Studi pengaruh frekuensi penyiangan gulma terhadap pertumbuhan dan produksi suweg (Amorphophallus paeoniifolius Denst.Nicolson) di bawah tegakan tanaman Eucalyptus deglupta

011
STUDl PENGARUH FREKUENSI PENYIANGAN GULMA
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SUWEG
(Amorphophallus paeoniifolius Denst. Nicolson)
Dl BAWAH TEGAKAN TANAMAN
Eucalyptus deglupta

Oleh :
BETHA MUHAMMAD ZAKY
A01499062

PROGRAM STUDl AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN

BETHA MUHAMMAD ZAKY. Studi Pengaruh Freliuensi Penyiangan
Gulma


Pada

Pertumbuhan

pneoniifolius Denst. Nicolson)

dan

Produksi

Suweg

(Antorplzophnllus

di bawah Tegakan Tanaman

Eucafyptrts

rlegllcpta (dibimbing oleh DIDY SOPANDIE).
Penelitian ini bertujuan untuk tnempelajari pengaruh frekuensi penyiangan

gulma terhadap pertumbuhan dan produksi umbi suweg (Amorphophallus
~~aeonifolius
Denn. Nicolson) di bawah tegakan tanaman Eucaly[~lusdeglupla.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2003 salnpai dengan
bulan September 2004 di Kebun Percobaan Cikabayan Darmaga Bogor (240 m
dpl). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Kelompok dengan frekuensi penyiangan gulma sebagai faktor
perlakuan yang terdiri atas empat taraf yaitu SO (tanpa penyiangan), S I
(penyiangan 1 kali selama hidupnya I umur 4 bulan), S2 (penyiangan 2 bulan
sekali selama hidupnya 1 umur 2, 4 dan 6 bulan ) dan S3 (disiang setiap bulan
selam hidupnya ). Dalam percobaan terdapat 16 satuan percobaan yang terdiri atas
4 perlakuan 4 kali ulangan dengan setiap ulangan menggunakan 5 tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penyiangan gulma secara
umum tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif pada awal
pertumbuhan. Frekuensi penyiangan gulma berpengaruh nyata terhadap lebar
daun maksimal pada daun ke-2, diameter petiole maksimal pada daun ke-2,
jumlah leaflet pada daun ke-3, luas daun pada daun ke-3 dan luas daun total pada
umur 4 BST. Perlakuan frekuensi penyiangan memberikan pengaruh yang sangat
nyata terhadap jumlah daun pada umur 4, 5, 6 dan 7 BST, lebar daun maksimal
pada daun ke-3, diameter petiole maksimal pada daun ke-1 dan ke-3, sudut daun

maksimal pada daun ke-I dan ke-2. Pada parameter produksi umbi perlakuan
frekuensi penyiangan memberikan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi umbi,
diameter umbi, berat basah umbi, berat kering umbi, jumlah cormlate total dan
jumlah cormlate konsumsi.
Dari penelitian iiii dapat disimpulkan bahwa perlakuan frekuensi
penyiangan secara umum tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman

suweg pada awal pertumbuhan. Pengaruh perlakuan frekuensi penyiangan terlihat
setelah tanaman memiliki daun ke-2 dan ke-3 yang diakibatkan oleh kehadiran
gulma pada pertanaman. Pengaruh frekuensi penyiangan gulma setiap bulan
memberikan hasil pertu~nbuhandan produksi tanaman suweg yang tinggi, namun
secara umuln tidak berbeda nyata dengan perlakuan frekuensi penyiangan setiap 2
bulan sekali.
Penyiangan guln~asetiap bulan dapat meningkatkan tinggi umbi sebesar
157,53%, diameter umbi sebesar 162,94%, berat basah sebesar 400,22%, berat
kering sebesar 375,79%, c o n ~ ~ l a tkonsumsi
e
sebesar 473,33%, dan jumlal~
cormlate total sebesar 382,52% dibandingkan kontrol.
Pada areal pertanaman terjadi pembahan vegetasi gulma akibat dari

perlakuan frekuensi penyiangan gulma.

STUDl PENGARUH FREKUENSI PENYIANGAN GULMA
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SUWEG
(Amorphophallus paeoniifolius Denst. Nicolson)
Dl BAWAH TEGAKAN TANAMAN
Eucalyptus deglupta

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian lnstitut Pertanian Bogor

Oleh :
BETHA MUHAMMAD ZAKY
A01499062

PROGRAM STUDl AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006