xiv
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat
sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pengalaman dan pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Pembelajaran IPA menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai aspek penting kecakapan hidup.
Pembelajaran IPA di SMPMTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah Kementrian Pendidikan Nasional, 2010: 1-2.
B. Penilaian Hasil Belajar IPA.
Hasil belajar
learning outcome
dalam sains IPA memiliki ciri-ciri melibatkan kemampuan
ability
; bukan hasil sesaat
output
; dijaring dengan berbagai cara
multi methods
; lebih bertahan lama. Sedangkan hasil belajar dalam IPA meliputi pengetahuan tentang gejala alam; mengolah informasi
berdasarkan faktabukti yang mendukung; kebiasaan berpikir; keterampilan dan sikap ilmiah Stiggin, 1994: 12
Stiggins 1994: 23 menjelaskan ada 4 metode asesmen, yaitu
selected response,
essay a ssessment,
performance assessment
dan personal
communication,
sedangkan lima target asesmen antara lain: pengetahuan
knowledge
, penalaran
reasoning
, keterampilan s
kills
, produkkarya
product
, afektif
affective.
Implementasi penilaian otentik dapat dijelaskan, bahwa standar kompetensi lulusan dari KTSP menuntut adanya penilaian otentik, dimana sekolah
atau institusi pendidikan membantu siswamahasiswa menjadi mahir serta meminta siswamahasiswa menampilkan tugas serupa dunia sesungguhnya
mampu menampilkan tugas bermakna yang pada akhirnya diharapkan dapat menjadi warga negara yang produktif.
xv
Zoller, U. 2004: 43 mendefinisikan penilaian otentik merupakan suatu bentuk penilaian yang para siswanya diminta untuk menampilkan tugas pada
situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna, sedangkan Richard J. Stiggins 1987: 34
berpendapat bahwa “
performance assessments call upon the examine to demonstrate specific skills and competencies, that is, to apply the skills and
knowledge they have mastered
”. Meyer, C. 1986: 229 menjelaskan;
“…Engaging and worthy problems or questions of importa
nce, in which students must use knowledge to fashion performance
effectively and creatively. The tasks are either replicas of or analogous to the kinds of problems faced by adult citizens and
consumers or professionals in the field” Adapun cara penilaian otentik dijelaskan sebagai berikut.
Gerhard, M. 2006:1 penilaian langsung dan ukuran langsung, artinya kegiatan dinilai
langsung; kemampuan
beragumentasiberdebat; keterampilan
menggunakan computer; keterampilan melaksanakan percobaan-percobaan. Zoller,U. 2004: 2 menjelaskan, bahwa penilaian tidak langsung dilakukan pada
pembelajaran berbasis Proyek
project-based-learning
dan hasil belajar berdasarkan penugasan proyek
Penilaian kinerja mengukur aspek di luar kognitif 7 kemampuan dasar dalam Anderson, 2001: 78:
visual-spatial, bodily-kinesthetic
,
musical-rhythmical
,
interpersonal, intrapersonal
,
logical mathematical
,
verbal linguistic.
Task dan rubrik dalam penilaian otentik adalah
is an assignment students designed to assess their ability to apply standard-driven knowledge and skills to real-world
challenges
. Tipe tugas meliputi
computer adaptive testing
,
extented MC
,
extended Response
,
open-ended questions
,
group individual
, observasi, interviu, proyek, eksperimen, demonstrasi, constructed response.
Lima dimensi penyiapan
length
waktu lama, jumlah tugas terstruktur, partisipasi individu dan atau kelompok. Fokus evaluasi meliputi produk dan
proses. Syarat penilaian otentik adalah siswa sendiri mengkonstruk respon dan tugas mirip kenyataan sesungguhnya. Lima kriteria
task
antara lain bermakna bagi
xvi
siswa dan guru; disusun bersama siswa; menuntut siswa menemukan dan menganalisi; informasi, menarik kesimpulan tentang hal tersebut; menuntut siswa
mengkomunikasikan hasil dengan jelas; meminta siswa untuk bekerja atau melakukan.
C. Kategori