Arsitektural Bangunan Gedung. Struktural Bangunan Gedung.

7 Untuk kelengkapan permohonan Sertifikat Laik Fungsi, pemilik bangunan gedung wajib melampirkan Data Umum dan seluruh Daftar Simak yang terkait dengan kelengkapan bangunan gedung lihat Lampiran Bab I I I

1.2.3 Bangunan Gedung

Fungsi Khusus Pemeriksaan berkala dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi yang memiliki kompetensi di bidangnya. Pemeriksaan berkala dilakukan sekurang-kurangnya setiap 6 enam bulan sekali atau ketentuan lain yang disyaratkan sehubungan dengan kekhususannya.

1.3 METODE PEMERI KSAAN BERKALA

Pemeriksaan berkala atas komponen-komponen bangunan gedung dilakukan oleh tim dan tenaga ahli yang memiliki kompetensi di bidangnya, sebagai berikut :

1.3.1 Arsitektural Bangunan Gedung.

Pemeriksaan dilakukan dengan pengamatan visual dengan menggunakan Daftar Simak. a. Pemeriksaan Penampilan Bangunan Gedung: - Pemeriksaan kesesuaian kaidah-kaidah estetika bentuk dan karakteristik arsitektur dan lingkungan yang ada di sekitarnya. - Pemeriksaan penerapan kaidah pelestarian pada bangunan gedung yang dilestarikan - Pemeriksaan penyesuaian penampilan bangunan di kawasan cagar budaya dengan bangunan gedung di sekitarnya yang dilestarikan. b. Pemeriksaan Ruang dalam : - Pemeriksaan kondisi ruang berkaitan dengan pemenuhan syarat-syarat keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan tata ruang dalam. - Pemeriksaan penggunaan, tata letak, dan keterkaitan ruang dalam yang memiliki risiko tinggi bagi keselamatan pengguna bangunan. 8

1.3.2 Struktural Bangunan Gedung.

Pemeriksaan dilakukan dengan cara : a. Pengamatan Visual: Dilakukan terhadap bagian dari bangunan gedung atau bangunan gedung secara keseluruhan dengan menggunakan Daftar Simak. b. Pemeriksaan Mutu Bahan: Dilakukan untuk memeriksa mutu dan kekuatan bahan struktur dengan menggunakan peralatan yang sesuai, terutama setelah terjadinya bencana kebakaran, gempa bumi atau fenoma alam lainnya. c. Analisa Model: Dilakukan untuk menguji daya dukung struktur, baik untuk seluruh atau sebagian bangunan gedung, khusuanya untuk bangunan yang mengalami perubahan fungsi atau tata letak ruangan, atau setelah terjadi bencana alam, dengan cara: - Analisa struktur statis, untuk bangunan dengan konfigurasi beraturan dan atau bangunan yang tingginya kurang dari 40 meter. - Analisa dinamik, untuk bangunan dengan konfigurasi tidak beraturan dan atau bangunan yang tingginya lebih dari 40 meter. d. Uji Beban: - Bilamana analisa model dianggap masih kurang memadai atau diinginkan mengukur kekuatan dan kekakuan komponen struktur dan atau keseluruhan struktur secara langsung, maka dilakukan pemeriksaan dengan metode pembebanan. - Beban uji dapat berupa beban titik atau beban merata. - Rincian tahapan uji beban mengikuti SNI -03-2847-1992 tentang Evaluasi Kekuatan dari Struktur yang Telah Berdiri. 9

1.3.3 Mekanikal Bangunan Gedung.