak efesien

d. Terjadi peningktan kemampuan pemulihan organ-organ tubuh setelah latihan. e. Terjadi peningkatan kemampuan merespons dengan cepat.

Seorang atlet harus menjalani tes terlebih dahulu sebagai dasar penyusunan program latihan.(Rubianto hadi, 2007:52).


(26)

2.2.5 Hukum latihan

Proses latihan merupakan sebuah proses yang tidak terhindarkan untuk menganut hukum tertentu secara empirik dan keilmuan yang telah terbukti dan teruji secara jelas seiring dengan berkembangan ilmu pengetahuan.

a) Hukum overload

Tubuh manusia memiliki sifat adaptasi terhadap perlakuan yang dilakukan terhadapnya, termasuk beban latihan. Bila tubuh dengan tingkat kebugaran tertentu diberikan beban latihan dengan tingkat intensitas tertentu maka tubuh akan mengadaptasi dengan rangkaian proses sebagai berikut : proses awal setelah pembebanan adalah kelelahan dan memerlukan istirahat, setelah istirahat dengan kurun waktu tertentu maka tubuh akan kembali bugar, namun dengan tingkat kebugaran yang lebih baik dari sebelumnya. (Rubianto Hadi, 2007:53)

Beban latihan / intensitas latihan yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan masing-masing individu sehingga mampu mendapatkan overkompensasi yang optimal, kemudian program tersebut dilanjutkan berdasarkan hasil dari overkompensasi tersebut. Untuk mendapatkan kebugaran yang lebih baik seorang pelatih harus benar-benar cermat dan teliti dalam pemberian beban latihan, jangan sampai terjadi karena beban yang diberikan terlalu berat sehingga yang didapat penurunan kebugaran.

b) Hukum Reversibilitas

Hukum reversibilitas menuntut atlet untuk berlatih secara berkelanjutan dan progresif. Latihan yang berkelanjutan akan mendapatkan tingkat kebugaran yang semakin meningkat. Sebaliknya apabila latihan dihentikan kebugaran akan menurun


(27)

latihan sebaiknya ilakukan minimal 2 hari sekali, sebab setelah 2x24 jam kebugaran seseorang akan mengalami penurunan.Hasil latihan yang berbulan-bulan akan cepat hilang apabila tidak latihan beberapa minggu, saja oleh sebab itu seorang atlet harus selalu latihan setiap hari. Dengan latihan setiap hari kondisi yang telah dicapai dapat dipertahankan. (Rubianto Hadi, 2007:54)

c) Hukum kekhususan

Hukum kekhususan memberikan tuntutan bahwa beban latihan yang diberikan kepada atlet harus sesuai dengan kebutuhan terhadap kemampuan dan ketrampilan fisik cabang olahraganya dan kondisi obyektif dari atlet tersebut seperti umur kronologis, perkembangnanya, kemampuan fisik dan mentalnya saat itu, serta cirri khas yang dimiliki oleh atlet yang tidak atau sulit diubah namun tidak mengurangi kinerjanya.

Hukum kekhususan yang juga memberikan tuntutan pada pelatih untuk memahami sepenuhnya kondisi atlet pada cabang olahraga yang ditekuni, kelemahanya, kekuatanya, serta peluang dan tantangan bagi atlet yang diasuhnya untuk dapat mencapai prestasi.

Hukum kekhususan seorang pelatih diharapkan mampu untuk menciptakan macam-macam bentuk latihan yang sesuai dengan kebutuhan atlet, dengan bentuk latihan yang bervariatif dapat membantu mengurangi kejenuhan dan stress selama latihan. Prinsip spesifik mengatakan bahwa manfaat akan terjadi kalau rangsangan tersebut mirip atau menyerupai gerakan-gerakan yang dilakukan pada olahraga tersebut. Latihan berkaitan dengan unsure biomotorik maka pelatih harus tahu betul system


(28)

energi apa dan unsur- unsure fisik apa yang paling dibutuhkan yang dominan untuk cabang olahraga yang dilatihnya.(Rubianto Hadi, 2007:55)

2.2.6 Prinsip-prinsip latihan a) Prinsip individualisasi

Atlet mempunyai perbedaan individu dalam latar belakang kemampuan, potensi dan karakteristik. Latiahn harus dirancang dan disesuaikan dengan kekhasan setiap atlet agar menghasilkan hasil yang terbaik. Faktor-faktor yang harus diperhitungkan antara lain : umur, jenis kelamin, ciri-ciri fisik, status kesehatan, lamanya berlatih, tingkat kesegaran jasmani, tugas sekolah/pekerjaan/keluarga, ciri-ciri psikologis, dan lain-lain. Melihat keadaan individu atlet, pelatih akan mampu memberikan dosis yang sesuai dengan kebutuhan atlet dan membantu masalah-masalah yang dihadapi atlet.

Penyebab ketidakberhasilan seorang pelatih dalam mempersiapkan atlet atau timnya,dapat disebabkan oleh kurang pahamnnya prinsip individualisasi ini. prestasi seseorang atau tim dapat dicapai secara optimal apabila setiap program latihan apapun yang diberikan mengacu pada asas individualisasi ini. (Rubianto Hadi, 2007:57)

b) Prinsip variasi latihan

Latihan fisik yang dilakukan dengan benar sering kali menuntut banyak waktu dan tenaga atlet. Latihan yang dilakukan dengan berulang-ulang dan monoton dapat menyebabkan rasa bosan (bored). Untuk mencegah itu harus diterapkan latihan-latihan yang bervariasi. Latihan kekuatan otot tungkai misalnya, selain leg press dapat pula diciptakan bentuk-bentuk latihan lain yang sama manfaatnya sepeti


(29)

lompat bangku, naik tangga, sepakbola jongkok, dan lain-lain. (Rubianto Hadi, 2007:58)

c) Prinsip pedagogig

Latihan pada dasarnya proses pendidikan yang membantu individu dalam meningkatkan kemampuan kognitif, efektif, psikomotor. Prinsip pedagogig

mengarahakan latihan mengikuti berbagai kaidah yaitu : multilateral,

pengembangan, kesehatan, kebermanfaatan, kesadaran, sistematis, dan gradual. Prinsip pedagogig pelatih dituntut memberikan kesadaran yang penuh akan setiap beban latihan yang diberikan kepada atlet dengan segala manfaat positif maupun dampak negatifnya sehingga setiap latihan yang diberikan perlu dirancang secara sistematis dan meningkat secara gradual untuk menjamin semua unsur pendidikan yang dapat tercapai. (Rubianto Hadi, 2007:59)

d) Prinsip keterlibatan aktif

Tugas pelatih dalam proses latihan adalah memberlakukan atlet dengan kesempatan yang sama oleh karena itu pelatih perlu merancang menejemen latihanya agar setiap atlet dapat melaksanakan kegiatan secara optimal. Keterlibatan atlet berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut

a. Kegiatan fisik

Atlet dapat melaksanakan aktifitas fisik dengan kesempatan yang sama pada setiap sesi latihan.

b. Kegiatan mental

Atlet dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penyusunan program latihan, pelaksanaan latihan, kompetisi dan berbagai hal yang berkaitan


(30)

dengan pengembangan kepribadaian dan kedewasaan atlet. (Rubianto Hadi, 2007:59)

c. Prinsip recovery (pemulihan)

Recovery atau pemulihan merupakan faktor yang amat kritikal dalam pelatihan olahraga modern karena itu pelatih harus dapat menciptakan kesempatan-kesempatan recovery dalam sesi-sesi latihanya. Prinsip recovery harus dianggap sama pentingnya dengan prinsip overload.

Perkembangan atlet tergantung pada pemberian istirahat yang cukup seusai latihan, agara efek latihan dapat dimaksimalisasi.Hal tersebut sesuai dengan recovery yang mengatakan bahwa kalau kita ingin berprestasi maksimal, maka setelah tubuh diberi rangsangan berupa pembebanan latihan, harus ada “complete recovery”.Sebelum pemberian stimulus berikutnya. Tanpa recovery yang cukup seusai latihan yang berat, tak akan banyak manfaatnya bagi atlet.

Lamanya recovery masih tergantung dari kelelahan yang dialami oleh atlet atas latihan sebelumnya. Makin besar kelelahan yang dirasakan,makin lama waktu yang dialokasikan untuk pemulihan.

Lama wakturecovery bergantung pada: a. Individu atlet

b. tingkat kelelahan yang diderita oleh atlet c. system energyyang terlibat


(31)

Tingkat recovery antara sesi latihan tidak cukup, maka kelelahan akan semakin menumpuk, (accumulate), sehingga proses adaptasi semakin tertunda, penurunan prestasi, kemungkinan terjadinya cedera semakin terbuka.

d. Prinsip pulih asal (reversibility)

Pelatih sering mengatakan bahwa bila anda melakukan latihan akan menggunakan prinsip ini maka anda akan kehilangan lamanya istirahat yang dilakukan jangan terlalu lama, karena kalau terlalu lama maka kondisi tubuh akan kembali ke asal, dan sebaliknya bila tidak diberi istirahat sama sekali juga tidak aka nada peningkatan. (Rubianto Hadi, 2007:61)

e. Prinsip pemanasan (warming up)

Pemanasan bertujuan mneyiapkan fisik dan psikis sebelum latihan selain itu pemanasan dilakukan terutama untuk menghindari cedera. Bentuk-bentuk pemanasan meliputi : jogging, peregangan statis, peregangan dinamis, dan pelemasan persendian. (Rubianto Hadi, 2007:61)

f. Prinsip pendinginan (cooling down)

Pendinginan bertujuan untuk mengembangkan kondisi fisik dan psikis pada keadaan semula.Pendinginan dilakukan seperti aktifitas pemanasan dengan intensitas yang lebih rendah. (Rubianto Hadi, 2007:62)

2.2.7 Pentahapan latihan a) Tahap latihan dasar

Tahap awal yang harus dilewati oleh atlet muda sebelum masuk dalam spesialisasi pada satu-satunya cabang yang akan ditekuni. Sasaran yang harus dicapai pada tahap latihan ini adalah sebagai berikut :


(32)

a. Pengembangan kondisioning dan koordinasi.

b. Pengembangan pola gerak dasar olahraga yang akan ditekuni. c. Kesiapan berlatih dan pembentukan kepribadian yang baik. d. Menanamkan pengalaman pada latihan dan kompetisi.

e. Menemukan bakat atlet dan mengembangkannya. (Rubianto Hadi, 2007:64) b) Tahap latihan lanjutan

Tahapan latihan penghubung dari tahap latihan dasar menuju tahap prestasi tinggi pada tahap ini tujuan latihan adalah memperkuat pondasi ketrampilan, kualitas, dan kemampuan fisik. Dan melakukan latihan yang lebih khusus pada cabang olahraga yang ditekuni. Tahap ini dimulai pada usia 8 tahun. cabang yang akan ditekuni. Sasaran yang harus dicapai pada tahap latihan ini adalah sebagai berikut :

a. Memperkuat kemampuan untuk berlatih dan menghadapi berbagai kendala psikologis dan fisik serta sosial

b. Mengembangkan harmonisasi kondisi fisik seperti : kekuatan, kecepatan, daya tahan, dan kelincahan

c. Mengembangkan tahap teknik dan taktik dengan melakukan berbagai uji coba atau implementasi pada latihan dan melakukan pertandingan-pertandingan

c) Tahap prestasi tinggi

Bagian terakhir pada seluruh proses latihan. Tujuan tahap ini adalah kemampuan atlet untukk mengikuti kejuaraan nasional dan internasional serta mencatatkan prestasi terbaik.Sasaran pada tahap ini adalah melakukan spesialisai pada tingkat tinggi untuk mencapai prestasi. (Rubianto Hadi, 2007 : 65)


(33)

2.3 Pengertian Pelatih

Pelatih adalah seorang yang professional yang tugasnya membantu olahragawan dan tim dalam memperbaiki penampilan olahraga. Karena pelatih adalah suatu profesi, maka sebaiknya pelatih harus dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar/ukuran professional yang ada. Sedangkan yang sesuai dengan profesi adalah pelatih harus dapat memberikan pelayanan pelatihan sesuai dengan perkembangan mutakhir pengetahuan ilmiah dibidang yang ditekuni menurut Pate Rotella (Sanusi Hasibuan Dkk, 2009:8)

Seorang pelatih dalam menjalankan profesinya memerlukan falsafah, falsafah merupakan pegangan dalam menjalankan tugasnya.

2.3.1 Kriteria pelatih

Beberapa ahli dalam bidang kepelatihan telah banyak memberikan pandangan tentang kualifikasi yang harus di punyai oleh pelatih bila menginginkan dirinya menjadi pelatih yang sukses. Menurut Ecky Tamtelahitu bahwasanya untuk menjadi seorang pelatih yang sukses harus memounyai beberapa kemampuan, diantaranya adalah :

a. pekerja keras b. antusias yang tinggi c. jujur

d. disiplin

e. menghargai waktu f. pantang mundur g. berpenampilan baik


(34)

h. menepati janji

i. melakukan sesuai dengan kata-katanya j. tahan dikritik

k. dapat bekerjasama dengan orang lain

l. mempunyai bekal ilmu pengetahuan dibidangnya m. mempunyai skill

n. simpatik

o. mempunyai personal approach yang baik p. berpikir positif

q. bersikap apa adanya r. tidak membeda-bedakan

s. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2.3.2 Peran dan Tugas Pelatih

Untuk dapat melakukan tugas dan peran dengan baik pelatih harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Menciptakan komunikasi yang sebaik-baiknya

Hebatnya seorang pelatih tidak akan dapat membina atlet dengan baik apabila tidak ada ketersediaan psikologi dari atlet untuk mendengarkan dan menerima petunjuk-petunjuk dari pelatihnya. Interaksiedukatif perlu diciptakan oleh pelatih, yaitu interksi antara pelatih dan atlet dan antara sesame atlet yang didasarkan atas nilai-nilai pendidikan yaitu antara lain rasa keakraban, keterbukaan, penuh kasih sayang, kesediaan untuk dikoreksi, menerima saran-saran dan sebagainya yang semua itu didasarkan atas sikap-sikap positif-konstruktif.


(35)

2) Memahami watak, sifat-sifat, kebutuhan dan minat

Atlet sebagaimana keberhasilan pendidikan juga akan ditentukan oleh seberapajauh kita memperhatikan minat (interest), kebutuhan (needs), dan kemampuan (ability) yang harus dikembangkan dari subyek didik. (Dewey, 1964:4) 3) Pelatih harus mampu menjadi motivator

Pelatih harus mampu menjadi motivator yang baik, dengan kemampuan pelatih membangkitkan motivasi atlet akan meningkatkan kepercayaan diri ini memungkinkan atlet meraih prestasi optimal.

4) Membantu atlet dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Pelatih harus mampu membantu memecahkan problema yang dihadapai atlet baik problema dalam latihan dan pertandingan maupun problema dalam keluarga, sekolah ataupun pekerjaan.Sehubungan dengan hal itu maka harus dipikirkan bagaimana menyiapkan atlet agar matang menghadapi pertandingan-pertandingan. Belajar mengatsai stress merupakan hal yang sangat penting agar dapat memiliki kematangan sebagai juara. Permasalahan-permasalahan yang bersifat teknis maupun pribadi selalu dihadapi atlet, dan untuk itu pelatih harus selalu peka, selalu memperhatikan keadaan dan perkembangan individu atlet yang dibina.

Secara rinci tugas dan peran yang harus dijalankan seorang pelatih adalah sebagai berikut :

1) tugas pelatih a. mencari bibit

b. melatih secara efektif dan efisien c. menyuusun program latihan


(36)

d. menyusun menentukan taktik pertandingan e. menilai hasil

f. membuat laporan

g. melakukan penelitian untuk pengembangan 2) peran pelatih

a. sebagai pemimpin b. sebagai instruktur c. sebagai guru d. sebagai trainer e. sebagai motivator f. sebagai pekerja sosial g. sebagai teman

h. sebagai ilmuan i. sebagai manager j. sebagai pelajar k. sebagai administrator l. sebagai orangtua

m. sebagai humas/agen publikasi (Rubianto Hadi 2007 : 6-8)

2.3.3 Manajemen Pelatih

Seorang pelatih menunjukan bahwa pelatihan adalah suatu bidang tugas yang beragam yang menuntut kompetensi keterampilan yang beragam dan luas. Sebagai pelatih seorang harus mempunyai kemampuan untuk menyusun program jangka


(37)

pendek maupun jangka panjang dan mengorganisasi usaha-usaha regunya untuk mencapai tujuan. Seorang pelatih harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan berbagai lapisan kalangan yang luas yang meliputi administrator olahraga tingkat tinggi sampai pada seorang atlet.

Seorang pelatih harus sanggup menganggarkan sumber daya manusia dan keuangan yang tersedia untuk menyusun suatu program. Fungsi pelatih sebagai pemimpin menarik untuk dikaji dan dievaluasi, karena salah satu kuncu utamadalam keberhasilan para atletnyaterletak pada kemampuan seorang pelatih dalam memimpin atletnya, hal ini terjadi dari interaksi yang terjadi di lapangan. Yang mengemukakan bahwa pelatih mempunyai tugas sebagai perencana, pemimpin, teman, pembimbing,dan pengontrol program latihan. Oleh karena banyaknya faktor-faktor yang dapat menjadikan seorang pelatih berhasil, maka diperlukan pengembangan ketrampilan manajemen olahraga khususnya kepelatihan yang memadai yang dapat mengantarkan seorang pelatih agar dapat memaksimalkan daya guna kepelatihannya.

2.4 Potensi Atlet

Sumber daya atlet memiliki peran yang sangat strategis dalam pembinaan prestasi olahraga khususnya bulutangkis, karena atlet adalah merupakan objek yang berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu cabang olahraga dapat berprestasi merupakan sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh suatu cabang olahraga, sehingga dapat mencapai prestasi yang optimal. Atlet adalah seseorang yang telah melakukan pelatihan dari salah satu cabang olahraga secara kontinyu dalam waktu


(38)

tertentu serta telah menunjukkan peningkatan prestasi secara bertahap. ( Harsuki, 2012:104)

2.5 Bakat

Bakat adalah dasar kepandain, sifat dan pembawaan yang dibwa sejak lahir. Bakat pada umumnya diartikan sebagai suatu kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu untuk dikembangkan lebih lanjut dan dilatih, yaitu agar abakat itu dapat terwujud.

2.5.1 Tujuan identifikasi bakat

tujuan identifikasi bakat adalah untuk memprediksikan suatu derajat yang tinggi tentang kemungkinan sarana atlet akan mampu menyesuaikan dan menyelesaikan program latihan junior dengan baik dalam olahraga yang di pilih, agar ia dapat layak mengukur secara pasti, melakukan tahap selanjutnya. Tujuan umum dari identifikasai bakat aank dan remaja adalah meningkatkan standar prestasi olahraga, yakni peningkatan standar prestasi pada kompetisi nasional dimaksimalkan melalui bakat yang dimiliki atlet pada cabang olahrga tertentu agar menjadi sukses dikompetisi tingkat internasional. (Yudiana, 2007:53)

sedangkan tujuan khusus dari identifikasi bakat anak dan remaja antara lain sebagai berikut :

a. memetakan bakat anak dan remaja dengan kesempatan untuk berkembang pada ketrampilan olaraga yang ditekuninya.

b. Optimis terhadap potensi seluruh individu pada kesuksesan prestasi olahraga c. Meningkatkan rangsangan yang cukup untuk partisipasi secara berkelanjutan.


(39)

d. Mengendalikan keidaksesuain cabang olahraga yang ditekuni oleh anak dan remaja sehingga mengurangi kemungkinan cedera saat olahraga.

Proses identifikasi bakat untuk mendapatkan calon atlet yang kelak dihrapkan dapat meraih prestasi diperlukan upaya dengan beberapa tahapan. Ada beberapa tahapan yang harus disiapkan atlet yaitu :

a. Mencari calon atlet berbakat b. Memilih calon atlet pada usia muda

c. Memonitor calon atlet tersebut secara terus menerus dan teratur d. Membantu calon atlet agar dapat meraih prestasi puncak

2.5.2 Metode identifikasi bakat

bahwa ada dua metode dalam mengidentifakasi bakat calon atlet :

a. seleksi alam merupakan pendekatan yang normal, dan cara pengembangan alam olahraga dalam olahraga tertentu. Seleksi ini menganggap bahwa atlet mengikuti olahraga tertentu sebagai hjasil dari pengaruh setempat, misal tradisi sekolah, harapan orangtua, atau teman sebaya. Dengan demikian evolusi prestasi atlet ditentukan oleh seleksi alam yang bergantung pada beberapa faktor. Pendekatan dengan selelsi alam ini seringkali berjalan lambat. Seleksi alam lebih sedikit memerlukan persyaratan tinggi atau berat badan misalnya : bola basket, bola voli, sepakbola dan sebagainya. Demikian juga olahraga yang memerlukan kecepatan, waktu reaksi, koordinasi dan power seperti lari cepat, judo, hockey, nomor lompat, dan sebagainya.

b. Seleksi ilmiah Suatu pendekatan untuk mengidentifikasi bakat anak dengan cara menyeleksi prospek kemampuan alami yang telah dimiliki anak untuk diarahakan


(40)

pada olahraga yang sesuai dengan potensinya dan dilakukan dalam bentuk tes ilmiah oleh para ilmuan. Contohnya untuk cabang olahraga yang memerlan tinggi atau berat badan seperti basket, bola voli, sepabola, atau even-even melempar pada cabang olahraga atletik. Seleksi ilmiah menjadi penguat untuk betul dipertimbangkan. Begitu pula, untuk olahraga yang didominasi oleh unsur percepatan seperti waktu reaks, koordinasi dan power. Misalnya pada lari cepat, silat, gulat, sepakbola, bola voli atau nomor lompat pada olahraga atletik. Dengan bantuan dari ilmuan olahraga.

2.5.3 Kriteria pemilihan atlet

kriteria penilaian untuk pemilihan atlet berbakat :

a. aspek biologis yang meliputi : potensi/kemampuan dasar tubuh, fungsi organ tubuh, postur dan struktur tubuh.

b. Aspek psikologis yang meliputi: intelektual/kecerdasan/IQ, motivasi, kepribadian dan kerja syaraf

c. Umur yang meliputi :usia secara kronologis dan usia secara psikologis. d. Keturunan

e. Aspek lingkungan

2.6 Organisasi

Pengorganisasian berarti mempersatukan sumber-sumber daya pokok dengan cara yang teratur dan mengatur orang-orang dalam pola yang sedemikian rupa, hingga mereka dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. ( Harsuki, 2012:105)


(41)

Pengorganisasian juga berarti mempersatukan orang-orang pada tugas yang saling

berkaitan. Istilah pengorganisasian berasal dari perkataan “organism”, yang merupakan sebuah entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan. Apabila suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih bekerjasama kearah suatu tujuan bersama, maka hubungan antara mereka dapat menimbulkan permasalahan, misalnya siapa yang mengambil keputusan, siapa yang melaksanakan pekerjaan dan seperti apa, tindakan apa yang perlu dilakukan apabila terdapat kondisi-kondisi tertentu.

Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, hingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu. George R. Terry (1986) dalam (Harsuki, 2012:105)

Organisasi merupakan badan, wadah, tempat dari kumpulan orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Selain itu, organisasi juga merupakan suatu struktur fungsi dan sistem kerjasama yaitu adanya suatu struktur dan sistem kerjasama yang dilakukan berdasarkan aturan dan penjabaran fungsi-fungsi pekerjaan secara formal.

Organisasi juga dapat didefinisikan sebagai kelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk merealisasikan tujuan bersama. Berdasarka definisi tersebut jelas bahwa dalam suatu organisasi paling tidak terdapat tiga


(42)

elemen yang satu sama lainnya sulit untuk dipisahkan. Ketiga elemenorgainisasi tesebut adalah sebagai berikut :

a. Terdiri dari sekelompok orang b. Adanya interaksi dan kerjasama c. Memiliki tujuan bersama

(Amirullah, Haris Budiyono, 2004:166)

Elemen utama dari suatu organisasi adalah adanya sekelompok orang yang secara sadar menggabungkan diri dengan ikatan norma, peraturan ketentuan, dan kebijakan yang telah diformulasikan dan masing masing pihak pihak siap untuk menjalankannya dengan penuh tanggung jawab. Elemen kedua adalah bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok orang-orang yang saling mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan menerima, dan juga saling bekerjasama untuk melahirkan dan merealisasikan suatu maksud(purpose), sasaran(objectives), dan tujuan(goal)

Elemen terakhir adalah bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerjasama tersebut diarahkan pada suatu titik tertentu yang merupakan tujuan bersama dan ingin direalisasikan. Setiap organisasi mempunyai tujuan tertentu yang telah diformulasikan secara bersama-sama diantara orang-orang yang terikat didalamnya. Tujuan bersama hendak direalisasikan tersebut dapat merupakan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Termasuk juga tujuan-tujuan yang pencapaiannya secara rutin maupun tujun-tujuan pencapaiannya dilakukan secara berkala saja.(Amirullah,Haris Budiyono 2004:166 -167)


(43)

2.7 Sarana dan Prasarana

2.

7.1 Pengertian Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana adalah olahraga adalah suatu bentuk permanen baik itu ruangan di luar maupun di dalam. Semua lapangan dan bangunan olahraga beserta

perlengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan.Sumber

http//rosi46nelly.wordpress.com (Acessed 08/05/2015) 2.7.2 Prasarana Olahraga

Prasarana berarti segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses (usaha atau pembangunan). Dalam olaharaga prasarana didefinisikan sebagai sesuatu yang mempermudah ataumemperlancar tugas dan memiliki sifat yang relatif permanen. (Soepartono,2000:5)

Berdasarkan definisi tersebut dapat disebutkan beberapa contoh prasarana olahraga ialah: lapangan bola basket, lapangan tenis, gedung olahraga (hall), stadion olahraga, stadion atletik dan lain-lain. Gedung olahraga merupakan prasaran berfungsi serba guna yang secara berganti-ganti dapat digunakan untuk pertandingan beberapa cabang olahraga.Gedung olahraga dapat digunakan sebagai prasarana pertandingan bola voli, pertandingan bulutangkis dan lain-lain.Pengertian prasarana sebenarnya bukan hanya terbatas pada hal-hal yang terkait dengan arena kegiatan olahraga saja.Tetapi segala sesuatu di luar arena ikut memperlancar jalannya aktifitas olahraganya juga disebut prasarana.


(44)

2.7.3 Sarana Olahraga

Istilah sarana olahraga adalah terjemahan dari “facilities”, yaitu sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani.

Sarana olahraga dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:

1. Peralatan (apparatus), ialah sesuatu yang digunakan, contoh: peti loncat, palang sejajar, dan lain-lain.

2. Perlengkapan (device), yaitu

a. Sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana misalnya net, bendera untuk tanda, garis batas dan lain-lain.

b. Sesuatu yang dapat dimainkan atau dimanipulasi dengan tangan atau kaki, misalnya: bola, raket pemukul dan lain-lain.

Seperti halnya prasarana olahraga, sarana yang dipakai dalam kegiatan olahraga pada masing-masing cabang olahraga tersebut dipakai sebagai materi kegiatan. (Soepartono,2000:6)

2.8 Fasilitas Olahraga

Fasilitas olahraga ialah semua prasarana olahraga yang meliputi semua lapangan atau bangunan olahraga beserta perlengkapnnya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga.berdasarkan batasan diatas, istilah fasilitas olahraga sudah mencakup pengertian sarana dan prasarana perlengkapan.Dalam pembicaraan sehari-hari istilah fasilitas olahraga ini sudah populer, sehingga tidak ada kesulitan jika pada pembicaraan selanjutnya istilah ini kadang-kadang digunakan. (Soepartono,2000:6).


(45)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam melaksanakan

penelitiannya.Sudah terang, metode yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan.Desain penelitian harus sesuai dengan metode penelitian yang dipilih.Prosedur serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok dengan metode penelitian yang digunakan. Karena itu sebelum melaksanakan penelitian, seorang peneliti perlu menjawab tiga buah pertanyaan pokok sebagai berikut:

1) Urutan kerja apakah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian? 2) Alat-alat apa saja yang digunakan dalam mengukur ataupun dalan

mengumpulkan data?

3) Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?(Moh.Nazir, 2009:44) 3.2 Jenis Penelitian

Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. (Lexy J. Meleong, 2001:11)


(46)

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu mengenai pembinaan atlet, organisasi, sarana dan prasarana di klub PB. Sinar Mutiara Pemalang.

3.4 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Klub Bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang

3.5 Sumber data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.(Lexy J. Meleong, 2001:157). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan responden, fasilitas, aktivitas klub, dan dokumen.

3.5.1 Responden

Adalah orang yang yang melakukan jawaban saat interview atau wawancara.Dalam

hal ini peneliti melakukan interview dengan responden pemilik klub, pengurus, pelatih dan atlet di klub PB Sinar Mutiara Pemalang.

3.5.2 Fasilitas Klub

Fasilitas yang dimaksud adalah sarana dan prasarana yang berupa tempat latihan, serta alat-alat yang digunakan untuk kegiatan pembinaan prestasi olahraga bulutangkis.


(47)

3.5.3 Aktivitas Klub

Segala tindakan dan tingkah laku seseorang yang berkaitan dengan aspek-aspek pembinaan prestasi olahraga yang berlangsung di tempat kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan prestasi olahraga bulutangkis.

3.5.4 Dokumen

Catatan tertulis dan foto atau gambar yang diperoleh dari tempat peneliti yang berkaitan dengan aspek produksi dan dapat dijadikan data yang pasti.

3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Wawancara (Interview)

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antara sipenanya atau pewawancara dengan sipenjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) (Moh. Nazir, 2009 : 193).

Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk Tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Beberapa hal dapat membedakan wawancara dengan percakapan sehari-hari, antara lain:

a) Pewawancara dan responden biasanya belum saling mengenal sebelumnya; b) Respoden selalu menjawab pertanyaan.

c) Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban, tetap harus selalu bersifat netral.

d) Pertanyaan yang dinyatakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumnya(interview guide) (Moh. Nazir, 2009:194).


(48)

Tabel 1 Kisi-Kisi Pertanyaan

Konsep Aspek Bahasan

Upaya mencapai prestasi dalam olahraga

merupakan hal yang komplek, yaitu meliputi beberapa faktor diantaranya adalah organisasi program latihan, saranadan

prasarana dan prestasi dari klub PB. Sinar Mutiara Pemalang.

I. Pembinaan Prestasi

II. Organisasi

III. Prestasi

IV. Sarana dan prasarana

1. minat dan motivasi atlet

2. peran atlet dalam peningkatan prestasi

3. peran pelatih dalam peningkatan prestasi

4. aspek-aspek latihan

5. metode latihan

6. tahapan-tahapan pembinaan

7. periode program latihan

8. strategi pembinaan khusus

1. peran organisasi dalam pembinaan prestasi 2. tata kelola/administrasi 3. rekruitmen atlet 4. Rekruitmen pelatih 1. kompetisi yang diikuti 2. prestasi yang di raih

1. Peran peting sarana dan prasarana

2. keadaan sarana dan prasarana

3. ketersediaan sarana dan prasarana


(49)

3.6.2 Pengamatan atau observasi

Observasi atau pengamatan meliputi : kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap.apa yang dikatakan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung didalam artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes,kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara. (Suharsimi Arikunto, 2010:199-200)

3.6.3 Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. (Suharsimi Arikunto, 2006:231).

3.7 Teknik analisis data

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.(Moh. Nazir,2009:346)

3.7.1 Reduksi Data

Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Data hasil mengikhtiarkan dan memilah milah berdasarkan satuan konsep,tema, dan kategori tertentu akan


(50)

memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.(Wiratna Sujarweni, 2014:35)

3.7.2 Penyajian Data

Data yang diperoleh dan dibuat dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya.

3.7.3 Menarik kesimpulan atau verifikasi

Kegiatan penyimpulan merupakan langkah lebih lanjut dari kegiatan reduksi dan penyajian data. Data yang sudah direduksi dan disajikan secara sistematis akan disimpulkan sementara. Kesimpulan yang diperoleh pada tahap awal biasanya kurang jelas, tetapi pada tahap-tahap selanjutnya akan semakin tegas dan memiliki dasar yang kuat. Kesimpulan sementara perlu diverifikasi. Teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi adalah triangulasi sumber data dan metode, diskusi teman sejawat, dan pengecekan anggota.(Wiratna Sujarweni, 2014:35)


(51)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan antara lain : 1) Program pembinaan atlet yang ada sudah sesuai dan perlu ditingkatkan secara

berkelanjutan agar tercipta atletdi PB. Sinara Mutiara Pemalang yang mampu berprestasi ditingkat nasional.

2) Organisasi yang berada di PB. Sinar Mutiara Pemalang telah berjalan cukup baik, hal itu ditunjukkan dengan pengelolaan administrasi baik oleh pemilik klub untuk membantu atlet yang kurang mampu. Namun perlu dilakukan sedikit pembenahan.

3) Prestasi yang telah diraih di Klub PB.Sinar Mutiara Pemalang cukup memuaskan diantarannya menjuarai beberapa kejuaraan di tingkat lokal Kabupaten Pemalang dan Karisidenan Pekalongan.

4) Sarana dan prasarana di PB. Sinar Mutiara Pemalang masih menyewa dengan kondisi memadai dan sesuai dengan standar yang ada sebagai fasilitas penunjang latihan meskipun perlu dilakukan sedikit pembenahan sarana yang ada saat ini.


(52)

4.2 Saran

Berdasarkan simpulan maka beberapa saran yang dapat penelitit berikan antara lain sebagai berikut :

1) Pembinaan atlet di PB. Sinar Mutiara Pemalang perlu dimaksimalkan melalui pembinaan kontinu dan peningkatan program latihan secara intens agar dapat meciptakan atlet yang berprestasi ditingkat nasional.

2) Kepengurusan PB. Sinar Mutiara Pemalang perlu ditingkatkan dan dibenahi misalkan dengan menerapkan fungsi manajemen serta keaktifan semua anggota pengurus sangat diharapkan dalam rangka memaksimalkan kegiatan agar pembinaan prestasi berjalan maksimal.

3) Pencapaian prestasi perlu dimaksimalkan lagi melalui pembinaan yang terarah, terprogram dan lebih maksimal agar atlet PB.Sinar Mutiara Pemalang mampu berprestasi ditingkat nasional.

4) PB Sinar Mutiara pemalang hendaknya memiliki tempat latihan yang mandiri dan tetap demi terciptanya rasa nyaman bagi para atlet dalam mengikuti pembinaan.


(53)

DaftarPustaka.

Amirullah, Haris Budiyono.2004.Pengantar Manajemen.Yogyakarta :Graha Ilmu Djoko Pekik Irianto. 2004. Pedoman Praktis Berolahraga.Yogyakarta: Andi Offset Harsuki.2012.PengantarManajemen Olahraga.Jakarta:PTRajaGrafindo Persada.

http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/06/sarana dan prasarana-olahraga-di indonesia (Accesed 08/05/15)

https://insanajisubekti.wordpress.com/2012/12/02/pengertian-pelatih. (Accesed 5/11/14)

http://penelitihukum.org/tag/pengertian-pendanaan. (Accesed 4/10/2014).

Islahuzzaman N.2010. Identifikasi Bakat Usia Dini Siswa SD-SMP Surakarta,Jurnal Paedagogia. Jilid 13/01/2010:61-69.Surakarta:FKIP Olahraga UNS.(Accesed 13/05/2015)

James Poole. 2007. Belajar Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya.

Moeleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moh Nazir. 2009.Metodologi Penelitian.Bogor:PT Ghalia Indonesia

Muhammad Muhyi Faruq. 2008. Meningkatkan Kebugaran Tubuh Melalui Permainan Dan Olahraga Bulutangkis. Surabaya: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Rahmat Tri Kuncoro. 2010. Pembinaan Prestasi Olahraga Pada Kelas Plus

Olahraga di SMA Negeri 5 Kota Magelang Tahun 2010. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Rubianto Hadi.2007.Ilmu Kepelatihan Dasar.Semarang:CV Cipta Prima Nusantara

Said Junaidi.2003.Pembinaan Olahraga Usia Dini. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Sanusi Hasibuan, Imran Akhmad, Eko Hariyanto.2009. Evaluasi Program

Pembinaan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar di Kalimantan Timur, Riau, dan Sumatra Barat.Jakarta:Asisten Deputi IPTEK Olahraga, Deputi Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga, Kemenpora RI.


(54)

Saryono.”Prinsip dan Aplikasi Dalam Modifikasi Sarana dan Prasarana

Penjas.UNY.JPJI.Volume 3.03/Tahun

2008/April,2000:48-49.ISSN:0216-1699.(Accesed 20/05/15)

Soepartono.2000. Sarana dan Prasarana Olahraga.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional

Suharsimi Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. EdisiRevisi Jakarta : Rineka Cipta.

---.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. EdisiRevisi Jakarta : Rineka Cipta.

Sutono. 2008. Bermain Bulutangkis. Semarang:CV Aneka Ilmu.

Syahri Alhusin.2007. GemarBermainBulutangkis. Surakarta: CV “Seti-Aji”. Tohar. 2002. Ilmu Kepelatihan Lanjut. Semarang: PKLO FIK Unnes Toni Grice. 2002. Bulutangkis. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.

Yudiana,YuyunDKK.2007.Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta:Universitas Terbuka V Wiratna Sujarweni. Metodologi penelitian.Yogyakarta: PT.Pustaka Baru


(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

Lampiran 7

Kisi-kisi pertanyaan

Konsep Aspek Bahasan

Upaya mencapai prestasi dalam olahraga merupakan hal yang komplek, yaitu meliputi beberapa faktor diantaranya adalah organisasi program latihan, saranadan prasarana dan prestasi dari klub PB. Sinar Mutiara Pemalang.

A. Pembinaan Prestasi

B. Organisasi

C. Prestasi

D. Sarana dan prasarana

1. minat dan motivasi atlet

2. peran atlet dalam peningkatan prestasi 3. peran pelatih dalam peningkatan prestasi 4. aspek-aspek latihan

5. metode latihan

6. tahapan-tahapan pembinaan 7. periode program latihan 8. strategi pembinaan khusus

1. peran organisasi dalam pembinaan prestasi 2. tata kelola/administrasi

3. rekruitmen atlet 4. Rekruitmen pelatih 1. kompetisi yang diikuti 2. prestasi yang di raih

1. Peran peting sarana dan prasarana 2. keadaan sarana dan prasarana 3. ketersediaan sarana dan prasarana


(72)

Lampiran 8

PERTANYAAN UNTUK ATLET

A. Aspek Pembinaan Prestasi

1. Apa yang mendorong anda mengikuti pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar mutiara pemalang?

2. Sejak kapan anda mengikuti pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar mutiara pemalang?

3. Apakah ada pengaruh setelah mengikuti pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB Sinar mutiara pemalang?

4. Apakah harapan anda dengan mengikuti pembinaan olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar mutiara pemalang?

5. Apakah anda membantu dalam pelaksanaan pembinaan untuk mencapai prestasi optimal, apa yang anda lakukan?

6. Bagaimana peran pelatih anda dalam pembinaan pretasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar mutiara pemalang?

7. Kriteria pelatih yang baik menurut anda bagaimana, jelaskan! Apakah pelatih anda sudah seperti yang anda harapkan?

8. Perlukan adanya penambahan pelatih yang menangani pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar mutiara pemalang? B. Aspek Program latihan

1. Metode latihan apakah yang digunakan dalam pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar mutiara pemalang?

2. Adakah tahapan-tahapan pembinaan dalam pembinaan prestasi di klub bulutangkis PB. Sinar mutiara pemalang? Jelaskan!

3. Jelaskan tentang periode program latihan (jadwal latihan) dalam upaya pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar mutiara pemalang?


(73)

4. Adakah strategipembinaan khusus dari pelatih ketika akan menghadapi pertandingan, jelaskan!

C. Aspek Sarana dan prasarana

1. Menurut anda apakah sarana dan prasarana membantu dalam proses pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB Sinar mutiara pemalang?

2. Apakah kebutuhan sarana dan prasarana di klub bulutangkis PB. Sinar mutiara pemalang? sudah layak digunakan dan sesuai standar? 3. Perlukah ada penambahan sarana dan prasarana di klub bulutangkis

PB. Sinar mutiara pemalang?

4. Apa saja sarana dan prasarana yang telah ada di klub bulutangkis PB Sinar mutiara pemalang?

5. Berapa kali sarana dan prasarana yang ada digunakan untuk menyelenggarakan kejuaraan?

D. Aspek Prestasi

1. Apa saja kompetisi yang pernah diikuti atlet klub? 2. Apa saja prestasi yang pernah anda raih di klub ini?


(74)

Lampiran 9

PERTANYAAN UNTUK PELATIH

A. Aspek Pembinaan Prestasi

1. Apa yang membuat atlet anda tertarik mengikuti pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

2. Rata-rata berapa lama atlet anda mengikuti pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang, sampai mencapai prestasi puncak?

3. Apakah target yang diharapkan terhadap atlet yang anda bina dalam pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

4. Adakah kiat-kiat khusus untuk memaksimalkan kemampuan yang dimiliki atlet anda?

5. Bagaimana motivasi atlet dalam pencapaian prestasi dalam pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

B. Aspek Pelatih

1. Sebagai pelatih pelatihan apa saja yang telah anda ikuti sebagai pedoman dalam pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

2. Sejak kapan anda menjadi pelatih di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

3. Menurut anda faktor apa sajakah yang mempengaruhi pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

4. Kaitannya dengan pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang, peran apa sajakah yang telah anda berikan?

5. Pengalaman apa sajakah yang dapat anda ambil selama menjadi pelatih dalam pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?


(75)

7. Bagaimana cara anda menangani atlet usia remaja? C. Aspek Program Latihan

1. Apa sajakah aspek-aspek latihan yang diterapkan dalam pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

2. Metode latihan apa sajakah yang digunakan dalam pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

3. Adakah tahapan-tahapan pembinaan dalam pembinaan prestsi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

4. Jelaskan tentang periode program latihan (jadwal latihan) dalam upaya pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

5. Adakah strategi pembinaan khusus ketika akan menghadapi pertandingan, jelaskan!

D. Aspek Organisasi

1. Menurut anda,bagaimana peran pengurus organisasi dalam pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

2.

Bagaimana hubungan antara anda dengan pengurus klub serta stakeholder

lainnya?

E. Aspek Sarana dan Prasarana

1. Menurut anda apakah sarana dan prasarana membantu dalam proses pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

2. Apakah kebutuhan sarana dan prasarana di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang,apakah sudah layak digunakan dan sesuai standar? 3. Perlukah sarana dan prasarana di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara

Pemalang?

4. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang telah ada di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?


(76)

5. Sarana dan prasarana apa sajakah yang dimiliki klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

F. Aspek Prestasi


(77)

Lampiran 10

PERTANYAAN UNTUK PEMILIK KLUB

A. Aspek Pembinaan Prestasi

1. Bagaimana pendapat anda tentang perkembangan pembinaan prestasi olahraga bulutangkis?

2. Mengapaanda membangun PB. Sinar Mutiara Pemalang? 3. apa alasanya?

B. Aspek Organisasi

1. Kapan berdirinya organsasi klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

2. Apakah semua kegiatan pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?apakah telah dikelola dengan baik, bagaimana contohnya?

3. Bagaimana cara yang anda tempuh dalam mengatasi pendanaan untuk kegiatan pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

4. Bagaimana peran organisasi terhadap pembinaan prestasi di klub PB Sinar Mutiara pemalang?

5. Bagaimana hubungan antara anda selaku pemilik klub dg pengurus serta stakeholder lainnya?

6. Berapakah jumlah atlet dan pelatih di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

7. Bagaimana cara anda melukakan perekrutan pelatih?apakah ada kriteria-kriteria tertentu

8. Bagimana kualifikasi pelatih yang baik menurut anda C. AspekSarana Dan Prasarana


(78)

1. Bagaimanakah cara yang anda tempuh dalam penyediaan sarana dan prasarana penunjang pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

2. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang dimiliki klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang dan apa sajakah sarana dan prasarana yang dimiliki ?

D. Aspek Prestasi


(79)

Lampiran 11

PERTANYAAN UNTUK PENGURUS KLUB

A. Aspek Organisasi

4. Bagaimana peran pengurus organisasi dalam pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

5. Dari mana sumber dana yang diperoleh organisasi untuk pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

6. Bagaimana cara anda melukakan perekrutan pelatih?apakah ada kriteria-kriteria tertentu?

7. Bagimana kualifikasi pelatih yang baik menurut anda? B. Aspek Sarana dan Prasarana

1. Menurut anda apakah sarana dan prasarana membantu dalam proses pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

2. Apakah kebutuhan sarana dan prasarana di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang, apakah sudah layak digunakan dan sesuai standar? 3. Perlukah ada penambahan sarana dan prasarana di klub bulutangkis

PB. Sinar Mutiara Pemalang?

4. Bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang telah ada diklub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

5. Sarana dan prasarana apa sajakah yang dimiliki klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

C. Aspek Prestasi


(80)

Lampiran 12

HASIL WAWANCARA

Nama : Listiana

Profesi : Atlet putri

PERTANYAAN

JAWABAN

PEMBINAAN PRESTASI

Apa yang mendorong anda mengikuti pembinaan di klub PB Sinar Mutiara Pemalang, apa ada dukungan dari pihak luar?

Tidak ada,karena tertarik terhadap olahraga bulutangkis serta keinginan untuk menjadi atlet bulutangkis terkenal. Sejak kapan anda mengikuti pembinaan prestasi

olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

Sejak kelas 3 SMP,sekitar tahun 2013.

Apakah ada pengaruh setelah mengikuti pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

Ada,terutama skill bermain bulutangkis.dari tidak bisa menjadi bisa.

Apa harapan anda dengan mengikuti pembinaan olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Ingin menjadi atlet bulutangkis hebat dengan menjuarai berbagai kejuaraan dan mengharumkan nama kota pemalang

Bagaimana peran pelatih anda dalam pembinaan pretasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Pelatih selalu memberi arahan dan motivasi dalam berlatih.

Apakah pelatih anda sudah seperti yang anda harapkan?

Sudah,pelatih telah berusaha keras untuk melatih.


(81)

di klub PB.Sinar Mutiara Pemalang? yang ada sudah cukup untuk menangani atlet.

Program latihan Metode latihan apakah yang digunakan dalam pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Metode latihan yang kontinyu dan terarah agar mampu

menciptakan atlet dengan mental juara.

Bagaimanakah tahapan-tahapan pembinaan dalam pembinaan prestasi di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang? Jelaskan!

Atlet- atlet digolongkan menjadi beberapa kelas yaitu usia dini,anak dan pemula/remaja serta setiap kelas dipegang oleh pelatih masing-masing.

Jelaskan tentang periode program latihan (jadwal latihan) dalam upaya pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Latihan dilakukan 5x seminggu yaitu senin,selasa,rabu,kamis dan sabtu.senin fokus ke drill, selasa fokus ke stroke,rabu fokus ke footwork,kamis fokus ke strategi permainan dan sabtu uji tanding.

Adakah strategi pembinaan khusus dari pelatih ketika akan menghadapi pertandingan, jelaskan!

Ada,yaitu pembekalan mental dan arahan kepada atlet jelang pertandingan.

Sarana dan prasarana

Menurut anda apakah sarana dan prasarana yang ada telah berperan dalam proses pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Sangat berperan,karena sarana dan prasarana yang lengkap tentu akan memacu atlet untuk giat berlatih.

Apakah ketersediaan sarana dan prasarana di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang sudah layak digunakan dan sesuai standar?

Sudah layak dan sesuai standar.

Perlukan ada penambahan jumlah sarana dan prasarana di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?


(82)

di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang? fitness center. Prestasi Apa saja kejuaraan yang pernah diikuti atlet ? Sinar cristal cup 2013

Bascoro aji cup 2014 Piala karisidenan 2013


(83)

HASIL WAWANCARA

Nama : Patuh Aziz Nugroho

Profesi : Atlet Putra

PERTANYAAN

JAWABAN

PEMBINAAN PRESTASI

Apa yang mendorong anda mengikuti pembinaan di klub PB Sinar Mutiara Pemalang, apa ada dukungan dari pihak luar?

Tidak ada,Karena cita- cita sejak kecil yaitu ingin menjadi pemain bulutangkis yang terkenal.

Sejak kapan anda mengikuti pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

Sejak kelas 2 SMP,sekitar tahun 2012

Apakah ada pengaruh setelah mengikuti pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang?

Ada,teknik bermain bulutangkis lebih terasah.

Apa harapan anda dengan mengikuti pembinaan olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Bisa menjadi pemain bulutangkis hebat dan menghrumkan nama pemalang serta indonesia

Bagaimana peran pelatih anda dalam pembinaan pretasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Peran pelatih sangat baik,yaitu dengan membina atlet dengan penuh kesabaran dan sungguh- sungguh

Apakah pelatih anda sudah seperti yang anda harapkan?

Sudah,pelatih telah membina atlet dg baik dan penuh tanggung jawab.

Apakah perlu adanya penambahan jumlah pelatih di klub PB.Sinar Mutiara Pemalang?

Tidak perlu,karena jumlah pelatih yang ada cukup untuk membina atlet.


(84)

PB. Sinar Mutiara Pemalang? dapat terasah

Bagaimanakahtahapan-tahapan pembinaan dalam pembinaan prestasi di klub bulutangkis PB.Sinar Mutiara Pemalang? Jelaskan!

Atlet digolongkan menjadi 3 kelas.yaitu kelas usia dini,anak dan pemula/remaja.serta tiap kelas memiliki pelatih masing-masing agar pembinaan lebih maksimal.

Jelaskan tentang periode program latihan (jadwal latihan) dalam upaya pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Latihan dilakukan 5 kali dalam seminggu.yaitu

senin,selasa,rabu,kamis dan sabtu.senin fokus ke drill,selasa fokus ke stroke,rabu fokus ke footwork,kamis fokus ke strategi permainan dan sabtu untuk uji tanding.

Adakah strategi pembinaan khusus dari pelatih ketika akan menghadapi pertandingan, jelaskan!

Ada,yaitu pembekalan motivasi dan mental.

Sarana dan prasarana

Menurut anda apakah sarana dan prasarana yang ada telah berperan dalam proses pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Sangat berperan,karena sarana dan prasarana yang ada cukup lengkap untuk menunjang proses berlatih.

Apakah ketersediaan sarana dan prasarana di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang sudah layak digunakan dan sesuai standar?

Sudah.

Perlukan ada penambahan jumlah sarana dan prasarana di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Perlu,terutama jumlah lapangan.

Sarana dan prasarana apa sajakah yang telah ada di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Lapangan 3 line,fitness center dan kantin


(85)

Bascoro aji cup 2013 Sirnas


(86)

HASIL WAWANCARA

Nama : Daryanto

Profesi : Pelatih

PERTANYAAN

JAWABAN

PEMBINAAN PRESTASI

Apa yang membuat anda untuk menjadi pelatih di Klub PB.Sinar Mutiara Pemalang, apa ada dukungan dari pihak luar?

Tidak ada dukungan dari pihak luar.karena hobi saya pada olahraga bulutangkis dan ingin menciptakan atlet berprestasi.

berapa lama atlet anda mengikuti pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB Sinar Mutiara Pemalang, sampai menuju prestasi puncak?

Saya targetkan untuk anak minimal 2-3 tahun untuk dapat meraih prestasi puncak.

Apakah target yang diharapkan terhadap atlet dalam pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Target yang diharapkan yaitu agar atlet mampu berprestasi setinggi mungkin, atau minimal bisa menjuarai kejuaraan daerah.

Apakah ada latihan khusus untuk dalam pembinaan prestasi atlet?

Ada,yaitu latihan privat yang meliputi latihan teknik,taktik,fisik dan pembekalan mental.

Bagaimana motivasi atlet dalam pencapaian prestasi dalam pembinaan prestasi olahraga di klub bulutangkis PB. Sinar Mutiara Pemalang?

Selain melatih atlet didalam lapangan,untuk membentuk motivasi atlet saya juga

bekerjasama dengan orangtua atlet untuk melakukan pendekatan dalam komunikasi diluar lapangan.

Sebagai pelatih pelatihan apa saja yang telah anda ikuti sebagai pedoman dalam pembinaan

Belajar dari pengalaman sebagai pemain bulutangkis daerah di masa lalu.serta mengikuti pelatda.


(1)

106

Wawancara dengan atlet putri PB. Sinar Mutiara Pemalang


(2)

107

Wawancara dengan atlet putra PB. Sinar Mutiara Pemalang


(3)

108

Wawancara dengan pelatih Klub PB. Sinar Mutiara Pemalang


(4)

109


(5)

110

Suasana saat latihan


(6)

111

Fitness center di Klub PB Sinar Mutiara Pemalang