Kegiatan Proses pembelajaran Praktik Mengajar Pokok
15 ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran dilakukan dengan dua
model pembelajaran yakni : 1 Direct intruction
2 Cooperative learning Pemilihan model pembelajaran Direct intruction karena
kurangnya antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran sehingga guru dalam hal ini praktikan harus berupaya menarik perhatian siswa.
Selain itu, model pembelajaran Cooperative learning dipilih untuk meningkatkan kemampuan sosial siswa dalam berinteraksi dengan
orang lain. Penggunaan
metode pembelajaran
disesuaikan dengan
kebutuhan dan kesesuaian pembelajaran.Metode pembelajaran yang digunakan antara lain :
1 Ceramah Metode ceramah dipilih sekiranya untuk materi-materi yang sulit
untuk dipahami. 2 Eksperimen
Metode ekspermen dipilih untuk materi yang terdapat praktikum dan mengasah keterampilan siswa untuk menjalankan praktikum
sederhana 3 Demonstrasi
Metode demonstrasi digunakan untuk menjelaskan materi sehingga lebih konkrit
4 Diskusi kelompok Diskusi kelompok dengan spesifikasi satu kelompok dua orang
untuk tanya jawab mengenai pengerjaan latihan soal. Adanya diskusi kelompok ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama
antar siswa dalam hal positif dan meningkatkan rasa solidaritas serta kemampuan bersosialisasi siswa satu dengan yang lain.
e. Jadwal mengajar Praktikan melaksanakan proses pengajaran selama sembilan kali tatap
muka per kelas, sehingga total praktikan mengajar sebanyak 17x90
16 menit atau 27 jam untuk pembelajaran inti tanpa ulangan harian dan
remidial. 2.
Umpan Balik Guru dan Teman Sejawat
Umpan balik guru dilaksanakan setiap selesai mengajar. Guru pamong memberikan masukan mengenai keseluruhan pembelajaran juga masukan
untuk kedepannya. Praktikan juga mendiskusikan mengenai permasalahan dan hambatan yang kerap ditemui ketika pembelajaran berlangsung. Praktikan
belajar terhadap guru bagaimana berinteraksi dengan siswa karena guru memiliki hubungan yang dekat sehingga lebih menarik perhatian dan antusias
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Selama proses pembelajaran, teman sejawat berperan aktif juga untuk
menemani praktikan mengajar di belakang. Peran teman sejawat memberikan masukan mengenai metode pembelajaran dan cara mengajar. Adanya umpan
balik dari guru dan teman sejawat membuat praktikan dapat intropeksi dan memperbaiki cara mengajar pada pertemuan berikutnya.