Analisis kebijakan pengembangan perikanan di Wilayah Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi

ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERIKANAN
DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN
TANJUNG JABUNG TIMUR, PROVINSI JAMBI

RISWANDI

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006

ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERIKANAN
DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN
TANJUNG JABUNG TIMUR, PROVINSI JAMBI

RISWANDI

TESIS
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Sains
pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan


SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006

Judul Tesis
Nama
N R P
Program Studi

: Analisis Kebijakan Pengembangan Perikanan di Wilayah
Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi
: Riswandi
: C251030061
: Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL)

Menyetujui:

Komisi Pembimbing


(DR. Ir. Mennofatria Boer, DEA)
Ketua

(DR. Ir. Achmad Fahrudin, M.Si.)
Anggota

Diketahui:

Ketua Program Studi SPL – IPB

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

(Prof. DR. Ir. H. Rokhmin Dahuri, M.S.) (Prof. DR. Ir. Syarida Manuwoto, M.Sc.)

Tanggal Ujian :

11 April 2006

Tanggal Lulus:


Torehan penghargaan dan kenangan kupersembahkan buat orang orang
yang tetap kukenang yang telah mendahului di panggil kepangkuanNya

Anaku tersayang Fadela Suluh Pratiwi (30 Agustus 2005)
Ibu mertua yang kuhormati Nurlena (19 Juni 2005)

Yang selalu berdoa dan berharap atas keselamatan dan keberhasilanku
menempuh pendidikan disini

ABSTRACT
RISWANDI, Policy Analysis of Fisheries Development in Coastal Area of Tanjung Jabung Timur
Regency. Under supervised of MENNOFATRIA BOER and ACHMAD FAHRUDIN as Co-supervisor.
Tanjung Jabung Timurb was established by Regulation Number 44 1999. In the future, the role of
fisheries sector can be expected increase because the simple of control span as consequences of
autonomy. On the other hand, decision making needs consideration on economy, ecology and social
aspect to ensure the sustainable development. One of three aspect to formulate decision is by research.
This research was carried out on April to June 2005. The aim of this research is to formulate policy,
strategy, action plan of fisheries development and to assess autonomy and function of related institution.
Data analysis use AHP (Analytical Hierarchy Process) in Cost and Benefit Frame, SWOT (Strength,

Weakness, Opportunities and Threat) Analysis and Authority and Function Analysis. The first of analysis
result is capture fisheries, the second quality control of fish product, the third shrimps culture, the fourth
shrimps breeding and the last marine culture development There are 10 strategies to follow up this policy,
which was implemented on 31 programs. Utilization of coastal fisheries resources in this regency can be
expected based on policy, priority strategy and also related institution. .

PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis
ini dengan judul „Analisis Kebijakan Pengembangan Perikanan di Wilayah
Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi“, disusun sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor.
Selesainya penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan, masukan,
dorongan dan semangat. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang tulus
kepada: (1) Bapak DR. Ir. Mennofatria Boer, DEA dan Bapak DR. Ir. Achmad
Fahrudin, M.Si masing- masing sebagai sebagai ketua dan anggota komisi
pembimbing; (2) Bapak Gubernur Jambi dan Bapak Kepala Balitbangda Provinsi

Jambi yang telah memberikan kesempatan tugas belajar pada penulis di Institut
Pertanian Bogor ini; (3) Bapak Ir. Kiagus Abdul Aziz, M.Sc selaku penguji luar
komisi dan Bapak DR. Ir. Unggul Aktani, M.Sc wakil dari Program Studi yang
telah menyempatkan hadir pada ujian tesis penulis; (4) Bapak Zailnal, Mas Helmi,
Mas Yoyo dan rekan-rekan angkatan 10 mahasiswa Program Studi-SPL - IPB.
Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan pada isteri (Ayeni)
dan anak-anak tercinta atas pengertian, pengorbanan, dorongan moril dan sprituil
serta kesabaran selama ditingggal menyelesaikan studi.. Buat ananda ”Fadela
Suluh Pratiwi” yang telah dipanggil keharibaaan Allah SWT saat penulis sedang
mengikuti pendidikan disini Papa mohon maaf yang tulus seandainya kasih
sayang Papa berkurang karena berada di Bogor untuk mengikuti pendidikan.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena
keterbatasan yang ada pada diri penulis. Semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis sendir i khususnya, pihak berkepentingan dan pembaca
umumnya.

Bogor,

Mei 2006
Penulis


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jambi pada 4 Maret 1963 dari ibu
bernama Nismar dan ayah bernama Anwar (Almarhum).
yang merupakan anak ke-5 dari 11 orang bersaudara.
Penulis menamatkan pendidikan SD, SMP dan SPP-SPMA di Kota Jambi,
kemudian pada tahun 1984 meneruskan pendidikan di Akademi Usaha Perikanan
(AUP) Jakarta dan tamat pada tahun 1987. Selesai menamatkan pendidikan di
AUP penulis diterima menjadi PNS dan bekerja pada Dinas Perikanan Propinsi
Jambi, Dinas Perikanan Kota Jambi dan terakhir sejak Nopember 2000 penulis
bekerja pada Balitbangda Provinsi Jambi. Pada Agustus 1992 mendapatkan
kesempatan untuk meneruskan pendidikan Strata Satu (S1) di Fakultas Perikanan
Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang dan menamatkan pendidkan pada 18
Januari 1995. Selanjutnya pada semester Ganjil 2003/2004 penulis diberi
kesempatan untuk mengikuti pendidikan Strata Dua (S2) di Institut Pertanian
Bogor (IPB) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
(PS-SPL IPB). Setamat dari Unibraw pernah pernah mengajar di Universitas
Batanghari (Unbari) dengan mata kuliah Hama dan Penyalit Ikan dan Avertebrata
Air dari tahun 1995 -1996.

Pada tanggal 7 Agustus 1992 penulis menikah dengan Ayeni putri dari ibu
Nurlena (almarhum) dan Bapak Hasan Zaini dan telah dikarunia 3 orang putri
yaitu Fadela Suluh Pratiwi (almarhum), Anisa Dwi Rachmadika (9 tahun) tahun
dan Dinda Indah Putriwani (5 tahun).
Selama menjadi PNS penulis telah mengikuti berbagai kursus dan pelatihan
antara lain Peradilanan Tata Usaha Negara, Manajemen Proyek, Dasar-dasar
Penyuluhan, Hama dan Penyakit Ikan serta Perencanaan Peningkatan Sumberdaya
Manusia.

Wassalam

Bogor,

Mei 2006

ix

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................


ix

DAFTAR TABEL.....................................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv
PENDAHULUAN ....................................................................................................
Latar Belakang ...................................................................................................
Perumusan Masalah ............................................................................................
Tujuan Penelitian ................................................................................................
Manfaat Penelitian .............................................................................................

1
1
3
4
4


TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................................
Analisis Kebijakan .............................................................................................
Analytical Hierarcy Process (AHP) ...................................................................
Pendekatan AHP dalam Kerangka Manfaat-Biaya .............................................
Analisis SWOT ..................................................................................................
Fungsi dan Kewenangan .....................................................................................
Wilayah Pesisir ...................................................................................................
Pengembangan Perikanan Wilayah Pesisir .........................................................
Potensi Perikanan Wilayah Pesisir ......................................................................
Penelitian Terdahulu ...........................................................................................

5
5
5
8
9
9
11
12

13
14

KERANGKA PEMIKIRAN ....................................................................................

16

METODOLOGI.........................................................................................................
Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................................................
Metode Penelitian ..............................................................................................
Pengumpulan Data .............................................................................................
Analisis Data .......................................................................................................
Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Kerangka Manfaat-Biaya .....
Analisis SWOT .............................................................................................
Analisis Fungsi dan Kewenangan .................................................................
Pengintegrasian Analisis ..............................................................................

18
18
18

19
20
20
28
31
32

KONDISI WILAYAH STUDI ................................................................................
Geografi dan Demografi ....................................................................................
Sarana dan Prasarana ..........................................................................................
Perikanan .............................................................................................................
Ekosistem Pesisir ................................................................................................
Kualitas Perairan Pesisir dan Kondisi Oceanografi ............................................
Iklim ....................................................................................................................
Produk Domestik Bruto (PDRB) ......................................................................

34
35
35
38
41
42
43
44

x

Halaman

Basis Ekonomi ..................................................................................................
Pemanfaatan Lahan .............................................................................................
Visi dan Tujuan Pembangunan Perikanan Pesisir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur .......................................................................................
Sosial Budaya ......................................................................................................

46
47

HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................
Hasil ....................................................................................................................
Hasil Analisis AHP Penentuan Prioritas .....................................................
Hasil Analisis SWOT Pengembangan Perikanan Pesisir ............................
Hasil Analisis Peran Pihak Terkait Dalam Pengembangan
Perikanan Pesisir ..........................................................................................
Pembahasan .........................................................................................................
Kebijakan Prioritas Pengembangan Perikanan Wilayah Pesisir..................
Manfaat Pengembangan Perikanan Wilayah Wilayah Pesisir .....................
Kerugian Pengembangan Perikanan Wilayah Pesisir .................................
Arahan Strategi Pengembangan Perikanan Wilayah Pesisir .....................
Peran Lembaga Terkait Dalam Pengembangan Perikanan Wilayah Pesisir
Integrasi Atau Keterkaitan Analisis ............................................................

50
50
50
52
55
57
57
65
67
69
81
88

KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................................
Kesimpulan ...................................................................................................
Saran ..............................................................................................................

90
90
91

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

92

LAMPIRAN ..............................................................................................................

95

48
49

xi

DAFTAR TABEL
Halaman
1. Pengumpulan data ...............................................................................................

19

2. Skala banding secara berpasangan ......................................................................

24

3. Jumlah elemen berpasangan untuk setiap tingkat hirarki ...................................

25

4. Nilai Random Indeks (RI) .................................................................................

27

5. Format matriks manfaat biaya alternatif kebijakan pengembangan
perikanan di wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur........................

28

6. Contoh tabulasi faktor internal ............................................................................

29

7. Contoh tabulasi fak tor eksternal .........................................................................

29

8. Contoh format tabulasi penentuan rangking strategi .........................................

30

9. Matriks analisis SWOT ......................................................................................

30

10. Peran dari berbagai pihak terkait dalam pengembangan perikanan di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur ......................................................................

31

11. Format isian skor keterkaitan peran lembaga terkaitan dalam
pengembangan perikanan wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung timar .....

32

12. Format integrasi program atau kegiatan dengan kebijakan, strategi
dan
peran pihak terkait ..............................................................................................

33

13. Integrasi atau keterkaitan kebijakan, strategi dan program atau kegiatan ..........

33

14. Pembagian administratif dan jumlah penduduk pesisir Kabupaten Tanjung
Jabung Timur tahun 2003 ...................................................................................

36

15. Sarana ibadah di pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2003 ............

37

16. Sarana ekonomi di pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2003 ........

37

17. Sarana pedidikan di pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2003 .....

38

18. Sarana kesehatan di pesisirKabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2003 .......

38

19. Produksi perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2004 ...................

39

20. Daftar penanam modal/pengusaha subsektor perikanan .....................................

39

21. Jumlah alat tangkap di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2004 ...............

40

22. Jumlah armada penangkap ikan laut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur ......

40

23. KUD perikanan di pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2003 ........

41

24. Potensi, pemanfaatan dan sarana perikanan Kab. Tanjung Jabung Timur .......

41

25. Parameter kualitas air perairan pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur .......

43

26. Kondisi oceanografi kawasan pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur ........

44

27. Curah hujan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2003 ...........................

45

ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERIKANAN
DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN
TANJUNG JABUNG TIMUR, PROVINSI JAMBI

RISWANDI

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006

ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PERIKANAN
DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN
TANJUNG JABUNG TIMUR, PROVINSI JAMBI

RISWANDI

TESIS
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Magister Sains
pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2006

Judul Tesis
Nama
N R P
Program Studi

: Analisis Kebijakan Pengembangan Perikanan di Wilayah
Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi
: Riswandi
: C251030061
: Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL)

Menyetujui:

Komisi Pembimbing

(DR. Ir. Mennofatria Boer, DEA)
Ketua

(DR. Ir. Achmad Fahrudin, M.Si.)
Anggota

Diketahui:

Ketua Program Studi SPL – IPB

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

(Prof. DR. Ir. H. Rokhmin Dahuri, M.S.) (Prof. DR. Ir. Syarida Manuwoto, M.Sc.)

Tanggal Ujian :

11 April 2006

Tanggal Lulus:

Torehan penghargaan dan kenangan kupersembahkan buat orang orang
yang tetap kukenang yang telah mendahului di panggil kepangkuanNya

Anaku tersayang Fadela Suluh Pratiwi (30 Agustus 2005)
Ibu mertua yang kuhormati Nurlena (19 Juni 2005)

Yang selalu berdoa dan berharap atas keselamatan dan keberhasilanku
menempuh pendidikan disini

ABSTRACT
RISWANDI, Policy Analysis of Fisheries Development in Coastal Area of Tanjung Jabung Timur
Regency. Under supervised of MENNOFATRIA BOER and ACHMAD FAHRUDIN as Co-supervisor.
Tanjung Jabung Timurb was established by Regulation Number 44 1999. In the future, the role of
fisheries sector can be expected increase because the simple of control span as consequences of
autonomy. On the other hand, decision making needs consideration on economy, ecology and social
aspect to ensure the sustainable development. One of three aspect to formulate decision is by research.
This research was carried out on April to June 2005. The aim of this research is to formulate policy,
strategy, action plan of fisheries development and to assess autonomy and function of related institution.
Data analysis use AHP (Analytical Hierarchy Process) in Cost and Benefit Frame, SWOT (Strength,
Weakness, Opportunities and Threat) Analysis and Authority and Function Analysis. The first of analysis
result is capture fisheries, the second quality control of fish product, the third shrimps culture, the fourth
shrimps breeding and the last marine culture development There are 10 strategies to follow up this policy,
which was implemented on 31 programs. Utilization of coastal fisheries resources in this regency can be
expected based on policy, priority strategy and also related institution. .

PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis
ini dengan judul „Analisis Kebijakan Pengembangan Perikanan di Wilayah
Pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi“, disusun sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor.
Selesainya penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan, masukan,
dorongan dan semangat. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang tulus
kepada: (1) Bapak DR. Ir. Mennofatria Boer, DEA dan Bapak DR. Ir. Achmad
Fahrudin, M.Si masing- masing sebagai sebagai ketua dan anggota komisi
pembimbing; (2) Bapak Gubernur Jambi dan Bapak Kepala Balitbangda Provinsi
Jambi yang telah memberikan kesempatan tugas belajar pada penulis di Institut
Pertanian Bogor ini; (3) Bapak Ir. Kiagus Abdul Aziz, M.Sc selaku penguji luar
komisi dan Bapak DR. Ir. Unggul Aktani, M.Sc wakil dari Program Studi yang
telah menyempatkan hadir pada ujian tesis penulis; (4) Bapak Zailnal, Mas Helmi,
Mas Yoyo dan rekan-rekan angkatan 10 mahasiswa Program Studi-SPL - IPB.
Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan pada isteri (Ayeni)
dan anak-anak tercinta atas pengertian, pengorbanan, dorongan moril dan sprituil
serta kesabaran selama ditingggal menyelesaikan studi.. Buat ananda ”Fadela
Suluh Pratiwi” yang telah dipanggil keharibaaan Allah SWT saat penulis sedang
mengikuti pendidikan disini Papa mohon maaf yang tulus seandainya kasih
sayang Papa berkurang karena berada di Bogor untuk mengikuti pendidikan.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena
keterbatasan yang ada pada diri penulis. Semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis sendir i khususnya, pihak berkepentingan dan pembaca
umumnya.

Bogor,

Mei 2006
Penulis

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jambi pada 4 Maret 1963 dari ibu
bernama Nismar dan ayah bernama Anwar (Almarhum).
yang merupakan anak ke-5 dari 11 orang bersaudara.
Penulis menamatkan pendidikan SD, SMP dan SPP-SPMA di Kota Jambi,
kemudian pada tahun 1984 meneruskan pendidikan di Akademi Usaha Perikanan
(AUP) Jakarta dan tamat pada tahun 1987. Selesai menamatkan pendidikan di
AUP penulis diterima menjadi PNS dan bekerja pada Dinas Perikanan Propinsi
Jambi, Dinas Perikanan Kota Jambi dan terakhir sejak Nopember 2000 penulis
bekerja pada Balitbangda Provinsi Jambi. Pada Agustus 1992 mendapatkan
kesempatan untuk meneruskan pendidikan Strata Satu (S1) di Fakultas Perikanan
Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang dan menamatkan pendidkan pada 18
Januari 1995. Selanjutnya pada semester Ganjil 2003/2004 penulis diberi
kesempatan untuk mengikuti pendidikan Strata Dua (S2) di Institut Pertanian
Bogor (IPB) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
(PS-SPL IPB). Setamat dari Unibraw pernah pernah mengajar di Universitas
Batanghari (Unbari) dengan mata kuliah Hama dan Penyalit Ikan dan Avertebrata
Air dari tahun 1995 -1996.
Pada tanggal 7 Agustus 1992 penulis menikah dengan Ayeni putri dari ibu
Nurlena (almarhum) dan Bapak Hasan Zaini dan telah dikarunia 3 orang putri
yaitu Fadela Suluh Pratiwi (almarhum), Anisa Dwi Rachmadika (9 tahun) tahun
dan Dinda Indah Putriwani (5 tahun).
Selama menjadi PNS penulis telah mengikuti berbagai kursus dan pelatihan
antara lain Peradilanan Tata Usaha Negara, Manajemen Proyek, Dasar-dasar
Penyuluhan, Hama dan Penyakit Ikan serta Perencanaan Peningkatan Sumberdaya
Manusia.

Wassalam

Bogor,

Mei 2006

ix

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL.....................................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv
PENDAHULUAN ....................................................................................................
Latar Belakang ...................................................................................................
Perumusan Masalah ............................................................................................
Tujuan Penelitian ................................................................................................
Manfaat Penelitian .............................................................................................

1
1
3
4
4

TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................................
Analisis Kebijakan .............................................................................................
Analytical Hierarcy Process (AHP) ...................................................................
Pendekatan AHP dalam Kerangka Manfaat-Biaya .............................................
Analisis SWOT ..................................................................................................
Fungsi dan Kewenangan .....................................................................................
Wilayah Pesisir ...................................................................................................
Pengembangan Perikanan Wilayah Pesisir .........................................................
Potensi Perikanan Wilayah Pesisir ......................................................................
Penelitian Terdahulu ...........................................................................................

5
5
5
8
9
9
11
12
13
14

KERANGKA PEMIKIRAN ....................................................................................

16

METODOLOGI.........................................................................................................
Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................................................
Metode Penelitian ..............................................................................................
Pengumpulan Data .............................................................................................
Analisis Data .......................................................................................................
Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Kerangka Manfaat-Biaya .....
Analisis SWOT .............................................................................................
Analisis Fungsi dan Kewenangan .................................................................
Pengintegrasian Analisis ..............................................................................

18
18
18
19
20
20
28
31
32

KONDISI WILAYAH STUDI ................................................................................
Geografi dan Demografi ....................................................................................
Sarana dan Prasarana ..........................................................................................
Perikanan .............................................................................................................
Ekosistem Pesisir ................................................................................................
Kualitas Perairan Pesisir dan Kondisi Oceanografi ............................................
Iklim ....................................................................................................................
Produk Domestik Bruto (PDRB) ......................................................................

34
35
35
38
41
42
43
44

x

Halaman

Basis Ekonomi ..................................................................................................
Pemanfaatan Lahan .............................................................................................
Visi dan Tujuan Pembangunan Perikanan Pesisir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur .......................................................................................
Sosial Budaya ......................................................................................................

46
47

HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................
Hasil ....................................................................................................................
Hasil Analisis AHP Penentuan Prioritas .....................................................
Hasil Analisis SWOT Pengembangan Perikanan Pesisir ............................
Hasil Analisis Peran Pihak Terkait Dalam Pengembangan
Perikanan Pesisir ..........................................................................................
Pembahasan .........................................................................................................
Kebijakan Prioritas Pengembangan Perikanan Wilayah Pesisir..................
Manfaat Pengembangan Perikanan Wilayah Wilayah Pesisir .....................
Kerugian Pengembangan Perikanan Wilayah Pesisir .................................
Arahan Strategi Pengembangan Perikanan Wilayah Pesisir .....................
Peran Lembaga Terkait Dalam Pengembangan Perikanan Wilayah Pesisir
Integrasi Atau Keterkaitan Analisis ............................................................

50
50
50
52
55
57
57
65
67
69
81
88

KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................................
Kesimpulan ...................................................................................................
Saran ..............................................................................................................

90
90
91

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

92

LAMPIRAN ..............................................................................................................

95

48
49

xi

DAFTAR TABEL
Halaman
1. Pengumpulan data ...............................................................................................

19

2. Skala banding secara berpasangan ......................................................................

24

3. Jumlah elemen berpasangan untuk setiap tingkat hirarki ...................................

25

4. Nilai Random Indeks (RI) .................................................................................

27

5. Format matriks manfaat biaya alternatif kebijakan pengembangan
perikanan di wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur........................

28

6. Contoh tabulasi faktor internal ............................................................................

29

7. Contoh tabulasi fak tor eksternal .........................................................................

29

8. Contoh format tabulasi penentuan rangking strategi .........................................

30

9. Matriks analisis SWOT ......................................................................................

30

10. Peran dari berbagai pihak terkait dalam pengembangan perikanan di
Kabupaten Tanjung Jabung Timur ......................................................................

31

11. Format isian skor keterkaitan peran lembaga terkaitan dalam
pengembangan perikanan wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung timar .....

32

12. Format integrasi program atau kegiatan dengan kebijakan, strategi
dan
peran pihak terkait ..............................................................................................

33

13. Integrasi atau keterkaitan kebijakan, strategi dan program atau kegiatan ..........

33

14. Pembagian administratif dan jumlah penduduk pesisir Kabupaten Tanjung
Jabung Timur tahun 2003 ...................................................................................

36

15. Sarana ibadah di pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2003 ............

37

16. Sarana ekonomi di pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2003 ........

37

17. Sarana pedidikan di pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2003 .....

38

18. Sarana kesehatan di pesisirKabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2003 .......

38

19. Produksi perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2004 ...................

39

20. Daftar penanam modal/pengusaha subsektor perikanan .....................................

39

21. Jumlah alat tangkap di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2004 ...............

40

22. Jumlah armada penangkap ikan laut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur ......

40

23. KUD perikanan di pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2003 ........

41

24. Potensi, pemanfaatan dan sarana perikanan Kab. Tanjung Jabung Timur .......

41

25. Parameter kualitas air perairan pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur .......

43

26. Kondisi oceanografi kawasan pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur ........

44

27. Curah hujan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2003 ...........................

45

xii

Halaman
28. Indeks LQ Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2000 – 2003......................

47

29. Pemanfataan lahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur ...................................

48

30. Hasil analisis manfaat biaya menentukan skenario kebijakan pengembangan
perikanan di wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur ........................

50

31. Manfaat pengembangan perikanan wilayah pesisir ...........................................

51

32. Kerugian pengembangan perikanan wilayah pesisir ...........................................

51

33. Pengaruh faktor internal pengembangan perikanan wilayah pesisir ...................

52

34. Pengaruh faktor eksternal pengembangan perikanan wilayah pesisir ................

53

35. Strategi pengembangan perikanan wilayah pesisir .............................................

55

36. Rata-rata skor peran pihak terkait dalam pengembangan perikanan wilayah
pesisir ..................................................................................................................

57

37. Estimasi potensi, produksi dan tingkat pemanfaatan perikanan tangkap
WPP 2 Laut Cina Selatan ..................................................................................

59

38. Tindak pencurian ikan kasus di WPP 2 laut Cina Selatan 2001-2004 ................

60

39. Matriks analisis SWOT ......................................................................................

70

40. Integrasi atau keterkaitan kebijakan, strategi dan program/kegiatan ..................

89

xiii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kerangka pikir analisis kebijakan pengembangan perikanan di wilayah
pesisir Kabupaten Tanj ung Jabung Timur ..................................................

18

2. Lokasi penelitian ........................................................................................

19

3. Manfaat (benefit) pengembangan perikanan di wilayah pesisir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur ................................................................................

23

4. Biaya/ kerugian (cost) pengembangan perikanan di wilayah Pesisir
Kabupaten Tanjung Jabung Timur ..............................................................

24

5. Integrasi analisis dalam rangka pemanfaatan sumberdaya perikanan
pesisir Kabupaten Tanj ung Jabung Timur secara optimal .........................

33

6. Kuadran strategi pengembangan perikanan di wilayah pesisir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur ...............................................................................

55

7. Dendogram peran lembaga terkait (Hasil analisis ) ....................................

57

xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

1. Manfaat pengembangan perikanan di wilayah pesisir Kabupaten Tanjung
Jabung Timur ...................................................................................................

99

2. Kerugian pengembangan perikanan di wilayah pesisir Kabupaten Tanjung
Jabung Timur ...................................................................................................

100

3. Rekapitulasi hasil pengisian pertanyaan AHP ................................................

101

4. Hasil wawancara menentukan faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) dan internal (peluang dan ancaman) pengembangan perikanan
di wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur .....................................

107

5. Rekapitulasi komponen manfaat (B) pengembangan perikanan di wilayah
pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur .......................................................

113

6. Hasil pengisian skor keterkaitan berbagai pihak dalam pengembangan
perikanan di wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur .....................

114

7. Peran berbagai pihak terkait dalam pengembangan perikanan di wilayah pesisir
Kabupaten Tanjung Jabung Timur .......................................................................

115

8. Asal kapal perikanan asing ilegal di WPP-Indonesia khususnya WPP 2
Laut Cina Selatan, makalah pada forum pengkajian stock 27- 28
Desember 2005 (Ditjend. Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan DKP RI, 2005) ..........................................................

116

9. Penilaian kuantitatif lokasi Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur (Gunarso et al. 2002) .................................................

117

10. Cara penilaian penentuan lokasi pembangunan hatchery pantai (Gunarso
et al. 2002) ........................................................................................................

120

11. Integrasi atau keterkait program/kegiatan, kebijakan dan srtategi pengembangan
perikanan di wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur .............................

121

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan daerah yang memiliki wilayah
pesisir terluas di Provinsi Jambi yang di dalamnya terdapat sumberdaya perikanan
(SDP) yang cukup besar. Wilayah ini memiliki garis pantai sepanjang 225 Km
dan potensi tambak seluas 18 757 Ha, yang mana saat ini dan baru dimanfaatkan
seluas 446 Ha (DKP Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 2004; DKP Provinsi
Jambi, 2002). Berdasarkan Undang- undang Nomor 32, Kabupaten ini memiliki
wilayah laut seluas 1 114 700 Ha (BPN Kabupaten Tanjung Jabung Timur, 2001).
Potensi SDP pesisir ini diharapkan memberikan dampat posisitf bagi
perekonomian masyarakat setempat. Dahuri (2004) menyebutkan bahwa sektor
kelautan dan perikanan pada masa mendatang diharapkan menjadi penggerak
utama (prime mover) ekonomi karena besarnya potensi yang dimiliki.
Perikanan pesisir Kabupaten Tanj ung Jabung Timur

relatif belum

berkembang, khususnya budidaya laut, pembibitan ikan/udang pantai (hatchery)
dan budidaya tambak. Sedangkan perikanan tangkap telah lama dilakukan oleh
masyarakat pesisir disana,

walaupun dalam usahanya masih menggunakan

teknologi, armada dan alat tangkap

tradisional.

Kegiatan pasca panen dan

pengolahan hasil perikanan telah dilakukan seiring dengan adanya kegiatan
produksi ikan, tetapi sampai saat ini masih dalam skala kecil (rumah tangga)
dengan tujuan mencegah pembusukan (kerusakan), meningkatkan nilai tambah,
antisipasi saat kelebihan produksi saat musim ikan dan pemanfaatan hasil tangkap
sampingan (by catch).
Potensi perikanan pesisir yang ada di wilayah seharusnya dikelola secara baik
dengan memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial sehingga dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan. Eksploitasi perikanan tangkap berlebihan
(over fishing) dan pengembangan tambak yang berakibat destruktif harus
diantisipasi agar kerusakan seperti yang terjadi di berbagai daerah Indonesia tidak
terjadi atau paling tidak dapat dikurangi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Dengan berlakunya Undang-Undang (UU) nomor 54 tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Tebo, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Muara Jambi
dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan UU nomor 32 tahun 2004 tentang

2

Pemerintahan Daerah telah memberikan keleluasan bagi pemerintah daerah
Kabupaten Tanj ung Jabung Timur dalam mengelola SDA yang dimilikinya,
termasuk pengelolaan sumberdaya perikanan (SDP) pesisir. Pemberian otonomi
dapat mempersingkat rentang kendali pembangunan, termasuk dalam rangka
pengembangan perikanan wilayah peisisr dan laut. Pada masa lalu sebelum
dimekarkan, wilayah ini merupakan bagian dari Kabupaten Tanjung Jabung yang
relatif sulit dijangkau transportasi sehingga pengembangan wilayahnya relatif
lambat bila dibandingkan dengan Kabupaten dan Kota lain di Provinsi Jambi
Dengan adanya payung hukum berupa UU nomor 54 tahun 1999 tentang
Pembentukan Pembentukan Kabupaten Tebo, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten
Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan UU nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah,
kewenangan besar

maka pemerintah daerah ini mempunyai

dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut sehingga

diperkirakan pengeksploitasian sumberdaya perikanan wilayah pesisir akan
semakin intensif guna meningkatkan pendapatan daerah, penciptaan lapangan
kerja, peningkatan pendapatan masyarakat peningkatan devisa dan ekspor daerah
serta pembangunan wilayah secara umum.
Potensi SDP pesisir yang dimiliki, kewenangan yang ada dan rentang
kendali yang semakin singkat setelah wilayah ini menjadi Kabupaten baru (daerah
otonom) merupakan modal besar bagi pemanfaatan dan pengembangan perikanan
wilayah pesisir pada masa mendatang. Namun demikian dalam pemanfaatan dan
pengembangan sumberdaya alam tersebut perlu memperhatikan keseimbangan
aspek lingkungan, ekonomi dan sosial.

Pemanfaatan dan pengembangan

sumberdaya perikanan pesisir tanpa konsep kebijakan yang memperhatikan
keseimbangan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial dapat menyebabkan
kegagalan di tingkat pelaksanaannya dan dipastikan pengusahaanya tidak dapat
berkelanjutan. The Word Commision on Enviroment and Development (WCED)
(1987) in Dahuri et al. (2001) menyebutkan bahwa pembangunan berkelanjutan
adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa menurunkan atau
menghancurkan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.
Salah satu cara untuk merumuskan

kebijakan yang diharapkan dapat

mengakomodasi keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan agar
pembangunan perikanan pesisir dapat berkelanjutan dengan penelitian kebijakan.

3

Perumusan Masalah
Potensi SDP pesisir Kabupaten Tanj ung Jabung Timur diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi masyarakat dan pemerintah. Dengan adanya potensi
sumberdaya tersebut bagi diharapkan merupakan sumber mata pencarian dan
penyerapan tenaga kerja yang pada giliranya dapat meningkatkan kesejahteraan
mereka, sedangkan bagi pemerintah keberadaan sumberdaya perikanan ini
diharapkan dapat mempercepat pembangunan wilayah, sumber devisa dan
pendapatan negara atau daerah. Pada sisi lain penge mbangan SDP harus
memperhatikan aspek sosial dan lingkungan agar kegiatan pemanfataan
sumberdaya tersebut dapat optimal dan berkelanjutan.
Permasalahan yang ditemui berkaitan pengembangan perikanan wilayah
pesisir Kabupaten Tanj ung Jabung Timur mencakup aspek teknis, kapital,
sumberdaya manusia (SDM) dan menajemen antara lain; belum dikuasainya
teknologi, masih kurangnya modal, rendahnya SDM, indikasi tangkap lebih pada
wilayah tepi (batas 2 mil), pasca panen kurang baik, harga ikan yang berfluktuasi
yang cendrung merugikan petani dan nelayan, masalah kepemilikan lahan yang
kuarng jelas, alat dan armada penangkapan

tidak memadai serta masalah

ketersedian benih ikan/udang dan pakan untuk budidaya yang terkadang harganya
mahal dan sulit mendapatnya (DKP Tanjung Jabung Timur, 2003).
Penyebab la in belum berkembangnya perikanan di wilayah pesisir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur adalah belum terbangunnya kesamaan persepsi dan
koordinasi yang baik dari beberapa pihak atau lembaga

terkait dengan

pengelolaan SDP di wilayah pesisir. Belum berkembangnya perikanan wilayah
pesisir daerah ini juga disebabkan kurangnya kemauan politik "political will"
pemerintah masa lalu baik Pemerintah Pusat, Provinsi Jambi maupun Kabupaten
sebelum pemekaran (Kabupaten Tanjung Jabung) menyebabkan potensi SDP
pesisir yang ada belum dimanfaatkan secara baik dan optimal.
Beragamnya kegiatan sektor perikanan di wilayah pesisir Kabupaten
Tanjung Jabung Timur

yang dapat dikembangkan menuntut dikeluarkannya

kebijakan yang tepat untuk menjalankan pembangunan sektor perikanan dengan
skala prioritas dan konsep keterpaduan sehingga dapat memberikan dampak sosial
dan ekonomi yang positif kepada masyarakat tanpa harus mengabaikan kelestarian
lingkungan.

4

Berdasarkan latar belakang, kondisi dan permasalahan yang ada, maka dapat
dibuat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

”Bagaimana arahan

kebijakan yang diperlukan Kabupaten Tanjab Timur sebagai Kabupaten yang baru
dibentuk dalam rangka memanfaatkan potensi perikanan wilayah pesisir”
Tujuan Penelitian
1. Merumuskan kebijakan pengembangan perikanan di wilayah pesisir
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
2. Merumuskan strategi dan rencana aksi pengembangan perikanan di
wilayah pesisir Kabupaten Tanj ung Jabung Timur
3. Mengkaji fungsi dan kewenangan lembaga terkait dalam pengelolaan
sumberdaya perikanan di wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung
Timur.
Manfaat Penelitian
1. Memberikan masukan dan informasi bagi perencana dan pengambil
keputusan dalam rangka pengembangan perikanan wilayah pesisir
Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
2. Diharapkan merupakan salah satu referensi dalam kajian pengembangan
perikanan wilayah pesisir, khususnya di Kabupaten Tanj ung Jabung Timur

5

TINJAUAN PUSTAKA
Analisis Kebijakan
Kebijakan merupakan dasar pelaksanaan kegiatan atau pengambilan
keputusan dengan maksud membangun landasan yang jelas dalam mengambil
keputusan dan langkah yang akan dilaksanakan (Dunn, 1998). Menurut Quade
(1998) analisis kebijakan merupakan analisis yang menghasilkan dan menyajikan
informasi sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan landasan bagi para
pembuat kebijakan dalam mengambil keputusan. Sedangkan Dunn (1998)
menyebutkan analisis kebijakan adalah setiap analisis yang menghasilkan
informasi sehingga dapat menjadi dasar bagi pengambil kebijakan atau keputusan.
Studi kebijakan merupakan

disiplin ilmu sosial terapan yang menggunakan

berbagai metoda penelitian dan argumen untuk menghasilkan dan memindahkan
informasi yang relevan dengan kebijakan sehingga dapat dimanfaatkan pada
tingkat politik dalam rangka memecahkan masalah publik (Dunn, 1998).
Pengambilan keputusan atau kebijakan akan lebih mudah bila menggunakan
model kebijakan karena merupakan sajian sederhana mengenai aspek terpilih dari
situasi problematis didasari atas tujuan-tujuan khusus. Model- model kebijakan
tersebut yaitu model deskriptif, model normatif, model verbal, model simbolik,
model prosedural, model pengganti dan model perspektif (Dunn, 1998). Lebih
lanjut disebutkan, dari beberapa model yang dikenali dalam merumuskan
kebijakan tidak satupun model yang dianggap baik, karena masing- masing model
memfokuskan perhatian pada aspek yang berbeda.

Analytical Hierarcy Process (AHP)
Sumber kerumitan pengambilan keputusan (kebijakan) bukan hanya pada
faktor ketidakpastian atau ketidaksempurnaan informasi dan data saja, tetapi
masih terdapat penyebab lain seperti banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap
pilihan-pilihan yang ada dengan beragam kriteria dan jika pembuatan keputusan
lebih dari satu, maka hal ini merupakan suatu bentuk penyelesaian yang kompleks
(Kosasi, 2002).

6

Salah satu model analisis data yang dapat digunakan untuk menelaah
kebijakan adalah AHP dikembangkan oleh Saaty (1991). Model ini banyak
digunakan pada pengambilan keputusan dengan banyak kriteria perencanaan,
alokasi sumberdaya dan penentuan prio ritas strategi yang dimiliki pengambil
keputusan dalam situasi konflik (Saaty, 1991). Dalam perkembangannya metode
AHP tidak saja digunakan untuk menentukan prioritas pilihan dengan banyak
kriteria (multikriteria), tetapi dalam penerapannya telah meluas sebagai metode
alternatif untuk menyelesaikan bermacam- macam masalah seperti memilih
portofolio yang menguntungkan, analisis manfaat biaya dan membuat ramalan.
Hal ini dimungkinkan karena metode AHP dapat digunakan dengan cukup
menga ndalkan pada instuisi atau persepsi sebagai masukan utamanya, namun
instuisi atau persepsi tersebut harus datang dari orang yang mengerti
permasalahan, pelaku dan pembuat keputusan yang memiliki cukup informasi dan
memahami masalah keputusan yang dihadapi (Kosasi, 2002).
Motode AHP ditujukan untuk memodelkan perihal tidak terstruktur baik
dibidang ekonomi, sosial, maupun manajemen. Penerapan metode ini membuka
kesempatan adanya perbedaan pendapat dan konflik sebagaimana terdapat dalam
kenyataan sehari- hari dalam usaha mencapai konsensus (Eryatno, 1996). AHP
merupakan alat analisis yang dapat dipakai pada kondisi ketidakpastian informasi,
keterbatasan data dan beragamnya kriteria pengambilan keputusan (Saaty, 1991).
Pendekatan

AHP merupakan salah satu alat untuk memilih alternatif

kebijakan serta dapat digunakan untuk menilai kesesuaian kebijakan. AHP dipilih
karena memiliki keunggulan dalam memecahkan permasalahan komplek dimana
aspek atau kriteria dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria alternatif
yang dipilih cukup banyak. Selain itu AHP juga mampu menghitung validasi
sampai pada pengambilan keputusan.

Peralatan utama AHP adalah sebuah

hirarki fungsional dengan input utama berupa persepsi manusia. Dengan hierarki
suatu masalah yang komplek dan tidak terstruktur dapat dipecahkan ke dalam
kelompok-kelompoknya, kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi
suatu bentuk hirarki (Suryadi dan Ramdhani, 1998).
Mulyono (1998) in

Kosasi (2000) menyebutkan

bahwa dalam

menyelesaikan persoalan dengan menggunakan AHP ada beberapa prinsip yang
harus menjadi perhatian sebagai berikut:

7

1. Decomposition; yaitu memecahkan persoalan yang utuh menjadi unsur-unsur.
Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat maka pemecahan juga dilakukan
terhadap unsur-unsurnya sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih
lanjut sehingga didapatkan beberapa tingkatan persoalan.
2. Comparative judgemen,

prinsip ini mengandung arti membuat penilaian

tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkatan tertentu dalam
kaitannya dengan tingkat di atasnya. Ini merupakan inti dari metoda AHP,
karena akan berpengaruh terhadap prioritas elemen-elemen yang ada. Hasil
analisis AHP akan lebih baik bila dituangkan dalam bentuk

matriks

berpasangan yang sering disebut" pairwise comparation".
3. Synthesis of priority, dari setiap matrik pairwise comparasion lalu dicari
eigen vektornya untuk mendapatkan local priority. Karena matriks pairwise
comparation terdapat pada setiap tingkatan, maka untuk mendapatkan global
priority harus dilakukan sintesis diantara local priority. Prosedur melakukan
sintesis berbeda dengan bentuk hirarki. Pengurutan elemen menurut
kepentingan relatif melalui prosedur sintesis dinamakan priority setting.
4. Logical consistency; dalam hal ini konsistensi memiliki 2 makna, pertama
bahwa obyek-obyek serupa dapat dikelompokan sesuai dengan keseragaman
dan relevansi dan kedua tingkat hubungan antar ob