Pengumpulan data dengan wawancara

Resta Alvian Frydyana, 2014 Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi Dalam Organisasi Kesiswaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengumpulan data dengan wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Menurut Mulyana 2002: 180 mengemukakan “wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu ”. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi seperti yang diutarakan Nasution 2003: 73. Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan interview kepada orang-orang ada di dalamnya. Dengan wawancara mendalam ini diharapkan dapat diperoleh bentuk-bentuk informasi tertentu dari semua responden dengan susunan kata dan urutan yang disesuaikan dengan ciri-ciri setiap responden. Hal tersebut dimungkinkan sebab sebagaimana dikemukakan Mulyana 2002: 181, bahwa: Wawancara mendalam bersifat luwes, susunan pertanyaan dan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara, termasuk karakteristik sosial budaya agama, suku, gender, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya responden yang dihadapi. Berdasarkan hal tersebut, maka metode ini memungkinkan pihak yang diwawancarai untuk mendefinisikan dirinya sendiri dan lingkungannya, untuk menggunakan istilah-istilah mereka sendiri mengenai fenomena yang diteliti, tidak sekedar menjawab pertanyaan. Resta Alvian Frydyana, 2014 Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi Dalam Organisasi Kesiswaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mungkin diperoleh lewat observasi. Melalui wawancara ini peneliti bisa mendapatkan informasi yang mendalam, sebagaimana Alwasilah 2002: 154 mengemukakan bahwa melalui wawancara, peneliti bisa mendapatkan informasi yang mendalam in depth information karena beberapa hal, antara lain: a. peneliti dapat menjelaskan atau memparafrase pertanyaan yang tidak dimengerti. b. peneliti dapat mengajukan pertanyaan susulan follow up questions . c. responden cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan. d. responden dapat menceritakan sesuatu yang terjadi di masa silam dan masa mendatang. Dengan demikian, wawancara ini digunakan untuk memperkuat hasil observasi. Observasi ini dilakukan di SMAN 1 Lembang dan subjek penelitiannya adalah orang-orang yang ada di dalamnya. Dengan wawancara ini tidak hanya memperkuat hasil observasi tetapi mendapatkan informasi dan data yang lengkap. Selain itu, menurut Sugiyono 2013: 81 mengemukakan agar hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka diperlukan bantuan alat-alat sebagai berikut: a. Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data. b. Tape recorder : berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan. c. Camera : berfungsi untuk memotret apabila peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informansumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti benar-benar melakukan pengumpulan data. Segala hasil wawancara segera harus dicatat setelah selesai melakukan wawancara agar tidak lupa bahkan hilang. Karena wawancara dilakukan secara terbuka dan tidak berstruktur, maka peneliti perlu membuat rangkuman yang lebih sistematisterhadap hasil wawancara. Dari berbagai sumber, perlu dicatat mana data yang dianggap penting, yang tidak penting, data yang sama dikelompokkan. Resta Alvian Frydyana, 2014 Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi Dalam Organisasi Kesiswaan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dengan adanya alat-alat tersebut akan memudahkan peneliti dalam pengumpulan data yang lengkap dan terperinci. Dan dapat menjadi suatu keabsahan penelitian yang lebih terjamin.

3. Pengumpulan data dengan dokumen