Metode Perhitungan Curah Hujan Rencana

11 c. Kurtosis Soemarto 1995 menyatakan bahwa kurtosis merupakan kepuncakan peakedness distribusi. Biasanya dibandingkan dengan distribusi normal yang mempunyai koefisien sama dengan 3 disebut mesokurtik . Distribusi simetrik yang mempunyai koefisisen kurang dari 3 berpuncak tajam dinamakan leptokurtik, sedangkan distribusi yang ditandai dengan puncak datar, yang mempunyai koefisisen lebih dari 3 dinamakan platikurtik. Perkiraan koefisien kurtosis yang dihitung dari sampel sebesar n adalah : ∑ 2-8 Di mana : = koefisien Kurtosis = deviasi standar = curah hujan rata-rata mm = curah hujan di stasiun hujan ke i mm = jumlah data

2.2.3 Metode Perhitungan Curah Hujan Rencana

Menurut Soemarto 1995, untuk menganalisis probabilitas banjir biasanya dipakai beberapa macam distribusi, yaitu : a. Distribusi Gumbel Menurut Gumbel 1941, tujuan teori statistik nilai-nilai ekstrim adalah untuk mengananlisis hasil pengamatan nilai-nilai ekstrim tersebut untuk memperpraktis nilai-nilai ekstrim berikutnya. Rumus : 2-9 Di mana : = variabel berdistribusi eksponensial = nilai tengah sampel = faktor frekwensi = standar deviasi sampel 12 Faktor frekwensi untuk nilai-nilai ekstrim Gumbel 1941 ditulis dengan rumus : 2-10 Di mana : = reduced variate ln ln 2-11 = reduced mean yang tergantung dari besarnya sampel n = reduced standard deviation yang tergantung dari besarnya sampel n Tabel 2-1 Reduced Variate Sebagai Fungsi Waktu Balik Soemarto, 1995 Tr Reduced Variate 2 0,36651 5 1,9940 10 2,25037 20 2,97019 50 3,90914 100 4,60015 200 5,29561 500 6,21361 1000 6,90726 2000 7,60065 5000 8,51709 10000 9,21029 20000 9,90346 50000 10,81977 100000 11,51292 Tabel 2-2 Hubungan Reduced Mean dengan Besarnya Sampel Nemec , 1972 n n n n 10 0,4952 33 0,5388 56 0,5508 79 0,5567 11 0,4996 34 0,5396 57 0,5511 80 0,5569 12 0,5035 35 0,5402 58 0,5515 81 0,5570 13 0,5070 36 0,5410 59 0,5518 82 0,5572 14 0,5100 37 0,5418 60 0,5521 83 0,5574 15 0,5128 38 0,5424 61 0,5524 84 0,5576 16 0,5157 39 0,5430 62 0,5527 85 0,5578 17 0,5181 40 0,5439 63 0,5530 86 0,5580 18 0,5202 41 0,5442 64 0,5533 87 0,5581 19 0,5220 42 0,5448 65 0,5535 88 0,5583 20 0,5236 43 0,5453 66 0,5538 89 0,5585 21 0,5252 44 0,5458 67 0,5540 90 0,5586 22 0,5268 45 0,5463 68 0,5543 91 0,5587 23 0,5283 46 0,5468 69 0,5545 92 0,5589 13 24 0,5296 47 0,5473 70 0,5548 93 0,5591 25 0,5309 48 0,5477 71 0,5550 94 0,5592 26 0,5320 49 0,5481 72 0,5552 95 0,5593 27 0,5332 50 0,5485 73 0,5555 96 0,5595 28 0,5343 51 0,5489 74 0,5557 97 0,5596 29 0,5353 52 0,5493 75 0,5559 98 0,5598 30 0,5362 53 0,5497 76 0,5561 99 0,5599 31 0,5371 54 0,5501 77 0,5563 100 0,5600 32 0,5380 55 0,5504 78 0,5565 Tabel 2-3 Hubungan Reduced Standard Deviation dengan Besarnya Sampel Nemec, 1972 n n n n 10 0,9496 33 1,1226 56 1,1696 79 1,1930 11 0,9676 34 1,1255 57 1,1708 80 1,1938 12 0,9833 35 1,1285 58 1,1721 81 1,1945 13 0,9971 36 1,1313 59 1,1734 82 1,1953 14 1,0095 37 1,1339 60 1,1747 83 1,1959 15 1,0206 38 1,1363 61 1,1759 84 1,1967 16 1,0316 39 1,1388 62 1,1770 85 1,1973 17 1,0411 40 1,1413 63 1,1782 86 1.1980 18 1,0493 41 1,1436 64 1,1793 87 1,1987 19 1,0565 42 1,1458 65 1,1803 88 1,1994 20 1,0628 43 1,1480 66 1,1814 89 1,2001 21 1,0696 44 1,1499 67 1,1824 90 1,2007 22 1,0754 45 1,1519 68 1,1834 91 1,2013 23 1,0811 46 1,1538 69 1,1844 92 1,2020 24 1,0864 47 1,1557 70 1,1854 93 1,2026 25 1,0915 48 1,1574 71 1,1863 94 1,2032 26 1,0961 49 1,1590 72 1,1873 95 1,2038 27 1,1004 50 1,1607 73 1,1881 96 1,2044 28 1,1047 51 1,1623 74 1,1890 97 1,2049 29 1,1086 52 1,1638 75 1,1898 98 1,2055 30 1,1124 53 1,1658 76 1,1906 99 1,2060 31 1,1159 54 1,1667 77 1,1915 100 1,2065 32 1,1193 55 1,1681 78 1,1923 b. Distribusi Log Pearson Type III Parameter-parameter statistik yang diperlukan oleh distribusi Pearson Tipe III adalah : nilai tengah, standar deviasi, dan koefisien kepencengan. Garis besar cara tersebut adalah sebagai berikut Soemarto, 1995 : • Ubahlah data banjir tahunan sebanyak buah , , , … , menjadi log , log , log , … , log 14 • Hitung nilai tengahnya dengan rumus berikut : log x ∑ 2-12 • Hitung nilai standar deviasinya dengan rumus berikut ini : ∑ 2-13 • Hitung koefisien kemencengannya dengan rumus berikut ini : ∑ 2-14 • Hitung logaritma debit dengan waktu balik yang dikehendaki dengan rumus berikut ini : log log 2-15 Nilai sama dengan harga menurut Wahyuni dkk., 2004 yang merupakan besar nilai untuk setiap nilai dan interval pengulangan atau kemungkinan prosentase yang dipilih. Nilai dapat diambil dari tabel. Tabel 2-4 Nilai Untuk Setiap Nilai Koefisien Skewness Positif Wahyuni dkk., 2004 Periode Ulang th 1,01 2 5 10 25 50 100 200 3,0 -0,667 -0,396 0,420 1,180 2,278 3,152 4,051 4,970 2,9 -0,690 -0,390 0,440 1,195 2,227 3,134 4,013 4,904 2,8 -0,714 -0,384 0,460 1,210 2,275 3,114 3,973 4,847 2,7 -0,740 -0,376 0,479 1,224 2,272 3,093 3,932 4,783 2,6 -0,769 -0,368 0,499 1,238 2,267 3,071 3,889 4,718 2,5 -0,799 -0,360 0,518 1,250 2,262 3,048 3,845 4,652 2,4 -0,832 -0,351 0,537 1,262 2,256 3,023 3,800 4,584 2,3 -0,867 -0,341 0,555 1,274 2,248 2,997 3,753 4,515 2,2 -0,905 -0,330 0,574 1,284 2,240 2,970 3,705 4,444 2,1 -0,946 -0,319 0,592 1,294 2,230 2,942 3,656 4,372 2,0 -0,990 -0,307 0,609 1,302 2,219 2,912 3,605 4,298 1,9 -1,037 -0,294 0,627 1,310 2,207 2,881 3,553 4,223 1,8 -1,087 -0,282 0,643 1,318 2,193 2,848 3,499 4,147 1,7 -1,140 -0,268 0,660 1,324 2,179 2,815 3,444 4,069 1,6 -1,197 -0,254 0,675 1,329 2,163 2,780 3,388 3,990 1,5 -1,256 -0,240 0,690 1,333 1,146 2,743 3,330 3,910 1,4 -1,318 -0,225 0,705 1,337 2,128 2,706 3,271 3,828 1,3 -1.383 -0,210 0,719 1,339 2,108 2,666 3,211 3,745 1,2 -1,449 -0,195 0,732 1,340 2,087 2,626 3,149 3,661 1,1 -1,518 -0,180 0,745 1,341 2,066 2,585 3,087 3,575 15 1,0 -1,588 -0,164 0,758 1,340 2,043 2,542 3,022 3,489 0,9 -1,660 -0,148 0,769 1,339 2,018 2,498 2,957 3,401 0,8 -1,733 -0,132 0,780 1,336 1,993 2,453 2,891 3,312 0,7 -1,806 -0,116 0,790 1,333 1,967 2,407 2,824 3,223 0,6 -1,880 -0,099 0,800 1,328 1,939 2,359 2,755 3,132 0,5 -1,955 -0,083 0,808 1,323 1,910 2,231 2,686 3,041 0,4 -2,029 -0,066 0,816 1,317 1,880 2,261 2,615 2,949 0,3 -2,104 -0,050 0,824 1,309 1,849 2,211 2,544 2,856 0,2 -2,178 -0,033 0,830 1,301 1,818 2,159 2,472 2,763 0,1 -2,252 -0,017 0,836 1,292 1,785 2,107 2,400 2,670 0,0 -2,326 0 0,842 1,282 1,751 2,054 2,326 2,576 c. Distribusi Normal Distribusi normal banyak digunakan dalam analisis hidrologi, misalnya dalam analisis frekwensi curah hujan, analisis statistik dari distribusi rata-rata tahunan dan sebagainya. Distribusi normal atau disebut pula distribusi Gauss. Fungsi densitas peluang normal Normal Probability Density Function dari variabel acak kontinyu dapat ditulis sebagai berikut Soemarto, 1995 : √ 2-16 Di mana : = fungsi densitas peluang normal ordinat kurva normal = 3,14156 = 2,71828 = variabel acak kontinyu = rata-rata dari nilai = deviasi standar dari nilai x d. Distribusi Log Normal Distribusi Log Normal merupakan hasil transformasi dari distribusi normal, yaitu dengan mengubah nilai varian menjadi nilai logaritmik varian . Distribusi Log Pearson Type III akan menjadi distribusi Log Normal apabila nilai kofisien kemencengan = 0. Secara matematis distribusi Log Normal ditulis sebagai berikut Soemarto, 1995 : 16 √ 2-17 Di mana : = peluang Log Normal = nilai varian pengamatan = nilai rata-rata dari logaritmik varian , umumnya dihitung dari nilai rata-rata geometriknya. = deviasi standar dari logaritmik nilai varian Distribusi yang digunakan, apabila memenuhi syarat berikut : Tabel 2-5 Penentuan Metode Distribusi yang Digunakan Wahyuni dkk., 2004 Distribusi Syarat Normal Log Normal dan Log Pearson III Gumbel , ,

2.2.4 Metode Perhitungan Debit Banjir Rencana