Gilang Muhammad Akbar, 2015 PERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA DALAM MEMBINA SIKAP KEMANUSIAAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Menurut Miles dan Huberman Arikunto, 2010, hlm. 22 “metode kualitatif berusaha
mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam berbagai individu, kelompok, masyarakat atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, dalam dan dapat
dipertanggungjawabkan.” Diambilnya pendekatan kualitatif dalam penelitian ini karena sesuai dengan keterkaitan
masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar alaminya dan berusaha untuk mengumpulkan informasi secara mendalam
tentang “ Peranan kegiatan Ekstra Kulikuler Palang Merah Remaja Dalam Membina Sikap Kemanusiaan Siswa.
2. Metode Penelitian
Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode penelitian ini didasarkan pada pemecahan masalah berdasarkan fakta-fakta dan
kenyataan-kenyataan yang ada pada saat ini dan memusatkan pada masalah actual yang terjadi pada saat penelitian dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Nazir 2005,
hlm. 54 bahwa: Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau sesuatu pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi akurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang akan diteliti. Penulis memilih metode
ini karena metode ini dianggap sesuai dengan masalah dan tujuan dari penelitian ini guna mendapatkan gambaran tentang pengalaman dan pemahaman terhadap fakta dan fenomena yang
ada di lapangan sehingga penelitian ini mengutamakan proses dari pada hasil. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui, mengidentifikasi dan
memecahkan permasalahan yang ada saat penelitian dilaksanakan mengenai peranan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dalam membina sikap kemanusiaan siswa.
B. Lokasi Dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Gilang Muhammad Akbar, 2015 PERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA DALAM MEMBINA SIKAP KEMANUSIAAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Lokasi penelitian di SMA Negeri 24 Bandung yang beralamatkan di jalan A.H Nasution No.27 Ujungberung-Bandung Telepon 022 7800196. Lokasi penelitian ini di pilih peneliti
karena kegiatan ekstrakulikuler Palang Merah Remaja masih aktif berjalan.
Yang menjadi dasar prtimbangan dipilihnya sekolah tersebut sebagai lokasi serta subjek dalam penelitian ini ialah, karena kegiatan ekstrakulikuler PMR di SMA Negeri 24 Bandung ini
aktif dilaksanakan setiap dua kali dalam satu minggu. Serta PMR di SMA Negeri 24 Bandung ini sering menjadi juara dalam beberapa lomba yang selenggarakan sekota Bandung dan DKI Jabar
Banten. Hal ini dapat dilihat ketika peneliti mengadakan observasi ke sekolah, yaitu dari antusias dan dedikasi yang tinggi setiap anggota PMR. Selain itu kegiatan PMR di SMA Negeri 24
Bandung tidak hanya di dalam ruangan saja akan tetapi langsung dipraktekan setiap upacara bendera dan kegiatan-kegiatan sekolah sebagai tim pertolongan pertama. Dengan adanya
kegiatan-kegiatan yang mulia ini peneliti tertarik meneliti mengenai
“ Peranan kegiatan Ekstra Kulikuler Palang Merah Remaja Dalam Membina Sikap Kemanusia
an Siswa.”
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini ditunjukan kepada guru Pembina PMR, pelatih PMR dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler PMR di SMA Negeri 24 Bandung. Subjek penelitian yang
dikemukakan oleh Sugiyono 1012, hlm. 215 bahwa: Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah Populasi, tetapi oleh Spradley
dinamakan “
Social Situation
” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen, yaitu tempat, pelaku, dan aktifitas yang berinteraksi secara strategis. Situasi sosial tersebut
dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin dipahami secara lebih mendalam “apa yang terjadi”di dalamnya”.
Sedangkan subjek penelitian yang menjadi sampel penelitiannya seperti yang dikemukakan oleh Nasution 2003, hlm. 32 bahwa:
Dalam penelitian kualitatif yang dijadikan sampel hanyalah sumber yang dapat memberikan informasi. Sampel dapat berupa hal, peristiwa, manusia, situasi yang
diobservasi. Sering sampel dipilih secara “
purposive
” bertalian dengan
purpose
atau tujuan tertentu. Sering pula responden diminta untuk menunjukan orang lain yang dapat
memberikan informasi kemudian responden ini diminta pula menunjuk orang lain dan seterusnya. Cara ini lazim disebut “
snowball sampling
” yang dilakukan secara serial atau berrurutan.
Gilang Muhammad Akbar, 2015 PERANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA DALAM MEMBINA SIKAP KEMANUSIAAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dari pendapat beberapa tokoh tersebut peneliti dapat menyimpulkan subjek penelitian kualitatif adalah sumber yang dapat memberikan informasi dipilih secara
purposive
bertalian dengan
purpose
atau tujuan tertentu. Oleh sebab itu, subjek yang diteliti akan ditentukan langsung oleh peneliti.
Dalam pengumpulan data, responden didasarkan pada ketentuan dan kejenuhan data dan informasi yang diberikan. Jika beberapa responden yang dimintai keterangan diperoleh informasi
yang sama, maka itu sudah dianggap cukup untuk proses pengumpulan data yang diperlukan sehingga tidak perlu meminta keterangan dari responden berikutnya. Adapun respocnden dalam
penelitian ini ialah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Penjelasan Responden Penelitian
No Keterangan
Jumlah
1 Pembina PMR
1 Orang 2
Guru Pendidikan Kewarganegaraan 1 Orang
3 Pelatih PMR
1 Orang 4
PWKS Ekstrakurikuler 1 Orang
5 Siswa Anggota PMR
9 Orang Total
13 Orang
Sumber, diolah penulis, 2015
C. Tahap Penelitian