Desain Jaringan Perencanaan Jaringan FTTH

114 Serat optik mempunyai berbagai kapasitas core mulai dari 2 core, 4 core hingga 288 core. Kabel feeder biasanya berkapasitas besar yakni 144 hingga 288 core sesuai dengan kebutuhan merupakan kabel utama STO menuju ODC. Optical Distribution Cabinet ODC merupakan titik terminasi dari ujung kabel feeder dengan pangkal kabel distribusi [2]. Di dalam ODC terdapat beberapa komponen seperti konektor yang berfungsi sebagai penghubung kabel optik. Splitter 1:4 merupakan komponen pasif yang dapat memisahkan daya optik dari input serat ke beberapa output misalnya 1:4 berarti bahwa daya satu input dipisahkan menjadi empat output. Kapasitas ODC antara lain 96 core, 144 core dan 288 core. Kabel feeder pada ODC di-split dipetik semisal 24 core atau 48 core tergantung kapasitas ODC kemudian sisanya akan menuju ODC yang lain. Core feeder yang berada di ODC masuk ke dalam splitter 1:4. Tiap daya input maupun output disalurkan melalui satu kabel serat optik. Seluruh daya output dari ODC tersambung menuju Optical Distribution Pack ODP melalui kabel kabel distribusi. ODP merupakan tempat terminasi antara kabel distribusi dengan kabel drop yang akan ditarik ke rumah pelanggan. ODP mempunyai komponen konektor dan splitter 1:8 dan 1:16. Untuk splitter 1:8 maka 1 ODP melayani 8 rumah pelanggan sedangkan jika splitter 1:16 maka 1 ODP melayani 16 rumah pelanggan. Perangkat di ujung sisi pelanggan pada jaringan FTTH adalah Optical Network Terminal ONT. ONT ini mengubah sinyal optik yang dipancarkan menjadi sinyal elektrik yang diperlukan untuk service pelanggan [2]. Pada cluster Kruing Raya digunakan splitter 1:4 pada ODC dan splitter 1:8 pada ODP karena lebih efisien untuk mencakup demand yang letaknya jauh dari ODC jika hanya menggunakan splitter 1:32 maka cakupan demand akan terbatas.

2.4 Desain Jaringan

Perencanaan jaringan diawali dengan mendesain wilayah cluster Kruing Raya menggunakan aplikasi Google Earth. Berdasarkan survei, diperoleh jumlah demand sebanyak 132. Dengan asumsi jarak antara rumah sebesar 10 m karena Cluster Kruing Raya termasuk padat penduduk maka dibutuhkan 1320 m untuk mengitari Cluster Kruing Raya sehingga dibutuhkan 1 distribusi karena 1 distribusi tidak boleh lebih dari 3000 m. Boundary dari hasil survei yang telah didapat dimasukkan ke dalam Google Earth seperti terlihat pada Gambar 2a. Dengan batas-batas yang telah ditentukan oleh bagian Divisi Access PT. Telkom berdasarkan wilayahnya. Kemudian ditarik garis distribusi mengikuti pola daerah Kruing Raya karena kabel distribusi ini merupakan jalur kabel yang akan melewati demand di Kruing Raya secara keseluruhan Berdasarkan hasil survei untuk mengitari Kruing Raya yang dimulai dari ujung titik ODC sampai dengan titik pangkal dibutuhkan panjang kabel sebesar 1807 m dengan toleransi 5. Toleransi ini untuk mengantisipasi adanya lengkungan antar tiang dan juga jika ada kebutuhan pelebaran jaringan. Hasil tagging tiang lamayang telah ada sebelumnya diinputkan ke dalam aplikasi Google Earth sehingga didapatkan Gambar 2b. Karena di jalan Kruing Dalam Timur tidak terdapat tiang lama sampai dengan batas boundary maka di jalan tersebut akan di bangun 2 tiang baru. Jarak antara tiang dalam rentang 40 m sampai dengan 50 m untuk lebar per gawang yang ditunjukkan pada Gambar 2c. Analisis Perencanaan Jaringan Akses Fiber-to-the-Home Berdasarkan Teknologi Gigabit Passive Optical Network GPON di STO Banyumanik Semarang Maria Enggar Santika, Eva Yovita Dwi Utami, Budihardja Murtianta 115 Untuk menentukan jumlah ODP yang dibutuhkan untuk melayani demand Kruing Raya yang berjumlah 132 pengguna dihitung dari splitter yang terpasang pada tiang ODP. Pada setiap ODP terdapat delapan buah splitter dengan satu splitter digunakan untuk satu rumah pengguna, maka ODP yang dibutuhkan cluster Kruing Raya adalah 17 ODP seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2d. a b c d Gambar 2 Peta Kruing Raya: a Boundary Kruing Raya, b Tiang yang telah ada sebelumnya, c Tiang baru yang dibangun, d Titik-titik lokasi ODP Jadi untuk Cluster Kruing Raya dengan jumlah demand 132 cukup menggunakan 1 jalur distribusi dengan kapasitas 24 core yang berarti maksimal dapat menampung 24 ODP per distribusi, satu ODC lama dengan nama ODC-BMK-FAY, ODP yang berjumlah 17 dan panjang kabel dari ODC sepanjang 1897 m sudah termasuk toleransi 5.

2.5 Konfigurasi dan Penentuan Perangkat Jaringan