13
Dalam pengembangan keilmuankeahlian, saya senantiasa
membuat target kerja yang harus saya capai agar diri saya terbiasa
menghadapi tantangan dan terdorong untuk terus bersemangat dalam mencapainya. Setiap tahun, saya senantiasa menargetkan membuat
minimal 2 dua buah artikel ilmiah dan I satu penelitian dalam bidang keilmuan saya yang dipublikasi dalam jurnal nasional, baik yang
terakreditasi maupun yang tidak terakreditasi serta presentasi dalam seminarkonferensi tingkat Nasional atau Internasional. Sebagai
contoh, pada tahun 2004, saya telah dapat membuat 1 artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal dan 1 penelitian. Kemudian pada tahun 2005,
saya dapat membuat 1 artikel ilmiah tetapi tidak melakukan penelitian. Pada tahun 2007 saya hanya melakukan 1 penelitian. Pada Tahun
2009 yang lalu saya telah dapat mempublikasi 5 buah artikel ilmiah dalam jurnal.
Dalam hal yang lain saya berhasil membawa atlet pencak silat TIM UNY menjadi juara Umum tingkat nasional merebutkan piala
Presiden 2011.
C. Pengabdian Kepada Masyarakat
C.1. Berikan contoh nyata penerapan ilmukeahlian saudara dalam berbagai
kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Deskripsikan dampak perubahan dan dukungan masyarakat terhadap kegiatan tersebut
Deskripsi:
Pengalaman saya dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat diawali saat menjadi mahasiswa yang mengabdi di
Laboratorium Klinik Terapi Fisik FIK UNY pada tahun 1998 sebagai masseur dan sampai sekarang saya telah menjadi dosen FIK UNY
yang tetap berbakti untuk memajukan Laboratorium Klinik Terapi Fisik FIK UNY dimulai pada tahun 1998 - sekarang dengan ikut terlibat aktif
dalam pengelolaan telah berubah nama menjadi Physical Clinic
Therapy FIK UNY. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan
pelayanan bagi atlet, mahasiswa, dosen, karyawan FIK UNY maupun
14
Universitas Negeri Yogyakarta dan masyarakat umum serta berbagai masyarakat mancanegara. Masyarakat sasaran dalam pengabdian ini
adalah para masyarakatpasien yang datang di Physical Clinic Therapy FIK UNY yang mengalami keluhan berbagai cedera seperti engkel,
lutut, panggul, pergelangan tangan, siku, bahu, leher, dll dan penyakit dalam lainnya seperti lambung, jantung, asam urat, dll, serta perawatan
tubuh dengan menggunakan Sport Massage. Dampak perubahan
setelah di berikan masase, pasien merasa sangat puas atas pelayanan yang diberikan karena penanganan yang diberikan sangat tepat, cepat
dan memberikan kesembuhan.
Dampak kepada masyarakat Keilmuan yang saya miliki telah
bisa bermanfaat bagi khalayak banyak, seperti halnya bisa membantu memasasememijat
saat bapak
Menteri Pendidikan Nasional
berkunjung ke Yogjakarta tahun 2010, setelah mengadakan kunjungan ke korban bencana letusan gunung Merapi mengalami kelelahan yang
sangat tinggi dan sampai sekarang beliau menjadi pasien tetap saya. Masase bapak Andi Alfian M, sebagai Menteri Kemenpora saat
kunjungan peresmian lapangan tennis Indoor UNY. Beliau mengalami cedera bahu dan alhamdulillah sembuh setelah dimasase. Selain itu
TIMNAS U23 tahun 2011 dibawah pimpinan Alm. Aji Massaid memohon saya bergabung menjadi TIM Sport Medicine dan saya
diterima tetapi tidak bisa masuk TIMNAS U23 karena saya harus mempersiapkan pertukaran pelajar dari Universitas Malaya dan mereka
mengambil bidang keterampilam terapi masase. Selain itu saya menjadi TIM masase cabang senam aerobik pada kejuaraan Sea
Games di Thailand tahun 2008. Pada tahun 2006 yang lalu Yogyakarta di guncang Gempa Bumi
yang berkekuatan lebih dari 6 skala richter. Bencana ini telah banyak memakan korban jiwa dan harta yang tidak sedikit terutama di daerah
selatan DIY. Keadaan ini mengetuk pintu hati saya untuk terlibat langsung dalam penanganan korban bencana gempa bumi tersebut.
Secara moral juga saya berkewajiban untuk membantu sesama yang menjadi korban bencana tersebut. Saya juga berpikir tentang kontribusi
yang dapat saya berikan dalam penanganan korban bencana karena
15
dari segi materi tidak dapat memberikan lebih. Bersamaan dengan itu kami memberikan pelatihan terapi masase bekerja sama dengan
instruktur yang mempunyai keahlian di bidang anatomi, fisiologi maupun Pencegahan dan Perawatan Cedera PPC serta panitia yang
dibentuk oleh FIK UNY pada tahun 2009. Kesempatan untuk berkontribusi dalam penanganan korban gempa secara langsung dan
melatih para korban, saya menjadi nara sumber untuk melatih terapi masase. Masyarakat yang menjadi sasaran adalah para korban
bencana gempa bumi terutama bapak-bapak dan para remaja. Sebagai narasumber, saya memberikan berbagai penanganan cedera agar
dapat menumbuhkan kembali semangat dan menghilangkan trauma yang berkepanjangan serta dapat untuk sebagai tempat memcari
penghasilan. Tahun 2009, saya bekerjasama dengan Menteri Pemuda dan
Olahraga MENPORA, Asosiasi Masseur Olahraga Indonesia AMORI, UNY, dan FIK UNY serta panitia yang dibentuk FIK UNY
mengadakan pelatihan terapi masase frirage bagi masseur dan masseus bagi tim daerah di provinsi se Indonesia dalam rangka
mengikuti POPNAS. Kegiatan ini bertujuan agar para masseur dan masseus dapat menangani atletnya dengan cepat, tepat, dan terarah
agar para atlet dapat pulih cepat ketika mengalami cedera saat berlatih maupun saat pertandingan. Mengingat atlet POPNAS adalah para
remaja sebagai penerus atlet di Indonesia. Saya disini sebagai narasumber dan instruktur terapi masase.
Tahun 2010, saya bersama mahasiswa Ilmu Keolahragaan yang berada di Phisical Therapy Clinic FIK UNY dan tim dari FIK UNY
beserta Universitas Negeri Yogyakarta melakukan kegiatan massage dan terapi masase untuk cedera yang dilakukan di GOR FIK UNY
sebagai tempat pengungsian untuk korban erupsi gunung Merapi. Saya melihat bahwa banyak pengungsi korban erupsi gunung Merapi
mengalami berbagai keluhan cedera dan kondisi fisik yang menurun serta gangguan psikologi akibat ketakutan dari bencana erupsi gunung
Merapi. Oleh karena itu, kami sepakat untuk melakukan kegiatan ini kepada mereka melalui penanganan cedera gratis untuk membantu
16
memulihkan kondisi fisik dan psikologi agar segera bangkit untuk menghadapi kehidupan sehari-hari mereka seperti biasanya. Saya
melihat begitu antusiasnya para korban bencana erupsi gunung Merapi karena
mereka menyambut
dengan ramah
dan segera
memberitahukan keluhan yang mereka rasakan kepada saya dan tim sehingga penanganan lebih cepat mereka dapatkan agar mereka
segera pulih untuk melakukan kegiatan seperti biasanya. Pada tahun 2011 diselenggarakan pelatihan massage
khususnya baby massage pada korban bencana erupsi gunung Merapi di daerah-daerah yang berada di Cangkringan Sleman Yogyakarta.
Sasaran masyarakat yang dituju yaitu para ibu-ibu dan remaja putri. Kegiatan pelatihan ini merupakan agenda dari Asosiasi Masseur
Olahraga Indonesia sebagai partisipasi dan kepedulian kami untuk mengenalkan baby massage. Saya melihat kegiatan ini merupakan
usaha mengimplementasikan ilmu baby massage yang berkembang saat ini. Saya bersama rekan-rekan dari FIK UNY ditunjuk sebagai nara
sumber untuk memberikan pelatihan praktik dan melatih para masyarakat sasaran agar dapat melakukan baby massage dengan
tepat. Saya anggap, peran ini penting untuk menunjukkan kompetensi saya dalam usaha pengabdian kepada masyarakat. Saya juga melihat
begitu besarnya antusias masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Antusias ini saya lihat dari daftar peserta yang mencapai
dua ratus lima puluh peserta yang kebanyakan ibu-ibu dan remaja putri yang memiliki anak balita. Sebagai nara sumber, saya melihat ada
keinginan masyarakat yang begitu besar untuk melakukan kegiatan pelatihan ini. Masyarakat sasaran juga dipantau dalam mempraktekan
baby massage selama 1 minggu. Saya pikir kegiatan semacam ini harus terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya baby massage sebagai dalam membantu pertumbuhan si balita.
Pada tahun 2011, diadakan bakti sosial bagi korban pasca erupsi Merapi di desa Glagah harjo kecamatan Cangkringan kabupaten
Sleman. Dinaungi oleh Universitas Negeri Yogyakarta yang bekerja sama dengan lembaga pengabdian masyarakat LPM. Pada kegiatan
17
ini, saya berperan sebagai koordinator dan pendamping masseur yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu memberikan pelayanan massage gratis
bagi para warga pasca erupsi Merapi di daerah tersebut. Tujuan umum kegiatan bakti sosial ini adalah membantu para korban pasca erupsi
Merapi agar mampu menjalani kehidupan dengan semangat yang tinggi.
Pada tahun 2004 sampai dengan 2009 saya selalu membantu kegiatan di PMPTK KEMENDIKNAS dalam kegiatan pelatihan guru
penjasorkes pada materi penanganan cedera akibat olahraga. Keterampilan ini juga membantu saya untuk mendapatkan ilmu lain dari
hasil pengalaman seperti membantu kegiatan KEMENDIKNAS pada kegiatan penghargaan bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah
berprestasi tingkat nasional, baik sebagai narasumber maupun penilai sampai sekarang.
C.2. Berikan contoh nyata kemampuan berkomunikasi dan kerjasama
yang saudara tunjukkan dalam pengabdian kepada masyarakat.
Deskripsi:
Saya sangat menyadari bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat memerlukan kemampuan berkomunikasi yang baik antara
saya dengan masyarakat sebagai sasarannya. Saya melakukan
kegiatan pengabdian masyarakat tidak terlepas dari kemampuan berkomunikasi saya dengan karakteristik masyarakat yang berbeda-
beda sehingga menuntut saya untuk mampu berkomunikasi sesuai dengan karakteristiknya. Sebagai contoh, dalam kegiatan terapi dan
rehabilitasi yang ada di Physical Therapy Clinic FIK UNY dengan sasaran pasien dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, atlet,
tenaga kerja fakultas maupun universitas, dosen dan mayarakat umum dari berbagai daerah yang berbeda-beda maupun dari mancanegara.
Di dalam kegiatan ini saya berperan sebagai konsultan dan terapis bagi pasien serta instruktur bagi masseur yang ada di Physical Therapy
Clinik FIK UNY yang sebagian besar masih terdaftar sebagai mahasiswa FIK UNY dalam prodi Ilmu Keolahragaan IKORA. Jika
18
berdasarkan dari kalangan pasien yang berbeda baik dari tingkat keluhan atau cedera maupun pendidikannya, sehingga saya harus
menyesuaikan bahasa lisan yang mudah dimengerti oleh pasien serta memberikan pengetahuan tentang cedera yang dialami pasien dan
memberikan arahan tentang latihan setelah diberikan perlakuan terapi di Phisical Therapy Clinik FIK UNY.
Contoh lainnya adalah kegiatan massage dan terapi masase untuk cedera yang dilakukan di GOR FIK UNY untuk korban pasca
bencana Merapi tahun 2010. Saya berperan sebagai pendamping dan koordinator palaksanaan tersebut untuk mengarahkan masseur dan
masseus dalam menangani pasien yang berasal dari daerah bencana erupsi gunung Merapi yang sasarannya dari balita, anak kecil, orang
tua, sampai orang lanjut usia. Selain itu saya juga berperan langsung menangani korban ketika masseur dan masseus belum mampu
menangani korban yang mempunyai keluhan atau cedera yang cukup parah. Saya menyampaikan pengarahan dengan menggunakan
bahasa lisan yang baik dan menyesuaikan kondisi saat itu, sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti tanpa mengganggu psikologi
bagi korban bencana pasca erupsi gunung Merapi, serta penggunaan bahasa tubuh untuk lebih menekankan penjelasan lisan saya. Karena
para korban pasca erupsi gunung Merapi masih memiliki kondisi psikologi yang masih lemah, maka ketika penyampaian arahan, saya
lebih banyak menggunakan kosa-kata yang lebih memasyarakat dan lebih santai dengan diselingi kosa-kata ilmiah agar para korban tidak
menjadi ketakutan dan gelisah dengan cedera yang dialaminya.
Kerjasama dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat merupakan hal penting yang harus pula dimiliki oleh saya sebagai pelaksana pengabdian kepada masyarakat. Saya tidak
mungkin melaksanakan sendiri pengabdian kepada masyarakat, tetapi membutuhkan banyak orang yang terlibat di dalamnya. Selain saya,
orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah anggota tim pelaksana yang lain, masyarakat
sasaran, para pendukung atau sponsor kegiatan dan orang lain yang secara tidak sadar saya libatkan dalam pengabdian kepada
19
masyarakat. Melihat begitu kompleknya personil yang terlibat, maka saya berupaya untuk dapat bekerjasama dengan baik dengan mereka.
Contohnya adalah kegiatan pelatihan terapi masase untuk korban bencana gempa bumi sebagai upaya sebagai upaya peningkatan in
come generating masyarakat Bantul Daerah Istinewa Yogyakarta. Saya berperan sebagai instruktur dan bekerja sama dengan intruktur yang
lainnya yang mempunyai keahlian di bidang anatomi, fisiologi maupun pencegahan dan perawatan cedera PPC serta panitia yang dibentuk
oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY. Contoh lainnya adalah kegiatan pelatihan terapi masase frirage pada masseur dan masseus pada
kontingen di masing-masing provinsi seluruh Indonesia yang mengikuti POPNAS 2009 yang dilakukan di FIK UNY. Saya berperan sebagai
instruktur dan bekerja sama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga MENPORA, Asosiasi Masseur Olahraga Seluruh Indonesia AMORI,
Universitas Negeri Yogyakarta UNY, dan Fakultas Ilmu Keolahragaan FIK UNY serta panitia yang dibentuk oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan
UNY. Pelatihan ini bertujuan agar para masseur dan masseus dapat menangani atletnya dengan cepat dan benar saat mengalami cedera
karena atlet tersebut adalah sebagai generasi penerus bagi Indonesia. Selain itu ada kegiatan bakti sosial baksos bagi korban pasca erupsi
Merapi di desa Glagahharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta yang berupa massage gratis bagi masyarakat
disana. Saya berperan sebagai koordinator dan pendamping masseur yang terlibat dalam kegiatan ini. Baksos ini bekerja sama dengan
panitia relawan KKN UNY dan Lembaga Pengabdian Masyarakat LPM UNY. Kotmitmen bersama merupakan hal penting yang dapat
saya petik dari kegiatan-kegiatan di atas sehingga saya dapat menyadari posisi dan keberadaan saya. Bekerja sama dengan orang
lain, baik secara individu maupun kelompok memerlukan kesadaran dan tanggung jawab masing-masing. Komitmen dan konsistensi yang
baik untuk mencapai tujuan bersama merupakan hikmah penting yang saya dapatkan dari pengalaman menjalin kerjasama dalam kegiatan-
kegiatan pengabdian masyarakat.
20
Kerjasama lain yaitu dengan University Malaya dengan
mengirimkan pertukaran pelajar ke UNY khususnya FIK UNY. Mereka mengambil mata kuliah masase dan industry Olahraga. Hasil yang di
dapat mahasiswa UM sangat bersyukur bisa belajar kedua materi kuliah tersebut, karena mata kuliah tersebut banyak manfaatnya baik
bagi sendiri maupun orang lain juga negara.
D. ManajemenPengelolaan Institusi