Subsistem Rekam Medis TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS NONAKTIF MENURUT KEBIJAKAN AKREDITASI KARS DI RSUD AMBARAWA TAHUN 2016 - UDiNus Repository

16 diantaranya adalah komputeryang digunakan untuk membantu pencarian dokumen. 12

D. Subsistem Rekam Medis

1. Sistem Penamaan Nama merupakan identitas pribadi yang di berikan oleh orang tuanya pada saat lahir dan akan ia miliki sampai setelah meninggal dunia. Sistem pemberian nama seseorang di suatu suku bangsa atau marga mempunyai cara dan ciri masing – masing. Sehingga nama itu dapat di panggil dan dapat membedakan antara satu dengan lainnya. Oleh sebab itu penulisan nama pasien di setiap formulir rekam medis sangat penting artinya agar tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan karena dokumen rekam medis yang telah terisi data rekam medis pasien yang bersangkutan keliru dengan dokumen rekam medis pasien lain. Prinsip utama yang di taati oleh petugas pencatat adalah nama pasien harus lengkap, minimal terdiri dari dua suku kata, dengan demikian nama pasien yang akan tercantum dalam rekam medis akan menjadi satu diantara kemungkinan ini : a. Nama pasien sendiri, apabila nama sudah terdiri dari dua suku kata atau lebih. b. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama suami, apabila pasien seorang yang bersuami. c. Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua biasanya nama ayah. 17 d. Bagi pasien yang mempunyai keluarga, marga, maka keluarga atau marga di dahulukan dan kemudian diikuti nama sendiri. Dalam sistem penamaan rekam medis, diharapkan : a. Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang disempurnakan. b. Sebagai pelengkap, bagi pasien perempuan diakhiri nama lengkap ditambah Ny atau Nn dengan statusnya. c. Penentuan title selalu diletakkan sesudah nama lengkap pasien. d. Perkataan tuan, saudara, bapak, tidak dicantumkan dalam penulisan nama pasien. 2. Sistem Penomoran Sistem penomoran atau dikenai dengan istilah numbering system penting artinya untuk kesinambungan informasi, tujuan memberikan nomor pada dokumen rekam medis adalah mempermudah pencarian kembali dokumen rekam medis yang telah terisi sebagai informasi medis tentang pasien saat pasien datang kembali berobat di sarana pelayanan kesehatan yang sama. Ada 3 sistem pemberian nomor yaitu: a. Pemberian nomor cara seri Serial Numbering SystemSNS Sistem penomoran dimana setiap penderita yang berkunjung di rumah sakit selalu mendapat nomor baru. 1 Kelebihannya adalah petugas mudah mengerjakan. 2 Kekurangannya adalah sulit dan membutuhkan waktu yang lama dalam mencari DRM, informasi pelayanan klinis 18 menjadi tidak berkesinambungan sehingga dapat merugikan pasien. b. Pemberian nomor cara unit Unit Numbering SystemUNS Sistem penomoran ini memberikan satu nomor rekam medis pada pasien berobat jalan maupun rawat inap dan gawat darurat. Setiap pasien yang datang berkunjung mendapatkan satu nomor pada pasien pertama kali datang ke rumah sakit, dan digunakan selamanya untuk kunjungan berikutnya, sehingga DRM pasien hanya tersimpan di dalam satu berkas folder di bawah satu nomor. 1 Kelebihannya adalah informasi klinis dapat berkesinambungan. 2 Kekurangannya adalah pendaftaran pasien yang pernah berobat atau pasien lama akan lebih lama di banding cara SNS. c. Pemberian nomor cara seri unit Serial Unit Numbering SystemSUNS Suatu sistem pemberian nomor dengan menggabungkan sistem seri dan unit. Dimana setiap pasien datang berkunjung di rumah sakit diberikan nomor baru, tetapi dokumen rekam medis terdahulu digabungkan dan disimpan jadi satu dibawah nomor yang lama nomor yang pertama kali diberikan kepada pasien.Sedangkan nomor baru pasien dikembalikan lagi ke unit pendaftaran untuk selanjutnya dapat digunakan kembali. 1 Kelebihannya adalah pelayanan menjadi lebih cepat karena tidak memilah pasien baru atau lama karena semua pasien yang datang seolah – olah dianggap sebagai pasien baru. 19 2 Kekurangannya adalah petugas menjadi lebih repot setelah selesai pelayanan, dan informasi klinis pada saat pelayanan dilakukan tidak berkesinambungan. 3. Sistem Penyimpanan Penyimpanan dokumen rekam medis mempunyai arti penting sehubungan dengan riwayat penyakit seseorang dan kerahasiaan yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu cara penyimpanannya harus diatur sedemikian rupa sehingga terjaga kerahasiaannya dan memperoleh atau mencari kembali untuk disediakan guna pelayanan pasien yang pernah berobat di sarana pelayanan kesehatan yang bersangkutan akan lebih mudah. Dengan cara menata DRM berdasarkan nomor rekam medis dan ditempatkan pada blok-blok nomor tertentu untuk mempermudah pengambilannya menggunakan kartu petunjuk tracer yaitu secarik kertas tebal yang ditulisi nomor RM yang akan diambil, tanggal pengambilan, Unit yang meminjam dan orang yang menggunakan. Ada 2 sistem penyimpanan dalam penyelenggaraan RM yaitu : a. Sentralisasi Sistem penyimpanan dengan cara menyatukan formulir- formulir rekam medis milik pasien ke dalam satu kesatuan folder. DRM rawat jalan, gawat darurat dan rawat inap milik seorang pasien menjadi satu dalam satu folder map. 1 Kelebihan : a Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan penyimpanan rekam medis. 20 b Mengurangi jumlah biaya yang dipergunakan untuk peralatan dan ruangan. c Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mudah di standarisasi d Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan. e Mudah menerapkan system unit record. 2 Kekurangan : a Petugas menjadi lebih sibuk karena harus menangani URJ dan URI. b Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam. b. Desentralisasi Suatu sistem penyimpanan DRM dengan cara memisahkan milik seorang pasien antara DRM rawat jalan, DRM gawat darurat dan DRM rawat inap pada folder tersendiri atau ruang dan tempat tersendiri. Biasanya DRM pasien rawat jalan disimpan di satu tempat penyimpanan atau poliklinik masing – masing, sedangkan RM pasien gawat darurat dan rawat inap disimpan di unit rekam medis. 1 Kelebihan : a Efisiensi waktu, sehingga pasien mendapatkan pelayanan lebih cepat. b Beban kerja yang dilaksanakan lebih ringan. 21 2 Kekurangan : a Terjadinya duplikasi dalam pembuatan rekam medis. b Biaya yang diperlukan untuk peralatan dan ruangan lebih banyak. c Cara sentralisasi lebih baik daripada desentralisasi. 4. Sistem Penjajaran a. Sistem nomor langsung Straight Numerical FillingSNF Yaitu sistem penyimpanan DRM dengan menjajarkan folder DRMberdasarkan urutan langsung rekam medisnya pada rak penyimpanan. Misal : setelah nomor 46-50-23, 46-50-24, 46-50- 25 dengan demikian sangatlah mudah untuk mengambil 50 buah berkas. 1 Kelebihan : Mudah melatih petugas yang harus melaksanakan pekerjaan penyimpanan tersebut. 2 Kekurangan : a Petugas harus memperhatikan seluruh angka nomor sehingga mudah terjadi kekeliruan menyimpan. b Beberapa orang petugas penyimpanan yang bekerja bersamaan disitu memungkinkan saling menghalangi berhimpitan satu sama lainnya secara tidak sengaja. c Terjadinya konsentrasi DRM pada rak penyimpanan untuk nomor besar. 22 b. Sistem angka akhir Terminal Digit FilingTDF Yaitu sistem penyimpanan DRM dengan mensejajarkan folder DRM berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 angka kelompok terakhir. Disini digunakan 6 angka yang dikelompokkan menjadi 3 yaitu 2 angka pertama adalah tertiary digit terdekat paling kanan, 2 angka kedua secondary digit terletak di tengah, 2 angka ketiga adalah primary digit letak paling kiri. Contoh : 50-93-26 50 = tertiary digit 93 = secondary digit 26 = primary digit 1 Kelebihan : a Penambahan jumlah dokumen rekam medis selalu tersebar secara merata ke 100 kelompok di rak penyimpanan. b Jumlah rekam medis untuk setiap section terkontrol dan bisa dihindarkan timbulnya rak – rak kosong. c Membantu memudahkan perencanaan peralatan penyimpanan jumlah rak. d Kekeliruan dalam penyimpanan misfile dapat dicegah. 2 Kekurangan : Membutuhkan biaya awal lebih besar karena harus menyiapkan rak penyimpanan terlebih dahulu. c. Sistem angka tengah Midde Digit FillingMDF Yaitu suatu sistem penyimpanan DRM dengan mensejajarkan folder DRM berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 angka 23 kelompok tengah. Dalam hal ini angka yang terletak ditengah - tengah menjadi angka pertama, pasangan angka yang terletak paling kiri menjadi angka kedua dan pasangan angka paling kanan menjadi angka ketiga. 3 Contoh : 58-78-96 ; 58-78-97 ; 58-78-98 99-78-97 99-78-98

E. Kebijakan